Seperti yang kita ketahui Indonesia saat ini sedang gencar-gencarnya membangun pesawat sendiri, setelah prototype pesawat N219 diperkenalkan kepublik pada tahun 2015 lalu dan segera melakukan uji terbang perdananya yang direncanakan dilakukan di Makassar tepat pada peringatan Hari Teknologi Nasional pada 10 Agustus. Selain itu Indonesia saat ini sedang mengembangkan pesawat yang memiliki kapasitas lebih besar yakni N245 yang mampu menampung 50-60 penumpang dan R80 yang memiliki kapasitas mencapai 80-90 kursi, pesawat-pesawat tersebut akan dikembangkan dan sekaligus dibuat oleh PT Dirgantara Indonesia dan Ragio Aviasi Industri (RAI) milik Habibie.
Proyek usulan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akhirnya masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek itu adalah pesawat N245, pesawat R 80, dan 5 kawasan industri.
Proyek pesawat N245 akan digarap PT Dirgantara Indonesia dan LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional). Sedangkan pesawat R80 rancangan mantan Presiden BJ Habibie, akan digarap PT Regio Aviasi Industri (RAI), perusahaan ini didirikan BJ Habibie bersama putranya, Ilham Akbar Habibie.
"Kalau pesawat ada dua, yang kapasitas 50 penumpang N245 sama yang kapasitas 80 penumpang R80," ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Telekomunikasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan, di Kementerian Koodinator Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (10/2/2017)..
Menurut Putu, pengembangan kedua pesawat tersebut diperkirakan menelan dana sebesar US$ 180 juta -US$ 200 juta per unitnya.
"Makanya biaya pengembangannya tidak semahal kalau dari nol. Kita hitung kemarin kira-kira US$ 180 juta- US$200 juta," kata Putu.
Sedangkan 5 kawasan industri itu akan dibangun dan dikembangkan di beberapa wilayah.
"Lima kawasan Serang, Dumai, Tanjung Kuning Kaltara, JIIPE Gresik Jawa Timur. Tahun ini disetujui sebagai PSN, ya segera bisa dibangun tahun ini," terang Putu.
Pembangunan setiap kawasan industri diperkirakan menelan biaya investasi hingga Rp 50 triliun. Pembangunan kawasan industri akan diserahkan kepada perusahaan baik swasta maupun BUMN.
Sedangkan pemerintah membangun akses jalan hingga menyediakan sambungan listrik ke kawasan industri tersebut.
"Kalau untuk kawasan itu kontribusi jalan menuju ke sana, listrik menuju ke sana, pembangunan perkotaan di sekitarnya," tutur Putu.
Selanjutnya, akan dikeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur tentang proyek-proyek strategis nasional
"Tinggal dijadiin Perpres saja," tutup Putu
Dikutip dari detik.com.
Lalu Apa Saja Kecanggihan Dan Keunggulan Pesawat N245 Dan R80?.
1. N245.
N245 didesain untuk pesawat komersil. Pesawat ini sejenis dengan tipe ATR bermesin ganda.
"Kemungkinan besar ini kerja sama dengan LAPAN. Saat ini masih melakukan pre elementary design, internal test, pemilihan engine, dan yang lainnya," jelas Manajer Pengembangan Bisnis PTDI Krisnan dalam pameran Indodefence di JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis .
Pesawat ini ditargetkan bisa mulai dibangun tahun 2017. Pesawat ini nantinya memiliki panjang 22,40 meter dengan lebar sayap 25,81 meter dan tinggi 8,42 meter.
"Ini masih tergantung dari LAPAN. Semoga tahun ini bisa mulai dikembangkan," kata Krisnan.
Setelah selesai diproduksi, N245 bisa melesat di udara dengan kecepatan maksimal mencapai 270 knot atau setara 500 km per jam. Dengan sekali pengisian bahan bakar, N 245 bisa menjangkau hingga 800 nano mil laut.
"Kecepatan bisa sampai 270 knot dengan daya jelajah 800 nano mil laut," tutup Krisnan.
Pesawat N245 akan menjadi pesaing ATR72. Namun, kelebihan dari N245 adalah bisa mendarat pada landasan pendek, sementara ATR72 harus mendarat dengan landasan yang panjang.
"Untuk di Indonesia kami optimistis, karena N245 ideal untuk penerbangan komersial jarak menengah yang menghubungkan antar bandara kecil," ujarnya, Rabu.
Irlan menjelaskan, saat ini, N245 masih dalam finalisasi konfigurasi untuk selanjutnya akan dilakukan uji terowongan angin.
Pesawat prototipe N245 ditargetkan siap beroperasi pada tahun 2018.
Pengembangan pesawat N245 itu sudah masuk dalam road map jangka panjang pengembangan pesawat pada Pustekbang Lapan.
Sebelumnya, PTDI sukses membuat prototipe N219 dan CN235. N219 adalah hasil ide dan desain PT DI dengan Lapan.
Pengembangan pesawat dengan kapasitas 19 penumpang ini telah dilakukan sejak Maret 2007.
2.R80.
-Pesawat
R80 ini diklaim lebih hemat 10-15% konsumsi bahan bakarnya dibanding
ATR 72. Pesawat R80 dirancang dan dikembangkan oleh Mantan Presiden BJ
Habibie dan putranya, Ilham Habibie.
“Kita lebih hemat 10-15%. Saingan kita ATR,”
kata Komisaris PT Regio Aviasi Industri, Ilham Habibie saat ditemui di
@America, Pacific Place, SCBD, Jakarta, Rabu (29/7/2015).
-Pesawat
R80 Rancangan Habibie Dibandingkan dengan ATR 72, pesawat ini juga
memiliki badan lebih besar 10% dan lebih panjang 25% dibandingkan
ATR-72. Selain itu, kapasitas bisa mengangkut 100-110 penumpang dalam
satu penerbangan.
Mengutip ucapan ilham, putra bungsu Bj Habibie dari laman detikdotcom “Kita menjawab permintaan pasar dalam masa mendatang. Jumlah penumpang meningkat dan perlu ada pesawat yang lebih besar,” tuturnya.
Sementara
untuk saat ini , pesawat R80 tersebut tengah dalam tahap pra prototipe
antara lain pemilihan komponen seperti mesin, alat navigasi, sistem
pengendali dan lainnya. Menurut Ilham, pesawat yang diperkirakan
dibanderol seharga US$ 20-25 juta dan bakal bisa terbang tahun 2021
mendatang ini juga dibuat dengan desain aero dinamis.
“Kemajuan
lainnya itu aero dinamis, lalu kenyamanan di kabin dan kalau teknologi,
sejenis ini lebih pada komponennya banyak kemajuan,” tutup Ilham.
Kabar
lain mengenai Proses pembuatan peswat R80 ini, Rencananya PT Dirgantara
Indonesia (PTDI) akan menjadi kontraktor pengembangan pesawat R80 yang
dikembangkan PT RAI. Bj Habibie melalui RAI bekerjasama dengan PTDI
melakukan persiapan pengembangan Pesawat R80 untuk menjadi lebih berkualitas disbanding Kompetitornya.
Peswat
yang awalnya ditergetkan bisa mengudara pada tahun 2019 ini, pada
akhirnya mengalami kemunduran jadwal untuk siap terbangnya yaitu pada
tahun 2021 mendatang. Semoga proses pembuatan dan target mengudara bisa
berjalan lancar, sehingga kita bisa menikmati mengudara menggunakan
pesawat asli besutan anak bangsa Indonesia ini.
No comments:
Post a Comment