Konsorsium Roket Nasional yang di inisiasi oleh Balitbang
akaementrian Pertahanan dan Pusat Teknologi Roket LAPAN serta pelaksana
kegiatan adalah PT DAHANA, memilik salah satu program utama ditahun 2016 yakni
uji terbang roket 3 digit Rhan-450 dan telah dilaksanakan tanggal 151 Desember
2016 lalu.
Uji ncoba tersebut bertempat di stasiun peluncuran
roket Balai Uji Teknologi Antariksa dan Atmosfer di pameumpeuk Garut Jawa
Barat. Uji terbang kali ini merupakan uji fungsi/dinamis roket
permukaan-ke-permukaan Rhan-450 yang memiliki jangkauan diatas 150 KM. Sebagai ketua
pelaksana kabid Matra Darat Balitbang Kemenhan Kol Cpl. Abdullah Sani.
Acara tersebut dihadiri antara lain oleh Sestama
Lapan Drs I L Aridiyo Msi, deputi Tekno9logi Roket Lapan DR. Rika Andiarti dan
KapustekRoket Lapan Drs Sutrisno MT, Kapus Alpalhan Balitbang Kemenhan Laksma
Budiharja Raden, Dirtekbang PT DAHANA Hari Hariswan, utusan Presiden RI, serta
para pensiunan Lapan yang telah banyak memberikan kontribusi mengenai peroketan
di Indonesia.
Roket 3 digit Rhan-450 yang sebelumnya bernama
RX-450 memiliki konfigurasi:
-diameter roket 450 mm.
-panjang total 7.100 mm.
-berat 18.000 kg.
-dengan potensial payload 300 kg.
Payload menggunakan dua sistem yakni telematri GPS
dan Radar serta dilengkapi nsensor accelerometer, Gyro yang dapat merekam
perilaku Roket dan dilengkapi sistem untuk mkengirimkan data ke stasiun darat.
Uji terbang broket dilakukan pada sudut elevasi 700
dan azimuth 1930 serta required safety area bearing 1480 s/d 2380 dengan radius
140 km. Pada pukul 08.30 WIB, roket Rhan-450 meluncur dengan mulus menembus
awan dipantai Pameumpeuk.
Perjalanan RHAN 450
RHAN 450 mm pertama kali menjalani uji statis pada tanggal 21 Agustus 2014 yang dilakukan di Lapangan Sonda LAPAN, Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat. RHAN 450 merupakan proyek dari Balitbang Kemhan dan Konsorsium Roket Nasional. Roket RX-450 kemudian diluncurkan pertama kali bulan Mei 2015 dan berlangsung sukses. Target jangkauan peluncuran pada tahun 2015 adalah 100 km.
Roket eXperiment RX 450 LAPAN, kini telah berubah menjadi RHAN 450
dan meluncur sekitar 150 km. Patut diduga Lapan dan Konsorsium Roket
Nasional, telah berhasil melakukan peningkatan kualitas bahan bakar
pendorong roket/ propelan.
Dengan perubahan nama dari RX 450 menjadi RHAN 450, berarti roket telah siap memasuki jalur produksi untuk menjadi Roket Pertahanan Indonesia.
Berdasarkan evaluasi strategis terhadap letak geografis Indonesia dan perkembangan situasi serta ancaman yang masih dihadapi, maka peroketan dalam bentuk sistem senjata adalah suatu keharusan dan perlu segera dikembangkan untuk pengembangan dan modernisasi TNI dalam menjawab tantangan, serta upaya membuat Indonesia tidak bergantung pada produk luar negeri, khususnya di bidang pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista).
Hal ini juga ditunjang dari pembangunan pabrik propelan terbesar di asia oleh Pt. Dahana (persero) yang berhasil menghasilkan propelan yang sangat cocok untuk Rhan 450 ini.
Dengan perubahan nama dari RX 450 menjadi RHAN 450, berarti roket telah siap memasuki jalur produksi untuk menjadi Roket Pertahanan Indonesia.
Berdasarkan evaluasi strategis terhadap letak geografis Indonesia dan perkembangan situasi serta ancaman yang masih dihadapi, maka peroketan dalam bentuk sistem senjata adalah suatu keharusan dan perlu segera dikembangkan untuk pengembangan dan modernisasi TNI dalam menjawab tantangan, serta upaya membuat Indonesia tidak bergantung pada produk luar negeri, khususnya di bidang pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista).
Hal ini juga ditunjang dari pembangunan pabrik propelan terbesar di asia oleh Pt. Dahana (persero) yang berhasil menghasilkan propelan yang sangat cocok untuk Rhan 450 ini.
Semoga kedepannya akan muncul lagi roket-roket canggih Buatan Indonesia atau bahkan rudal buatan dalam negeri demi kemandiriaan bangsa Indonesia dalam menghadapi Ancaman dari Luar Negeri.
No comments:
Post a Comment