Translate

Monday 19 December 2016

CN-235 DAN CN-295 MUNGKIN BISA MENGGANTIKAN ARMADA PESAWAT HERCULES C-130 'BEKAS' KITA?

MUNGKINKAH INDONESIA AKAN MENGGANTI PESAWAT HERCULES C-130 'BEKAS' DENGAN PESAWAT PRODUK DALAM NEGERI YAKNI CN-235 DAN CN-295??

Kemarin dan hari ini kita berduka atas tragedi jatuhnya pesawat angkut militer TNI AU yakni pesawat Hercules C-130 di Wamena Papua yang merenggut 12  nyawa prajurit TNI kita, usut punya usut ternyata pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Wamena adalah hibah dari Angkatan Udara Australia hal ini merupakan tragedi yang kesekian kalinya setelah tahun lalu pesawat dari jenis yang sama jatuh di Medan, pesawat yang jatuh di Wamena barasal dari skuadron Udara Abdulracman Saleh, Malang

Lalu pertanyaannya mengapa pemerintah terus saja mendatangkan Alutsista bekas dari negara lain? Apakah karena harganya yang murah? Namun apakah harus terus terusan membahayakan prajurit TNI kita dengan Alutsista bekas ini? Pemerintah kiranya maulah memikirkan ribuan prajurit-prajurit TNI kita yang sedang bertugas diluar sana dengan mengganti Alutsista bekas dengan yang baru dan tidak perlu beli dari luar negeri dari dalam negeri saja bisa disediakan termasuk pesawat terbang jenis angkut militer Indonesia melalui Pt.Dirgantara Indonesia telah berhasil menghadirkan beberapa varian pesawat terbang angkut militer yakni CN-235 dan CN-295 hasil kerjasama dengan pabrikan Casa Spanyol yang telah digunakan oleh puluhan negara didunia,CN, adalah singkatan dari Casa Nusantara. Casa yang kependekan Construcciones Aeronauticas SA adalah pabrikan pesawat dari Spanyol, yang sekarang menjadi EADS CASA, cabang dari perusahaan induk dirgantara dan luar angkasa Eropa, European Aeronautic Defence and Space Company N.V (EADS). EADS CASA diakuisisi oleh unit militer Airbus, Airbus Military, tahun 2009.
 lalu apasaja keunggulan dari kedua pesawat tersebut?

1.CN-235

 

 CN-235 adalah pesawat terbang hasil kerja sama antara IPTN atau Industri Pesawat Terbang Indonesia (sekarang PT.DI) dengan CASA dari Spanyol. Kerja sama kedua negara dimulai sejak tahun 1980 dan purwarupa milik Spanyol pertama kali terbang pada tanggal 11 November 1983, sedangkan purwarupa milik Indonesia terbang pertama kali pada tanggal 30 Desember 1983. Produksi di kedua negara di mulai pada tanggal Desember 1986. Varian pertama adalah CN-235 Series 10 dan varian peningkatan CN-235 Seri 100/110 yang menggunakan dua mesin General Electric CT7-9C berdaya 1750 shp bukan jenis CT7-7A berdaya 1700 shp pada model sebelumnya.

Varian cn-235 PT.DI : 

 
  • CN-235-10 :
    Versi produksi awal (diproduksi 15 buah oleh masing-masing perusahaan), menggunakan mesin GE CT7-7A
  • CN-235-110 :
    Secara umum sama dg seri 10 tetapi menggunakan mesin GE CT7-9C dalam nasel komposit baru ,mempunyai sistem kelistrikan, peringatan dan lingkungan yang lebih maju dibanding seri 100 milik CASA.
  • CN-235 220 :
    Versi Pengembangan. Pembentukan kembali struktur untuk bobot operasi yang lebih tinggi , pengambangan aerodinamik pada tepi depan sayap sayap dan kemudi belok, pengurangan panjang landasan yang dibutuhkan dan penambahan jarak tempuh dengan beban maksimum (MTOW=Maximum Take Off Weight)
  • CN-235 MPA:
    Versi Patroli Maritim, dilengkapi dengan sistem navigasi, komunikasi dan misi ( mulai mendekati fase operasional dan hadir dalam singapore airshow 2008 ). Pada Desember 2009 diumumkan bahwa TNI AL membeli 3 unit CN-235 MPA sebagai bagian dari rencana memiliki 6 buah pesawat MPA sampai tahun 2014. CN-235 MPA menggunakan sistem Thales AMASCOS, radar pencari Thales/EADS Ocean Master Mk II , Penjejak panas (thermal imaging) dari Thales, Elettronica ALR 733 radar warning receiver dan CAE's AN/ASQ-508 magnetic anomaly detection system. Pesawat ini juga akan mengakomodasi Rudal Exocet MBDA AM-39 atau torpedo ringan Raytheon Mk 46.
  • CN-330-PHOENIX :
    Modifikasi dari seri 220, ditawarkan IPTN ( dengan avionik Honeywell baru, EW system ARL-2002 dan 16.800 kg MTOW ) kepada Royal Australian Air Force untuk Project Air 5190 tactical airlift requirement, tetapi dibatalkan karena masalah keuangan pada tahun 1998

 SPESIFIKASI CN-235


  • Kru: 2(dua) pilots
  • Kapasitas: sampai 45 penumpang
  • Panjang: 21.40 m (70 ft 3 in)
  • Bentang sayap: 25.81 m (84 ft 8 in)
  • Tinggi: 8.18 m (26 ft 10 in)
  • Area sayap: 59.1 m² (636 ft²)
  • Berat Kosong: 9,800 kg (21,605 lb)
  • Berat Isi: 15,500 kg (16,500 kg Military load) ( lb)
  • Maksimum takeoff: 15,100 kg (33,290 lb)
  • Tenaga Penggerak: 2× General Electric CT79C turboprops, 1,395 kW (1,850 bhp) each
  • Kecepatan Maksimum: 509 km/j (317 mpj)
  • Jarak: 796 km (496 mil)
  • Ketinggian Maks: m ( ft)
  • Daya Menanjak: 542 m/min (1,780 ft/min)
  • Beban Sayap Maks: kg/m² ( lb/ft²)
  • Power/berat: kW/kg ( hp/lb)

2.CN-295

 

CN-295 merupakan pesawat pengembangan lebih lanjut dari pesawat CN-235 yang menangguk sukses di pasar internasional sejak diluncurkan tahun 1983, terbanyak digunakan di Turki, 61 pesawat. CN-235 merupakan proyek Casa, pabrikan pesawat Spanyol dan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) Indonesia (Sekarang PT DI).
 Pesawat CN-295 merupakan pesawat angkut sedang taktis (medium airlifter) generasi terbaru yang sudah menggunakan kokpit full glass, avionik digital dan sepenuhnya kompatibel menggunakan night vision goggles (NVG), sehingga CN-295 merupakan pesawat angkut sedang versi militer yang dapat diandalkan di kelasnya. CN-295 mampu membawa sampai dengan total sembilan ton kargo atau kurang lebih 71 personel.

Pesawat ini juga mampu terbang sampai ketinggian 25 ribu kaki dengan kecepatan jelajah maksium 260 knot (480 km/jam) serta dapat diterbangkan dan dikendalikan dengan aman dan sangat baik pada kecepatan rendah sampai dengan 110 knot (203 km/jam). Dengan menggunakan 2 mesin Turboprop Pratt & Whitney Canada (PW 127G), pesawat ini mampu melaksanakan lepas landas dan melaksanakan pendaratan pada landasan yang pendek (STOL/ Short Take Off & Landing) yaitu 670 m/2.200 kaki dengan berat tertentu.

kemampuan pesawat ini di antaranya: melaksanakan angkutan personel dan logistik, penerjunan pasukan dan logistik, evakuasi medis udara, patroli udara terbatas, serta penugasan militer maupun misi kemanusian lainnya.

SPESIFIKASI CN-295


Karaktersitik dan Spesifikasi CN-295
Nama
CN-295 / C-295
Jenis
Pesawat angkut sedang taktis
Daya angkut kargo
9 ton
Daya angkut personil
71 personil
Kecepatan jelajah
260 knot (480 km/jam)
Mesin
2 Mesin Turboprop Pratt & Whitney Canada (PW 127G)
Jarak take off
670m
Pengguna (untuk C-295)
13 negara : Spanyol, Polandia, Brazil, Portugis dan beberapa negara lain
Produsen
Joint PT DI & Airbus Military

KARAKTERISTIK
Panjang: 24,50 meter
Tinggi: 8,66 meter
Rentang sayap: 25,81 meter
Berat maksimum: 23.200 kg
Daya angkut: 9,250 kg
- Personel: 71 orang
- Pasukan penerjun: 49 orang
- Evakuasi: 24 ranjang + 6 tenaga medis
Kecepatan: 480 km/jam
Mesin: 2 x PW-127G turboprop
Jarak jelajah: 5.400 km tanpa muatan
- See more at: https://www.goaceh.co/berita/baca/2016/06/01/ini-profil-pesawat-cn-295-yang-digunakan-jokowi-ke-lhokseumawe-besok/#sthash.wvyiLbeS.dpuf
KARAKTERISTIK
Panjang: 24,50 meter
Tinggi: 8,66 meter
Rentang sayap: 25,81 meter
Berat maksimum: 23.200 kg
Daya angkut: 9,250 kg
- Personel: 71 orang
- Pasukan penerjun: 49 orang
- Evakuasi: 24 ranjang + 6 tenaga medis
Kecepatan: 480 km/jam
Mesin: 2 x PW-127G turboprop
Jarak jelajah: 5.400 km tanpa muatan
- See more at: https://www.goaceh.co/berita/baca/2016/06/01/ini-profil-pesawat-cn-295-yang-digunakan-jokowi-ke-lhokseumawe-besok/#sthash.wvyiLbeS.dpuf
KARAKTERISTIK
Panjang: 24,50 meter
Tinggi: 8,66 meter
Rentang sayap: 25,81 meter
Berat maksimum: 23.200 kg
Daya angkut: 9,250 kg
- Personel: 71 orang
- Pasukan penerjun: 49 orang
- Evakuasi: 24 ranjang + 6 tenaga medis
Kecepatan: 480 km/jam
Mesin: 2 x PW-127G turboprop
Jarak jelajah: 5.400 km tanpa muatan
- See more at: https://www.goaceh.co/berita/baca/2016/06/01/ini-profil-pesawat-cn-295-yang-digunakan-jokowi-ke-lhokseumawe-besok/#sthash.wvyiLbeS.dpuf

 

No comments:

Post a Comment