Dalam Indo Defence 2016, Dislitbang TNI AU juga memamerkan roket RX70
yang diluncurkan oleh Rocket Pod. Hulu ledak roket ini bisa dipasang
anti-lapis baja ataupun untuk menghantam beton.
Roket RX 70 bisa disebut air-launched 2.75 inch rockets atau 2.75-inch
fin-stabilized unguided rocket, atau Folding-Fin Aircraft Rocket, FFAR.
Menurut staf Dislitbang TNI AU yang berada di stand pameran, roket RX-70
belum bersifat guidance, sehingga, akurasinya akan ditentukan oleh
kemahiran pilot.
Gambar di atas adalah plat kendaraan lapis baja yang dihantam oleh roket
RX-70 Anti-Armor. Plat kendaraan lapis baja tersebut, terlihat jebol.
roket tipe RX-70 FFAR yang berdaya jangkau 50-7,5 km. Artinya, jika
ditembakan dari Batam, roket-roket itu bisa menjangkau Singapura.
Mungkin hal ini yang menyebabkan ketika Indonesia untuk yang kedua kalinya berhasil meluncurkan roket rakitan terbaik
buatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di Garut
(2/7), berita tentang peluncuran roket itu sepi dari media massa
nasional, tetapi ramai diberitakan media negara tetangga seperti
Singapura dan Malaysia.
Bisa jadi jika dibandingkan dengan negara lain yang sudah lebih dahulu mengembangkan roket sejenis, roket Indonesia belum ada ‘apa-apanya’. Namun dengan penguasaan teknologi tersebut yang sudah dibuktikan dengan peluncuran di Garut, kemajuan roket di Indonesia cuma tinggal menunggu waktu saja. Mungkin nanti jangkauannya tidak hanya sampai ke Singapura saja, melainkan dapat melampauinya.
Bisa jadi jika dibandingkan dengan negara lain yang sudah lebih dahulu mengembangkan roket sejenis, roket Indonesia belum ada ‘apa-apanya’. Namun dengan penguasaan teknologi tersebut yang sudah dibuktikan dengan peluncuran di Garut, kemajuan roket di Indonesia cuma tinggal menunggu waktu saja. Mungkin nanti jangkauannya tidak hanya sampai ke Singapura saja, melainkan dapat melampauinya.
No comments:
Post a Comment