Wakil Menteri Luar Negeri RI, A.M. Fachir, mengatakan bahwa kerja sama pembuatan jet tempur KF-X/IF-X antara pemerintah Indonesia dan Korea Selatan masih harus menunggu persetujuan lisensi dari Amerika Serikat. Pernyataan tersebut disampaikan Wamenlu RI usai pertemuan pertama Dialog Strategis Kerja sama Tingkat Tinggi (HWLSD) Indonesia- Korea Selatan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI.
“Joint development untuk pesawat ini ada beberapa pending, terutama soal lisensi dari AS. Bukan penundaan kerja sama tetapi kita minta AS sebagai negara yang memiliki lisensi, dia harus memberikan izin dulu,” ujar A.M. Fachir di Jakarta, Senin (6/2).
Fachir menjelaskan bahwa kerja sama pembuatan pesawat tempur KF-X/IF-X masih terhambat masalah izin lisensi dari Amerika Serikat. “Untuk persetujuan lisensi dari AS, tahun kemarin delegasi dari Kementerian Pertahanan RI sudah ke AS. Ada baiknya kali ini kita, Indonesia dan Korsel, sama-sama. Ini kan untuk keberlangsungan proyek ini,” katanya. KF-X / IF-X merupakan program Korea Selatan dan Indonesia untuk mengembangkan pesawat tempur multiperan canggih untuk angkatan udara kedua negara.
Indonesia dan Korea Selatan pada Januari 2016 menandatangani perjanjian senilai 1,3 miliar dolar AS untuk pengembangan jet tempur baru. Berdasarkan atas perjanjian itu, yang ditandatangani dengan Korea Aerospace Industries (KAI), Kementerian Pertahanan Indonesia akan menanam sekitar 1,6 triliun won (sekitar Rp13 triliun) dalam program Korea – Indonesia Fighter Experimental (KFX/IFX).
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu sempat mengatakan bahwa Indonesia akan mengandalkan pertahanan udara kepada pesawat tempur KF-X/IF-X buatan bersama dengan Korea Selatan pada lima tahun mendatang.
KEHEBATAN PESAWAT TEMPUR KFX/IFX.
Indonesia sesungguhnya kaya akan para penerus bangsa yang cerdas dan kreatif. Banyak ilmuwan-ilmuwan yang sebenarnya mampu disandingkan bahkan lebih dibandingkan ilmuwan-ilmuwan dunia lainnya. Namun entah bagaimana, budaya yang berkembang di Indonesia, bahwa apapun barang buatan Indonesia pasti kurang baik.
Anggapan itulah yang kemudian melahirkan kecacatan atau krisis kepercayaan pada kemampuan ilmuwan-ilmuwan hebat asal Indonesia dalam masyarakat negeri sendiri. Mereka beranggapan lebih keren jika memakai barang buatan luar negeri atau negara-negara maju lain, disbanding buatan dalam negeri. Hingga pada akhirnya karya-karya hebat ilmuwan Indonesia akan terlantar. Seperti pesawat buatan Pak Habibie. Siapa sih yang tidak kenal beliau?
Namun nyatanya Presiden Indonesia ketiga ini karya-karyanya lebih dihargai di Jerman, daripada di negeri sendiri. Nah, berbicara soal hasil karya anak bangsa, Indonesia patut berbangga dengan rencana pembuatan pesawat tempur satu ini. Namanya KFX/IFX. Kepanjangannya adalah Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment. Kenapa ada kata Korean di awal nama?
Ternyata karena dalam pembuatan pesawat tempur ini, para ilmuwan teknologi Indonesia menggandeng ilmuwan-ilmuwan teknologi Korea sebagai pendampingnya. Ya, semacam program kerja sama. Penasaran dengan pesawat tempur yang sekarang sedang ramai diperbincangkan ini? Yuk simak beberapa fakta kehebatannya.
1. Indonesia Menjadi Negara Asia Tenggara Pertama
Tahukah kamu apa yang luar biasa dari pengembangan proyek KFX/IFX ini? Dengan pengembangan pesawat tempur KFX/IFX ini, Indonesia telah dinobatkan sebagai Negara Asia Tenggara pertama yang mengembangkan pesawat tempur secara mandiri.
Tentunya hal ini adalah sebuah prestasi yang luar biasa mengingat sebagai Negara berkembang, Indonesia selama ini masih terlalu banyak mengimpor kebutuhan-kebutuhannya. Dengan prestasi ini, nama Indonesia bisa mulai merambah ke kancah internasional untuk lebih diakui oleh dunia.
2. MEMILIKI TEKNOLOGI DIATAN F16.
Apakah kamu tahu pesawat tempur jenis F16? Tentu kehebatan dan kecanggihannya sudah tidak asing lagi bagi warga dunia. F16 adalah pesawat tempur buatan Amerika Serikat, dan kecanggihannya bisa dikatakan di atas rata-rata. Namun dengan bangga Indonesia dan Korea Selatan menjamin bahwa KFX/IFX ini teknologinya akan jauh lebih canggih dibandingkan dengan pesawat tempur F16 tersebut.
3. DIPERKIRAKAN JADI TOTAL DITAHUN 2021.
Menurut anggaran, pembiayaan dari pesawat tempur KFX/IFX ini ditanggung 80% oleh Korea Selatan dan 20% oleh Indonesia. Namum kabarnya Indonesia menaikkan dana menjadi 30% untuk alokasi pembuatan jet tempur muthakir ini. Rencana pembuatan pesawat tempur ini mulai diresmikan pada tahun 2010, dan sempat dihentikan karena berbagai sebab. Namun pada tahun 2013, pengembangan pesawat tempur ini mulai dibuka lagi. Bahkan perkembangannya menjadi lebih cepat dan progresif.
Rencananya, pesawat tempur ini akan jadi pada tahun 2020. Dan untuk pertama kali nanti Korea Selatan sebagai kepala proyek akan meluncurkannya di negaranya sendiri dulu. Baru pada tahun 2022 nanti, pesawat KFX/IFX ini akan mulai diluncurkan dan diperbanyak di Indonesia sendiri. Rencananya, dalam proyek bersama ini, Korea Selatan akan mendapat 150 unit dan Indonesia mendapat 50 unit.
4. PROYEK TETAP BERJALAN WALAU GANTI KEPEMIMPINAN.
Proyek KFX/IFX ini telah resmi masuk dalam blue print pemerintah. Sehingga siapapun presidennya di Indonesia maupun di Korea Selatan, sudah ganti atau belum, proyek akan tetap berjalan sampai selesai. Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata) ini, diharapkan mampu menjadi indikator kemandirian bangsa Indonesia di mata Internasional.
5. DAPAT DITINGKATKAN DARI GEN 4,5 KE GEN 5.
Pengembangan jet tempur ternyata tak berhenti disitu. Indonesia dan Korsel bisa saja menaikkan kemampuan pesawat menjadi generasi 5 seperti F-22.
"Dengan mulai 4.5, kita nantinya bisa masuk ke generasi 5. Ini penting setelah punya kemampuan updating system dan lain-lain di pesawat," tambahnya.
Dibandingkan pesawat sejenis, KF-X diproyeksi untuk memiliki radius serang lebih tinggi 50 persen, sistem avionic yang lebih baik serta kemampuan anti radar (stealth). Pesawat tempur KF-X memiliki daya dorong 100 kmh.
"Dengan mulai 4.5, kita nantinya bisa masuk ke generasi 5. Ini penting setelah punya kemampuan updating system dan lain-lain di pesawat," tambahnya.
Dibandingkan pesawat sejenis, KF-X diproyeksi untuk memiliki radius serang lebih tinggi 50 persen, sistem avionic yang lebih baik serta kemampuan anti radar (stealth). Pesawat tempur KF-X memiliki daya dorong 100 kmh.
No comments:
Post a Comment