Translate

Tuesday 28 February 2017

INIKAH INDONESIAKU?

INIKAH INDONESIAKU?
(Sebuah jeritan hati kecil seorang remaja Indonesia dari masa depan)

 Hai teman-temanku remaja dari Indonesia di tahun 2016+, apa kabar dengan kalian? Ah, pasti tidak ada yang membaca pesanku ini karena kesibukan kalian. Kalaupun ada aku sangat bersyukur dan tolong teman-temanmu juga diberitahu. Hai, kenalkan aku adalah salah satu remaja Indonesia di masa depan, kita datang dari masa yang berbeda. Kalian tahu keadaan di indonesia masa depan ini? Keadaannya sangat parah, aku iri dengan kalian yang masih bisa menikmati Indonesia yang indah,sejuk, pepohonan dimana-mana, tidak ada polusi, hidup enak. Itu aku tahu dari surat-surat yang kalian tuliskan dijaman kalian dan sampai sekarang terpajang rapi di museum.

Aku sebenarnya sangat ingin bisa hidup bersama Indonesia dimasa kalian, namun takdir memisahkan aku dari kalian. Keadaan kami disini sangat parah, terutama para remaja Indonesia calon-calon penerus bangsa. Namun, kenapa keadaannya sangat memprihatinkan, sebagian besar remaja usia 13 tahun keatas telah banyak yang kecanduan Narkoba, Terinveksi HIV/AIDS, dll. Mereka bilang kepadaku jika dulu mereka mendengar cerita dari kakek buyut mereka yang hidup dimasa kalian sekarang, gak bingung kan? Sekarang aku ingin menanyakan sesuatu dari kalian, maukah kalian menjawab dan merenungkan pesanku ini? Demi masa depan depan kalian, demi negara kalian, demi orang tua kalian?

Aku ingin bertanya, apakah kalian remaja Indonesia tahun 2017 atau yang lahir antara 1997-2003. Sekarang diantara kalian apakah banyak teman sebaya kalian yang kecanduan Narkoba? Apakah banyak teman sebaya kalian yang mabuk-mabukan? Apakah banyak teman sebaya kalian yang terjangkit virus HIV/AIDS? Apakah banyak teman sebaya kalian yang ikut geng-geng motor yang knalpotnya membuat orang serangan jantung mendadak, stroke stadium 7, ibu-ibu hamil 9 bulan langsung lahiran karena mendengar suara knalpot bising kalian yang sangat mengganggu dari motor-motor modifikasi kalian?

Mohon dengarkan ini dari pertanyaanku yang pertama. Teman-temanku apakah kalian tahu bahaya dari Narkoba? Yang mengabitkan Fly, tidak bisa berfikir jernih, dll. Kalian pasti tahu karena di sekolah kalian sering diadakan seminar-seminar tentang bahaya Narkoba, namun apakah kalian mendengarkan dengan baik pesan-pesan yang disampaikan oleh petugas BNN? Kalian tahu banyak remaja Indonesia yang saat ini kecanduan narkoba yakni sekitar 18% remaja Indonesia kecanduan Narkoba tentu itu jumlah yang sangat besar karena sekitar 8 juta remaja Indonesia yang kecanduan. Aku harap kalian tidak termasuk yang aku ceritakan ini. Narkoba sendiri memang akan enak saat mencobanya namun apakah kalian berpikir bagaimana nasib kalian di masa depan apakah kalian ingin dipenjara seumur hidup atau ditembak mati? Jika begini caranya lama-lama remaja Indonesia habis. Bagaimana kalo kalian ikut rehalibitasi? Ah paling juga kalian akan terjerumus kelubang hitam Narkoba lagi. Apakah kalian juga berpikir dampak sosial yang akan kalian tertima jika kalian mengkonsumsi Narkoba? Jangan heran jika Masyarakat menjauhi kalian, dan nanti pasti akan berdampak di mental kalian kan? Ok sekarang bisakah kalian menjauhi Narkoba dari diri kalian?

Masih banyak kok hal-hal positif lain yang bisa kalian lakukan untuk kehidupan kalian dari pada mengkonsumsi Ekstasi, Opium, Putaw, LSD, Tembakau Gorila, Ganja, dll. Dan dari pada kalian menjadi seorang yang ‘Giting’. Bukan kah akan lebih baik jika uang yang kalian gunakan untuk membeli barang haram tersebut untuk memenuhi kebutuhan kalian di sekolah seperti buku, tas, sepatu, alat-alat tulis, seragam sekolah dan berbagai akomondasi lain dari pada untuk membeli Narkoba. Apakah kalian tidak ingin menjadi pribadi yang pandai dan kelak akan menjadi seorang meneger di negeri sendiri. Ataukah sebaliknya kalian tetap ingin menjadi pelayan dinegeri sendiri sedangkan meneger kalian adalah orang luar negeri,seperti yang kalian alami sekarang? Saya tahu harga Narkoba berkisar dari Rp. 50.00-jutaan rupiah, maka gunakanlah untuk hal-hal yang positif untuk diri kalian sendiri.

Apakah banyak teman sebaya kalian yang di usia muda telah terjangkit HIV/AIDS? Faktor apa saja kah yang menyebabkan mereka terjangkit virus yang berbahaya itu? jawaban yang pasti adalah pergaulan bebas. Saya ambil contoh kecil dari sebuah kota asal dari kakek buyut saya berdasarkan data yang pernah saya baca jumlah remaja yang terjangkit virus HIV/AIDS mencapai 176 orang (data tahun 2014) dalam satu kabupaten dan itu pasti masih banyak yang tidak terdata atau bahkan tidak mengetahui jika dirinya mengidap HIV/AIDS.

Sebenarnya pergaulan kalian itu bagaimana sih? Sampai-sampai banyak yang terjangkit virus mematikan itu apakah hal seperti itu kalian lakukan untuk menunjukan kesetiaan kalian kepada pasangan klalian? Ya gak gitu juga kali, kalian gak mikir apa dampak buruk yang akan menimpa pasangan kalian itu? jika kalian melakukan itu sama saja kalian membunuh pasangan yang kalian sayangi itu secara perlahan dalam kurun waktu 10 tahun. Sekarang apakah kalian masih mau melakukan hal tersebut kepada pasangan kalian? ( tahu kan yang akau maksud melakukan apa). Untuk kalain para remaja putri Indonesia jika kalian tidak mau dilecehkan, maka jangan umbar tubuh kalian di depan umum. Kalian sendiri yang menunjuk-nunjukan tubuh kalian didepan para pria eh, giliran kena pegang kalian melaporkan jika telah dilecehkan, yang ngumbar siapa yang melakukan siapa, yang ngelaporin juga siapa, ( moga kalian gak bingung).

Apakah banyak teman kalian yang sampai saat ini mabuk-mabukan? Dan apakah kamu juga ikut mereka? Semoga saja tidak, apasih sebenarnya manfaatnya? Supaya gak dibilang cupu gitu? Terus supaya dibilang gaul gitu? Hei, sadar men ini jaman milenium jaman modern udah gak jaman begituan itu budaya kuno. Jika kalian ingin dibilang gaul maka tunjukin prestasi gemilang kalian, banggakan kedua orang tua kalian. Itu baru namanya remaja gaul. Lagian mabuk-mabukan juga akan merusak hidup kalian, kalian denger beritakan saat miras merenggut puluhan nyawa, apakah kalian juga ingin menjadi salah satu korbannya? Jika tidak maka hentikan mabukmu sekarang juga! Lagian mabuk juga membuang-buang duit, udah boduh, gak ada duit, tapi terus-terusan mabuk aja. Mana akal sehat kalian? Kalian bisa mengalokasikan untuk kegiatan positif kalian.

Apakah banyak teman sebaya kalian yang mengajak kamu untuk gabung di geng motor dan meminta mu untuk memodif motormu? Apakah kalian menurutinya? Jika kalian menurutinya berarti kalian adalah adalah orang ‘kurang kerjaan’.  Gimana enggak, coba pikirkan jika kalian memodifikasi moto rkalian berapa juta rupiah yang akan menguras habis isi dompet kalian, belum lagi biaya perawatannya, dan setiap muncul model baru kalian ganti begitu seterusnya hingga uang kalian benar-benar habis. Belum lagi polusi yang dikeluarkan asap dari knalpot-knalpot kalian yang mencemari udara, yang baunya gak karuan. Apalagi suaranya yang membuat orang disamping kalian serangan jantung mendadak, stroke stadium 7, dan kalo lewat di gang-gang kecil dan disana ada ibu-ibu hamil 9 bulan 9 hari dan kalian menggeber-geberkan knalpot kalian dan sang ibu langsung melahirkan anaknya, belum lagi kalo ada orang paruh baya di gang tersebut dan kalian dengan Pe’De nya menggeber-geberkan suara bising knalpot kalian dan kalian tahu apa jadinya pada orang tersebut? orang tersebut langsung meninggal di tempat, sedangkan kalian? Kalian terus-terusan melakukan hal itu tanpa rasa bersalah, jika seperti itu kenyataanya sudah berapa orangkah yang kalian bunuh?

Belum lagi yang lebih parah, jika kalian mempunyai pacar, apakah kalian akanb menyuruh pacar kalian untuk berfoto dengan motor kebanggaan kalian yang kalian dapat dari uang orang tua kalian itu dengan kondisi kalian suruh buka baju dan menunjukan sebagian buah dada nya? Gila lu, kehabisan akal sehat ya?! Sebenarnya apa sih yang kalian banggain itu, uang aja masih minta orang tua kok di banggain, kecuali kalo kalian udah bisa cari uang sendiri silahkan. Kalian ingin dibilang gaul dan fashionnable? Kenapa harus itu jalan yang lu pilih, dengan memodifikasi motor ikut balapan liar, nah pasti kalian yang ikut balapan liar itu belum pernah jatuh dari jurang setinggi 20 meter ya? Kalo gua sih pernah dan sejak saat itu gua insyaf dan sadar betapa berharganya hidup ini. Dan untung gua masih hidup dan bisa nulis surat ini buat memperingati kalian.

Apakah kalian juga sering ikut tawuran? Nah ini adalah potret sebagaian besar remaja Indonesia dimasa kalian. Gua gak habis pikir kalian tawuran hanya karena rebutan cewek, kalian gak sadar ya kalo kalian hidup di Indonesia, sebuah negara dengan penduduk mencapai +250 juta dan kalian hanya ngejar satu cewek yang itu-itu aja lo pertahanin. Dan juga kalian kekurangan senjata buat tawuran ya, tawuran kok pake geer motor ada juga yang membawa bambu runcing nah ini pasti orangnya tahu sejarah nih tawuran pake bambu runcing katanya menghargai para pahlawan. Hhhaaa emang lo pikir jaman perang ya tawuran kok pake bambu runcing dan dengan semangat ’45, nah untung Indonesia merdeka tahun 1945 jadi semangat ’45. Nah coba kalo Indonesia merdeka tahun 1969 masa iya jadi semangat ’69 kan gak lucu, mungkin gua kalo dikasih pilihan gua gak akan hidup disini. Hhaa

Inikah Indonesiaku, Inikah Indonesiamu teman, ayo sadarlah sekarang kalian memang sedang enak apa-apa tersedia, namun apakah kalian sadar ancaman yang sedang mengancam kahidupan kalian nanti jika terus-terusan bergaya hidup seperti diatas. Jujur saja kawan aku disini sangat ketakutan perang telah terjadi dimana-mana. Indonesiaku yang sekarang hancur lebur. Aku mohon mulai sekarang setelah kalian membaca suratku ini renungkan baik-baik bahwa ada masa depan kalian yang terancam bila kalian terus bersantai-santai dengan nyamannya. Kalian inginkan jika masa depan kalian cerah, ya aku pun juga ingin seperti itu namun apadaya karena ketamakan beberapa orang yang mementingkan diri sendiri dengan merusak alam Indonesia.


Aku sangat berharap kalian sebagai generasi penerus bangsa bisa mewariskan sebuah negeri indah dengan panorama yang tidak ada duanya kepada anak cucu kalian, supaya mereka tidak hanya mendengar melalui cerita-cerita dari kakek-nenek mereka ataupun dari gambar-gambar yang ada dimuseum. Namun mereka juga harus bisa menikmati keindahan Indonesia secara langsung. Terimakasih temanku kalian mau membaca surat dariku ini, aku tidak berniat untuk menakut-nakuti kalian namun jadikannlah ini sebuah tamparan bagi kalian untuk berubah lebih baik.

No comments:

Post a Comment