Mengenal Kecanggihan Rudal Petir Buatan Anak Bangsa.
Rudal Petir mungkin terdengar sedikit asing di telinga orang awam, ya kerena jarang pemberitaan tentang rudal buatan asli Indonesia ini. Militer Indonesia yang notabene identik dengan alat tempur yang terbatas bahkan beberapa sudah dikatakan usang atau ketinggalan zaman. Namun tidak disangka Indonesia ternyata mempunyai salah satu senjata yang membuat negara tetangga 'geger'.
Salah satunya adalah Rudal petir, rudal ini diklaim mempu mencapai jarak jangkau yang jauh karena didukung penggunaan mesin turbofan atau mesin jet dan memiliki bentuk yang aerodinamis menyerupai pesawat tempur Sukhoi SU 35 serta rudal ini memiliki daya ledak yang sangat besar. Petir V-101 dikembangkan oleh seorang pria bernama Ricky Hendrik Agam.
Beliau adalah ahli bom yang telah menangani banyak sekali bom untuk
pesawat Sukhoi yang diproduksi oleh Rusia. Bom-bom yang dibuat oleh
Ricky dan perusahaannya (PT Sari Bahari) dikenal sangat hebat hingga
pemerintah kerap memesan darinya. Setelah menyelesaikan banyak bom untuk Sukhoi Su-27 dan Su-30, Ricky
mulai mengembangkan sebuah roket yang canggih. Pengalamannya dalam
mengembangkan jenis bom P-100 dan P-100 L yang dipesan TNI AU menjadi
modal untuk menciptakan sesuatu yang baru dan lebih canggih.
Kecanggihan Pada Rudal Petir Buatan Indonesia.
- Rudal dengan Kecepatan Tertinggi Di Indonesia.
Rudal Petir V-101 terbilang sangat hebat dalam kecepatan. Bahkan, dalam
sebuah uji coba didapatkan kecepatan hingga 260 kilometer per jam.
Dengan daya jangkau yang sangat jauh ini memungkinkan peluru kendali ini
menjadi andalan Indonesia untuk memperkuat pertahanannya.
PT. Sari Bahari yang membuat rudal ini adalah salah satu perusahaan
swasta Indonesia yang eksis di negeri ini. Biasanya alat perang, seperti
bom dan peluru selalu diperoleh dari PT. Pindad yang merupakan BUMN.
Selain itu, PT Pindad tidak mengembangkan rudal tapi roket balistik
dengan daya jangkau 15 kilometer bernama R-Han.
2. Mengalahkan Rudal Buatan Luar Negeri.
Saat ini Indonesia mengendalikan beberapa peluru kendali yang memiliki
jarak jelajah tak terlalu panjang. Pertama ada Rudal C-701 dan C-705
yang dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia. Rudal ini sebenarnya
buatan Tiongkok dengan kemampuan jelajah 60-80 kilometer dan 135
kilometer. Selain rudal adaptasi dari Tiongkok, Indonesia juga
mengembangkan Exocet MM40 Block 2 yang jadi andalan TNI AL.
Dibandingkan dengan dua rudal di atas, Rudal Petir V-101 sudah memiliki
perangkat yang terbilang canggih. Petir V-1010 sudah mengadopsi
teknologi paling mutakhir untuk penginderaan sasaran. Selain mengadopsi
teknologi penginderaan, Petir V-101 juga sudah mengusung multiple 3D
point yang lebih maju dari jenis rudal yang menggunakan seeker.
Spesifikasi Rudal Petir
Panjang: 1.850 mm
- Bentang sayap: 1.550 mm
- Berat tanpa hulu ledak: 20 kg
-Air frame set: carbon reinforced composite
-Propulsion system set: turbine engine thrust
- Berat hulu ledak: 10 kg
- Jarak jangkau pada uji perdana: 45 km
- Kecepatan uji tahap kedua: 260 km per jam
- Sistem elektronik: PID controller, 3D waypoint autopilot, GPS navigation, complete with 6 DoF sensors, dan 3 axis magnetometers.
- Bentang sayap: 1.550 mm
- Berat tanpa hulu ledak: 20 kg
-Air frame set: carbon reinforced composite
-Propulsion system set: turbine engine thrust
- Berat hulu ledak: 10 kg
- Jarak jangkau pada uji perdana: 45 km
- Kecepatan uji tahap kedua: 260 km per jam
- Sistem elektronik: PID controller, 3D waypoint autopilot, GPS navigation, complete with 6 DoF sensors, dan 3 axis magnetometers.
No comments:
Post a Comment