Translate

Sunday, 29 January 2017

2018 N-245 SIAP TERBANG, INI KEUNGGULAN PESAWAT KARYA ANAK BANGSA TERSEBUT.

PESAWAT N-245 KARYA ANAK BANGSA DIPREDIKSI SIAP TERBANG PADA TAHUN 2018. APA SAJA KEUNGGULANNYA.


PT Dirgantara Indonesia (DI) sedang mengerjakan pembuatan pesawat baru yaitu tipe N-245, pesawat ini ditargetkan mulai terbang pada 2018 mendatang.
“Masih dalam desain, jadi Insya Allah kita mulai karena ini pesawat derivatif (turunan) dari CN-235, jadi bukan pesawat baru 80 persen komponen sama dengan CN-235 dan CN-295. Jadi, kita targetkan 2018 sudah bisa terbang,” kata Direktur PT DI Budi Santoso.
Pembuatan pesawat N245 dinilai tidak seberat dalam pembuatan pesawat N219 karena merupakan pengembangan dari CN235.
“Kalau 219 itu buat semua baru, kalau 245 kita buat ekornya saja, jadi yang lain sama, sertifikasinya sama melanjutkan yang 235,” katanya.
Saat ini, ia mengatakan pihaknya tengah mengurus sertifikasi yang dibantu oleh perusahaan manufaktur pesawat yang bermarkas di Toulouse, Prancis melalui kerja sama.
Budi menngatakan hal itu dilakukan untuk mempercepat proses sertifikasi pesawat di bawah tipe ATR 72 tersebut.

“Kalau kita ingin mensertifikasi produk, katakanlah ke EASA atau FAA (Federal Aviation Administration), kalau kita apply (mengajukan) langsung, maka dapat urututan paling buntut (akhir),” katanya.
Ia mengatakan Airbus mendukung proyek ini karena akan melengkapi seri sebelumnya, yaitu CN-235 dan CN-295.
“Insya Allah akan cepat prosesnya karena ini bukan pesawat baru, 80 persen komponennya sudah ada di kita,” katanya.
Meskipun dalam proses sertifikasi dibantu oleh Airbus, Budi menegaskan ide dan desain murni hasil karya anak negeri.
Dia mengatakan N245 merupakan pesawat kecil untuk daerah komersil yang jika dikembangkan bisa berkapasitas bisa 30-50 penumpang seiring dengan perkembangan teknologi yang semula hanya 10-12 penumpang.
Saat ini, Budi menuturkan pesawat-pesawatnya sebagian besar dibeli untuk keperluan pemerintahan dibandingkan dengan swasta, porsinya masih 90:10 persen.
“Kalau untuk keperluan pemerintahan itu biasanya (mempertimbangkan) performance (kegunaan) paling penting, tapi kalau swasta itu harga paling penting,” katanya.
Selain itu, lanjut dia, negara-negara yang paling banyak memesan pesawat-pesawat PT DI tersebut, yaitu dari Timur Tengah dan Afrika.
“Itu pasar-pasar baru karena bisa dibilang dulu Afrika belum bisa beli pesawat baru, sekarang sudah bisa. Timur Tengah juga kita harapkan enggak ada masalah,” katanya.
Budi mengatakan salah satu kelebihan dari pesawat yang diproduksinya, yaitu bisa dimodifikasi sesuai pesanan, terutama untuk VVIP.
“VVIP juga bisa dua versi, bisa dipakai penumpang biasa, bisa dipakai medical (medis), jadi satu pesawat dengan berbagai konfigurasi seperti ini, kalau pabrik besar kan sudah malas mengerjakannya,” katanya.

KEUNGGULAN PESAWAT N-245.

 PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) tengah mengembangkan pesawat N245. Pesawat N245 merupakan pengembangan dari pesawat buatan PTDI sebelumnya yaitu cN235.

N245 didesain untuk pesawat komersil. Pesawat ini sejenis dengan tipe ATR bermesin ganda.
"Kemungkinan besar ini kerja sama dengan LAPAN. Saat ini masih melakukan pre elementary design, internal test, pemilihan engine, dan yang lainnya," jelas Manajer Pengembangan Bisnis PTDI Krisnan dalam pameran Indodefence di JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis .

Pesawat ini ditargetkan bisa mulai dibangun tahun 2017. Pesawat ini nantinya memiliki panjang 22,40 meter dengan lebar sayap 25,81 meter dan tinggi 8,42 meter.
 "Ini masih tergantung dari LAPAN. Semoga tahun ini bisa mulai dikembangkan," kata Krisnan.
Setelah selesai diproduksi, N245 bisa melesat di udara dengan kecepatan maksimal mencapai 270 knot atau setara 500 km per jam. Dengan sekali pengisian bahan bakar, N 245 bisa menjangkau hingga 800 nano mil laut.
"Kecepatan bisa sampai 270 knot dengan daya jelajah 800 nano mil laut," tutup Krisnan.

Pesawat N245 akan menjadi pesaing ATR72. Namun, kelebihan dari N245 adalah bisa mendarat pada landasan pendek, sementara ATR72 harus mendarat dengan landasan yang panjang.
"Untuk di Indonesia kami optimistis, karena N245 ideal untuk penerbangan komersial jarak menengah yang menghubungkan antar bandara kecil," ujarnya, Rabu.
Irlan menjelaskan, saat ini, N245 masih dalam finalisasi konfigurasi untuk selanjutnya akan dilakukan uji terowongan angin.
Pesawat prototipe N245 ditargetkan siap beroperasi pada tahun 2018.
Pengembangan pesawat N245 itu sudah masuk dalam road map jangka panjang pengembangan pesawat pada Pustekbang Lapan.
Sebelumnya, PTDI sukses membuat prototipe N219 dan CN235. N219 adalah hasil ide dan desain PT DI dengan Lapan.
Pengembangan pesawat dengan kapasitas 19 penumpang ini telah dilakukan sejak Maret 2007.

Saturday, 28 January 2017

PESAWAT N-219 KARYA ANAK BANGSA DITARGETKAN TERBANG PADA APRIL 2017. Semoga Gak Molor Lagi.

PESAWAT ASLI KARYA ANAK BANGSA DITERGETKAN TERBANG PERDANA PADA BULAN APRIL 2017. SEMOGA GAK MOLOR LAGI.


Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir, memastikan bahwa pesawat terbang N-219 siap uji terbang pada April 2017. Menurutnya, roda pendaratan dan sayapnya sudah selesai, hanya tinggal perakitannya ke depan. Proses perakitan akan diselesaikan hingga akhir Maret 2017.
“Uji terbang direncanakan di Bandung. Nanti area terbangnya selama 200-300 jam di seluruh Indonesia. Kalau ini sudah selesai, kemudian 2018 sudah bisa berproduksi,” ujar M Nasir di Semarang, Jumat (27/1).
Lebih lanjut, Menristekdikti menjelaskan bahwa untuk berbagai perizinannya juga sudah dikantongi, hanya tinggal izin terbang saja yang jika sudah bisa diselesaikan berarti bisa dilakukan produksi secara massal.
 
“Untuk produksi, suku cadang sudah ada dukungan, sudah mendapatkan sertifikat juga. Tinggal masalah uji terbang,” kata sosok kelahiran Ngawi, Jawa Timur, 27 Juni 1960 itu.
Nasir juga memastikan bahwa pesawat N-219 yang dibuat PT Dirgantara Indonesia itu 100 persen adalah buatan anak Indonesia. “Ini 100 persen buatan anak Indonesia, cuma komponennya ada yang dari asing, sebagian ada yang dari Indonesia. Tetapi, pembuatannya semua dilakukan orang Indonesia,” katanya.
Hingga lima tahun ke depan, keperluan Indonesia akan pesawat terbang turboprop berkapasitas 20 tempat duduk diperkirakan hingga menyentuh angka hampir 100 unit. Angka ini semakin tinggi jika memasukkan keperluan pasar regional.

 *KEUNGGULAN DAN KECANGGIHAN PESAWAT ASLI BUATAN ANAK BANGSA N-219.

 Pesawat N219 dirancang mengungguli pesawat pesaing terdekatnya, yakni Twin Otter, yang dominan digunakan melayani penerbangan perintis di Indonesia. Salah satu kelebihan pesawat N219 itu dirancang mampu mengangkat beban kargo lebih banyak dari pesaingnya. Twin Otter misalnya maksimal punya kemampuan angkut kargo 1.800 kilogram, tapi N219 dirancang mampu mengangkut beban kargo hingga 2.300 kilogram.

Kelebihan lainnya, kecepatan maksimal pesawat N219 bisa menembus 210 knott sementara Twin Otter hanya 170 knott. N219 juga dirancang tetap bisa take off danlanding tanpa mengurangi muatannya pada landasan dengan ketinggian 5 ribu feet, lokasi bandara tertinggi di Indonesia.
Pesawat N219 dirancang dapat mengangkut 19 penumpang dalam dua baris. Bagian kanan 14 tempat duduk (2x7) dan bagian kiri 5 tempat duduk (1x5). Tinggi kabin 1,7 meter, lebih lega dibanding Twin Otter yang tinggi kabin dalamnya hanya 1,5 meter. Pesawat itu juga dirancang mampu terbang di landasan pendek 500 meter.
Pesawat N219 memiliki kecanggihan pada kokpitnya yakni 

Pesawat ini dilengkapi dengan teknologi synthetic vision.


Synthetic Vision Technology (SVT) adalah sistem komputer yang menampilkan citra lingkungan sekitar pesawat di layar utama kokpit (multi function display/MFD). Layar akan menampilkan kontur permukaan bumi (topografi) dalam model tiga dimensi (3D), komplit dengan informasi-informasi utama penerbangan (primary flight display/PFD) yang dibutuhkan pilot, seperti altitude (ketinggian), airspeed (kecepatan di udara), serta attitude pesawat. 

"Synthetic vision ini seperti main game, semua data informasi ditampilkan, kalau ada data gunung di sekitar kita bisa masukkan dan disinkronisasi," kata Direktur Teknologi dan Pengembangan PT DI, Andi Alisjahbana

"Jadi kalau di depan ada gunung, ya beneran ada, gunungnya akan keliatan (di layar)," imbuh Andi di sela peluncuran pesawat N219 di hangar PT DI, Bandung, Jawa Barat.

Menurut Andi, teknologi SVT ini bisa membantu pilot dan kopilot dalam mengambil keputusan. Meskipun dalam kondisi gelap atau saat ada kabut, pilot tetap bisa melihat kondisi alam sekeliling.

"Ini bisa dikatakan sebagai teknologi yang bisa menyelamatkan orang," katanya.

Fitur Utama.

  • Fungsi: angkut penumpang dan kargo (Multi fungsi, dapat dikonfigurasi ulang)
  • Kapasitas: 19 Penumpang (konfigurasi tiga sejajar)
  • Kinerja lepas landas dan mendarat: jarak pendek/STOL (600 m)
  • Biaya operasional: rendah
  • Mesin: 2 x 850 shp

Kinerja.
  • Kecepatan jelajah maksimum: 395 km / jam (213 KTS)
  • Kecepatan jelajah ekonomis: 352 km / jam (190 KTS)
  • Rata rata feri Maksimum: 1580 Nm
  • jarak lepas landas (halangan 35 kaki): 465 m, ISA, SL
  • jarak mendarat (halangan 50 kaki): 510 m, ISA, SL
  • Kecepatan jatuh (stall): 73 KTS
  • Berat lepas landas maksimum (MTOW): 7270 kg (16,000 lbs)
  • Muatan Maksimum: 2500 kg (5511 lb)
  • Tingkat panjat 2300 kaki / menit (semua mesin operasi)
  • Jarak: 600 Nm
 PERJALANAN PESAWAT N-219 .


*Tampil pertama kali di hadapan publik.
  Pesawat buatan anak bangsa, N219, resmi diperkenalkan ke publik pada 15 Desember 2015. Pesawat sipil kedua setelah N250 itu dipamaerkan perdana di hadapan publik di hanggar PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Bandung, Jawa Barat.

Saat itu Kepala Lapan Thomas Jamaludin mengatakan, penampilan perdana pesawat N219 memiliki dua arti penting, yakni pengembangan pesawat itu ditujukan untuk membangun kemandirian industri pesawat terbang. Di sisi lain, menjadi bagian dari kebangkitan kembali industri pesawat terbang nasional setelah Indonesia meluncurkan N250 pada 1995.

“Pesawat ini dirancang sesuai dengan kondisi daerah terpencil di Indonesia, sehingga ditujukan untuk konektivitas daerah-daerah terpencil,” ujarnya, Kamis (10/12/2015).

Dia menyebutkan, pesawat yang bisa bermanuver di daerah berbukit itu direncanakan terbang perdana pada pertengahan 2016. Dilanjutkan sertifikasi paling lambat ditargetkan awal 2017. “Baru pada 2017 kita targetkan produksi massal,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Direktur Utama PTDI Budi Santoso. Dia mengatakan, pesawat N219 bisa menjadi awal kebangkitan industri penerbangan Indonesia. Mengingat masih banyak maskapai yang melayani rute penerbangan antar kota di daerah terpencil, seperti Aceh, Papua dan beberapa daerah lain.

“Di daerah seperti itu perjalanan darat bisa 12 jam, kalau dengan pesawat kecil bisa 45 menit. Ini menjadi peluang bagi maskapai yang melayani rute jarak dekat, dan itu menjadi pangsa pasar bagi N219,” terangnya.

Budi berharap, N219 mampu menjawab kebutuhan konsumen terutama yang melayani operasional perintis. Dia optimistis mampu menguasai pasar pesawat terbang di kelasnya. “Banyak pesanan yang telah dilakukan oleh berbagai maskapai, baik domestik maupun internasional,” ungkap Budi.

Tidak seperti pendahulunya yang langsung diberi nama, pesawat berawak 19 penumpang tersebut belum memiliki nama. Pasalnya, Presiden RI Joko Widodo yang dijadwalkan hadir mewakilkannya dengan alasan kesehatan.

“Pak Presiden menugaskan saya menghadiri penampilan perdana ini karena beliau sakit flu seperti yang sedang menyerang banyak orang sekarang ini,” ujar Menko Polhukam Luhut B Panjaitan, sebelum membacakan sambutan Jokowi.

Dalam sambutan tersebut, presiden memaparkan peluang besar pada industri penerbangan khususnya di pasar domestik maupun mancanegara. Di kelas pesawat perintis yang digunakan khususnya di daerah-daerah terpencil di Indonesia, Twin Otter merajai.
“Pesawat di kelas yang sama kabarnya sudah terbatas dan berumur bahkan sudah ada yang melewati masa terbang. Saya menyambut baik N219 demi mempercepat konektivitas yang mrnghubungkan nusantara,” tutur Jokowi, seperti dibacakan Luhut.

Luhut sendiri mengaku sangat bangga berkesempatan menyaksikan langsung penampilan perdana karya anak bangsa. Disinggung mengenai keinginan Jokowi terhadap industri penerbangan Indonesia, dia menyatakan sesuai dengan visi ke depan yakni visi kompetisi.

“Pak Presiden ingin, setelah N219 berhasil, Lapan dan PTDI bisa mengembangkan yang lebih besar lagi. Beliau ingin melihat industri penerbangan kita bisa memenuhi pasar dunia,” tandas Luhut.

*Rencana uji terbang pertama pada bulan Agustus
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan, uji terbang pertama atau first flight pesawat perintis N219 buatan bersama lembaganya dengan PT Dirgantara Indonesia dipastikan mundur dari jadwal semula yang dijadwalkan Mei ini. “Diharapkan sekitar bulan Agustus sampai Oktober,” kata dia di Bandung, Kamis, 14 April 2016.

Thomas mengatakan, kendati jadwal uji terbang pertama molor, target produksi tetap tidak berubah. “Tahun 2017 harus sudah mulai produksi N219,” kata dia.

Menurut Thomas, jadwal pengujian terbang pertama pesawat itu mundur karena soal teknis sertifikasi. “Masalah teknis saja, untuk sertifikasi harus betul-betul cermat karena mengikuti standar internasional,” kata dia.

Thomas mengatakan, untuk bisa memenuhi persyaratan uji terbang pertama itu, purwarupa N219 itu harus mengantungi sertifikasi. “Sertifikasi untuk terbang perdana itu harus dipenuhi dulu dari Kementerian Perhubungan, setelah itu nanti uji terbang beberapa kali sampai semua sertifikasi lengkap untuk sampai produksi,” kata dia.

 Kepala Program N219 PT Dirgantara Indonesia Budi Sampurno membenarkan mundurnya jadwal uji terbang pertama prototipe pesawat itu. “Berkaitan dengan sertifikasi komponen-komponen yang memang banyak. Semua komponen harus dipastikan aman,” kata dia dihubungi lewat telepon, Kamis, 14 April 2016.

Budi mengatakan, mundurnya jadwal itu disebabkan teknis administrasi untuk izin sertifikasi dari otoritas yakni Kementerian Perhubungan. “Jadwal bisa lebih cepat atau terlambat tergantung izin sertifikasi komponen,” kata dia.

Menurut Budi, proses sertifikasi komponen sendiri sudah mencapai 75 persen. Kendati demikian, prototipe N219 harus melewati serangkaian pengujian sistem di darat. “Kita akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk tes integrasi sistem di ground, masing-masing sistem di tes satu-satu, dipastikan semua berfungsi. Istilahnya engine ground run, setelah semua beres baru bisa (uji terbang pertama),” kata dia.

Budi mengatakan, uji terbang pertama pesawat itu menjadi persyaratan mutlak untuk pengucuran anggaran pemerintah selanjutnya, agar pesawat itu bisa memasuki fase produksi massal. “Kita harus tunjukkan bahwa program ini berjala sesuai on the track, jadi kalau itu tercapai mudah-mudahan janji pemerintah akan support 100 persen bisa dipenuhi,” kata dia.

Budi mengatakan, pesawat itu membutuhkan 660 jam terbang untuk mendapatkan sertifikasi layak terbang Indonesia. “Kalau 2016 sudah mendapat persyaratan laik terbang, maka 2017 bisa di deliver ke customer. Dan tahun 2017 jgua kita akan aplikasi untuk international sertification,” kata dia.

Pesawat N219 dirancang mengungguli pesawat pesaing terdekatnya yakni Twin Otter yang dominan digunakan melayani penerbangan perintis di Indonesia. Salah satu kelebihan pesawat N219 itu dirancang mampu mengangkat beban kargo lebih banyak dari pesaingnya.

* RENCANA UJI TERBANG KEDUA PADA BULAN NOVEMBER
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso mengatakan jadwal penerbangan perdana pesawat N219 produksi terbaru perusahaannya bersama Lapan direncanakan November 2016. “Sekarang sedang menguji strukturnya,” kata dia di Bandung, Kamis, 18 Agustus 2016.

Budi mengatakan tes penerbangan pertama pesawat itu baru bisa dilakukan setelah tes struktur selesai. Tes tersebut dijadwalkan rampung November ini. “Tes ini agak memerlukan waktu, juga untuk mencocokkan perhitungan kita,” kata dia.

Menurut Budi, proses pengujian itu dilakukan bersamaan dengan proses sertifikasi seluruh komponen pesawat. “Semua komponen itu harus diketahui untuk proses sertifikasinya. Beda dengan bikin mobil dulu, terus sertifikasi. Ini pasang baut, bautnya juga harus disertifikasi. Dan itu memang administrasinya panjang. Tapi harus dikerjakan,” kata dia.

Budi mengakui, jadwal terbang perdana molor karena proses sertifikasi itu. “Sertifikasinya ini kita punya banyak problem di administrasi. Barang tidak bisa dipasang sebelum administrasinya beres,” kata dia.

Menurut Budi, proses kontrak produksi pesawat ini pun akan ditandatangani setelah pesawat itu dinyatakan laik terbang. Dari letter of intent yang sudah diteken sejumlah maskapai yang berminat membeli pesawat N219 itu, proses produksi untuk memenuhi permintaan memakan waktu tiga tahun.


* RENCANA TERBANG PERDANA UNTUK KETIGA KALINYA PADA BULAN DESEMBER
Pesawat karya anak bangsa N219 yang didesain PT Dirgantara Indonesia (PTDI) diharapkan bisa terbang perdana (first flight) pada Desember. Hal ini diungkapkan Direktur Produksi PTDI Arie Wibowo ketika bertemu di Kementerian Perhubungan Jakarta kemarin (1 /11). Direktur Teknologi dan Pengembangan Andi Alisjahbana yang ditemui usai pembukaan Indo Defence 2016 Expo & Forum di Jakarta (2/11) siang juga menegaskan hal tersebut.
Menurut Arie, proses pembuatan pesawat berkapasitas 19 penumpang itu berjalan terus. Namun ada beberapa pekerjaan yang masih memerlukan proses untuk diselesaikan, seperti sertifikasi beberapa komponen. “Ini memang biasa untuk suatu desain pesawat yang baru. Tidak ada desain yang diubah hanya komponen-komponen yang dibuat lokal itu memerlukan sertifikasi dan ini membutuhkan waktu,” ujarnya.
Andi pun mengatakan, “Masih banyak yang harus kita tes, seperti landing gear drop test dan tes berbagai komponen lain. Sertifikasi tiap komponen jalan terus sampai sekarang. Setiap satu komponen jadi, dicocokkan dengan gambar. Kalau cocok, disertifikasi, dan boleh dipasang. Ini juga yang membuat lama dan waktu terbangnya mundur.” Kata dia, banyak hal yang harus diperhatikan sebelum pesawat melakukan first flight, seperti kesiapan pesawat dari berbagai pengujian.
Untuk terbang perdana N219 itu, menurut Andi, skenarionya sudah disusun. “Nanti pesawat akan membawa fuel untuk satu jam terbang. Namun yang terpenting adalah ada 200 parameter yang diukur ketika first flight ini,” ungkapnya. Jika pesawat sudah terbang perdana, proses sertifikasi kelaikan terbangnya dimulai.
Rencananya, pesawat yang diperuntukan bagi penerbangan ke pelosok-pelosok, terutama di kawasan timur Indonesia, ini bisa diproduksi tahun 2017.  Andi menjelaskan bahwa pesawat N219 yang berbahan aluminium 20 dan 24, seperti yang digunakan pada NC212 dan CN235, itu bukan pesawat “mewah”, tapi fungsional yang diproduksi khususnya untuk penerbangan perintis. “Kami juga tak menargetkan untuk menjualnya dengan produksi besar di pasar internasional. Yang paling besar adalah untuk pasar Indonesia, kemudian di Asia ada sedikit dan di Afrika,” ucapnya.
Pesawat N219 dibangun dengan unsur lokalitas yang kental. Arie mengatakan, selain  komponen-komponen inti, seperti mesin PT6-42 dari Pratt & Whitney, avionik Garmin 1000, dan propeller buatan Hartzell Propeller Inc., jig dan semua komponen diupayakan produksi dalam negeri. “Kami bermitra dengan berbagai perusahaan yang memroduksinya. Begitu pula dengan landing gear, yang dibuat oleh gabungan perusahaan lokal,” ujarnya.
Biaya pengembangan N219 sampai tahun 2017 sekitar Rp500miliar. “Dana ini ada yang dari perusahaan sendiri dan dari Lapan (Pemerintah),” ujar Andi, yang seperti juga Arie tetap optimis N219 bisa terbang dan diproduksi PTDI, kemudian dipasarkan dan dioperasikan di seluruh pelosok Nusantara.

* RENCANA UJI COBA TERAKHIR PADA BULAN JANUARI 2017 SERTA MULAI DI PRODUKSI MASAL.
Semoga saja ini benar-benar rencana yang akan menjadi sebuah kenyataan setelah 3x gagal uji terbang karena kurang siap kita doakan bersama semoga PT.DI dan LAPAN bisa benar-benar menguji coba pesawat kebanggaan Indonesia tersebut dan segera menghiasi langit Nusantara..

Friday, 27 January 2017

MENGENAL KAPAL SILUMAN KARYA MAHASISWA STTAL

MENGENAL KAPAL SILUMAN HASIL KARYA MAHASISWA STTAL.

SEJARAH DIDIRIKANNYA STTAL.

Sejarah singkat STTAL diawali dengan suatu peristiwa di mana pada tahun 1964 Angkatan Laut Republik Indonesia di bawah Menteri/Panglima Angkatan Laut Laksamana R.E. Martadinata menyadari sepenuhnya bahwa peralatan kesenjataan dan material yang digunakan oleh Angkatan Laut pada waktu itu semakin lama semakin modern dan canggih teknologinya. Menyikapi akan kondisi tersebut maka diperlukan tenaga-tenaga yang memiliki ilmu pengetahuan yang memadai dan ketrampilan untuk dapat menangani peralatan kesenjataan baik sebagai tenaga operasional, pemeliharaan dan perbaikan maupun pengembangannya. Penyediaan tenaga yang sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi merupakan tantangan bagi TNI AL pada masa itu, oleh karenanya pemimpin TNI AL merasa perlu adanya wadah tersendiri yang akan menghasilkan tenaga ahli dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kemiliteran, kemaritiman dan keangkatanlautan.
Berdasarkan pola pemikiran tersebut dibentuklah Panitia Perumus Pendidikan Lanjutan yang diketuai oleh Kolonel Laut (E) Suparno dengan Surat Keputusan Menteri Panglima Angkatan Laut No. 5420.24 tanggal 24 Agustus 1964. Panitia Perumus tersebut mengusulkan tempat penyelenggaraan Pendidikan Lanjutan di komplek SESKOAL Cipulir-Jakarta. Sebagai tindak lanjut dibentuklah suatu gugus tugas dengan Surat Perintah Deputi II Men/Pangal Nomor: P.22/ 8/ 12 tanggal 2 Oktober 1964 yang anggotanya, meliputi: Laksda Suyono Suparto, Mayor Laut Soewarso M.Sc., Mayor Laut F.M. Parapat Phd., Kapten Laut Dr.A.J.Supardi, Kapten Laut Eduard Mambo, Kapten Laut Robert Liem, Dipl.Ing, Kapten Laut Ir. Lie Kok Toen, Kapten Laut Ir. Samri Leman dan Kapten Laut M.A. Tamimi Dipl.Ing. Hasil dari gugus tugas tersebut adalah keluarnya Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Laut Nomor: 5401.36 tanggal 10 Nopember 1965 tentang berdirinya Institut Ilmiah Angkatan Laut (IIAL).
Saat yang paling bersejarah bagi TNI AL khususnya STTAL adalah peresmian pembukaan IIAL Angkatan I pada tanggal 15 Maret 1966 di Aula Yos Sudarso SESKOAL Cipulir oleh Menteri/Panglima Angkatan Laut Laksamana Mulyadi dengan Surat Keputusan No. 1520.11 tanggal 28 Februari 1966, yang dibuka dalam tiga jurusan, yaitu: Jurusan Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Teknik Kimia. Pembukaan IIAL Angkatan I pada tanggal 15 Maret 1966 inilah yang kemudian dijadikan sebagai hari jadi IIAL/STTAL dimana secara resmi dimulai kegiatan pembelajaran.

Dalam perkembangannya untuk mendapatkan pengakuan (akreditasi) dari Departemen P dan K berdasarkan saran dari Ditjen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) pada waktu itu, IIAL berubah nama menjadi STTAL (Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut). Pengakuan dari Departemen P dan K tersebut terwujud dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama antara Panglima Angkatan Laut Republik Indonesia dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 1520.20 dan Nomor: I/KB/PK/68 tanggal 14 Nopember 1968 tentang Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut.  Didalam keputusan tersebut ditetapkan bahwa:
Pertama, Sekolah   Tinggi   Teknologi   Angkatan   Laut  sebagai program edukasional reguler dari IIAL diselenggarakan oleh Angkatan Laut Republik Indonesia dengan tingkat studi sebagai “Post-BaccalaureateStudy” selama tiga tahun dan dengan kebulatan sebagai sarjana lengkap.
Kedua, Sekolah Tinggi Teknologi  Angkatan Laut  berkedudukan sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan.
Ketiga, untuk bimbingan  akademis,  Sekolah  Tinggi Teknologi Angkatan Laut bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (STTAL).
Keempat,  segala  biaya  yang  diperlukan  untuk   penyelenggaraan  Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut dibebankan pada anggaran Angkatan Laut Republik Indonesia.
Pada awal pembentukan STTAL/IIAL, SESKOAL dan SEKUAL merupakan komponen pendidikan LEMHANMAR sebagai pelaksana dalam bidang pendidikan lanjutan, penelitian dan pengembangan IPTEK. Dalam perkembangan selanjutnya  LEMHANMAR dibubarkan pada tahun 1970, dan dibentuklah Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (KOBANGDIKAL) berdasarkan Keppres No. 79 tahun 1969 tentang organisasi Departemen Hankam.  Maka berdasarkan Surat Keputusan Danjen Kobangdikal Nomor: Skep/1502.63/BDIK/V/1972 tanggal 10 Mei 1972 secara organisatoris dan administratif STTAL/IIAL berada dibawah Danjen Kobangdikal. Program pendidikan STTAL/IIAL Angkatan I (1966) sampai dengan Angkatan VII dilaksanakan di kampus SESKOAL Cipulir-Jakarta.  Dengan telah selesainya pembangunan gedung kampus STTAL yang berada di komplek Kobangdikal  Bumimoro-Surabaya maka sejak tahun 1985 (STTAL Angkatan VIII) pendidikan dilaksanakan di Kobangdikal Surabaya.  STTAL selanjutnya setahap demi setahap mengalami perubahan dan perkembangan yang cukup pesat serta memiliki peranan yang sangat  strategis dalam dinamika pembangunan nasional.

Dalam perkembangannya, pada tahun 1998 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor Skep/756/III/1998 tanggal 30 Maret 1998, STTAL membuka jurusan/program studi Teknik Mesin, Teknik Elektro dan Teknik Manajemen Industri dan Hidrografi.  Pembukaan tersebut mendapatkan persetujuan dari Dirjen Dikti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui Surat nomor 2664/DIT/1999 tanggal 22 Oktober 1999, yang menyetujui pembukaan jurusan/program studi S1 di lingkungan STTAL meliputi: Jurusan/Program Studi Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Manajemen Industri, dan Hidrografi. Para mahasiswa yang menempuh program studi S1 di STTAL berasal dari strata Perwira dengan pangkat Lettu sampai dengan Kapten lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL), Akademi Militer (AKMIL), dan Akademi  Angkatan Udara (AAU) yang waktu itu masih diakui strata Diploma tiga.
Pada tahun 2005, STTAL membuka program Diploma tiga (DIII).  Program DIII mendapatkan persetujuan dari Ditjen Dikti  berdasarkan Surat Ditjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional  Nomor 1946/D/T/2009 tanggal 30 Oktober 2009. STTAL membuka program DIII, dengan program studi meliputi: Teknik Mesin, Teknik Informatika, Teknik Elektronika, dan Hidro Oseanografi.  Para mahasiswa program diploma tiga tersebut berasal dari prajurit  TNI AL, TNI AD, TNI AU, dan Polri pada strata Bintara dengan pangkat Sertu sampai dengan Serma.
Pada tahun 2012, karena terdapat perubahan dalam persyaratan akreditasi, maka STTAL diwajibkan memperbarui ijin operasional program studinya, baik DIII maupun S1. Berdasarkan Surat Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 7212/E2.3/T/2012 tanggal 16 Oktober 2012 diperoleh Rekomendasi Perpanjangan Izin Program Studi S1 di STTAL Surabaya, dan berdasarkan Surat Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor  7224/E2.3/T/2012 tanggal 16 Oktober 2012 diperoleh Rekomendasi Perpanjangan Izin Program Studi DIII di STTAL Surabaya.
Sebagai perguruan tinggi yang dikelola Kementerian lain (Kementerian Pertahanan), keberadaan STTAL telah diakui oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.  Untuk dapat melaksanakan reakreditasi program studi S1 dan akreditasi DIII serta agar bisa masuk dalam sistem Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) Ditjen Dikti, maka STTAL mengajukan Nomor Induk Perguruan Tinggi (NIPT) dan Nomor Induk Program Studi (NIPS) ke Dirjen Dikti. STTAL kini telah mendapatkan NIPT dan NIPS, dan dapat masuk dalam pelaporan Pangkalan Data Perguruan Tinggi Ditjen Dikti. Data kode NIPT STTAL adalah 473001. Sedangkan kode NIPS masing-masing program studi, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
  1. Program Studi S2 Analisis Sistem dan Riset Operasi, NIPS: 31105;
  2. Program Studi S1 Teknik Mesin, NIPS: 2101;
  3. Program Studi S1 Teknik Elektro, NIPS: 20201;
  4. Program Studi S1 Teknik Manajemen Industri, NIPS: 26201;
  5. Program Studi S1 Hidrografi, NIPS: 38201;
  6. Program Studi DIII Teknik Mesin, NIPS: 21401;
  7. Program Studi DIII Teknik Elektronika, NIPS: 20401;
  8. Program Studi DIII Teknik Informatika, NIPS: 55401;
  9. Program Studi DIII Hidro Oseanografi, NIPS: 38401.
Dalam rangka memperbaiki sistem tata pamong yang lebih kredibel, transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab, serta dapat menerapkan prinsip-prinsip keadilan sehingga sesuai dengan kebutuhan organisasi, perkembangan lingkungan eksternal dan  mengacu pada ketentuan UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, maka STTAL menerbitkan Rencana Induk Pengembangan (RIP) STTAL Tahun 2013-2033 dan Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor Kep/45/I/2013 tanggal 11 Januari 2013 tentang Statuta Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut.   Berlandaskan pada RIP dan Statuta yang baru, maka STTAL melakukan perubahan-perubahan yang mendasar dalam tata kelola, kepemimpinan dan penjaminan mutu lembaga pendidikan.

KARYA STTAL BERUPA KAPAL SILUMAN.

Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) berhasil menciptakan sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang bisa digunakan untuk membantu kebutuhan persenjataan TNI AL.
Salah satunya berupa kapal tanpa awak (drone). Kapal yang diberi nama Platform Stealth Fast Attack Vehicle ini didukung kemampuan laju mencapai 30knot.
Menariknya, drone ini dilengkapi sistem antiradar dan senjata otomatis berupa meriam 7,6 mm.
Kapal ini dikembangkan empat orang diantaranya, Kapten Laut (T) Fandi Tri Prasetya sebagai analisa kekuatan bahan dan kemampuan teknologi siluman, Kapten Laut (T) Saibo Darma Otario sebagai analisa tahanan dan propulsi, Kapten Laut (T) Yopie Lutfian Arief sebagai analisa stabilitas dam seakeeping dan Kapten Laut (T) Masligar Farsida sebagai analisa dan perancangan bangunan kapal.
Fungsi kapal tanpa awak ini untuk menjaga perairan Indonesia seiring keterbatasan personel TNI AL.
“Dalam tugasnya, kapal ini memiliki daya tangkal terhadap ancaman pertahanan, khususnya di perairan, kepulauan dan wilayah pantai."
 Menariknya, drone ini dilengkapi sistem antiradar. Drone ini hanyalah satu dari sekian banyak karya alutsista hasil tugas akhir (TA) 130 perwira dan bintara lulusan STTAL yang menjalani wisuda di Gedung Moelyadi Bumimoro Surabaya, kemarin. Ada 24 produk yang dipamerkan dan diujicobakan di hadapan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi.

Karya-karya tersebut dihasilkan oleh 36 perwira yang menempuh program magister (S2) Program Studi Analisis Sistem dan Riset Operasi (ASRO) Angkatan 2 dan 3, 57 perwira program sarjana S1 Angkatan XXXV dan 37 bintara program Diploma 3 Angkatan IX. Drone tersebut menarik perhatian KSAL. Selain antiradar karena beberapa lekukan yang presisi, kapal ini juga dilengkapi senjata. Dalam uji coba kemarin, bagian atas drone langsung terbuka dan secara hidrolis muncul laras senjata otomatis berupa meriam 7,6 mm.

Laras bergerak kanan-kiri, atas-bawah mencari sasaran tembak. Sistem kerjanya terintegrasi jarak jauh. Kapal ini dikembangkan Kapten Laut (T) Fandi Tri Prasetya, salah seorang wisudawan. Fandi menjelaskan, kapal hasil pengembangannya memiliki kemampuan siluman yang tidak terdeteksi radar. Selain itu, memiliki serangan cepat (fast attack ).
 Sistem terintegrasi yang ada untuk meminimalisir kemungkinan kerugian personel,” terang Fandi. Dari karya hasil pengembangannya ini, Fandi berharap mampu menjawab permasalahan keamanan, terutama menyikapi maraknya kejahatan di laut. Yakni, penyelundupan narkoba, illegal fishing, illegal logging, human trafficking, dan pelanggaran batas wilayah negara.

Karya lain yang juga menarik perhatian KSAL adalah robot otomatis pendeteksi dan penanda ranjau darat antitank berbasis Atmega 2560. Robot ini dikembangkan Serka SAA Romadhon Junaidi serta Sertu Eko Sandi Budi Waluyo. “Sensor logam yang terpasang mampu mendeteksi ranjau hingga kedalaman enam sentimeter. Ketika adaranjau, robotmengeluarkan bunyi,” tutur Romadhon.

KSAL minta inovasi ini terus dikembangkan. “Ini (robot otomatis pendeteksi dan penanda ranjau darat) kembangkan. Jangan untuk kedalaman enam sentimeter, ditambah,” pinta Ade Supandi yang disanggupi Romadhon serta Sandhi Budi. “Ini (karya) akan dikembangkan dan diujicoba untuk disempurnakan. Uji desain dan lainnya akan dilakukan di Jakarta. Inovasi itu mahal untuk masa depan,” kata KSAL. Menurutnya, teknologi militer AL akan terus dikembangkan.

“Di tengah-tengah situasi geoekonomi global yang mempengaruhi bergesernya pusat perekonomian dunia dari poros Amerika-Eropa ke Asia Pasifik pada abad 21, lulusan STTAL harus memiliki peran yang sangat diperhitungkan. Tidak hanya ditingkat nasional saja, tetapi juga ditingkat internasional,” tandas mantan Pangarmatim ini.

Sementara itu, Komandan STTAL Laksamana Pertama TNI Siswo Hadi Sumantri mengemukakan, lulusan STTAL siap ditempatkan di satuan-satuan strategis yang membutuhkan pemikiran dan keahlian di bidang teknologi pertahanan. “Sampai saat ini alumni STTAL telah berjumlah sebanyak 1.676 yang tersebar di satuan- satuan strategis TNI dan Polri. Bahkan sudah banyak di antara mereka yang telah menduduki jabatan bintang satu sampai dengan bintang tiga. Selain itu, menjadi tokoh-tokoh iptek pertahanan yang disegani di kancah pembangunan nasional,” kata Siswo Hadi.

Thursday, 26 January 2017

KEREN!! MENIKMATI ROMANTISME DAN EKSOTISME KOTA SOLO BERSAMA RIBUAN LAMPION

MERASAKAN ROMANTISME DAN EKSOTISME KOTA SOLO SAAT IMLEK BERSAMA RIBUAN LAMPION CANTIK YANG MENGHIASI SELURUH KOTA.

Bagi sobat yang masih bingung mau liburan imlek kemana mungkin sobat bisa mengunjungi Kota Solo, Jawa Tengah di kota ini setiap pagelaran imlek seluruh kota akan dihiasi oleh ribuan Lampion yang membuat Kota Solo ini semakin Cantik, disini sobat bisa menemukan Indonesia yang sebenarnya Indonesia yang rukun antar umat beragama, Indonesia yang menghormati antar sesama umat beragama dan Indonesia yang toleran, pokoknya keren deh Indonesiaku..

Nah, satu destinasi favorit yang menghadirkan sensasi pesta pergantian tahun yang meriah banget adalah Surakarta atau Solo, Jawa Tengah.
Di Kota Budaya ini setiap tahunnya dihelat acara yang nggak boleh dilewatkan para turis yaitu Festival Lampion.


Biasanya, persiapan udah mulai dilakukan pada awal bulan Januari dengan memasang kurang lebih 5000 lampion berwarna merah.
Kamu cukup mengunjungi daerah Pasar Gede, Surakarta untuk melihat lebih dekat jajaran lampion cantik yang dipasang di sepanjang jalan ini. Tak hanya itu sobat juga bisa mengunjungi Kali Pepe yang ada di dekatnya disini sobat bisa merasakan nuansa romantis seperti di luar negeri dengan mengarungi sepanjang Kali Pepe yang disediakan oleh masyarakat karena saat Imlek tiba Kali Pepe tak luput dari perhatian dan ikut dihias dengan ribuan lampion diatas sungai ini.

Nggak cuma lampion dengan bentuk bulat dan berwarna merah, lho, di sini kamu juga bisa melihat keindahan lampion dengan berbagai bentuk dan berwarna-warni.
Mendekati puncak pelaksanaan Imlek, hampir setiap harinya di kawasan ini pantang sepi pengunung untuk sekadar foto-foto ria.
INILAH FOTO-FOTO EKSOTISME KOTA SOLO.
1. Lampion Pasar Gede Solo with Drone
2. Romantisme Kali Pepe.

3. Deretan Lampion Di Pasar Gede.
4. Keren Nih!
5. Wuuihh Lebih Keren!

6. WONDERFUL INDONESIA.
AYO BEKUNJUNG KE KOTA SOLO...

MENGENAL RANTIS ELANG DAN RANTIS ARWANA BUATAN INDONESIA

MENGENAL RANTIS ELANG DAN RANTIS ARWANA BUATAN PT PINDAD INDONESIA.

Bila PT DI (Dirgantara Indonesia) menjadikan Airbus sebagai mitra strategis bagi pengembangan produk pesawat dan helikopter. Maka PT Pindad juga punya mitra strategis untuk bisnisnya, yakni dengan Renault Trucks Defense, sebagai penyuplai berbagai perangkat keras dan dukungan alih teknologi bagi rantis 4×4 dan panser Anoa 6×6. Meski panser Anoa adalah produksi dalam negeri, namun elemen powerpacks yang terdiri dari mesin, transmisi, sistem pendingin, dan drop box masih mencomot teknologi VAB 320 dari Renault.

1. RANTIS ELANG.

Dalam skema ToT (transfer of technology), selain penggarapan Anoa, Renault Trucks juga berpartisipasi dalam pengembangan rantis 4×4 yang dipoduksi Pindad, yaitu Komodo Intai 4×4 yang dibangun menggunakan rolling chassis Renault Sherpa. Kemudian ada lagi Elang Recon Vehicle 4×4. Kedua rantis lapis baja ini sama-sama digunakan pada Yonif Mekanis TNI AD, Komodo Intai 4×4 saat ini melengkapi Yonif Mekanis 203/AK, maka Elang Recon juga sudah dioperasikan oleh Yonif Mekanis 201 dan 202.
Beda antara Komodo dan Elang pun nyatanya tak jauh, bila Komodo mengusung rancangan bodi asli dari Pindad, sementara Elang asli mengambil dari desain Sherpa Light Scout 4×4 yang dirakit oleh PT Pindad. Sherpa Light juga bukan nama yang asing bagi turunan rantis TNI AD, tercatat Sherpa Light dalam varian Station Wagon digunakan oleh Arhanud TNI AD sebagai platform peluncur rudal Mistral. Secara teknis, tak ada perbedaan signifikan antara varian Sherpa Light Scout dan Light Station Wagon, hanya saja pada varian Scout pada bagian belakang mengusung model hard top cargo. Payload untuk cargo sanggup dimuati kapasitas hingga satu ton.
 Untuk kapasitas penumpang, berikut juru mudi, adalah 5 orang. Keluarga Sherpa Light juga dirancang full mobility untuk diangkut menggunakan pesawat angkut berat sekelas C-130 Hercules dan Airbus A400M Atlas. Rantis ini dibangun dengan bodi monokok, serta punya berat kosong 9 ton dan berat tempur 10 ton. Untuk dapur pacu, Sherpa Scout disokong mesin diesel 4 silinder 215 HP Turbo Charger dengan pendingin air. Bicara transmisi, menganut model automatic 6 forward/1 reverse. Punya kapasitas bahan bakarnya mencapai 190 liter yang dapat menjelajah hingga maksimum 850 km. Mengenai kecepatan, Elang bisa dikebut hingga 90 km per jam, sementara Sherpa Scout dalam websitenya disebut mampu melaju sampai 110 km per jam.

Untuk perlindungan, sekujur bodi Elang dapat menahan terjangan proyektil 7,62 mm (STANAG III). Bahkan lapisan baja dapat diperkuat dengan sistem add on keramik lapis baja. Sementara untuk lapisan kaca, punya ketebalan 38 mm, dibuat standar dengan mampu menahan proyektil 7,62 mm.
Sebagai kelengkapan standar, Komodo Intai dilengkapi winch dengan kemampuan tarik sampai 6 ton. Lainnya ada pioneer set, alat pemadam kebakaran, penyejuk udara, tookit , sampai jaring kamuflase. Sebagai fitur tambahan, ada perangkat komunikasi AM, FM Radio dan Intercom Set; 2x12V-100 Amp baterai) , GPS, dan NVG. Untuk persenjataan, bila pilihannya senapan mesin GPMG kaliber 7,62 mm, maka dapat disokong teknologi RCWS (Remote Control Weapon System).


Spesifikasi Elang Recon Vehicle 4×4:
– Konfigurasi: 4×4
– Dimensi: 5,5 x 2,25 x 2,5 meter
– Wheelbase: 3.450 mm
– Berat kosong: 9.500 kg
– Berat penuh: 10.000 kg
– Ground clearance: 330 mm
– Mesin: Diesel Sherpa MD-5 Euro 3 dengan empat silinder Turbo Charge Inter Cooler
– Transmisi: Allison S2500 automatic – 5 forward/1 reserve
– Pendingin mesin: Hydraulic Drive Cooling Fan
– Jenis ban: Runflat R 22.5
– Brake system: Hyrdopneumatic Control Disk Brake
– Kecepatan maks: 90 km per jam
– Radius putar: 10 meter
– Kapasitas bahan bakar: 190 liter
– Jarak jelajah maks: 850 km

2. RANTIS ARWANA.

 Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI Angkatan Udara berencana melakukan pengadaan ratusan kendaraan taktis (Rantis) baja untuk membantu pertahanan pangkalan udara sekaligus mobilisasi personel.

Terkait pengadaan ini, Direktur Utama PT Pindad Silmi Karim mendatangi Markas Komando Korpaskhas di Lapangan Udara Sulaiman, Margahayu, Bandung, beberapa hari lalu. Kunjungan ini merupakan kunjungan balasan setelah Komandan Korpaskhas Mareskal Muda TNI Adrian Wattimena berkunjung ke PT Pindad di Jalan Gatot Subroto, Bandung, awal 2015 lalu.

"Setelah kami melihat kemampuan rantis yang dipamerkan saat menyambangi Pindad, kami merasa rantis itu cocok dalam mendukung tugas Korpaskhas," ujar Adrian, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (12/10/2015) pagi. 


Rantis baja yang mirip dengan Baracuda milik Polri tersebut rencananya difungsikan untuk dua tujuan. Pertama, bantuan pertahanan serta mobilisasi personel. Kedua, antisipasi kontijensi berupa perebutan pangkalan udara.

"Standarnya, memang harus ada rantis baja untuk melindungi alutsista di pangkalan udara di seluruh Indonesia," ujar Adrian. 
Rencananya, rantis baja tersebut akan ditempatkan di sembilan batalyon TNI AU di seluruh Indonesia, yakni dua batalyon di Jakarta, sementara sisanya masing-masing satu batalyon ada di Makassar, Malang, Madiun, Pontianak, Kalimantan Utara, Medan dan Biak. 
Direktur Utama PT Pindad Silmi Karim mengapresiasi rencana pengadaan rantis baja tersebut. 
"Saya saya sudah menyampaikan rencana tersebut kepada Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu," ujar Silmi.

Wednesday, 25 January 2017

PANDUAN LENGKAP BUDIDAYA JAMUR SHITAKE

PANDUAN LENGKAP BUDIDAYA JAMUR SHITAKE (Lentinula edodes).

Jamur shitake (Lentinula edodes) adalah jamur konsumsi yang berasal dari Daratan China. Kepopuleran jamur ini meningkat berkat andil masyarakat Jepang yang menyebarkannya ke seluruh dunia. Sehingga di manapun tempatnya, jamur yang berbentuk menyerupai jengkol ini tetap dinamakan shiitake.
Di habitat aslinya, jamur shiitake tumbuh dan berkembang biak pada batang pohon shii yang sudah lapuk. Ciri-ciri jamur ini yaitu memiliki payung berdiameter lebar yang ditumbuhi bulu-bulu halus. Bagian atas payungnya berwarna cokelat tua, sedangkan bagian bawah payungnya berwarna putih. Jamur shiitake bisa ditemukan di pegunungan-pegunungan sepanjang kawasan Asia Timur hingga Asia Tenggara.

 KLASIFIKASI
Regnum :Fungi
Divisi :Basidiomycota
Kelas :Homobasidiomycetes
Ordo :Agaricales
Famili :Marasmiaceae
Genus :Lentinula
Spesies :Lentinula edodes


 Kandungan Vitamin Shiitkae cukup banyak, terutama vitamin B-kompleks, seperti  B₁ (tiamin), B₂ (riboflavin), B₁₂, serta niasin dan asam pantotenat, juga vitamin D. Sementara itu kandunga protein Shiitake lebih rendah daripada daging sapi, tetapi hampir sama dengan kacang-kacangan. Yaitu antara 10-29 %. Kandungan karbohidratnya 43-78 % (berat kering) dan termasuk bahan pangan rendah kalori, total mineral antara 2.6-6.5 % dengan kandungan Ca, P, Fe, Na dan K yang ideal di dalam pangan.






Tabel 1. Komposisi kandungan gizi Shiitake (per 100 gram)
Komposisi
Jamur Segar
Jamur Kering
Kadar air
Protein
Lemak
Gula
Serat
Abu
Kalsium
Fosfor
Besi
Kalium
Natrium
Magnesium
Vitamin B₁
Vitamin B₂
Niasin
Asam askorbat
Pro vitamin D-2
Nilai buangan
92,8 g
1,5 g
0,4 g
5,4 g
0,6 g
0,3 g
8 mg
39 mg
0,7 mg
< 0,1 mg
0,1 - 0,9 mg
< 0,1 mg
0,40 mg
0,40 mg
4,6 mg
3 mg
< 0,1 mg
10 %
15,8 g
12,5 g
1,6 g
60,0 g
5,5 g
4,6 g
16 mg
240 mg
3,9 mg
1,534 mg
13/1,079 mg
132.247 mg2
1,00 mg
1,000 mg
10,0 mg
9,4/60 mg
0,06 – 27 %
10 %

Tabel 2. Kandungan asam amino Shiitake.
Kandungan Asam Amino
Kandungan (mg/gr protein)
1.      Asam amino esensial
-          Isoleusin
-          Leusin
-          Lisin
-          Metionim
-          Sisitin
-          Fenilalanin
-          Tirosin
-          Treonin
-          Triptofan
-          Valin

218
348
174
87
-
261
174
261
-
261
Total
1.748
2.       Asam amino nonesensial
-          Arginin
-          Histidin
-          Alanin
-          Aspartat
-          Asam glutamate
-          Glisin
-          Prolin
-          Serin

348
87
305
392
1,349
218
218
261
Total
4.962

Tabel 3. Kandungan vitamin dan mineral Shiitake
Kandungan
Jamur shiitake
Kering
Basah
Tiamin
Riboflavin
Niasin
Vitamin C
Kalsium
Fosfor
Besi
0,4
0,9
11,9
0
98
476
8,5
7,8
4,9
54,9
0
12
171
4,0


Budidaya jamur shiitake paling ideal dilakukan di daerah yang memiliki ketinggian 700 sampai 1.200 meter dpl. Mengingat jamur shiitake tumbuh secara alami di hutan rimbun yang bersuhu rendah, maka tempat pemeliharaannya juga perlu disesuaikan sedemikian rupa agar intensitas cahaya dan tingkat kelembabannya menyerupai tempat asalnya. Begitupun dengan media pertumbuhan jamur shiitake sebaiknya dibuat mendekati kondisi tempat tumbuh jamur ini di alam.

1. Persiapan Ruangan Budidaya.
Sebagaimana jamur-jamur yang lainnya, budidaya jamur shiitake biasanya dilakukan di ruangan tertutup. Hal ini dilakukan guna menciptakan kondisi lingkungan yang mirip dengan habitat asli jamur shiitake tumbuh. Ruangan bisa berbentuk bangunan permanen agar lebih awet dan lebih mudah dirancang.
Untuk memaksimalkan ruangan budidaya, sediakan beberapa rak bertingkat sebagai tempat menyusun kantong-kantong baglog jamur shiitake secara vertikal. Biasanya, rak-rak ini terbuat dari material bambu tua sehingga biaya pembuatannya lebih rendah, daya tahannya lama, dan tidak mudah lapuk. Semakin tinggi rak yang disediakan, semakin besar pula daya tampung ruangan tersebut. Namun perlu diperhatikan juga aspek kemudahan aksesibilitas dalam pemeliharaan jamur-jamur ini nantinya.

2. Pembuatan Media Pertumbuhan
Perlu diketahui bahwa di lingkungan aslinya, jamur shiitake layak dipetik setelah usianya mencapai lebih dari 12 bulan. Dengan memanfaatkan media penanaman yang tepat, anda bisa mempersingkat waktu panennya menjadi sekitar 6 bulanan.
Selain serbuk kayu, media penyimpanan juga membutuhkan bekatul sebagai sumber nutrisi, kapur (CaCO3) sebagai pengatur tingkat keasaman, dan air sebagai pengencer media agar mudah tercampur rata. Adapun komposisi yang biasa digunakan yaitu serbuk kayu sebanyak 80-90 persen, bekatul sejumlah 5-15 persen, kapur sekitar 1 persen, dan air secukupnya sampai media mengandung 65 persen air. Untuk meningkatkan kandungan nutrisi yang terdapat di dalam media log, disarankan menambahkan biji-bijian hingga 1-2 persen.
Setelah media penanaman selesai dibuat, media tersebut belum bisa dipergunakan langsung. Media harus melewati proses fermentasi terlebih dahulu selama 4-7 hari agar kondisinya benar-benar ideal untuk pertumbuhan jamur. Caranya yaitu masukkan campuran media penanaman tadi ke dalam ember besar, lalu tempatkan di ruangan yang lembab dan terlindungi. Setiap hari, media perlu dibalik sedemikian rupa untuk mematikan kandungan jamur liar di dalamnya. Proses fermentasi bisa dikatakan selesai apabila telah melewati waktu yang disarankan dan warna media berubah menjadi cokelat tua agak kehitam-hitaman.
Langkah berikutnya adalah proses sterilisasi media penanaman. Pertama, media dimasukkan ke dalam kantong plastik baglog lalu dipadatkan. Selanjutnya, kukuslah media penanaman tersebut menggunakan uap air bersuhu 90-110 celcius selama 5-7 jam. Tujuan proses sterilisasi adalah untuk menyucikan baglog dari hama, kuman, bakteri, dan bibit penyakit. Ketiga, letakkan media-media penanaman jamur shiitake ini ke dalam ruangan yang telah dipersiapkan dan biarkan selama 24 jam agar suhunya kembali normal.

3. Penanaman Jamur Shiitake
Seluruh rangkaian proses penanaman bibit jamur shiitake dilakukan di ruangan yang bersih dan steril. Semprotkan lah cairan alkohol ke kapas penyumbat botol bibit F3 lalu panaskan kapas tersebut memakai api spiritus sampai sebagian permukaan kapasnya terbakar. Setelah itu, matikan api yang menyala dan lepaskan kapas penyumbat tadi untuk membuka botolnya. Aduk-aduk sebentar isi botol menggunakan kawat yang sudah disterilkan. Selanjutnya, oleskan bibit ke permukaan bagian leher baglog hingga tertutupi penuh. Sebagai lapisan teratas, tutup kembali permukaann baglog menggunakan kapas di bagian atasnya.
Yang perlu diperhatikan dengan seksama saat menanam bibit jamur adalah aspek kebersihannya. Hal ini dikarenakan, kondisi bibit saat berada di stadium miselium masih rentan sekali terhadap perubahan lingkungan. Perubahan kondisi sekecil apapun akan berpengaruh besar terhadap tingkat kesuksesan budidaya yang anda lakukan. Selain itu, perhatikan juga aspek kelembaban dan temperatur di ruangan penanaman.

4. Proses Inkubasi Media Tanaman
Proses inkubasi adalah proses pemeliharaan miselium pada baglog. Proses ini biasanya dilakukan di dalam ruangan yang bersuhu konstan sehingga tingkat kelembaban di dalam baglog dapat dipertahankan. Tidak dianjurkan mengatur kelembaban ruangan, baik dengan menyemprotkan air atau cara lainnya. Hal ini dikarenakan meningkatnya kelembaban ruangan inkubasi tidak berpengaruh besar terhadap kelembaban di dalam plastik. Salah-salah justru kelembaban ruangan bisa memunculkan spora-spora liar yang malahan bakal mengganggu pertumbuhan bibit jamur.

5. Pemeliharaan dan Perawatan Baglog
Jamur shiitake mempunyai keistimewaan karena tingkat kesulitan pemeliharaannya tergolong mudah. Bentuk perawatan yang harus diberikan selama membudidayakan jamur ini relatif lebih sederhana dibandingkan dengan budidaya jamur yang lainnya. Adapun metode perawatannya meliputi menjaga kondisi di dalam ruangan, membuka kapas seperlunya, dan memberikan rangsangan tertentu agar pertumbuhan jamur lebih optimal.
Setelah baglog dipenuhi miselium sepenuhnya, berikutnya baglog-baglog tersebut dapat dipindahkan ke ruangan pemeliharaan. Selalu ingat bahwa saat ini anda berhadapan dengan jamur yang notabene sangat rentan terhadap serangan kuman dan bakteri. Sehingga kebersihan ruangan dan peralatan perlu menjadi prioritas utama.
Setelah melewati tahap pertumbuhan miselium, proses berikutnya akan muncul benjolan-benjolan pada baglog kamu shiitake yang terlihat menyumbul dengan ukuran bervariasi. Pada tahap ini, anda bisa melonggarkan sedikit susunan kapas pada baglog tersebut supaya sirkulasi udaranya menjadi lancar. Beberapa hari kemudian, terjadi proses pigmentasi yang ditandai dengan perubahan warna baglog menjadi kecoklat-coklatan. Artinya, anda bisa membuka kapas penutup baglog sepenuhnya agar permukaan baglog tersebut mengeras seperti batang kayu. Hal ini terjadi sebagai bentuk pertahanan diri jamur shiitake baik untuk menjaga kondisi kelembaban di dalam baglog maupun terhadap kemungkinan serangan dari jamur-jamur liar.
Tahap selanjutnya adalah pemberian rangsangan fisik agar proses pembuahan jamur shiitake berjalan lancar yakni dengan memanfaatkan semprotan air untuk membuat suhu baglog menjadi dingin. Metode yang lain, bisa juga dengan merendam baglog ke dalam air bersuhu 15 C selama semalaman penuh. Setelah proses perangsangan selesai dilakukan, anda bisa menata kembali baglog-baglog tersebut ke rak penyimpanan.
Proses pemeliharaan berikutnya adalah pengaturan kadar oksigen dan kelembaban udara di dalam ruangan. Proses ini dilakukan dengan mengatur posisi ventilasi udara, seperti membuka jendela ketika hujan dan menutupnya saat terik. Sedangkan untuk mengatur kelembaban udara ruangan bisa dilakukan dengan menyemprotkan air ke udara, bukan ke baglog.
Kunci utama dalam budidaya jamur shiitake adalah menjadi kondisi kadar air di dalam baglog harus terus dipertahankan pada angka 55-65 persen. Apabila kadar airnya terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka proses pembentukan primordial pada jamur shiitake bisa terganggu. Adapun cara mempertahankan kadar air di dalam baglog adalah dengan menjaga tingkat kelembaban udara di ruang budidaya berkisar 80 sampai dengan 90 persen. Setelah pertumbuhan jamur shiitake sudah cukup dewasa, atur kembali tingkat kelembaban udara di ruangan berada di antara 65-85 persen. Apabila kelembaban terlalu tinggi tekstur jamur yang dihasilkan akan terlalu lembek dan mudah membusuk. Sedangkan jika tingkat kelembaban ruangannya rendah, pertumbuhan jamur shiitake-nya kurang optimal, kecil, dan teksturnya terlalu keras.

6. Proses Pemanenan Jamur Shiitake
Pada umumnya, proses pemanenan jamur shiitake dapat dilakukan setelah 5-6 bulan sejak proses inkulasi yakni ketika tudung payung jamur sudah membuka hingga 60-75 persen. Setiap baglog bisa dipanen sampai 2-3 kali per masa panen dengan waktu istirahat selama 6 bulan. Pemanenan yang terlalu lama akan menyebabkan kualitas jamur menurun, sedangkan jika terlalu cepat dilakukan maka hasilnya kurang maksimal dan kualitasnya masih rendah.
Proses pemanenan jamur shiitake dilakukan dengan memotong batang-batang jamur yang telah layak. Selanjutnya, jamur dikumpulkan di satu tempat dan disortir menurut ukuran lebar payungnya. Terakhir adalah mendistribusikan jamur-jamur ini ke pengepul, pasar tradisional, supermarket, dan restoran-restoran ala Asia Timur.