PIDATO
BUNG KARNO: PERSETAN DENGAN PBB!!! INGGRIS KITA LINGGIS!!! AMERIKA KITA
SETRIKA!!! SERTA GANYANG MALAYSIA!!!.
Ir.Soekarno atau yang kerab kita sebut dengan Bung
Karno adalah Presiden pertama Indonesia beliau dikenal dengan gaya bicaranya
yang selalu berteriak, hal ini tak lain dan tak bukan untuk membakar semangat
perjuangan rakyat Indonesia di saat itu, namun dibalik gaya bicaranya yang
lantang Bung Karno ternyata memiliki penyakit ginjal yang mana dokter yang
menangani Soekarno menyarankan untuk berhenti berteriak-teriak saat pidato
namun sepontan Soekarno membalas “bagaimana aku bisa tenang jika setiap lima
menit menerima kabar buruk?” Soekarno adalah presiden paling berani yang pernah
ada dimuka bumi ini dan beruntung Indonesia memiliki sosok Presiden Soekarno.
Pernah suatu kali beliau berteriak ‘PERSETAN DENGAN PBB!!, INGGRIS KITA
LINGGIS!!, AMERIKA KITA SETRIKA!!.” Atau “ Go To Hell With Your Aid.” Yang ditunjukan kepada Amerika dan
para antek-anteknya.
“MALAYSIA
KITA GANYANG. HAJAR CECUNGUK MALAYAN ITU! PUKUL DAN SIKAT JANGAN SAMPAI TANAH
DAN UDARA KITA DIINJAK-INJAK OLEH MALAYSIA KEPARAT ITU.”~
“Kalau kita lapar itu biasa, Kalau kita malu itu biasa, Namun kalau kita lapar
atau malu itu karena Malaysia, Kurang Ajar! Kerahkan pasukan kekalimantan hajar
Cecunguk Malayan itu! Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita
diinjak-injak oleh Malaysia Keparat itu! Doakan aku, aku akan berangkat kemedan
juang sebagai Patriot Bangsa, sebagai Martir Bangsa dan sebagai Peluru Bangsa
yang tak mau diinjak-injak harga dirinya. Serukan! Serukan! keseluruh pelosok
negeri bahwa kita akan bersatu melawan kehinaan ini kita akan membalas
perlakuan ini dan kita tunjukan bahwa
kita masih memiliki gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat
sebagai sebuah Bangsa yang Besar!!”~. Pidato itu terucap saat Indonesia
berkonfrontasi dengan Malaysia yang sejatinya adalah Negara Boneka Bentukan
Inggris yang sampai sekarang tidak jelas kapan tanggal merdekanya dan kapan
diproklamasikan negara ‘tetangga’ itu, Malaysia meraih kemerdekaanya hanya
karena ‘mengemis’ kepada inggris dan juga sangat tidak heroik berbeda dengan
Indonesia yang berjuang selama lebih dari 350 tahun mengusir penjajah dan
memperoleh kemerdekaan deri hasil perjuangan bangsa Indonesia.
Tak hanya itu, Organisasi dunia yang bernama
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pun pernah dilawan. Tanggal 20 januari 1965,
Bung Karno menarik Indonesia dari keanggitaanya di PBB. Ini karena Ketidak
Becusan PBB dalam menangani persoalan anggota-anggotanya, termasuk dalam kaitan
konflik Indonesia-Malaysia. Ada enam alasan yang sampai sekarang tidak bisa
dibantah siapapun, termasuk Sekjen PBB sendiri. Yang menjadi alasan Indonesia
menarik diri adalah:
1. Soal kedudukan PBB di AS Bung Karno mengkritik, dalam suasana perang dingin antara AS dan Uni Sovyet lengkap dengan perang urat syaraf yang terjadi, maka tidak sepatutnya markas PBB justru berada di salah satu negara pelaku perang dingin tersebut. Bung Karno mengusulkan agar agar PBB bermarkas di Janewa, atau asia, atau Afrika, atau daerah lain diluar Blok AS dan Uni Sovyet.
2. PBB yang lahir pasca PD II, dimaksudkan untuk bisa menyelesaikan pertikaian antar negara secara tepat dan cepat. Akan tetapi yang terjadi justru PBB selalu bersih tegang dan lamban dalam menyikapi konflik antar negara. Indonesia mengalami dua kali, yakni saat pembebasan Irian Barat, dan Malaysia. Dalam kedua perkara itu, PBB tidak membawa penyelesaian, kecuali hanya menjadi medan perdebatan. PBB tidak menempatkan negara-negara yang baru merdeka secara proporsional. Lihat saja Palestina apakah PBB mengakui jika Palestina itu negara yang merdeka walaupun PBB sudah menyuruh untuk menghentikan kekerasan disana dan mengakui dengan mengibarkan bendera Palestina di Markas PBB namun apakah itu hanya sebatas sampai disitu nyatanya sampai sekarang mereka masih menderita karena aksi Boikot Negara Zionis Israel sekarang peran PBB dimana?, sebenarnya masih ada banyak lagi kasus yang dibiarkan oleh PBB diantaranya kasus pembantaian Muslim diberbagai negara, kasus di Suriah, Lebanon, dll yang mana PBB terkesan tutup mata atas tragedi kemanusian yang menimpa negara mereka.
3. Organisasi dan keanggotaan dewan keamanan mencerminkan peta ekonomi, militer dan kekuatan tahun 1945, tidak mencerminkan bangkitnya negara-negara sosialis serta munculnya perkembangan cepat kemerdekaan negara-negara di asia dan afrika. Mereka tidak diakomondir karena hak veto hanya milik Amerika Serikat, Inggris, Rusia , Perancis, dan Taiwan. Kondisi ini jelas sangat tidak aktual, tetapi tidak ada satu orangpun yanbg berani mengubahnya.
4. Soal sekretariat yang selalu dipegang oleh orang berkebangsaan Amerika Serikat. Tidak heran bila hasil kebijakan selalu mengakomondir barat dan sekutunya dan merugikan banyak negara, Bung Karno tidak dapat menunjang tinggisistem itu dengan dasar, “imperialisme dan kolonialisme adalah anak kandung dari sistem kolonial barat. Seperti halnya mayoritas negara anggota PBB, aku benci imperialisme dan aku jijik pada kolonialisme”.
5. 5. Bung
Karno menganggap PBB keblinger dengan menolak perwakilan cina, sementara di
dewan keamanan duduk Taiwan yang tidak diakui oleh Indonesia. Di mata Bung
Karno, “ dengan mengesampingkan bangsa yang besar, bangsa yang agung dan kuat,
dalam arti jumlah penduduk, kemampuan, peninggalan budaya kuno, suatu bangsa yang
penuh kekuatan dan daya ekonomi, dengan mengesampingkan bangsa itu, maka PBB
sangat melemahkan kekuatan dan
kemampuannya untuk berunding justru karena ia menolak keanggotaan bangsa yang
terbesar didunia”.
6. 6. Tidak
adanya pembagian yang adil di antara personal PBB dan lembaga-lembaganya. Bekas
ketua UNICEF adalah orang Amerika. Ketua dana khusus adalah orang Amerika. Badan
bantuan teknik PBB adalah orang Inggris. Bahkan dalam persengketaan asia
seperti halnya pembentikan Malaysia, maka plebesit yang gagal yang
diselenggarakan PBB , deketua orang Amerika, (emang kalian pikir jika dipimpin
oleh orang Asia atau pun Afrika dunia ini akan hancur, kalian pikir kita tidak
punya daya untuk memimpin?!!).
Bagi sebagian
kepala negara, sikap keluar dari PBB dianggap sikap nekat. Bung karno tidak
hanya keluar dari PBB, lebih dari itu, ia membentuk konfrensi kekuatan baru (
Conference of New Emerging Forces/ CONEFO) Sebagai nalternatif persatuan
bangsa-bangsa selain PBB. Konferensi sedianya digelar akhir tahun 1966. Langkah
tegas dan berano Soekarno langsung mendapat dukungan banyak negara, khususnya
di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Bahkan sebagian Eropa juga mendukung.
KONFRONTASI
DENGAN MALAYSIA:
Seperti kutipan pidato Soekarno di atas yang
berbunyi . “Kalau kita lapar itu biasa, Kalau kita malu itu biasa, Namun kalau
kita lapar atau malu itu karena Malaysia, Kurang Ajar! Kerahkan pasukan
kekalimantan hajar Cecunguk Malayan itu! Pukul dan sikat jangan sampai tanah
dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysia Keparat itu! Doakan aku, aku akan
berangkat kemedan juang sebagai Patriot Bangsa, sebagai Martir Bangsa dan
sebagai Peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya. Serukan! Serukan!
keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu melawan kehinaan ini kita akan
membalas perlakuan ini dan kita tunjukan
bahwa kita masih memiliki gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat
sebagai sebuah Bangsa yang Besar!!”. Hal itu didasarkan karena di Kuala Lumpur
pada 17 September 1963 saat itu masa
anti-Indonesia menyerbu KBRI dan merobek-robek foto Soekarno, membawa lambang
negara Garuda Pancasila kehadapan Perdana Mentri Malaysia kala itu, tuanku
abdul rahman dan memaksakan untuk menginjak-injak
salah satu simbol negara Indonesia itu. tak sampai disitu saja dari dulu
hingga sekarang negara ‘tetangga’ itu terus saja mencari gara-gara dengan Indonesia
sebut saja pencaplokan 2 pulau milik Indonesia di Kalimantan pada 2 Desember 2002 bersamaan
dikeluarkannya hasil sidang Mahkamah Internasional yang mana Indonesia ‘dicurangi’
yakni Pulau Sipadan dan Ligitan yang saat itu dunia Internasional terkesan
menutup mata dan lembaga yang katanya menangani permasalahan negara-negara
didunia yakni PBB pun tak bisa berbuat apa-apa dan malah juga ikut mendukung
Malaysia untuk mengambil 2 Pulau tersebut,hah..
tak hanya itu Malaysia juga
berulang kali mengklaim budaya asli Indonesia antara lain tarian tor-tor, tari
pendet, alat musik angklung, reog ponorogo, beberapa motif batik khas Indonesia
pun diklaimnya sebagai budaya mereka, mungkin karena negeri jiran tersebut
tidak memiliki budaya sehingga terus mengklaim budaya negara lain dan diakui
sebagai asli negara malaysia, kita tunggu saja sampai mereka akan mengklaim
apalagi dari Indonesia, selama ini Indonesia masih menahan dirinya Namun jika
kami(Indonesia) sudah benar-benar muak dengan negeri seberang itu, Lihat Saja
Nanti, Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo sudah teriak-teriak JANGAN
BANGUNKAN MACAN YANG SEDANG TERTIDUR....
SEKARANG SETELAH 50 TAHUN LEBIH SEMANGAT ITU
DIGELORAKAN OLEH SANG PROKLAMATOR, SAAT INI SEMANGAT BANGSA INDONESIA KEMBAI
DIGELORAKAN...
Mungkin dulu negara-negara itu belum mengetahui jika
Indonesia memiliki kalimat paling sakti yang pernah ada didunia ini yakni’
BHINEKA TUNGGAL IKA’. Setelah 50 tahun lebih semangat itu degelorakan oleh
Soekarno sekarang Semangat itu kembali digelorakan oleh pemerintah. Yang dikarenakan
adanya berbagai isu yang berhembus akan adanya suatu pulau di Indonesia yang
mana pihak asing berusaha memisahkannya dari Pangkuan Ibu Pertiwi dan semakin
lama isu tersebut seolah menjadi kenyataan seiring terjadinya berbagai konflik
di perbatasan Indonesia seperti Malaysia yang ingin kembali mengambil salah
satu pulau milik Indonesia di Kalimantan serta meningkatnya konflik di Laut
China Selatan dan menginkan kepulauan Natuna masuk kedalam wilayah Malaysia
serta konflik dengan China yang mengakibatkan memanasnya kawasan Laut China
Selatan dimana China memasukan Natuna kedalam wilayah Tradisional Fishing
Mereka, hal ini jelas ditentang keras oleh Indonesia.
Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo mengatakan
bahwa di setiap Gen Warga Negara Indonesia Mengalir darah Pejuang. Tidak akan
ada pasukan luar yang masuk untuk berperang disini, kecuali terjadi perang
sipil dengan dalih pasukan koalisi keamanan atau mengatasnakan suatu negara,
Agama, Ras, tentunya hanyalah orang orang yang tidak berguna yang ingin memecah
belah NKRI dan merekan tidak pernah belajar yang namanya BHINEKA TUNGGAL IKA
(karena hanya Indonesia negara yang memiliki keragaman Agama, Suku, Ras, Budaya
yang bisa hidup berdampingan tanpa adanya gesekan yang berarti dan itu tidak
dimiliki oleh negara lain) Urgensinya
apa sampai Panglima TNI “membocorkan”
ancaman yang begitu nyata?. Mau tidak mau Panglima TNI harus turun langsung
dengan memberikan informasi ini kepada publik Indonesia, apakah tidak terjadi
sebuah ketakutan? TIDAK!,, Berulang kali Panglima Mengatakan “GEN BANGSA
INDONESIA ADALAH GEN PATRIOT, PEJUANG” Harapannya jelas supaya warga Indonesia
mengetahui apa MASTERPLAN PARA NEGARA IBLIS TERSEBUT terhadap Indonesia, Saat
ini fokus utama mereka adalah menghancurkan Indonesia dari dalam, yakni yang
diincar adalah SDAnya... seperti yang sudah mereka lakukan dengan mengoyak
Negara di timur tengah untuk diperas Sumber Dayanya, Perang sudah dimulai sejak
lama Narkoba, Korupsi, Nepotisme, Rasisme, Terorisme,dll. BHINEKA TUNGGAL IKA
adalah jiwa bangsa yang ingin dihancurkan oleh negara iblis tersebut. Karena dari
sejarah Gen kita tidak pernah kalah diserang dari luar tapi pernah hancur
dirontokan dari dalam.
No comments:
Post a Comment