Inilah Beberapa Alat Militer Buatan Indonesia Yang Telah Di Ekspor, Bukti Bahwa Bangsa Indonesi Mampu Bersaing Dengan Bangsa Lain, Bangga...
Indonesia saat ini telah banyak mengekspor beberapa alat militer atau Alutsista buatan dalam negeri, hal ini tak lepas dari peran semua pihak terutama BUMN stategis yang memprodukisi alat militer dan tak lepas dari peran besar para putra dan putri bangsa Indonesia untuk menuangkan segala inovasinya bagi kemajuan bangsa Indonesia sendiri, semoga hal ini terus berkelanjutan dan mendapat dukungan penuh dari pemerintah untuk terus berinovasi demi kemajuan bangsa. Apa saja alat militer yang telah kita ekspor ke luar negeri, berikut ini datanya:
1. Kapal Perang SSV Pesanan AL Filiphina.
2. Ekspor Kepala Roket Ke Chile.
Kemampuan Smoke Warhead diakui mampu mengalahkan produk serupa buatan Amerika Serikat dan Rusia. Smoke Warhead berupa kepala roket berdiameter 70 mm dan cocok dipasangkan dengan roket pasangan pesawat seperti Super Tucano. Keunggulannya, Smoke Warhead akan mengirim informasi di mana posisi jatuhnya dengan mengeluarkan asap selama dua menit pasca roket jatuh ke tanah.
3. Mengekspor Pesawat Jenis CN-235 Ke Banyak Negara Di Asia,Timur Tengah,dan Afrika.
Satu lagi Alutista yang harus dibanggakan bangsa Indonesia, Pesawat CN 235 jenis Maritime Patrol Aircraft (MPA) pabrikan PT. Dirgantara Indonesia, yang ternyata juga diminati negara lain. pada tahun 2011-2012 lalu, PT. Dirgantara Indonesia mengirim 4 pesawat CN 235-MPA ke Korea Selatan setelah adanya kontrak senilai USD 94,5 juta. Pesawat CN 235 diperuntukkan untuk patroli perairan. Dan pada 2016 lalu Pt DI telah mengirimkan pesawat CN-235 ke Senegal dan Thailand.
Di tahun yang sama, pesawat CN 235 jenis angkut militer VIP juga dikirim ke Senegal, Afrika oleh PT. Dirgantara Indonesia. Selain itu, 3 produk pesawat CN 235-MPA juga digunakan TNI AL sejak Desember 2009 untuk melengkapi rencana memiliki 6 buah pesawat MPA sampai tahun 2014. Kehandalan pesawat CN 235-MPA ini adalah kelengkapan sistem navigasinya beserta sistem komunikasi dan misi.
4. Ekspor Kapal Jenis Fast Patrol Boat Ke Timor Leste.
PT. PAL, melalui tangan putra-putri terbaik bangsa, berhasil membuat kapal perang jelis patrol cepat (Fast Patrol Boat). Rupanya negara tetangga, Timor Leste, kepincut dengan Alutista buatan dalam negeri ini. Di tahun 2011 lalu, untuk melindungi wilayah teritorial Timor Leste, dua kapal patroli cepat buatan PT. PAL ini dibeli Pemerintah Timor Leste dengan mahar USD 40 juta.
Konstruksi lambung dan anjungan kapal yang terbuat dari bahan alumunium mampu menahan gelombang tinggi dan lebih lincah saat bermanuver. Untuk kecepatan, kapal patroli cepat ini mampu melaju sampai 30 Knot. Kapal ini dilengkapi dua baling-baling dan Radar NavNet yang mampu mengintegrasikan data-data peralatan sistem navigasi dan komunikasi ke dalam peta elektronik dan radar.
5. Peluru Amunisi Buatan Pindad Telah Diekspor Ke Berbagai Negara.
PT. Perindustrian Angkatan Darat (Pindad) selama ini telah memasok kebutuhan peluru TNI-Polri. Peluru buatan Pindad antara lain berkaliber 5.56 mm, 7.62 mm dan 9 mm. Selain untuk kebutuhan dalam negeri, peluru yang dihasilkan PT. Pindad ini ternyata juga diekspor ke beberapa negara asing, antara lain ke Singapura, Filipina, Bangladesh, hingga Amerika Serikat.
Sebagai peluru yang mempunyai kehandalan tinggi, peluru buatan anak negeri ini tentu sudah melewati uji kelayakan badan internasional, seperti semua produk Divisi Amunisi yang telah lulus pengujian standar NATO. Demikian juga di tahun 1994 peluru ini juga mendapatkan sertifikat ISO 9001 dari SGS Yearsly-Internastional Certification Service Ltd, Inggris.
6. Panser Anoa Banyak Diminati Negara-Negara di Asia, Timur Tengah Hingga Afrika.
Salah satu produk PT. Pindad, yakni Panser Anoa, merupakan Alutista yang paling laris dijual. Tahun 2008 TNI telah memesan 154 Panser Anoa berbagai tipe. Tahun 2011 TNI memesan lagi Panser Anoa tipe APC sebanyak 11 unit dan tahun 2012 sebanyak 61 unit. Dari luar negeri, pesanan datang dari Kerajaan Oman untuk Panser Anoa jenis 66. Malaysia juga meminati panser ini dengan memesan Panser Anoa sebanyak 32 unit.
Sebagai alutista yang diminati berbagai negara,kualitas Panser Anoa telah sesuai dengan standar NATO pada level III atau level dengan tingkat ketahanan terhadap serangan lebih baik dari level II yang diproduksi China dan India. Belum lama ini Pindad telah mengeluarkan Panser Anoa jenis baru yang mengusung Kanon Kaliber 20 mm dan berjenis IFV (Infantry Fighting Vehicle). Serta PINDAD telah merilis Anoa Jenis baru yakni Anoa 2 Amphibious Yang dirilis pada bulan Januari 2017 kemarin.
7. Senapan Buatan Pindad Telah Diekspor Ke Banyak Negara Di Dunia.
Selain Panser Anoa, sejumlah senjata buatan Pindad juga banyak diminati oleh negara luar. PT. Pindad telah mampu menghasilkan berbagai produk senjata seperti senapan serbu (SS1-series), SS-2, senapan sniper (SPR-1), pistol (P-1 dan P-2), revolver, senapan sabhara/polisi, senjata penjaga hutan, pistol professional magnum, peluncur granat, dan pelindung tubuh (personal body protection).
Sebuah jaringan supermarket khusus olah raga berburu, camping, dan memancing bernama Cabelas’s banyak memesan produk-produk Pindad. Senapan serbu SS-2 juga menjadi langganan negara-negara Afrika seperti Zimbabwe, Mozambik, dan Nigeria. Dan negara Thailand serta Singapura juga kerap membeli senapan tersebut. Apalagi baru-baru ini Pindad telah merilis senjata tercanggih yakni SS-2 V7 Subsonik yang merupakan senjata paling senyap didunia.
8. Seragam Militer Buatan PT SRITEX Sukoharjo Banyak Dipesan Negara-Negara Anggota Nato.
PT SRITEX yang terletak di Kabupaten Sukoharjo, Surakarta ini merupan pabrik tekstil terbesar se Asia yang memproduksi berbagai pakaian bermerk terkenal sampai seragam Militer, seragam militer yang diproduksi PT SRITEX ini antara lain seragam anti Radiasi, Seragam anti Ultra-violet, seragam anti Nyamuk, seragam anti Api, seragam anti Air, seragam kamuflase, dll. Telah banyak negara-negara di dunia terutama anggota NATO mengakui kehandalan salah satu produk buatan anak bangsa ini.
No comments:
Post a Comment