Biak Numfor anda tahu dimana? Betul! Pulau Biak dan Pulau Numfor berada di dekat kepala burung, di Papua bagian utara. Biak Numfor dikenal karena memiliki bandara Frans Kaisiepo yang memiliki landasan pacu terpanjang di Indonesia 3.750 M, yang dahulu pernah menjadi air base pasukan Jenderal Douglas McArthur. Bandara ini pernah melayani pesawat Garuda yang menerbangi jalur internasional JKT ke Los Angeles. Pesawat itu transit di Bandara Frans Kaisiepo untuk mengisi bahan bakar sebelum melakukan penerbangan antar benua ke Los Angeles.
Biak yang berasal dari kata v`iak
itu adalah sebutan penduduk yang bertempat tinggal di daerah pedalaman
pulau. Kata tersebut sebenarnya mengandung ejekan bagi penduduk yang
tinggal di hutan, yang tidak pandai kelautan, tidak pandai menangkap
ikan di laut, tidak pandai berlayar di laut dan menyeberangi lautan dan
lain-lain. Nama tersebut diberikan oleh penduduk pesisir yang memang
mahir dalam hal-hal kelautan. Dan akhirnya dipakai menjadi nama pulau
tersebut.
Biak menurut versi lain berasal dari ceritera rakyat, yang menceritakan
bahwa suku Burdam meninggalkan Pulau Biak karena pertengkaran dengan
suku Mandowen. Suku Burdam meninggalkan Pulau Warmambo (nama asli Pulau
Biak) untuk menetap di tempat yang jauh. Ketika mereka berangkat, tetapi
setiap kali mereka menoleh ke belakang mereka melihat Pulau Warmambo
tampak di atas permukaan laut. Dan mereka berkata : “v`iak wer” atau “v`iak”! Artinya ia muncul lagi. Kata v`iak kemudian berubah menjadi Biak.
KESIAPAN BIAK SEBAGAI TEMPAT PELUNCURAN SATELIT.
Biak juga menjadi topik pembicaraan, karena Rusia tengah menjajagi
kemungkinan untuk meluncurkan satelitnya dari bandara Frans Kaisiepo.
Menurut perhitungan, Biak menjadi titik terdekat di bumi ke garis orbit
satelit. Rusia akan menggunakan teknik peluncuran satelit dengan
membawanya di perut pesawat raksasa Antonov An-124, dan tidak
menggunakan teknik konvensional peluncuran dengan menggunakan roket di
darat.
Pemerintah sejak bertahun lalu menetapkan Biak di Papua sebagai lokasi
peluncuran satelir di Indonesia. Lokasinya dinilai sangat ideal,
terkhusus langsung berhadapan dengan Samudera Pasifik barat.
Wakil
Bupati Biak Numfor, Herry Naap, mengatakan, "Kami akan memberikan
dukungan terhadap kelanjutan program Biak dijadikan tempat peluncuran
satelit."
Sementara itu, pejabat di Kementerian Politik, Hukum, dan HAM,
Marsekal Pertama TNI Sigit Priyono, mengatakan, kunjungan mereka ke
Biak untuk merevitalisasi program teknologi informasi di Kabupaten Biak
Numfor."Biak Numfor sangat dekat dengan khatulistiwa sehingga pulau ini punya banyak keunggulan dibanding dengan daerah lain," ungkap Priyono.
No comments:
Post a Comment