Translate

Thursday, 8 December 2016

PIDATO BUNG KARNO: PERSETAN DENGAN PBB!!! INGGRIS KITA LINGGIS!!! AMERIKA KITA SETRIKA!!! SERTA GANYANG MALAYSIA!!!.



PIDATO BUNG KARNO: PERSETAN DENGAN PBB!!! INGGRIS KITA LINGGIS!!! AMERIKA KITA SETRIKA!!! SERTA GANYANG MALAYSIA!!!.


Ir.Soekarno atau yang kerab kita sebut dengan Bung Karno adalah Presiden pertama Indonesia beliau dikenal dengan gaya bicaranya yang selalu berteriak, hal ini tak lain dan tak bukan untuk membakar semangat perjuangan rakyat Indonesia di saat itu, namun dibalik gaya bicaranya yang lantang Bung Karno ternyata memiliki penyakit ginjal yang mana dokter yang menangani Soekarno menyarankan untuk berhenti berteriak-teriak saat pidato namun sepontan Soekarno membalas “bagaimana aku bisa tenang jika setiap lima menit menerima kabar buruk?” Soekarno adalah presiden paling berani yang pernah ada dimuka bumi ini dan beruntung Indonesia memiliki sosok Presiden Soekarno.
Pernah suatu kali beliau berteriak ‘PERSETAN DENGAN PBB!!, INGGRIS KITA LINGGIS!!, AMERIKA KITA SETRIKA!!.” Atau “ Go To Hell With Your Aid.” Yang ditunjukan kepada Amerika dan para antek-anteknya.



“MALAYSIA KITA GANYANG. HAJAR CECUNGUK MALAYAN ITU! PUKUL DAN SIKAT JANGAN SAMPAI TANAH DAN UDARA KITA DIINJAK-INJAK OLEH MALAYSIA KEPARAT ITU.”~ “Kalau kita lapar itu biasa, Kalau kita malu itu biasa, Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, Kurang Ajar! Kerahkan pasukan kekalimantan hajar Cecunguk Malayan itu! Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysia Keparat itu! Doakan aku, aku akan berangkat kemedan juang sebagai Patriot Bangsa, sebagai Martir Bangsa dan sebagai Peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya. Serukan! Serukan! keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini  dan kita tunjukan bahwa kita masih memiliki gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat sebagai sebuah Bangsa yang Besar!!”~. Pidato itu terucap saat Indonesia berkonfrontasi dengan Malaysia yang sejatinya adalah Negara Boneka Bentukan Inggris yang sampai sekarang tidak jelas kapan tanggal merdekanya dan kapan diproklamasikan negara ‘tetangga’ itu, Malaysia meraih kemerdekaanya hanya karena ‘mengemis’ kepada inggris dan juga sangat tidak heroik berbeda dengan Indonesia yang berjuang selama lebih dari 350 tahun mengusir penjajah dan memperoleh kemerdekaan deri hasil perjuangan bangsa Indonesia.
Tak hanya itu, Organisasi dunia yang bernama Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pun pernah dilawan. Tanggal 20 januari 1965, Bung Karno menarik Indonesia dari keanggitaanya di PBB. Ini karena Ketidak Becusan PBB dalam menangani persoalan anggota-anggotanya, termasuk dalam kaitan konflik Indonesia-Malaysia. Ada enam alasan yang sampai sekarang tidak bisa dibantah siapapun, termasuk Sekjen PBB sendiri. Yang menjadi alasan Indonesia menarik diri adalah:


      1.      Soal kedudukan PBB di AS Bung Karno mengkritik, dalam suasana perang dingin antara AS dan Uni Sovyet lengkap dengan perang urat syaraf yang terjadi, maka tidak sepatutnya markas PBB justru berada di salah satu negara pelaku perang dingin tersebut. Bung Karno mengusulkan agar agar PBB bermarkas di Janewa, atau asia, atau Afrika, atau daerah lain diluar Blok AS dan  Uni Sovyet. 

           2.        PBB yang lahir pasca PD II, dimaksudkan untuk bisa menyelesaikan pertikaian antar negara secara tepat dan cepat. Akan tetapi yang terjadi justru PBB selalu bersih tegang dan lamban dalam menyikapi konflik antar negara. Indonesia mengalami dua kali, yakni saat pembebasan Irian Barat, dan Malaysia. Dalam kedua perkara itu, PBB tidak membawa penyelesaian, kecuali hanya menjadi medan perdebatan. PBB tidak menempatkan negara-negara yang baru merdeka secara proporsional. Lihat saja Palestina apakah PBB mengakui jika Palestina itu negara yang merdeka walaupun PBB sudah menyuruh untuk menghentikan kekerasan disana dan mengakui dengan mengibarkan bendera Palestina di Markas PBB namun apakah itu hanya sebatas sampai disitu nyatanya sampai sekarang mereka masih menderita karena aksi Boikot Negara Zionis Israel sekarang peran PBB dimana?, sebenarnya masih ada banyak lagi kasus yang dibiarkan oleh PBB diantaranya kasus pembantaian Muslim diberbagai negara, kasus di Suriah, Lebanon, dll yang mana PBB terkesan tutup mata atas tragedi kemanusian yang menimpa negara mereka.  

  
    3.      Organisasi dan keanggotaan dewan keamanan mencerminkan peta ekonomi, militer dan kekuatan tahun 1945, tidak mencerminkan bangkitnya negara-negara sosialis serta munculnya perkembangan cepat kemerdekaan negara-negara di asia dan afrika. Mereka tidak diakomondir karena hak veto hanya milik Amerika Serikat, Inggris, Rusia , Perancis, dan Taiwan. Kondisi ini jelas sangat tidak aktual, tetapi tidak ada satu orangpun yanbg berani mengubahnya. 

     4.         Soal sekretariat yang selalu dipegang oleh orang berkebangsaan Amerika Serikat. Tidak heran bila hasil kebijakan selalu mengakomondir barat dan sekutunya dan merugikan banyak negara, Bung Karno tidak dapat menunjang tinggisistem itu dengan dasar, “imperialisme dan kolonialisme adalah anak kandung dari sistem kolonial barat. Seperti halnya mayoritas negara anggota PBB, aku benci imperialisme dan aku jijik pada kolonialisme”.

5.                5.     Bung Karno menganggap PBB keblinger dengan menolak perwakilan cina, sementara di dewan keamanan duduk Taiwan yang tidak diakui oleh Indonesia. Di mata Bung Karno, “ dengan mengesampingkan bangsa yang besar, bangsa yang agung dan kuat, dalam arti jumlah penduduk, kemampuan, peninggalan budaya kuno, suatu bangsa yang penuh kekuatan dan daya ekonomi, dengan mengesampingkan bangsa itu, maka PBB sangat melemahkan  kekuatan dan kemampuannya untuk berunding justru karena ia menolak keanggotaan bangsa yang terbesar didunia”.

6.                   6.    Tidak adanya pembagian yang adil di antara personal PBB dan lembaga-lembaganya. Bekas ketua UNICEF adalah orang Amerika. Ketua dana khusus adalah orang Amerika. Badan bantuan teknik PBB adalah orang Inggris. Bahkan dalam persengketaan asia seperti halnya pembentikan Malaysia, maka plebesit yang gagal yang diselenggarakan PBB , deketua orang Amerika, (emang kalian pikir jika dipimpin oleh orang Asia atau pun Afrika dunia ini akan hancur, kalian pikir kita tidak punya daya untuk memimpin?!!).

   Bagi sebagian kepala negara, sikap keluar dari PBB dianggap sikap nekat. Bung karno tidak hanya keluar dari PBB, lebih dari itu, ia membentuk konfrensi kekuatan baru ( Conference of New Emerging Forces/ CONEFO) Sebagai nalternatif persatuan bangsa-bangsa selain PBB. Konferensi sedianya digelar akhir tahun 1966. Langkah tegas dan berano Soekarno langsung mendapat dukungan banyak negara, khususnya di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Bahkan sebagian Eropa juga mendukung.

KONFRONTASI DENGAN MALAYSIA:


Seperti kutipan pidato Soekarno di atas yang berbunyi . “Kalau kita lapar itu biasa, Kalau kita malu itu biasa, Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, Kurang Ajar! Kerahkan pasukan kekalimantan hajar Cecunguk Malayan itu! Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysia Keparat itu! Doakan aku, aku akan berangkat kemedan juang sebagai Patriot Bangsa, sebagai Martir Bangsa dan sebagai Peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya. Serukan! Serukan! keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini  dan kita tunjukan bahwa kita masih memiliki gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat sebagai sebuah Bangsa yang Besar!!”. Hal itu didasarkan karena di Kuala Lumpur pada 17 September 1963 saat itu masa anti-Indonesia menyerbu KBRI dan merobek-robek foto Soekarno, membawa lambang negara Garuda Pancasila kehadapan Perdana Mentri Malaysia kala itu, tuanku abdul rahman dan memaksakan untuk menginjak-injak salah satu simbol negara Indonesia itu. tak sampai disitu saja dari dulu hingga sekarang negara ‘tetangga’ itu terus saja mencari gara-gara dengan Indonesia sebut saja pencaplokan 2 pulau milik Indonesia di Kalimantan pada 2 Desember 2002 bersamaan dikeluarkannya hasil sidang Mahkamah Internasional yang mana Indonesia ‘dicurangi’ yakni Pulau Sipadan dan Ligitan yang saat itu dunia Internasional terkesan menutup mata dan lembaga yang katanya menangani permasalahan negara-negara didunia yakni PBB pun tak bisa berbuat apa-apa dan malah juga ikut mendukung Malaysia untuk mengambil 2 Pulau tersebut,hah..


 tak hanya itu Malaysia juga berulang kali mengklaim budaya asli Indonesia antara lain tarian tor-tor, tari pendet, alat musik angklung, reog ponorogo, beberapa motif batik khas Indonesia pun diklaimnya sebagai budaya mereka, mungkin karena negeri jiran tersebut tidak memiliki budaya sehingga terus mengklaim budaya negara lain dan diakui sebagai asli negara malaysia, kita tunggu saja sampai mereka akan mengklaim apalagi dari Indonesia, selama ini Indonesia masih menahan dirinya Namun jika kami(Indonesia) sudah benar-benar muak dengan negeri seberang itu, Lihat Saja Nanti, Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo sudah teriak-teriak JANGAN BANGUNKAN MACAN YANG SEDANG TERTIDUR....


SEKARANG SETELAH 50 TAHUN LEBIH SEMANGAT ITU DIGELORAKAN OLEH SANG PROKLAMATOR, SAAT INI SEMANGAT BANGSA INDONESIA KEMBAI DIGELORAKAN...

Mungkin dulu negara-negara itu belum mengetahui jika Indonesia memiliki kalimat paling sakti yang pernah ada didunia ini yakni’ BHINEKA TUNGGAL IKA’. Setelah 50 tahun lebih semangat itu degelorakan oleh Soekarno sekarang Semangat itu kembali digelorakan oleh pemerintah. Yang dikarenakan adanya berbagai isu yang berhembus akan adanya suatu pulau di Indonesia yang mana pihak asing berusaha memisahkannya dari Pangkuan Ibu Pertiwi dan semakin lama isu tersebut seolah menjadi kenyataan seiring terjadinya berbagai konflik di perbatasan Indonesia seperti Malaysia yang ingin kembali mengambil salah satu pulau milik Indonesia di Kalimantan serta meningkatnya konflik di Laut China Selatan dan menginkan kepulauan Natuna masuk kedalam wilayah Malaysia serta konflik dengan China yang mengakibatkan memanasnya kawasan Laut China Selatan dimana China memasukan Natuna kedalam wilayah Tradisional Fishing Mereka, hal ini jelas ditentang keras oleh Indonesia.

Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa di setiap Gen Warga Negara Indonesia Mengalir darah Pejuang. Tidak akan ada pasukan luar yang masuk untuk berperang disini, kecuali terjadi perang sipil dengan dalih pasukan koalisi keamanan atau mengatasnakan suatu negara, Agama, Ras, tentunya hanyalah orang orang yang tidak berguna yang ingin memecah belah NKRI dan merekan tidak pernah belajar yang namanya BHINEKA TUNGGAL IKA (karena hanya Indonesia negara yang memiliki keragaman Agama, Suku, Ras, Budaya yang bisa hidup berdampingan tanpa adanya gesekan yang berarti dan itu tidak dimiliki oleh negara lain)  Urgensinya apa sampai Panglima TNI “membocorkan” ancaman yang begitu nyata?. Mau tidak mau Panglima TNI harus turun langsung dengan memberikan informasi ini kepada publik Indonesia, apakah tidak terjadi sebuah ketakutan? TIDAK!,, Berulang kali Panglima Mengatakan “GEN BANGSA INDONESIA ADALAH GEN PATRIOT, PEJUANG” Harapannya jelas supaya warga Indonesia mengetahui apa MASTERPLAN PARA NEGARA IBLIS TERSEBUT terhadap Indonesia, Saat ini fokus utama mereka adalah menghancurkan Indonesia dari dalam, yakni yang diincar adalah SDAnya... seperti yang sudah mereka lakukan dengan mengoyak Negara di timur tengah untuk diperas Sumber Dayanya, Perang sudah dimulai sejak lama Narkoba, Korupsi, Nepotisme, Rasisme, Terorisme,dll. BHINEKA TUNGGAL IKA adalah jiwa bangsa yang ingin dihancurkan oleh negara iblis tersebut. Karena dari sejarah Gen kita tidak pernah kalah diserang dari luar tapi pernah hancur dirontokan dari dalam.

No comments:

Post a Comment