MENGENAL LEBIH JAUH 2 KAPAL FRIGATE BARU TNI AL KARYA ANAK BANGSA..
PT.PAL Surabaya saat ini tengah merampungkan 2 kapal jenis frigate pesanan TNI AL hasil ToT dari DSNS Belanda, kedua kapal ini diberi nama KRI R.E MARTADINATA dan KRI I GUSTI NGURAH RAI. Kedua kapal ini telah melakukan uji kelayakan dan siap diserah terimakan kepada TNI AL tahun depan demi mendukung pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mari kita mengenal lebih jauh kedua kapel perang ini:
KRI R.E MARTADINATA (331)
Setelah resmi diluncurkan pada 18 Januari lalu dengan pengukuhan nama sebagai KRI Raden Eddy (RE) Martadinata 331, PKR (Perusak Kawal Rudal) SIGMA Class 10514 pesanan pertama Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI ini dijadwalkan akan diserahterimakan ke penggunanya, yakni Satuan Kapal Eskorta (Satkor) TNI AL pada bulan Januari 2017.
Sebelum proses penyerahan ke TNI AL, sudah barang tentu PKR SIGMA Class 10514 yang konstruksinya digarap patungan antara Dutch shipbuilder Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) and PT PAL, harus melalui serangkaian uji coba kelayakan di lautan (sea trial). disebutkan mulai 11 Juli lalu KRI RE Martadinata 331 telah melaksanakan sea trial selama seminggu di sekitar perairan Dermaga Ujung, Surabaya. Sebagai flagship armada kapal perang TNI AL, KRI RE Martadinata diwajibkan melaksanakan speed test, a crash stop test, dan turning manoeuvres.
Diharapkan saat diserahterimakan ke pihak TNI AL, KRI RE Martadinata 331 sudah dilengkapi sistem persenjataan secara lengkap. Racikan alutsista untuk frigat ini adalah kanon reaksi cepat OTO Melara 76 mm Super Rapid Gun, rudal anti kapal MM40 EXOCET BLOK II, peluncur torpedo eurotorp kanon CIWS Oerlikon Millenium 35 mm buatan Rheinmetall Defence, dan 12 peluncur rudal anti serangan udara VL-Mica buatan MBDA. Namun sampai saat ini, yang terpasang baru kanon OTO Melara 76 mm. Integrasi beragam sistem senjata di kapal perang ini menggunakan combant management system (CMS) Tacticos dari Thales.
KRI I GUSTI NGURAH RAI (332)
Setelah ditunggu tunggu TNI AL akhirnya memberikan nama bagi light frigate Sigma Class kedua yang dibangun oleh PT PAL bekerjasama dengan DSNS Belanda. Kapal PKR ini diberi nama KRI I Gusti Ngurah Rai 332. Kapal ini merupakan kapal kedua light frigate yang dipesan TNI AL ke DSNS yang melakukan proses transfer of technology ke PT PAL Surabaya, Jawa Timur. Kapal pertama PKR KRI RE Martadinata telah melakukan uji laut dan sedang melakukan uji senjata. Kedua kapal ini akan membawa teknologi baru bagi TNI AL, yang berkenalang dengan sistem senjata Vertical launching system (VLS).
Kapal Perang PKR 105 adalah hasil kerja sama alih teknologi antara PT PAL Indonesia dengan perusahaan kapal Belanda “Damen Schelde Naval Shipbuilding” (DSNS) serta (PKR Sigma 10514 pertama, KRI RE Martadinata 332, red) telah diuji coba 7 September 2016.
Dalam proses pengerjaan PKR 105, PT PAL Indonesia dan DSNS menggunakan sistem modular, dan setiap kapal terdiri dari 6 modul, dengan perakitan terakhir dilakukan di Indonesia.
Kapal jenis Frigate itu didesain untuk berbagai tipe peperangan di antaranya untuk peperangan darat, udara, atas air dan bawah air, serta dilengkapi pengamanan kemaritiman, SAR, dan misi Kemanusian.
Berikut spesifikasi umum PKR 105 :
Panjang = 105,11 meter
Lebar = 14,02 meter
Sarat Air = 3,7 meter
Bobot = 2.365 ton
Jarak = 5.000 nM
Daya Angkut = 100 + 20 Orang
Kecepatan max = 28 Knots
Klas = Llyod Register
Lebar = 14,02 meter
Sarat Air = 3,7 meter
Bobot = 2.365 ton
Jarak = 5.000 nM
Daya Angkut = 100 + 20 Orang
Kecepatan max = 28 Knots
Klas = Llyod Register
No comments:
Post a Comment