Translate

Wednesday 22 February 2017

MAAFKAN KAMI IBU PERTIWI

MAAFKAN KAMI IBU PERTIWI

Ku lihat ibu pertiwi,/ sedang bersusah hati,/ Air matanya berlinang,/ Mas-Intannya terkenang,/ Hutan-Gunung-Sawah-Lautan Simpanan kekayaan, /Kini ibu sedang lara,/ merintih dan berdoa...
Mungkin penggalan lagu nasional Kulihat Ibu Pertiwi tersebut cocok menggambarkan keadaan Indonesia saat ini yang membuat Ibu Pertiwi menangis, Kenapa?.
Lihatlah keadaan di sekitar kamu, lihatlah kerusakan alam yang terjadi, rasakannlah polusi yang sekarang ini selalu kami hirup. Indonesiaku tidak seperti yang pertama aku kenal, aku kenal Indonesia sebelumnya adalah sebuah negeri impian negeri dimana kami bisa hidup sejahtera, negeri dimana kami bisa mendapat udara bebas yang sangat segar, negeri dimana kami bisa mendapat kedamaian antar umat beragama.

Namun sekarang semua itu tinggallah sebuah dongeng yang akan kita ceritakan kepada anak cucu kita nanti bila mulai sekarang kita masih acuh tak acuh dengan keadaan negeri kita saat ini. Indonesia dulunya adalahy sebuah negeri yang sangat subur sehingga banyak negara-negara luar berbondong-bondong datang keindonesia untuk mendapat segalanya, dari hal itu juga negara-negara barat tersebut menjajah Indonesia utuk mencari kekayaan yakni rempah-rempah yang saat itu harganya bagaikan emas bahkan lebih mahal.

Indonesia adalah tempat unruk mendapatkan udara bebas yang sejuk bahkan setiap pagi menjelang kami akan selalu dibangunkan oleh kicauan burung-burung yang hinggap dipohon dengan merdunya, sungguh itu adalah sebuah misik kehidupan yang sangat menenangkan. Namun apa daya sekarang boro-boro kita dapat menjumpai burung-burung yang akan membangunkan kita dikala waktu pagi tiba dan mendapatkan udara segar setiap paginya, namun yang kita dapatkan sekarang hanyalah polusi lingkungan, dering kendaraan, kebisingan alat-alat proyek yang akan selalu kita dapati di waktu pagi tiba, kita sudah semakin sulit untuk mendapatkan keheningan pagi hari yang selama ini kita rasakan jika kita terus-terusan merusak lingkungan di sekitar kita.

Indonesia adalah tempat untuk mendapatkan kesejahteraan karena tanahnya yang subur bahkan tongkat yang ditancapkan saja bisa tumbuh. Namun sekarang apa yang terjadi? Pepohonan mati karena pencemaran limbah pabrik yang tidak melalui prroses pengolahan sebelum dibuang, hal inilah yang menyebabkan Tanah Indonesia semakan gersang pepohonan semakin sulit untuk tumbuh. Bahkan pembalakan liar, pembakaran hutan sakarang terjadi dimana-mana di negerin yang kita cintai ini kawan, padahal setidaknya satu buah pohon dapat menghasilkan 3-6 kg udara segar untuk menghidupi 2 orang manusia, namun entah apa yang ada dipikiran mereka yang menebangi pepohonan untuk kepentingannya sendiri itu artinya jika kalian menebang satu buah pohon sama saja kalian membunuh 2 orang manusia. Dan sekarang berhentilah membuang-bunag kertas karena satu pohon dewasa hanya akan menghasilkan 6-10 lembar kertas HVS baru, sungguh jumlah yang tidak sepadan, coba bayangkan berapa pohon yang harus ditebang hanya untuk menghasilkan kertas-kertas itu?
Kawan-kawanku saat ini maukah kalian mendengarkan jeritan tangis Ibu Pertiwi? Tidak lama kok hanya beberapa menit saja, semoga dapat menggugah kesadara kalian:

Ibu Pertiwi: “Wahai kalian anak-anak ibu yang saat ini menikmati bumi Indonesia, maukah kalian mendengarkan ibu? Maukah kalian ikut merasakan kesedihan yang ibu rasakan saat ini? Jika kalian mau ibu akan sangat berterima kasih kepada kalian anak-anak ibu. Saat ini ibu sangat sedih, ibu sedih karena melihat bumi Indonesia sekarang dirusak oleh kalangan-kalangan elit, ibu tahu kalian sangat ingin bertemu Indonesia yang menurut cerita Indonesia itu bak sebuah negeri impian secuil surga yang jatuh ke bumi ini, itu semua bukanlah sebuah cerita fiksi belaka itu memang benar Indonesia dulu memang seperti itu. indonesia dulu adalah sebuah negeri dimana kalian mudah untuk menemukan kedamaian dan ketenangan hidup, bagaimana tidak? Di Indonesia dulu kalian akan sangat mudah merasakan udara segar, air yang tidak tercemar, dan alam yang sangat indah. Tapi sekarang bagaimana kabar dari Indonesia kalian hari ini? Kalian tidak perlu bercerita kepada ibu, karena ibu tahu bagaimana keadaan Indonesia saat ini, Indonesia saat ini adalah Indonesia di ambang kehancuran selain ulah para elit kalian yang gak karuan itu, korupsi disegala lini, dan Narkoba yang menjangkita generasi muda Indonesia saat ini. Ibu harap kalian yang saat ini mendengarkan pesan ibu ini tidak termasuk seperti golongan yang diatas, ibu harap kalian adalah generasi yang akan membawa Indonesia pada masa keemasannya.

Ibu juga melihat kondisi alam Indonesia saat ini, memang itu semua bukan salah kalian, namun ibu harap kalian mau mengembalikan Indonesia seperti dulu lagi. Saat ini ibu lihat Indonesia sedang mengalami kerusakan yang sangat parah penebangan hutan dimana-mana, pembakaran hutan, eksploitasi yang berlebihan. Kalian tahu kan jika satu batang pohon itu menghasilkan 3-6 kg udara segar dan dapat menunjang kehidupan untuk 2-3 orang ? Sekarang coba kalian bayangkan jika menebang satu batang pohon bukannya itu sama saja kalian telah membunuh 2-3 tiga orang hanya karena menebang satu batang pohon, Dan juga apakah kalian sampai saat ini masih membuang-buang kartas? Mulai sekarang ibu minta kalian untuk menghentikannya. Kalian tahu satu batang pohon hanya bisa menghasilkan 6-10 lembar kertas baru, mulai sekarang gunakannlah kertas yang telah di daur ulang untuk menjaga keberlangsungan lingkungan kalian.

Kalian pasti tahu kan ketika Indonesia dikecam dunia karena terjadi kebakaran hutan di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa?. Sebenarnya ibu juga bingung mengapa mereka dengan mudahnya membakar habis hutan hujan tropis itu hanya untuk kekayaan pribadi, ditambah lagi ada pernyataan dara seorang hakim yang mengatakan “Hutan dibakar tidak apa-apa, kan bisa ditanami lagi” apakah ini potret hukum di Indonesia saat ini? Pemerintah yang waktu itu koar-koar bahwa jika ketahuan perusahaan membakar hutan akan di hukum berat, tapi mana buktinya orang hanya dibawa ke pengadilan dan si perusahaan tersebut cukup menyodorkan uang yang sepantasnya untuk membeli suara dari sang hakim dan kasus selesai begitu saja dan perusahaan tersebut akan kembali membakar hutan sampai Habis, ya kali mereka setelah puas membakar hutan di Sumatra dan Kalimantan sampai habis dan akan pindah ke pulau-pulau lain seperti di Papua, Sulawesi, Jawa, untuk membakar habis hutan-hutannya. Apa kalian mau hidup beraktivitas sehari-hari membawa tabung oksigen untuk sekedar bernafas saja, kan gak lucu nanti jadinya, ya kan?

Ibu juga dengar kalau sebagian air di Indonesia saat ini teelah tercemar, Bagaimana tidak orang saat ini cadangan air bersih yang tidak tercemar di dunia ini hanya tinggal 3% saja. Ibu gak tau mau ngomong apa lagi untuk pabrik-pabrik yang membuang limbahnya sembarangan tanpa mengolahnya terlebih dahulu, toh mereka hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan dampak kerusakan lingkungan yang di sebabkannya, entah mengapa mereka seperti orang yang tidak bersalah barkeliaran dengan bebasnya di tanah ibu. Sekarang kalian lihat nelayan-nelayan kita yang semakin hari semakin sulit untuk mendapatkan tangkapan yang maksimal karena air laut yang telah mengalami pencemaran parah, ya kali kalo mereka dapat ikan di laut yang tercemar terus kalian masak dan mendapati ikan itu penuh dengan minyak, timbal, bahkan sampah kan gak enak jadinya. Jika kalian terus-terusan membuang sampah sembarangan pasti ada kok yang akan membersihkannya, memunggutnya siapa lagi kalau bukan hewan seperti Burung, atau hewan Mamalia lain dan apa yang akan terjadi pada hewan-hewan itu? pastinya hewan-hewan itu akan mati dengan kondisi perut yang penuh dengan sampah kalian.

Apakah kalian pernah memperhatikan hujan yang turun? Apakah kalian bisa merasakan air hujan itu segar, manis, dan jika terkena di kendaraan kalian tidak akan kotor? Dulu memang begitu, namun sekarang yang ibu dapati adalah hampir di seluruh wilayah Indonesia hujannya adalah hujan Asam yang akan kalian rasakan bila berkendara terkena rintik hujan dan setelah kering akan nampak noda debu yang menempel di kendaraan kalian. Itu semua adalah akibat dari polusi udara yang sudah tingkat dewa parahnya yang berasal dari cerobong-cerobong asap pabrik.

Belum lagi isu-isu SARA yang sekarang ini marak berhembus untuk menghancurkan NKRI, kalian sudah kehabisan akal kah negeri ini bukan milik suatu agama negeri ini milik kita semua. Semoga saja julukan Indonesia adalah negeri toleran itu tidak hilang, karena jujur ibu sekarang sangat khawatir dengan kondisi Indonesia saat ini, apa kalian lupa jika Indonesia merdeka ini karena perjuangan satu agama saja, jelas tidak waktu itu kami bersatu menghargai satu sama lain untuk Memerdekakan tanah Indonesia demi bisa kalian tempati seperti sekarang ini yang kalian nikmati. Tapi kenapa kalian mengungkit-ungkit isu yang menyangkut agama yang dapat memecah NKRI apakah kalian suka jika hidup di bawah kondisi peperangan? Kalian tahu bagaimana pahlawan-pahlawan kami yang berguguran di medan perang untuk menyatukan hati masyarakat Indonesia yang terdapat di lebih dari 13.000 ribu pulau berpenghuni di seluruh Indonesia, kami waktu itu menyatukan tekad menyatukan hati demi membebaskan Tanah Indonesia dari penjajah kami tidak membeda-bedakan dari suku mana kami berasal dari ras apa kami berasal, dari agama apa kami berasal, kami hanya ingin hidup rukun damai sebagai bangsa yang berdaulat. Maka dari itu ibu berpesan kepada kalian jagalah kerukunan antar umat beragama sekarang ini, hargailah satu sama lain karena kita ini adalah satu yakni sebagai bangsa Indonesia.


Segitunyakah kalian terhadap ibu, apakah kalian akan membiarkaan begitu saja kerusakan yang saat ini terjadi di alam Indonesia, apakah kalian mementingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan bersama? Anak-anakku ibu sangat ingin kalin menjadi generasi penerus yang paduli terhadap lingkungan kalian ibu harap kalian lah yang akan menjadi obat sedih ibu di masa depan. Kalian pasti bisa ibu percayakan negeri ini di tangan kalian. Ayo bangun dan bekerjalah untuk Tanah Air kalian Indonesia kita”.

Teman-temanku di seluruh Indonesia yang saat ini telah membaca pesan dari ibu diatas mari kita bersama-sama mulai sekarang jaga lingkungan sekitar, saya tahu ini hanyalah tulisan belaka namun apakah kalian bisa tahu maknanya? Saya harap begitu. Teman-teman memang saat ini kerusakan alam di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan bahkan kalo bisa saya bilang sudah tingkat dewa kerusakannya, jujur saja kita semua pasti rindu terhadap Indonesia yang hijau. Memangnya apakah yang bisa kita semua lakukan untuk menjaga alam Indonesia? Sederhana saja teman-teman yakni dengan tidak mengotori lingkungan di sekitar tempat tinggal kawan-kawan, niscaya kita akan meresakan manfaatnya bagi kehidupan kita semua.

Maafkan kami ibu, mungkin benar kami selama ini kurang menjaga lingkungan, lupa dari mana kami berasal, dan tidak tahu terimakasih terhadap alam Indonesia yang selama ini telah menunjang kehidupan kami sehingga kami bisa hidup bahagia di sini dan tanpa kami sadari kami telah berbuat salah terhadap ibu, kami yang tidak memperhatikan ibu, kami yang tidak bisa menjaga ibu sehingga ibu menangis, bersedih disana. Maaf kan kami Ibu.

Terimakasih ibu telah memberikan kami tanah yang merdeka ini, yang memberikan kami berjuta impian untuk membangun negeri ini kearah yang lebih baik. Sebuah kehormatan bagi kami berdiri di tanah Indonesia ini, kami sangat mencintai tanah ini. Sebuah keajaiban tekat yang telah menjadikan kami bukanhannya seonggok daging yang hanya punya nama, dan kami mencintai tanah ini dengan gugusan ribuan pulaunya sampai kami mati dan menyatu dengan tanah tercinta ini lagi, jangan pernah sekalipun kita menyerah untuk mengejar mimpi-mimpi kita untuk membangun Indonesia. Kami akan menjaga kehormatannya seperti kami menjaga kehormatan diri kami sendiri seperti kami menjaga mimpi-mimpi kami terus hidup bersama tanah air tercinta ini.

Mungkin hanya itu pesan yang bisa disampaikan Ibu pertiwi kepada kita semua. Saya harap kalian semua ingat perjuangan para pahlawan kita yang dulu berkorban sampai titik darah penghabisan hanya demi memerdekakan tanah Indonesia untuk kalian tinggali sekarang. Dari lahir gua disini, gua pake tanahnya, gua pake airnya, gua hirup udaranya, masa gue gak ada terimakasihnya, lebih baik disini rumah kita sendiri. Salam dari Indonesia. .


No comments:

Post a Comment