Translate

Tuesday 3 January 2017

DAFTAR ALUTSISTA INDONESIA YANG AKAN MEMPERKUAT TNI TAHUN INI



DAFTAR ALAT UTAMA SISTEM PERSENJATAAN BARU YANG AKAN MEMPERKUAT TNI MULAI TAHUN INI...

Ditahun 2017 ini Indonesia akan diperkuat cukup banyak Alutsista atau Alat Utama Sistem Persenjataan baru untuk menjaga kedaulatan NKRI yang akan digunakan oleh Ketiga matra TNI kita yakni AD,AL,AU. apa saja alutsista akan memperkuat TNI ditahun ini..

1. KAPAL SELAM CHANGBOGO.
 
Setelah 13 tahun perundingan, penundaan dan akhirnya pembangunan Indonesia telah meluncurkan yang pertama dari tiga kapal selam kelas Chang Bogo yang dibangun Korea Selatan pada akhir Maret 2016 lalu. Kapal ini akan memasuki layanan pada tahun 2017 diikuti oleh kedua pada 2018. Kapal selam ketiga akan dibangun di Indonesia dengan bantuan Korea Selatan.
Chang Bogo adalah versi perbaikan dari Type 209 Jerman, tapi dibangun di Korea Selatan di bawah lisensi. Angkatan Laut Korsel telah menempatkan sembilan Chang Bogo ke dalam layanan antara tahun 1993 dan 2001. Ini adalah desain yang telah terbukti dan menjadi titik jual utama.

Chang Bogo memiliki bobot 1.200 ton dengan panjang 55,9 meter, memiliki kecepatan tertinggi saat terendam pada 39 kilometer per jam, dan kecepatan permukaan 20 kilometer per jam. Kisaran adalah 20.900 kilometer pada kecepatan permukaan 7,4 kilometer per jam. Daya tahan kapal selam 50 hari dan sangat otomatis hingga hanya memiliki 31 awak. Persenjataan 14 torpedo yang ditembakkan dari delapan tabung 533mm.
Sejak tahun 2003, ketika Indonesia mulai mencari cara untuk memperluas kekuatan kapal selam dan mengganti dua kapal selam Jerman era 1980-an, Korea Selatan telah menjadi kandidat utama untuk memasok kapal selam baru. Kendala pertama yang dihadapi Indonesia adalah tingginya biaya untuk mendapatkan kapal selam pengganti.
Kapal selam baru masing-masing membutuhkan dana setengah miliar dolar.
Mesi Rusia menawarkan harga yang lebih baik kala itu dengan kapal selam Kelas Kilo, tetapi Indonesia memilih Korea Selatan. Ada kemungkinan karena Indonesia masih trauma dengan poltik di tahun 1960-an.
Dua kapal jenis U209 Jerman yang mereka beli pada 1980-an telah terbukti kokoh, efektif dan tahan lama. Tapi mereka sudah tua dan harus diganti.
Jadi Indonesia membuat kesepakatan dengan Korea Selatan, yang juga mengoperasikan kapal selam Jerman, untuk meningkatkan dua kapal selam Angkatan Laut Indonesia. Yang pertama butuh waktu dua tahun, tetapi di samping mengganti komponen usang dan memeriksa kerusakan, banyak navigasi dan sistem senjata baru dipasang sehingga akhirnya bisa tetap digunakan setidaknya sepuluh tahun. Kapal selam kedua menyelesaikan perbaikan mereka pada tahun 2011 dan pada saat itu Angkatan Laut Indonesia akhirnya telah memperoleh uang untuk membeli kapal selam type 209 baru yang dibangun di Korea Selatan dan disebut sebagai Chang Bogo.
Korea Selatan sangat ingin mendapatkan bisnis, seperti galangan kapal Korea Selatan sedang membangun lebih banyak kapal perang, termasuk kapal selam. Melakukan refurbs Indonesia dengan harga yang menguntungkan membuat Korea Selatan menjadi pesaing utama untuk memasok Indonesia dengan kapal baru.

2. DUA BUAH KAPAL PERANG JENIS PKRBUATAN DALAM NEGERI.

Kapal perang PKR 10514 merupakan kapal perang produksi dalam negeri bekerja sama dengan galangan kapal Damen Belanda. KRI RE Martadinata 331 merupakan light fregat pertama buatan dalam negeri yang akan dimiliki TNI AL setelah sebelumnya menggunakan kapal kombatan dengan dimensi yang lebih kecil.
Kapal selam Chang Bogo juga dijadwalkan datang tahun depan. Kapal selam ini dibuat oleh galangan kapal DSME Korea Selatan yang juga bekerja sama dengan PT PAL. Dengan jumlah kapal selam Indonesia saat ini, kehadiran Chang Bogo sangat dinantikan oleh TNI AL dalam menjaga kedaulatan NKRI.

3. TANK MBT LEOPARD 2RI.

 Saat ini TNI telah kedatangan 40 dari 61 tank Leopard yang dipesan, dari sosok luarnya, Leopard 2RI sudah nampak berbeda dibandingkan dengan Leopard 2A4 yang sudah terlebih dahulu datang. Jika Leopard 2A4 tampil mengotak dengan garis-garis tegas, maka Leopard 2RI tampil dinamis dengan modul-modul AMAP menghias hull dan kubah.
Jika setelah sekian lama hanya bisa menduga-duga, selubung misteri Leopard 2RI kini terbuka sudah, dari sosok penampilannya kita bisa menduga opsi kit apa saja yang akhirnya dipilih TNI AD. Tidak semua paket upgrade Leopard Revolution dipilih, hanya yang benar-benar diperlukan saja yang dipasangkan ke tubuh Leopard 2A4 untuk mengubahnya menjadi Leopard 2RI.
Inti dari perlindungan Leopard 2RI adalah lapisan blok komposit AMAP (Advanced Modular Armour Protection) buatan IBD (IngenierBüro Deisenroth)-Deisenroth. Konsepnya adalah perlindungan 360 derajat, dimana Leopard 2 Revolution harus bisa dilindungi dari segala sisi. Hal ini menyesuaikan dengan tren dimana tank digunakan dalam situasi urban, ancaman senjata seperti roket dan rudal antitank jauh lebih mengemuka. IBD Deisenroth membuat proteksi pasif alias proteksi balistik sangat canggih.
Bobot keramik nano ini saat dikonfigurasikan menurut standar proteksi NATO STANAG 4569 Level 3 atau 4/ AEP 55 Level 3. Keping AMAP dibangun dan disusun menjadi blok AMAP-B (Ballistic) yang dipasangkan ke side skirt, glacis, dan keseluruhan kubah termasuk sisi atas dan pangkal laras Leopard 2RI. Panel-panel ini didesain dengan fitur engsel untuk memudahkannya dibuka, dilepas, dan dilakukan perawatan sekaligus penggantian secara terbatas.

4. TNI AU AKAN DIPERKUAT 10 PESAWAT TEMPUR BARU.

Pertahanan udara Indonesia bakal diperkuat dengan datangnya 10 pesawat tempur, tahun depan. Tidak hanya itu, TNI AU juga berencana menambah kekuatan tempur udara lainnya seperti penangkal serangan udara.
Hal ini dikatakan Kepala Staf Angkata Udara Marsekal Agus Supriatna ketika menutup latihan bersama Elang Indopura ke-19 di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kamis (1/1/2016).
“Penambahan (pesawat) sudah ada. Sesuai rencana bakal datang tahun depan ke Indonesia,” kata Agus, tanpa menyebut apa jenis pesawat yang dimaksud.
Dia menyatakan, 10 pesawat tersebut bakal datang ke Indonesia secara bertahap, hampir sama dengan kedatangan pesawat-pesawat tempur sebelumnya.
“Sistemnya masih sama, yakni datang secara bergilir lima pesawat. 10 pesawat akan datang,” jelasnya kepada wartawan di Pekanbaru.
Selain itu, dia juga menyebut rencana penambahan kekuatan baru yang telah diajukan ke Kementerian Pertahanan, di antaranya penangkal serangan udara.
“Sudah masuk rencana strategis kita di Kementerian Pertahanan. Sekarang lagi dikaji dan evaluasi oleh kementerian,” tegas Agus.
Dia menjelaskan, pengembangan Alutsista TNI harus diajukan kepada Kementerian Pertahanan. TNI hanya mengajukan setiap alat tempur yang diinginkan.
“Pengembangan alutsista dan lainnya itu semua di sana (Kementerian Pertahanan). Kita hanya mengirimkan spectectnya. Mudah-mudahan sesuai (keinginan),” kata dia.
Sebelumnya, Indonesia disebut berencana membeli 10 jet tempur jenis Su-35 buatan Rusia. Rencana ini bakal menambah jenis pesawat tempur Negeri Beruang di Indonesia karena sudah dimiliki 11 Su-30 dan lima Su-27.
Su-35 merupakan jet tempur dengan teknologi terkini yang lebih unggul dari jet-jet tempur sekelasnya. Pembelian ini menjadi suatu bagian rencana strategis.
Jet-jet tempur canggih buatan Rusia itu akan menggantikan skuadron jet tempur F-5 buatan Amerika.

5. PANSER BARU.

Yang mendapat gelontoran adalah TNI AD. Dalam APBN 2017 dianggarkan bahwa panser Sarasen dan Saladin akan diganti. Untuk saladin sudah dipastikan akan diganti dengan Panser Badak, tahun 2017 dijadwalkan 24unit siap dikirim ke arsenal TNI. Adapun untuk Sarasen, besar kemungkinan juga bakal diisi panser produk Pindad. 


6. Meriam Baru untuk Armed. 
  

Yang menarik adanya alokasi dana untuk meriam bagi Artileri Medan/Armed. besar kemungkinan akan diisi oleh Meriam Swa Gerak Howitzer Paladin

7. PESAWAT N219 SIAP DIPRODUKSI MASAL
 

  Pesawat N219 produksi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) ditargetkan masuk pasaran internasional dan meramaikan persaingan kelompok pesawat kecil mulai 2017.
    
"Saat ini rintisan pesawat N219 sudah dilakukan dan ditargetkan pada 2017 sudah diproduksi dan perizinannya keluar sehingga kami bisa masuk pasaran internasional," kata Asisten Direktur Bidang Jaminan Mutu dan Humas PT DI Sony Saleh Ibrahim di Bandung    
Pesawat N219 merupakan pesawat propeler atau baling-baling ukuran kecil, tetapi dengan daya angkut maksimal.

Pesawat itu menurut dia akan cocok untuk penerbangan perintis. Indonesia sendiri memiliki sejumlah perusahaan penerbangan perintis sehingga bisa menjadi pasar bagi produk terbaru PT DI tersebut.

"Pesawat itu masuk pesawat kecil. Namun, N219 memiliki kapasitas penumpang lebih banyak dari pesawat sejenisnya yang ada saat ini. Pesawat ini akan mampu mendarat di landasan pacu yang pendek dan juga di daerah pegunungan," kata Sony.

Lebih lanjut, Sony menyebutkan bahwa proyek pesawat N219 tersebut sudah hampir dipastikan menjadi primadona bagi penerbangan perintis dan jarak pendek. 

Ia mengatakan, produsen pesawat sejenis itu di dunia tidak lebih dari lima negara, yakni Twin Otter (Kanada), Cessna Caravan (AS), dan White Line (China). "Kebutuhan pesawat kecil di dunia pada 2012 saja contohnya 800 pesawat, dan PT DI berharap bisa memenuhi 20 persennya, sangat optimistis," katanya.

Sony menyebutkan, dari sisi teknologi, para insinyur PT DI sangat siap. Sistem produksi dan jaminan mutu sudah tersertifikasi.

Di sisi lain, pasar pesawat sekelas N219 masih sangat terbuka. Hanya, pihaknya menyasar pasar Asia dan Afrika. "N219 bisa bersaing dengan keunggulan dari sisi kualitas dan juga harga yang jauh lebih ekonomis. Harganya di kisaran 4 juta dollar AS hingga 4,5 juta dollar AS. Keunggulan lainnya, daya angkut lebih besar," katanya.

PT DI juga menggenjot produksi dan pemasaran pesawat N295, CN235 MPA, helikopter NBell 412 EP, pesawat N212, baik versi sipil maupun militer. "Sejumlah negara sudah menyampaikan minatnya, bahkan segera melakukan kontrak. Salah satunya dengan Filipina untuk pesawat N212 dan N295. Selain untuk keperluan militer, juga disiapkan untuk program hujan buatan," kata Sony.

Meski demikian, Sony menyebutkan bahwa sekitar 60 persen produk PT DI saat ini merupakan pesawat pesanan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertahanan, untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Mungkin hanya itu saja yang dapat saya publikasikan karena masih ada yang lainnya namun kemungkinan masuk dalam pembelian Alutsista Rahasia yang tidak boleh di publikasikan ke publik..

No comments:

Post a Comment