Translate

Friday, 9 December 2016

MENGENAL BERBAGAI RANTIS HASIL KOLABORASI PT.DIRGANTARA INDONESIA

MENGENAL BERBAGAI RANTIS HASIL DARI KOLABORASI PT.DIRGANTARA INDONESIA DENGAN PERUSAHAAN LAIN DI INDONESIA.

PT.DI sebenarnya fokus utamanya adalah dalam pembuatan pesawat beserta komponen-komponenya, namun apa salahnya jika perusahaan strategis milik BUMN itu menciptakan suatu kendaraan taktis atau rantis, wahh pasti keren rantis hasil kolaborasi PT.DI dengan perusahaan lain. Apa saja rantis hasil kolaborasi PT.DI:

1. DMV-30 Dirgantara Indonesia 


 Seperti legenda Tangkuban Perahu dari tanah Parahyangan, Sangkuriang yang sanggup membuat perahu besar pesanan Dayang Sumbi hanya dalam sehari semalam, begitu juga Engineering Service PT DI (Dirgantara Indonesia) mampu menyelesaikan rantis DMV-30T hanya dalam waktu 15 hari siang malam.

Pesanan Rantis ini diselesaikan dan diserahterimakan saat perayaan ulang tahun Korp Paskhas TNI AU 17 oktober 2007 di Lanud Sulaiman, Bandung. Tantangan ini sebagai bentuk kepercayaan yang diberikan Korpaskhasau terhadap PT DI.

PT DI telah dua kali mendapat pesanan kendaraan taktis sejenis. sebelumnya bersama SSE dari Tanggerang menghasilkan P3 Chetah Ransus, yang pernah ditampilkan pada pameran pertahanan Internasional, IndoDefence 2006 di PRJ Kemayoran, Jakarta.

Direncanakan selusin DMV-30T dibuat untuk mengganti / melengkapi rantis ringan Korpaskhasau yang telah dimakan usia seperti Glover Webb dan Land Rover, keduanya buatan Inggris.

  -Body Telanjang

DMV 30T berarti Dirgantara Military Vehicle, yang menggunakan mesin kapasitas 3000 cc dengan rangka pipa baja tubular. Dirancang untuk pasukan khusus yang memiliki mobilitas tinggi, lincah dalam operasi tempur.

Bodinya dirancang telanjang untuk mempermudah prajurit supaya bebas, cepat bergerak keluar masuk kendaraan dalam misi pernyergapan musuh dalam suatu operasi. Konstruksi pipa cukup tangguh menghadapi medan off road ekstrim sekalipun, dan juga sanggup melindungi para prajurit di dalamnya jikalau terbalik / terguling.

Kelebihan dengan rangka ini adalah bobot yang ringan, sehingga mampu bermanuver dengan lincah di hutan, jalan sempit / gang antar gedung dalam perang kota. kekurangannya tentu saja proteksi kepada prajurit yang mudah dan sasaran tembak pada peperangan yang terbuka.

DMV-30T diawaki oleh 4 personil. Rantis dapat di lengkapin senjata mesin, masing-masing FN Minimi kaliber 5.56 mm disamping pengemudi dan senapan kaliber 7.6 mm dibagian atas pengemudi. Sebagai tambahan dapat pula di lengkapai senjata kaliber 12.7 mm atau senjata pelontar granat 40 mm. bahkan direncanakan mampu membawa rudal jarak dekat milik Korpaskhasau yaitu Rudal QW3 buatan Cina yang mobilitas operatornya semakin tinggi.

Kendaraan ini mampu beroperasi 8 jam, sebagai tambahan terdapat dua tangki eksternal disamping kiri dan kanan badan.

  -Proses Kelahiran

Prosesnya dimulai dari krisis moneter yang menghantam negara satu dasawarsa lalu. Demikian juga dengan PT-DI yang merasa imbasnya dengan keterpaksaan harus me-PHK terhadap ribuan karyawannya.

Dengan keuletan para pekerja hitech yang bertahan, mencoba mencari solusi untuk menghidupkan perusahaan ini dengan usaha baru sebagai penyedia jasa penelitian dan pengembangan produk berbasis teknologi canggih. Diantaranya Flight Simulator, Marine Simulator, Hovercraft, Vertical Wind Tunnel serta produk Otomotif.

Ketika program Mobnas Maleo terhenti karena krisis moneter, bersama Pindad  mencoba ide membuat "kendaraan aneh". Pindad akhirnya meluncurkan kendaraan penghalau massa "Water Canon MIW-40", serta berhasil me-retrofit kendaraan-kendaraan  tempur milik TNI.

Dengan Sumber daya yang ada, tim Engineering Service (ES) mampu meluncurkan Rantis DMV-30A maupun DMV-30T, dan siap memproduksi 100 unit pertahun bila dipesan oleh TNI.
Spesifikasi DMV-30 T :

⚜ Panjang : 4,925 mm
⚜ Lebar : 1,960 mm
⚜ Tinggi : 1,900 mm
⚜ Berat Kosong : 1,500 kg
⚜ Mesin : Turbo Diesel Injection 3,000 cc
⚜ Tranmisi : Automatic, 4 speed, 4x4
⚜ Kapasitas Tangki : 60 Liter
2. DMV-30 A Bravo II


Dengan suksesnya pengembangan DMV-30T tepat waktu, Paskhas kembali memberikan kepercayaan untuk mengembangkan rantis untuk spesial operasi yang akan digunakan Den Bravo 90. Sekali lagi dalam waktu singkat, tiga bulan, proyek rantis yang diberi nama DMV-30 A (Armored)  selesai digarap.

Bila dilihat lebih dalam, purwarupa rantis DMV-30A ini menyerupai rantis SSE lainnya, P2 V1. Tak lain karen Global Design Centre (GDC) ikut andil pada proses pembuatan rantis SSE tersebut di Tanggerang. Kontrak kerjasama berakhir pada Agustus 2007, Berdasarkan pengalaman tersebut, Pihak GDC mengembangkan rantis DMV-30A ini lebih sempurna, baik desain maupun engineering.

  -Minimalis yang maksimal

Bila dilihat desain DMV-30A terlihat minimalis dengan perpaduan panjang berbentuk persegi dan tajam. Namun kalo lebih teliti rantis ini dibuat desain yang maksimal. Potongan baja yang rapi dan Halus, karena pemotongannya terkomputerasi mengunakan teknik potong laser.

Pada eksterior, dari depan terdapat winch, lalu radiator pendingin mesin berada di engine hood dan samping kiri kanan diatas roda depan. Pada Bodi samping terdapat plat baja multiguna yang dapat dipakai maupun dilepas. Selain sebagai tempat menyimpan aksesoris tambahan sesuai kebutuhan pengguna, seperti antena komunikasi, granat asap, serta peralatan pionir, dan bisa sebagai proteksi ganda terhadap terjangan proyektil lawan. Bagian belakang terdapat 2 tangki tambahan eksternal agar radius jarak tempur semakin jauh jelajahnya.

Pada bagian atas terdapat dua lubang palka untuk gunner dan juga berfungsi sebagai pintu darurat. Sedangkan interior, desain kabin menyerupai pesawat terbang. Penuh dengan instrumen diatas antara kepala pengemudi dan penumpang depan. serta alat komunikasi diatas console box. Begitu juga pada panel pintu dalam, tulangan sebagai reinforce dan engsel pintu terlihat unik namun fungsional, serta terdapat kantong serbaguna berjajar tiga buah.

  -Perlengkapan Persenjataannya
Perlengkapannya bisa beragam, tergantung misi maupun kebutuhannya. Dudukan senjata diatas bisa dipasang senjata mesin kaliber 7,6 mm ataupun kaliber 12,7 mm, pelontar granat otomatis 40 mm hingga peluncur rudal antitank.


sebagai perlindungan tambahan disediakan lobang tembak dari dalam untuk senapan 5,6 mm berjumlah empat titik, dibawah kaca jendela depan dan belakang, maupun samping kiri kanan. Untuk sementara PT-DI baru mendesain DMV buat kapasitas 4 personil versi komando, kedepan akan dibuatkan versi panjang buat angkut pasukan (APC). Dari kedua tipe ini pula nantinya bisa di desain untuk jenis ambulance, scout, Commob (Comuncation mobile). Selain memenuhi kebutuhan Korpaskhasau, PT DI siap menerima pesanan dari kesatuan TNI lainnya.
Spesifikasi DMV-30A :

⚜ Panjang : 4,009 mm
⚜ Lebar : 1,900 mm
⚜ Tinggi : 1,781 mm
⚜ Berat Kosong : 3,300 kg
⚜ Mesin : Turbo Diesel Injection, 2,500 cc
⚜ Transmisi : Manual Operastion, 4 speed
⚜ Kapasitas Tangki : 140 Liter
3.ILSV 4X4


  Meski fokus bisnisnya pada produksi dan pengembangan pesawat terbang, namun ini bukan pertama buat PT Dirgantara Indonesia (PT DI) melakukan kolaborasi pada penciptaan rantis (kendaraan taktis). Setelah di tahun 2007 merilis rantis serbu DMV-30 T/A untuk kebutuhan Detasemen Bravo Paskhas TNI AU, kini BUMN Strategis yang bermarkas di Bandung ini kembali meracik rantis serbu ringan yang diberi label ILSV (Indonesia Light Strike Vehicle).
 ILSV pada dasarnya berupa rantis 4×4 multirole yang dibangun dari sasis Toyota Hilux Generasi VII. Selain sasis, komponen lain yang dicomot dari Toyota Hilux adalah mesin, drivetrain dan kaki-kaki. Kaki-kaki hanya diubah seperlunya saja, terutama pada bagian sokbreker tanpa adanya suspension lift kit. Dengan adopsi mesin dari kendaraan eksisting dinilai akan mempermudah dalam hal suku cadang dan perawatan. Dalam menuangkan konsep ILSV, PT DI berkolaborasi dengan perusahaan swasta nasional PT Jala Berikat Nusantara Perkasa (PT Jala), perusahaan yang bergerak dalam bidang armour.
 Meski sasisnya mengadopsi kendaraan eksisting, ILSV berwujud sebagai kendaraan yang ideal untuk mendukung misi tempur. Sasis dan kerangka bodi disatukan dengan pengelasan. Konstruksi bodi ditanamkan dengan cara dilas tanpa ada lagi karet bodi dan baut yang menyatukan antara sasis dan bodi. Sehingga bisa dikatakan, kendaraan ini berubah menjadi monokok. Pilar yang menjadi struktur kendaraan ini terdiri atas hollow dan tube seamless. Struktur seperti ini banyak dipergunakan pembuat kendaraan militer, bahkan dari negara-negara barat.
 Dapur pacu ILSV adalah mesin diesel 1KD-FTV 2.982 cc 16 silinder commonrail dengan variable geometry turbocharger dan intercooler. Pancaran kekuatan mesin ini mencapai 172 hp dan torsi 352 Nm. ILSV menggunakan transmisi matik 4 percepatan dan transfercase 2 percepatan part-time merupakan partner bawaan mesin. ILSV dapat digeber hingga kecepatan 100 km per jam, dengan kapasitas bahan bakar 100 liter, secara teori ILSV dapat menjelajah sejauh 870 km.
Sebagai kendaraan dengan kemampuan off road, ILSV menggunakan suspensi Independent Front Suspension with coil spring (depan) dan Rigid axle leaf spring (belakang). Dan tak ketinggalan, pada bumper depan sudah disiapkan built in winch elektrik jenis Warn Zeon 8 untuk menarik kendaraan saat terjebak medan berlumpur.
 ang unik, ILSV varian standar mengusung desain pintu half door. Pintu ini dilengkapi dengan pintu jendela kecil yang dapat dibuka-tutup. Selain itu, pintu ini bisa di-upgrade dengan menggunakan model pintu fulldoor, dan bisa juga dilapisi kevlar agar tahan dari penetrasi peluru. Lapisan bodi ILSV varian standar menggunakan bahan duralium, alhasil tercipta struktur bodi yang kokoh dan ringan, bobot ILSV ditaksir 3,5 ton.
Sebagai rantis tempur, ILSV sudah memakai tipe ban run flat, dan pada demo produk yang diperlihatkan di Indo Defence 2016, ILSV nampak menggunakan ban Maxxis yang dipadu dengan pelek besi dari American Wheels. Untuk menunjang beragam operasi militer, pada bagian kiri dan kanan terdapat kompartemen yang disiapkan sebagai tempat senjata pelontar granat, bazoka ataupun RPG.
 ILSV Black Navy

Di Indo Defence 2016, ILSV juga dihadirkan dalam varian Black Navy, varian ini adalah ILSV yang berwujud rantis lapis baja. Selain punya bodi yang dirancang sanggup menahan terjangan proyektil (NIJ Level III), pada varian Black Navy juga dilengkapi mounting gun pada bagian atap untuk senapan mesin FN MAG kaliber 7,62. ILSV Black Navy bisa membawa enam personel dengan perlengkapan tambahan dua radio komunikasi pada frekuensi 800 megahertz. Lalu bagaimana dengan potensi pemasaran ILSV? Selain kabarnya dilirik oleh pihak asing, TNI sendiri memesan 20 unit ILSV.

No comments:

Post a Comment