Translate

Monday, 27 March 2017

Malaysia Sudah Mantap Membeli Kapal MRSS Buatan Indonesia

Malaysia Mantapkan Pembelian Kapal Perang Jenis MRSS Buatan Indonesia.

     Bukan lagi rahasia betapa Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) sangat membutuhkan kapal angkut multi-guna (MRSS) sebagai salat satu elemen transformasi 15-5 yang merupakan salah satu cara penghematan dan efisiensi Angkatan Laut Malaysia dalam menjaga perairannya.
Beberapa perusahaan galangan kapal dari Belanda dan Cina dikabarkan sudah melobi Malaysia untuk bisa memilih kapal produk mereka, namun kapal MRSS buatan PT PAL Indonesia (Persero) menjadi pilihan Malaysia. Head of Corporate Strategic Planning Ir. Tjahjono Yudo menyatakan pihak PT PAL sudah menjalinkan kerjasama dengan perusahaan Boustead Naval Shipyard Malaysia untuk meneliti spesifikasi kapal yang sesuai dengan keinginan pihak TLDM.

“Saya tidak bisa mengumumkan spesifikasi kapal yang ditawarkan, namun kapal MRSS Yang kami tawarkan adalah kapal versi termodern dari varian kapal landing platform dock (LPD), sama seperti Kapal KRI Banjamasin dan KRI Banda Aceh milik Indonesia”.

“Satu kapal sealift strategic vessel (SSV) pesanan Filipina sudah kami kirimkan pada Mei 2016, dan satu lagi akan diselesaikan pada Mei tahun ini. Saya percaya sebagai negara tetangga yang mempunyai kontur wilayah yang hampir sama, Malaysia juga sesuai memiliki kapal ini,” kata Tjahjono Yudo kepada Utusan Malaysia.

Sementara itu, sumber dari TLDM menyatakan, Malaysia sebenarnya memang berhasrat untuk memiliki kapal tersebut namun belum ada keputusan yang dibuat mengenainya.
Sejak KD Inderapura terbakar pada 2009, tugas-tugas logistik sebagian besar diambil alih oleh dua kapal Multi Purpose Command Support Ship (MPCSS) class seperti KD Mahawangsa dan KD Sri Indera Sakti.

“Kedua kapal itu tidak sebesar KD Inderapura dan beban tugas yang besar juga menyebabkan biaya operasional dan perbaikan terus meningkat. Jadi, langkah untuk mendapatkan kapal MRSS adalah pilihan terbaik,” katanya.

Selain itu, kapal MRSS mampu memberi imej lebih ‘mesra’ kepada Malaysia dalam menjalankan misi-misi kemanusiaan.


“Adakalanya dalam menjalankan misi kemanusiaan, kita terpaksa menggunakan kapal-kapal perang. Jadi kalau kita menggunakan kapal pengangkut seperti ini (MRSS), keadaannya akan menjadi lebih ‘molek’ dan mesra,” katanya.

Mempercayai PT PAL Indonesia.

      Kehebatan PT PAL Indonesia dalam pembuatan kapal perang memang tidak diragukan lagi,Kapal LPD memiliki bobot sekitar 10.932 ton dan memiliki panjang 122 meter. Terdapat dek helikopter pada ruang belakang dan dibawahnya terdapat dockweel yang menjadi ciri khas LPD. Fasilitas semacam dock terapung ini sangat berguna bagi kapal pendarat LCU (Landing CraftUtility). Akses keluar masuk LCU dengan menggunakan pintu palka yang terdapat di bagian buritan LPD.

       Kapal jenis LPD memiliki ukuran atau dimensi yang lebih besar dan juga dilengkapi dengan teknologi yang lebih maju. LPD mampu menjalankan tugas yang sebelumnya dibebankan kepada kapal jenis LST. Dengan adanya deck yang luas, LPD mampu membawa helikopter dalam jumlah yang lebih banyak. Bahkan dengan sebutan dock, kapal ini mampu menjadi tempat bersandarnya kapal pengangkut sekelas LCU dan rantis juga ranpur amfibi. Kapal LPD juga bisa dialih fungsikan menjadi kapal dengan keperluan dan tugas lain seperti kapal untuk komando, penanggulangan bencana dan misi kemanusiaan. Bahkan bisa juga dijadikan kapal rumah sakit.

   Beberapa kali PT PAL telah membuat kapl perang besar jenis LPD yang penggunanya bukan hanya dari dalam negeri (TNI AL) namun negara luar pun juga membeli kapal perang jenis LPD dari Indonesia sebut saja Filiphina yang telah membeli kapal Perang Jenis LPD dari PT PAL dan mereka bukan hanya memesan satu unit saja melaikan mereka memesan dua unit dimana satu dari dua unit kapal tersebut telah diserahkan pada tahun lalu dengan nama BRP TARLAC sedangkan kapal kedua yang di beri nama BRP Davao Del Sur sedang menjalani berbagai pengujian di Divisi Galangan Kapal Niaga PT PAL Surabaya yang rencananya akan diserahkan pada bulan April 2017 mendatang.

Saturday, 25 March 2017

Mengenal Senjata Mekatronik 81 mm Yang Dikembangkan Oleh DislitbangAD

Menganal Senjata Mekatronik 81 mm Yang Dikembangkan Oleh DislitbangAD.

Laboratorium Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat sedang mengembangkan Mekatronik Mortir 81 mm yang bisa ditempatkan di kendaraan taktis, seperti Panser Anoa.

“Ini merupakan kerja sama dengan peneliti dari Institute Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya,” ujar Kepala Laboratorium Dislitbang Batujajar, Letkol Cpl Simon P Kamlasi saat pemaparan di kantornya, di Batujajar, Bandung, Jawa Barat, 23/3/2017.

Mekatronik mortir 81 mm ini memiliki fitur pengoperasian secara otomatis, berkat pemasangan motor DC sebagai penggerak yang juga dapat dipasok dari sistem kelistrikan kendaraan.
Pengaturan sudut dongak (elevasi) dan sudut hadap kiri-kanan (traversi) sepenuhnya dapat diatur dengan kontrol elektrik dari sistem panel kontrol berbasiskan “laptop” atau kompueter jinjing.
“Software” atau perangkat lunak pengendali Mekatronik mortir 81mm inipun sudah dilengkapi dengan sistem komputer balistik pengukur jarak dan koordinat sasaran, disesuaikan dengan jenis proyektil dan “charges” yang digunakan sehingga didapatkan solusi penembakan yang akurat.

Sebagian dari fungsi kontrol tersebut bahkan dapat diaplikasikan dari “smartphone” atau telepon pintar berbasis Android melalui koneksi “wifi” sehingga penembakan dapat dilakukan secara “remote” dari luar kendaraan.

Pembuatan mekatronik mortir ini merupakan generasi kedua, di mana pada tahun 2015 pihaknya juga pernah membuat mekatronik mortir. Ini lebih baik dibandingkan generasi pertama, ujarnya.
Simon menyebutkan, mekatronik mortir 81 mm yang dibuat pada 2016 ini masih purwarupa, belum diproduksi secara massal lantaran masih ada penyempurnaan, seperti kelambanan pada sistem pengereman saat memutar, masih terjadi guncangan saat penembakan dan lainnya.

“Kita targetkan 2018, mortir tersebut sudah mendapatkan sertifikasi Dislitbang TNI AD dan bisa diproduksi secara massal. Sehingga, bisa langsung ditempatkan di kendaraan taktis, Panser Anoa,” ucapnya.

Kepala Seksi Uji Senjata Munisi Laboratorium Dislitbang Batujajar, Mayor Inf Suratmoko menambahkan, pembuatan mortir gerenasi pertama masih manual, namun pada generasi kedua ini mengunakan hidrolik dan bisa dikontrol serta diaplikasikan dari smartphone berbasis Android melalui koneksi wifi sehingga penembakan dapat dilakukan secara remote dari luar kendaraan.

“Kita harapkan 2018 bisa disempurnakan lagi dan bisa ditempatkan di kendaraan taktis,” ujar Suratmoko, berharap.


Pengembangan mekatronik mortir ini tidak bisa dilakukan pada tahun ini, lantaran laboratorium tengah melakukan pengembangan kendaraan bergerak lainnya, seperti kendaraan darat dan air. (Sumber: Jakartagreater.com).

Menghemat Tenaga Tentara.

Dalam peperangan, jumlah personel tentara harus dimaksimalkan. Termasuk untuk urusan penggunaan senjata. Selama ini, dibutuhkan setidaknya 15 personel TNI untuk mengoperasikan meriam. Maka dari itu Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad) mengembangkan senjata Mekatronik mortir 81mm yang lebih canggih.

 Seperti yang sudah diketahui Dalam pengoperasian alat ini menggunakan software dan hanya membutuhkan tiga orang. Kepala seksi uji senjata amunisi laboratorium Dislitbangad Mayor Inf Suratmoko menuturkan, mekatronik mortir 81mm tidak menghabiskan tenaga personel tentara. Suratmoko menargetkan tahun depan Mekatronik mortir 81mm akan mendapatkan sertifikasi.

"Mudah-mudahan tahun depan akan kita sempurnakan dan sertifikasi. Kemudian meriam kita masih butuh 15 orang jadi prajurit kita habis. Kami ingin meningkatkan hal-hal yang seperti ini nah inilah fungsinya penelitian," jelas Suratmoko di Laboratorium litbang di Pusdik Kopassus Batujajar, Bandung Kamis, (23/3).

Mekatronik ini bisa mencapai 85 derajat dari yang sebelumnya hanya 14 derajat saat masih menggunakan sistem manual. Suratmoko beralasan keterbatasan tenaga dalam pengembangan menjadikan mekatronik ini baru dikembangkan tahun depan.
Kekurangan pada alat saat ini adalah masih membutuhkan kursi untuk menaruh mortir ke ujung laras. Nantinya jika sudah disertifikasi pada 2018, alat ini sudah ada di dalam kendaraan, sehingga pengoperasiannya tinggal menggunakan GPS dan langsung ditembakkan ke sasaran.


"Kesulitan saat penembakan butuh kursi untuk menaruh mortir ke ujung Laras. Jadi untuk penembakan tetap satu-satu. 2018 sudah disertifikasi dan di kendaraan, jadi kita nggak lagi ngangkat mortir. Kita tinggal mengarah dengan GPS lalu tembak," jelasnya.

Friday, 24 March 2017

Indonesia Selangkah Lagi Untuk Dapatkan Sukhoi SU-35

Selangkah Lagi Indonesia Dapatkan Pesawat Tempur Superior SU-35 Rusia.

Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Wahid Supriyadi menekankan, pada dasarnya Rusia dan Indonesia sudah menyelesaikan tahap akhir persyaratan kontrak untuk bisa membeli pesawat tempur Su-35, terutama pengalihan transfer teknologi Su-35 ke Indonesia.
Wahid Supriyadi masih belum memberi kejelasan bagaimana nantinya Indonesia bisa memproduksi (komponen) Su-35 setelah mendapatkan transfer teknologi, tetapi Wahid Supriyadi dapat mengkonfirmasi bahwa tidak diragukan lagi Indonesia akan membeli 8 unit Su-35 Rusia.

Menurut dia, ini adalah Phase pertama dari kerjasama kedua negara dibidang pembelian Su-35, sementara Phase 2 adalah kerjasama transfer teknologi untuk meningkatkan industri pertahanan Indonesia.
Sebagaimana tercantum sesuai ketentuan hukum di Indonesia, peralatan militer yang dibeli harus disertai dengan transfer teknologi.
Indonesia memutuskan untuk membeli Su-35 setelah kedua negara mencapai kesepakatan untuk melepaskan simpul yang paling sulit, yakni Rusia setidaknya harus mentransfer 35% dari teknologi Su-35,
Su-35 saat ini tercatat sebagai pesawat tempur yang paling popular didunia, apalagi setelah menyelesaikan misi yang diklaim Rusia melakukan efisiensi tempur yang sangat tinggi di Suriah.

Duta Besar Indonesia menegaskan, setelah Rusia menyelesaikan isu-isu transfer teknologi, sekarang prosedur penyelesaian akhir yang tersisa adalah menandatangani kontrak secara resmi.

 Hal ini diperkuat dengan telah ditanda tanganinya draft pengiriman pesawat tempur Sukhoi SU-35 oleh Rusia dan Indonesia seperti di pemberitaan sebelumnya Wakil Direktur Russia’s Federal Service for Military-Technical Cooperation (FSMTC) mengatakan kepada Sputnik bahwa Rusia dan Indonesia meluncurkan draft kontrak negosiasi untuk pengiriman pesawat tempur Su-35 ke Jakarta.
Pesawat tempur Su-35 dikembangkan oleh produsen pesawat Sukhoi Company Rusia antara tahun 2003 dan 2008. Pesawat ini pertama kali diperkenalkan kepada khalayak pada ajang Paris Air Show 2013, sebagai “generasi 4 ++” derivatif heavily-upgraded dari pesawat Su-27 multirole.
“Saat ini, negosiasi sedang dilakukan untuk menyepakati kontrak rancangan penyediaan pesawat Su-35 untuk Republik Indonesia. Kami berharap bahwa penandatanganan akan berlangsung dalam waktu dekat,” kata Mikhail Petukhov.
Petukhov, yang mengepalai delegasi Rusia di Langkawi International Maritime dan Aerospace Exhibition LIMA-2017, mengatakan bahwa jumlah Su-35 yang diberikan akan diselesaikan setelah ketentuan kontrak.

Laporan-laporan media pada akhir tahun lalu menyampaikan bahwa Indonesia bisa membeli hingga 10 pesawat Flanker multirole buatan Rusia.

Tuesday, 21 March 2017

Rusia dan Indonesia Telah Luncurkan Draft Kontrak Pengiriman Pesawat SU 35

Indonesia dan Rusia Telah Luncurkan Draft Pengiriman Pesawat Tempur Multi Peran Su 35.

Wakil Direktur Russia’s Federal Service for Military-Technical Cooperation (FSMTC) mengatakan kepada Sputnik bahwa Rusia dan Indonesia meluncurkan draft kontrak negosiasi untuk pengiriman pesawat tempur Su-35 ke Jakarta.
Pesawat tempur Su-35 dikembangkan oleh produsen pesawat Sukhoi Company Rusia antara tahun 2003 dan 2008. Pesawat ini pertama kali diperkenalkan kepada khalayak pada ajang Paris Air Show 2013, sebagai “generasi 4 ++” derivatif heavily-upgraded dari pesawat Su-27 multirole.
“Saat ini, negosiasi sedang dilakukan untuk menyepakati kontrak rancangan penyediaan pesawat Su-35 untuk Republik Indonesia. Kami berharap bahwa penandatanganan akan berlangsung dalam waktu dekat,” kata Mikhail Petukhov.
Petukhov, yang mengepalai delegasi Rusia di Langkawi International Maritime dan Aerospace Exhibition LIMA-2017, mengatakan bahwa jumlah Su-35 yang diberikan akan diselesaikan setelah ketentuan kontrak.

Laporan-laporan media pada akhir tahun lalu menyampaikan bahwa Indonesia bisa membeli hingga 10 pesawat Flanker multirole buatan Rusia.

Beberapa Spesifikasi Pesawat Tempur SU 35.


Karakteristik umum

  • Kru: 1
  • Panjang: 21,9 m
  • Lebar sayap: 15,3 m
  • Tinggi: 5,90 m
  • Luas sayap: 62,0 m²
  • Berat kosong: 18.400 kg
  • Berat terisi: 25.300 kg
  • Berat maksimum lepas landas: 34.500 kg
  • Mesin: 2× Saturn 117S dengan turbofan TVC
    • Dorongan kering: 8.800 kgf (86,3 kN) masing-masing
    • Dorongan dengan afterburner: 14.500 kgf masing-masing

Kinerja

  • Kecepatan maksimum: Mach 2,25 (2.390 km/h,) pada ketinggian
  • Jarak jangkau: 3.600 km ; (1.580 km di atas daratan)
  • Jarak jangkau feri: 4.500 km dengan tangki bahan bakar tambahan
  • Batas tertinggi terbang: 18.000 m
  • Laju panjat: >280 m/s
  • Beban sayap: 408 kg/m²
  • Dorongan/berat: 1,1

Persenjataan

  • 1 × 30 mm kanon internal Gryazev-Shipunov GSh-30-1 dengan 150 peluru
  • 2 × rel ujung sayap untuk peluru kendali udara ke udara R-73 (AA-11 "Archer") atau poda ECM
  • 12 × stasiun rangka dan sayap untuk sampai 8.000 kg artileri, termasuk peluru kendali udara ke udara, peluru kendali udara ke darat, roket, dan bom seperti:
  • Vympel R-27: R-27R, R-27ER, R-27T, R-27ET, R-27EP, R-27AE
  • Vympel R-77: R-77, dan R-77M1, R-77T yang diajukan
  • Vympel R-73: R-73E, R-73M, R-74M
  • Kh-31: Kh-31A, Kh-31P (Peluru kendali anti-radiasi)
  • Kh-35: Kh-59
  • Kh-29: Kh-29T, Kh-29L
  • Bom terpandu laser KAB-500
  • Bom terpandu laser KAB-1500
  • Bom terpandu laser LGB-250
  • 250 kg bom tak-terpandu FAB-250
  • 500 kg bom tak-terpandu FAB-500
  • Roket terpandu laser S-25, roket tak-terpandu S-250
  • Poda roket tak-terpandu S-8
  • Poda roket tak-terpandu S-13

Avionik

  • Irbis-E PESA

Monday, 20 March 2017

UEA Akhirnya Akan Membeli Kapal Perang Buatan Indonesia.

Uni Emirat Arap Akhirnya Akan Membeli Kapal Perang Karya Bangsa Indonesia.

Buah dari kunjungan Raja Salman ke Indonesia mulai nampak dari ditandatanganinya beberapa MoU Selain menandatangani MoU pembelian senjata dan tank boat dengan PT Pindad, Uni Emirat Arab (UEA) juga menyatakan minatnya untuk membeli produk buatan galangan kapal PT PAL Indonesia.

“Sudah ada MoU dengan PAL, mereka akan buat kapal perang jenis LPD dan atau PKR?,” kata Deputi Usaha Bidang Industri Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno kepada Liputan6.com, Minggu (19/3).
Harry menjelaskan bahwa PT PAL memang sudah memiliki kemampuan untuk membuat kapal jenis LPD dan PKR. “Untuk yang sama UAE, PAL sedang mengkaji kebutuhan dan spek yang dimau UAE akan seperti apa,” ujarnya.

Kapal jenis LPD (Landing Platform Dock) merupakan kapal perang yang memiliki fungsi sebagai pengangkut pasukan dan kendaraan-kendaraan tempur. Sedangkan kapal perang jenis PKR (Perusak Kawal Rudal) merupakan kapal perang yang berfungsi untuk menghancurkan musuh.
Sebelumnya, Direktur Utama PT PAL Indonesia M Firmansyah Arifin sempat menyampaikan bahwa salah satu negara di wilayah Timur Tengah tertarik memesan kapal perang buatan Indonesia sehingga telah mengirim utusan untuk bernegoisasi jenis kapal yang dipesan.
“Yang pasti negara itu ada di wilayah Timur Tengah, nanti kalau sudah waktunya akan kita umumkan beberapa negara yang tertarik dengan kecanggihan kapal perang Indonesia,” ucap Arifin di Surabaya, Selasa (5/4/2016).

Arifin mengaku belum bisa menyebut secara pasti negara bersangkutan, karena masih dalam proses negosiasi, serta menghargai negara tersebut untuk tujuan kepastian pemesanan kapal perang.

Kemampuan PT PAL Dalam Pembuatan Kapal Perang.

Kemampuan Pt. Pal untuk membuat kapal perang memang tidak bisa diragukan lagi selain membuat kapal perang untuk TNI AL, PT PAL juga menerima pesanan kapal jenis SSV dari militer negara Filiphina yang mana mereka memesan bukan hanya 1 unit namun 2 unit kapal jenis SSV atau lebih unggul dari LPD, satu kapal telah diserah terimakan dari Indonesia kepada Filiphina tahun lalu dan sekarang Pt. Pal sedang menyelesaikan kapal yang kedua yang ditargetkan akan diserahkan pada tahun ini.
Selain itu PT PAL juga membuat kapal jenis Frigate Sigma Class untuk TNI AL yang mana satu dari dua kapal telah diserahkan kepada TNI AL untuk menjaga perairan Indonesia sedangkan yang satu lagi sedang diselesaikan digalangan kapal milik PT PAL. Selain itu masih ada lagi kapal lain yang dibuat PT PAL yang memiliki kualitas dunia seperti.

1. KRI BANJARMASIN (592) DAN KRI BANDA ACEH (593)

kapal ini merupakan kapal jenis LPD (Landing Platfont Dock) buatan indonesia, kapal ini dibuat untuk mendukung operasi amfibi, yang memiliki kemampuan mengangkut pasukan pendarat beserta alutsista dan kelengkapannya,kapal yang berteknologi desain semi-siluman ini juga berfungsi untuk operasi kemanusiaan serta penanggulangan bencana alam

KRI Banda Aceh (593) adalah salah satu jenis kapal Perang Republik Indonesia bertipe Landing Platfont Dock yang pembuatannya dilakukan PT PAL di Surabaya dan mulai beroperasi Maret 2011. Kapal ini memiliki kapasitas angkut total sebanyak 344 personel, tiga unit helikopter jenis Mi-2/Bel 412 di deck dan dua di hangar, dua unit LCVP, tiga unit howitzer dan 21 tank dengan luas LPD 125 meter persegi. Kapal Landing Platform Dock 125 meter kapal ke-4 ini dirancang secara khusus untuk mampu dipasang senjata 100 mm dan dilengkapi dengan ruang CIC untuk sistem kendali senjata (Fire Control System) yang memungkinkan kapal mampu melaksanakan self defence dengan komunikasi kapal ke kapal kombatan untuk melindungi pendaratan pasukan dan kendaraan taktis serta tempur untuk pengendalian pendaratan helikopter.
Kapal dibangun dengan kelas Loyd Register + 100A1 dan menggunakan konstruksi lambung ganda (double bottom). Untuk memudahkan manuver, kapal dilengkapi bow thruster yang berfungsi memecah gelombang. Untuk mengoperasikan kapal, mesin dapat dioperasikan dari ruang kontrol dan bisa langsung dari ruang mesin, serta dilengkapi peralatan rumah sakit darurat dan bisa difungsikan untuk pertolongan pertama. Kapal LPD 125 meter tersebut didesain untuk memenuhi tugas operasi TNI AL, di antaranya untuk Landing Craft Carier, yakni Landing Craft Unit 23 m, pendaratan pasukan, operasi amfibi, tank carrier, combat vehicle 22 unit, tactical vehicle 13 unit, total embarkasi 507 personel termasuk troop carrier 354 troop, kru, tamu, dan officer. Selain itu, operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana, serta mampu berlayar selama 30 hari secara terus-menerus .

2. KRI R.E MARTADINATA (331) DAN KRI I GUSTI NGURAH RAI (332)

Banyak hal menarik dari sosok PKR (Perusak Kawal Rudal) RE Martaditana Class (aka – SIGMA Class 10514). Dari aspek desain misalnya, struktur frigat ini yang modular dan bernuansa stealth membuat kagum setiap mata yang memandang. Terlebih lagi, ini pertama kali galangan PT PAL dipercaya membangun kapal kombatan bertonase besar (2.400 ton) dengan teknologi tinggi. Yang menarik lagi, pada struktur bagian belakang terdapat hanggar dengan pintu teleskopik yang dirancang mampu memuat helikopter kelas medium.

kapal perang yang masuk kelas frigat dan sudah diberi label KRI Raden Eddy (RE) Martadina 331 dan KRI I Gusti Ngurah Rai 332, punya fasilitas hanggar teleskopik plus flight deck yang bisa didarati helikopter seberat 10 ton. Saat nanti helikopter AKS (anti kapal selam) AS565 MBe Panther tiba, maka helikopter besutan Airbus Helicopters ini sangat ideal melengkapi sistem kesenjataan Martadinata Class. Perlu dicatat, untuk memasukkan helikopter ke dalam hanggar, baling-baling harus dilipat.

3. BRP TARLAC (601) DAN BRP DAVAO DEL SUR (602) PESANAN FILIPHINA.

 Kapal BRP Tarlac (LD-601) buatan PT PAL Indonesia yang sudah tiba di Manila menjadi kapal perang terbesar yang pernah dimiliki Angkatan Laut Filipina. Demikian disampaikan mantan Kepala Angkatan Laut Filipina, Jesus Millan, Senin (16/5/2016). Filipina membeli dua kapal Strategic Sealift Vessels (SSV) dari PT PAL. Kapal BRP Tarlac merupakan yang pertama tiba di Manila sejak Sabtu pekan lalu dan disambut secara resmi pada hari tersebut. Kapal kedua akan dikirim ke Manila tahun ini. Setiap SSV itu memiliki kapasitas “rumah” untuk tiga helikopter, landing craft, dan kendaraan amfibi. Nilai kontrak penjualan dua kapal PT PAL dengan Filipina mencapai 3,8 miliar peso.

“(Sebagai mantan Kepala Angkatan Laut Filipina) secara pribadi saya bisa mengatakan bahwa untuk kategori transportasi kapal kelas Tarlac ini adalah yang terbesar saat ini karena memiliki kapasitas beban standar 7.200 ton dibandingkan Bacolod City-class 4.265 ton,” kata Millan kepada PNA, membandingkan kapal Tarlac dengan kapal yang pernah dimiliki Filipina sebelumnya.

Milan pernah memegang komandan Angkatan Laut Filipina tahun 2014. Dia pensiun pada 10 Agustus 2015 dan jabatannya digantikan Laksamana Caesar Taccad.
Sebelum membeli kapal Tarlac, Angkatan Laut Filipina mengoperasikan dua kapal Bacolod City-class sejak 1 Desember 1993. Dua kapal itu diberi nama BRP Dagupan City (LCC-551) dan BRP Bacolod City (LCC-550).
Millan mengatakan SSV adalah kapal multi-peran dan sangat berguna untuk misi bantuan kemanusiaan dan bencana dan dapat ditransformasikan ke pusat pemerintahan jika diperlukan. Untuk selanjutnya, kapal ini menjadi aset penting untuk operasi sipil-militer karena kemampuannya dalam mengangkut sejumlah besar tentara dan logistik.

Sunday, 19 March 2017

Indonesia Tempati Posisi ke 14 Militer Terkuat Di Dunia Versi GFI, Sudah Puas?

Indonesia Tempati Posisi Ke 14 Militer Terkuat Di Dunia Versi Global Firepower Index (GFI), Sudahkah Kita Puas?

Global Firepower Index (GFI) telah merilis peringkat kekuatan militer negara-negara di dunia. Peringkat tersebut diukur berdasarkan lebih dari 50 faktor, termasuk anggaran militer, kekuatan personel, dan jumlah alutsista yang dimiliki suatu negara.

Dalam peringkat tersebut, Indonesia berada pada posisi ke-14, dengan anggaran militer sebesar 6,9 miliar dolar AS. Indonesia juga memiliki 876.000 personel aktif, 468 tank, 420 pesawat, dan lima unit kapal selam.
Posisi tersebut menempatkan Indonesia sebagai satu-satunya negara ASEAN yang masuk dalam 15 besar peringkat GFI, dan tertinggi di Asia Tenggara. Negara Asia Tenggara lainnya yang masuk dalam daftar tersebut adalah Vietnam di peringkat ke-17 dan Thailand pada peringkat ke-20.
Berikut adalah daftar 25 negara yang masuk dalam Global Firepower Index, seperti dilansir Business Insiden pada Sabtu (18/3).



Sudahkah Kita Puas?

Memang Indonesia pantas menempati posisi itu namun apakah kita tidak bisa lebih baik lagi yaitu dengan pembenahan berbagai lini di jajaran TNI kita, pasti kita bisa menempati posisi 10 besar militer terkuat didunia. Anggaran militer Indonesia memang sudah cukup besar namun hampir setengahnya digunakan untuk gaji para anggota TNI, maka dari itu bukankah sebaiknya anggaran militer kita harus ditambah Indonesia kan negara besar seharusnya tidak ada masalah untuk memberikan yang terbaik bagi prajurit-prajurit penjaga NKRI.
Alutsista Indonesia sebenarnya masih banyak yang ketinggalan jaman, masih banyak alat-alat militer sisa tahun 70'an yang masih dipakai saat ini, hal ini harusnya dijadikan pemerintah sebagai Pr untuk membenahi sistem alat utama TNI. Dan Indonesia harus berani untuk tidak lagi membeli alat-alat militer yang bekas pakai ataupun hibah, sudah banyak prajurit-prajurit terbaik Indonesia yang meregang nyawa karena menggunakan alutsista bekas, apakah pemerintah tidak bisa mendatangkan alutsista baru? walupun jumlahnya sedikit namun akan sangat membantu dan tidak membehayakan para prajurit kita yang menggunakan alat tersebut.

Thursday, 16 March 2017

HIPOTERMIA

HIPOTERMIA DAN CARA MENGATASINYA.

Pernah gak sobat naik gunung dan terkena hipotermia? atau jika belum pernah mendaki tetapi pernah merasakan kedinginan yang amat hebat?. Bagi sobat yang pernah mendaki pasti akan merasakan suhu tubuh yang tiba-tiba anjlok, itu disebabkan karena kurangnya kita beradaptasi dengan lingkungan baru dan dengan suhu yang berbeda. Sebenarnya apasih itu Hipotermia dan bagaimana cara mengatasinya jika terserang Hipotermia digunung?

Hipotermia adalah kondisi dimana mekanisme tubuh mengalami drop dan kesulitan saat upaya pengaturan suhu tubuh dalam mengatasi tekanan suhu dingin disekitarnya. Tahu maksudnya? gina mudahnya Hipotermia adalah ketidakmampuan tubuh untuk menghasilkan suhu panas atau tubuh tiba-tiba kehilangan suhu panas. Gak bingungkan? Gejala awal penderita, saat suhu tubuh mulai menurun drastis, ia akan menggigil sebagai bentuk upaya tubuh menghangatkan diri, setelah itu tiba dimana tubuh kehilangan banyak energi, hingga batas energi penderita habis lalu memasuki fase kritis, saat-saat dimana jika tak tertolong bisa berakhir kepada kematian. ngeri juga ya?

Hipotermi juga dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber paparan yaitu :
  1. Hipotermi Primer : terjadi akibat paparan langsung individu yang sehat terhadap dingin.
  2. Hipotermi sekunder : mortalitas banyak terjadi pada fase ini di mana terjadi kelainan secara sistemik.
Hipotermi juga dapat diklasifikasikan berdasarkan temperature tubuh, yaitu :

  1. Ringan = 34-36 °C
    Kebanyakan orang bila berada pada suhu ini akan menggigil secara hebat, terutama di seluruh ekstremitas. Bila suhu tubuh lebih turun lagi, pasien mungkin akan mengalami amnesia dan disartria. Peningkatan kecepatan nafas juga mungkin terjadi.
  2. Sedang = 30–34 °C
    Terjadi penurunan konsumsi oksigen oleh sistem saraf secara besar yang mengakibatkan terjadinya hiporefleks, hipoventilasi, dan penurunan aliran darah ke ginjal. Bila suhu tubuh semakin menurun, kesadaran pasien bisa menjadi stupor, tubuh kehilangan kemampuannya untuk menjaga suhu tubuh, dan adanya risiko timbul aritmia
  3. Berat = <30 °C
    Pasien rentan mengalami fibrilasi ventrikular, dan penurunan kontraksi miokardium, pasien juga rentan untuk menjadi koma, pulse sulit ditemukan, tidak ada reflex, apnea, dan oligauria.

Lalu bagaimana cara mengatasi Hipotermia ketika mendaki? Ini dia rangkumannya.
A. Penderitan dalam keaadaan sadarkan diri.
  1. Ganti baju basah, dengan baju kering.
    Seperti disebutkan diatas, pakaian dalam keadaan basah lah yang bisa menjadi faktor utama serangan hipotermia datang. Ganti segera baju dan celana yang basah dengan pakaian yang kering nan hangat. Ganti secara perlahan, harus hati-hati karena tubuh penderita sangat rentan dengan goncangan.
  2. Kasih minuman hangat.
    Selanjutnya beri minuman hangat. Minuman yang hangat akan membantu tubuh untuk mengembalikan suhu tubuh yang hilang. Contohnya coklat hangat atau teh hangat.
  3. Kasih makanan berkalori tinggi.
    Dalam usaha menyeimbangkan suhu tubuhnya manusia membutuhkan kalori yang tinggi, karena itu sangat disarankan penderita dibantu untuk mengkonsumsi makanan yang berkalori tinggi seperti sereal, sup hangat, coklat dan minuman manis lainnya.
  4. Ajak bergerak.
    Jika kondisi sudah membaik, penderita sudah mulai merasakan hangat di tubuhnya. Selanjutnya ajak penderita untuk bergerak, ajaklah ia berolahraga kecil agar tubuhnya maksimal dalam menghasilkan suhu tubuh. Tapi ingat jangan sampai membuat penderita terlalu lelah dan mengeluarkan keringat, karena jika berkeringat maka akan membuat pakaiannya basah dan bisa menimbulkan dingin datang kembali.
  5. Buat api unnggun di sekitar.
    Usaha terakhir anda bisa membuat api unggun di sekitar guna menangkis udara dingin sekitar. Pastikan api unggun yang dibuat aman dan tidak membahayakan sekitar tenda.
B. Penderita dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Kondisi kedua adalah ketika kondisi penderita sudah kritis dan tidak sadarkan diri.

  1. Ganti baju basah, perlahan.
    Pertama ganti bajunya yang basah perlahan, ganti dengan pakaian yang kering. Ingat harus hati-hati dan perlahan.
  2. Masukkan kedalam sleeping bag.
    Selanjutnya, jika sudah diganti dengan baju yang kering kemudian masukkan penderita kedalam sleeping bag dan lapisi dengan lapisan yg hangat, seperti jaket dan juga selimut.
  3. Buka bajunya peluk tubuhnya. kulit ketemu kulit.
    Jika memungkinkan buka bajunya dan peluk tubuhnya (dengan keadaan sama-sama tidak berpakaian), kulit ketemu kulit, dipercaya atau tidak ini akan membantu mempercepat peningkatan suhu tubuh.
  4. Upayakan agar penderita segera sadarkan diri.
    Tepuk-tepuk pipinya, ajak bicara. sebut namanya terus hingga ia sadarkan diri.
  5. Jika sudah sadarkan diri lakukan penanganan seperti point diatas “penanganan saat penderita dalam kondisi sadarkan diri”

Rudal Petir Buatan Indonesia

Mengenal Kecanggihan Rudal Petir Buatan Anak Bangsa.

       Rudal Petir mungkin terdengar sedikit asing di telinga orang awam, ya kerena jarang pemberitaan tentang rudal buatan asli Indonesia ini. Militer Indonesia yang notabene identik dengan alat tempur yang terbatas bahkan beberapa sudah dikatakan usang atau ketinggalan zaman. Namun tidak disangka Indonesia ternyata mempunyai salah satu senjata yang membuat negara tetangga 'geger'.
     Salah satunya adalah Rudal petir, rudal ini diklaim mempu mencapai jarak jangkau yang jauh karena didukung penggunaan mesin turbofan atau mesin jet dan memiliki bentuk yang aerodinamis menyerupai pesawat tempur Sukhoi SU 35 serta rudal ini memiliki daya ledak yang sangat besar. Petir V-101 dikembangkan oleh seorang pria bernama Ricky Hendrik Agam. Beliau adalah ahli bom yang telah menangani banyak sekali bom untuk pesawat Sukhoi yang diproduksi oleh Rusia. Bom-bom yang dibuat oleh Ricky dan perusahaannya (PT Sari Bahari) dikenal sangat hebat hingga pemerintah kerap memesan darinya. Setelah menyelesaikan banyak bom untuk Sukhoi Su-27 dan Su-30, Ricky mulai mengembangkan sebuah roket yang canggih. Pengalamannya dalam mengembangkan jenis bom P-100 dan P-100 L yang dipesan TNI AU menjadi modal untuk menciptakan sesuatu yang baru dan lebih canggih.

Kecanggihan Pada Rudal Petir Buatan Indonesia.
  1.  Rudal dengan Kecepatan Tertinggi Di Indonesia.

Rudal Petir V-101 terbilang sangat hebat dalam kecepatan. Bahkan, dalam sebuah uji coba didapatkan kecepatan hingga 260 kilometer per jam. Dengan daya jangkau yang sangat jauh ini memungkinkan peluru kendali ini menjadi andalan Indonesia untuk memperkuat pertahanannya.
PT. Sari Bahari yang membuat rudal ini adalah salah satu perusahaan swasta Indonesia yang eksis di negeri ini. Biasanya alat perang, seperti bom dan peluru selalu diperoleh dari PT. Pindad yang merupakan BUMN. Selain itu, PT Pindad tidak mengembangkan rudal tapi roket balistik dengan daya jangkau 15 kilometer bernama R-Han.
  
      2. Mengalahkan Rudal Buatan Luar Negeri.

Saat ini Indonesia mengendalikan beberapa peluru kendali yang memiliki jarak jelajah tak terlalu panjang. Pertama ada Rudal C-701 dan C-705 yang dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia. Rudal ini sebenarnya buatan Tiongkok dengan kemampuan jelajah 60-80 kilometer dan 135 kilometer. Selain rudal adaptasi dari Tiongkok, Indonesia juga mengembangkan Exocet MM40 Block 2 yang jadi andalan TNI AL.
Dibandingkan dengan dua rudal di atas, Rudal Petir V-101 sudah memiliki perangkat yang terbilang canggih. Petir V-1010 sudah mengadopsi teknologi paling mutakhir untuk penginderaan sasaran. Selain mengadopsi teknologi penginderaan, Petir V-101 juga sudah mengusung multiple 3D point yang lebih maju dari jenis rudal yang menggunakan seeker.

Spesifikasi Rudal Petir

Panjang: 1.850 mm
- Bentang sayap: 1.550 mm
- Berat tanpa hulu ledak: 20 kg
-Air frame set: carbon reinforced composite
-Propulsion system set: turbine engine thrust
- Berat hulu ledak: 10 kg
- Jarak jangkau pada uji perdana: 45 km
- Kecepatan uji tahap kedua: 260 km per jam
- Sistem elektronik: PID controller, 3D waypoint autopilot, GPS navigation, complete with 6 DoF sensors, dan 3 axis magnetometers.

Wednesday, 15 March 2017

Mengenal LSU-02 LAPAN Yang Baru Saja Memecahkan Rekor Baru

Mengenal Drone LSU-02 Lapan Buatan Indonesia Yang Baru Saja Memecahkan Rekor Baru.

Indonesia terus mengembangkan berbagai teknologinya untuk mendukung kegiatan didalam negeri, salah satunya adalah Indonesia telah berhasil menciptakan beberapa drone sendiri, seperti LSU-02 Lapan ini, drone tersebut bertugas untuk memetakan sutu wilayah dari ketinggian, hasil data yang didapat melalui drone tersebut tidak kalah dengan drone buatan luar negeri.
Menurut LAPAN, LSU 02 ini sangat bermanfaat untuk memantau wilayah yang sulit dijangkau manusia atau wilayah yang berbahaya. Mampu memotret kawah gunung berapi maupun kawasan bencana.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), menyerahkan pesawat tanpa awak tipe LSU-02 kepada TNI AD, di Pusat Teknologi Penerbangan Lapan, Bogor, saat peringatan HUT Lapan ke 51.
Menurut situs Lapan, LSU-02 atau Lapan Surveillance UAV merupakan pesawat tanpa awak dan telah sukses melakukan berbagai misi baik sipil maupun militer.
UAV berbahan bakar Pertamax Plus ini mampu terbang secara outonomous dan mampu menembus jarak 200 Km dengan ketinggian 3000 meter. Sedangkan kecepatan terbangnya hingga 100km/jam

Selain itu, pesawat nirawak ini dilengkapi dengan 2 kamera foto dan kamera video yang berbobot 15 kg, panjang sayap hingga 2400mm dan panjang badan pesawat 1700mm, dan mampu membawa beban dengan berat maksimal hingga 3 kg.
Menurut LAPAN, LSU 02 ini sangat bermanfaat untuk memantau wilayah yang sulit dijangkau manusia atau wilayah yang berbahaya. Mampu memotret kawah gunung berapi maupun kawasan bencana. LAPAN saat ini sedang merancang Drone baru yang bisa terbang di ketingggian 7000 lebih.

Memecahkan rekor terbang baru.

Pesawat tanpa awak LAPAN Surveillance UAV (LSU) 02 sukses melakukan pemotretan udara untuk batas wilayah desa di Kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada tanggal 1—5 Maret 2017.

Sebelum melakukan pemotretan udara, tim terlebih dahulu melaksanakan uji terbang pesawat. Tujuannya, agar LSU berada dalam performa mesin terbaik dan mendapat pengaturan sistem avionik terefektif guna meminimalisir shock wave air.
Dalam misi ini, LSU 02 lepas landas dari Landasan Federasi Aerosport Indonesia (FASI) Pantai Depok, DIY. Pesawat LSU terbang sesuai way point dengan jarak 250 kilometer yang ditempuh dalam durasi dua jam sepuluh menit. Jarak ini merupakan rekor baru LSU-02 untuk misi pemetaan pesawat tanpa awak.

Pesawat LSU-02 dibekali mesin 33 cc, dengan kecepatan rata-rata 100 km per jam dan ketinggian pemotretan 500 serta 750 meter di atas permukaan tanah.
Kepala Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN, Gunawan S. Prabowo, mengapresiasi hasil kerja tim dalam misi ini. Ia berharap, keberhasilan ini dapat meningkatkan kekompakan, sikap saling mengisi, keterbukaan, mental, dan diskusi untuk misi-misi selanjutnya.
Misi ini merupakan lanjutan implementasi kerja sama antara LAPAN dengan Badan Informasi Geospasial (BIG). Kegiatan ini bertujuan sebagai salah satu upaya menentukan standardisasi pemetaan menggunakan UAV, baik secara teknis maupun administratif.

Kegiatan ini menghasilkan rangcangan Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) yang akan dikaji sebelum menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI). Standar ini nantinya menjadi aturan baku pemetaan. Dalam upaya ini, BIG juga mengundang berbagai praktisi untuk memberikan masukan dalam penyusunan standardisasi pemetaan dengan teknologi pesawat tanpa awak.

Monday, 13 March 2017

Ternyata Inilah Makanan Kesukaan Raja Salman Selama Berada Di Indonesia

Ternyata Inilah Makanan Khas Indonesia Yang Disukai Raja Salman Selama Berada Di Nusantara.

Berita kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz memang memberi uforia tersendiri bagi masyarakat Indonesia, tak terkecuali bagi para media massa tanah air yang selama lebih dari satu minggu ini dipenuhi dengan berita kunjungan raja Salman Ke Indonesia. Selain penendatanganan beberapa MoU yang sangat banyak dan menarik namun ada hal unik lain yang layak sobat simak bersama yakni makanan khas Indonesia apa saja yang menjadi kegemaran raja Salman selama kunjungannya di Bumi Nusantara ini?
Raja Salman setiap sarapan tiba selalu makan dengan menu seperti biasanya yakni kurma dan susu, namun ia juga menyukai beberapa makanan khas Indonesia yang dihidangkan kepada Raja sendiri maupun kepada Rombongannya. Lalu apa saja makanan kegemaran Raja Arab Saudi ini?

1. Selat Solo.

Makanan Khas dari Kota Surakarta yang kaya akan rempah-rempah ini dihidangkan oleh Presiden Joko Widodo yang juga berasal dari Kota Solo saat Raja Salman berkunjung ke Istana Bogor. Kemensesneg menyatakan jika Raja Salma menyukai makanan dari sayur sayuran, maka dari itu pihak istana menghidangkan Selat Solo yang berisi Kentang, Buncis, Tomat, Selada, Wortel, dan potongan Daging dengan disiram kuah sup dan diberi mayonaise. Nah jika sobat juga Ingin membuat Selat Solo yang menjadi makanan kesukaan Raja Salman selama berada di Indonesia saya sudah sediakan resep untuk membuatnya yaitu:
  • Daging ayam sebanyak 500 gram, potong melintang serat
  • Bawang merah sebanyak 6 butir, iris tipis
  • Margarine ataupun mentega sebanyak 2 sendok makan
  • Buah tomat sebanyak satu buah, potong-potong
  • Kayu manis sebanyak 1 cm
  • Cengkeh sebanyak 2 butir
  • Biji pala sebanyak ¼ potong
  • Kecap manis sebanyak 4 sendok makan
  • Air sebanyak 250 ml
Bumbu-bumbu yang dihaluskan antara lain:
  • Bawang putih sebanyak 5 siung
  • Lada bubuk satu sendok teh
  • Garam sebanyak ½ sendok teh
Selain bahan utama dan bumbu yang dihaluskan, Anda sebaiknya juga menyiapkan beberapa bahan untuk pelengkap selat Solo, seperti:
  • Daun selada sebanyak 12 lembar, cuci bersih
  • Wortel sebanyak 200 gram, potong seperti korek api dan rebus hingga matang
  • Buncis sebanyak 200 gram, potong sepanjang 3 cm dan rebus hingga matang
  • Telur sebanyak 4 butir, rebus dan iris memanjang
Untuk membuat saus mayones pada selat Solo, Anda membutuhkan bahan seperti:
  • Kuning telur sebanyak 4 butir, haluskan
  • Margarine sebanak 150 gram, dicairkan
  • Air jeruk nipis sebanyak 3 sendok makan
  • Gula pasir sebanyk 1 sendok makan
  • Garam sebanyak satu sendok teh
Cara Membuat Selat Solo

  • Masukkan margarin atau mentega yang telah disiapkan ke dalam wajan dan panaskan hingga meleleh.
  • Kemudian masukkan bawang merah yang diiris tipis hingga layu dan harum.
  • Langkah selanjutnya, Anda masukkan bumbu halus dan aduk hingga rata.
  • Lalu, Anda masukkan daging, biji pala, cengkeh, kayu manis, dan air. Masak hingga daging menajdi empuk.
  • Setelah daging menjadi empuk, Anda bisa memasukkan kecap manis dan tomat, masak hingga mengental, kemudian angkat dan sisihkan.
  • Untuk membuat saus mayones: Anda campurkan semua bahan saus, siap disajikan.
  • Cara menyajikan selat Solo: Anda siapkan piring saji berupa piring ceper kemudian beri dua lembar daun selada. Tata daging, buncis, wortel, dan irisan telur. Beri kuah daging dan juga siram dengan saus mayones. Sajikan selat Solo selagi hangat.
2. Nasi Liwet.

Selain Selat Solo yang disajikan untuk Raja Salman, rombongan delegasi Arab Saudi juga disuguhi dengan menu khas Indonesia yaitu nasi liwet yang sama-sama khas dari Kota Budaya Surakarta. Nasi liwet adalah nasi gurih (dimasak dengan kelapa) mirip nasi uduk, yang disajikan dengan sayur labu siam, suwiran ayam (daging ayam dipotong kecil-kecil) dan areh (semacam bubur gurih dari kelapa).
Nah ini ada Resep mudah untuk membuat nasi liwet.
  • 500 gr beras
  • 2 lembar daun salam
  • 1 lembar daun pandan simpulkan
  • 1 batang daun bawang potong 1cm
  • 1 batang serai simpulkan
  • 1 sdt garam (sesuai selera)
  • 1 sdm minyak goreng
  • 2 butir bawang merah iris tipis
  • 1 siung bawang putih iris tipis secukupnya cabe rawit utuh (bisa ditambah cabe merah keriting)
  • 1 buah tomat belah jadi dua
  • 1 ekor ikan asin peda cuci bersih 
  • 2 butirbawang merah utuh
Cara membuat / mengolahnya :

1. Membuat nasi liwet
Yaitu beras yang sudah direndam dimasak bersama santan, daun salam, daun pandan, lengkuas dan garam. Biarkan hingga matang serta santan menyusut. Dimasak menggunakan api kecil. Setelah matang, angkat dan sisihkan.

2. Membuat ayam areh
Yaitu rebus ayam menggunakan air kelapa serta campurkan dengan bumbu yang dihaluskan. Masukkan daun salam. Biarkan sampai ayam matang dan empuk. Setelah matang, angkat dan sisihkan.

3. Membuat areh
Yaitu masak semua bahan areh hingga mendidih dan santan mengental. Setelah matang siramkan diatas ayam.

4. Membuat sayur labu siam
Yaitu tumis bumbu yang sudah dihaluskan hingga harum. Masukkan semua bahan yang tersisa dan labu siam. Dimasak sampai matang. Sisihkan.

5. Membuat telur pindang
Yaitu rebus telur dengan bahan yang tersedia hingga kulit telur berwarna kecoklatan dan matang. Dimasak menggunakan api kecil. Setelah itu, angkat kemudian retakkan semua kulit telur lalu telur direbus lagi sebentar. Dan selesai.

Mungkin itu saja yang bisa saya rangkum, gimana sobat jadi tertarik untuk masak salah satu menu kesukaan raja Salman itu?

Saturday, 11 March 2017

RX-320 Calon Roket Pengorbit Satelit Buatan Indonesia

RX-320 Calon Roket Pengorbit Satelit Buatan Indonesia.

Jakarta, 23 dan 24 Februari 2017 Pusat Teknologi Roket LAPAN mengadakan kerjasama teknis muatan roket RX-320 dengan TU Berlin di Hotel Mercure Ancol, Jakarta. Kegiatan kerjasama ini bertujuan untuk penguatan penguasaan teknologi roket terutama pada teknologi sistem separasi nosecone dan payload yang digunakan untuk on-board health mpnitoring maupun pengukuran parameter atmosfer. Pusat Teknologi Roket bertanggung jawab atas pengembangan wahana peluncuran yang akan dipakai untuk membawa muatan berisikan sensor pengukur parameter atmosfer dan sensor-sensor sitem telemetri dan navigasi roket.
Pada hari pertama Kepala Pusat Teknologi Roket, Drs. Sutrisno, M.Si membuka acara dengan memaparkan pentingnya kerjasama ini dalam peningkatan penguasaan teknologi roket. Dr. Rika Andiarti sebagai Deputi Teknologi Penerbangan dan Antariksa menyampaikan paparanya tentang manfaat kerjasama ini.
Ir. Lilis Mariani, M.Eng berperan sebagai pembawa acara dan moderator dalam acara ini. Dua orang narasumber dari pihak TU Berlin, Sebastian dan Julius dihadirkan untuk memaparkan kegiatan yang sudah dilakukan pada kerjasama muatan roket RX-320 ini. Pemaparan juga disampaikan oleh perwakilan dari LAPAN yaitu Hendra Gantina, Welly Pasadena dan Endro Artono dari Pusat Teknologi Roket menyampaikan paparan tentang sistem separasi payload. Rahmat dari Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer menyampaikan tentang pengukuran atmosfer. Dalam acara ini juga disampaikan rencana peluncuran pada tahun 2018 yang akan mendatang. Hari kedua diisi dengan pembahasan kontrak 2017 dari pihak Pusat Teknologi Roket LAPAN dengan pihak TU Berlin dan pembahasan antisipasi kesulitan administrasi barang hasil kerjasama.
Dengan adanya kerjasama ini diharapkan LAPAN khususnya Pusat Teknologi Roket memperoleh teknologi sistem separasi nosecone, payload on-boar health management dan payload pengukur parameter atmosfer roket sonda RX-320 serta sistem ground station sebagai tahap penelitian dasar untuk mendukung program roket pengorbit satelit dimasa yang akan mendatang.
sumber: Pustekroket.Lapan.go.id

RX-320 Juga merupakan calon roket pertahanan Indonesia.

Setelah keberhasilan Roket R-Han 122 mengisi alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI, Lapan kembali mencoba mengembangkan roket pertahanan lainnya, dengan daya jelajah 70 hingga 100 km. Untuk roket pertahanan ini, pengembangannya diambil dari roket RX-320 dan RX-450 seperti yang disampaikan Kapusroket Lapan, Dr. Rika Andiarti.
RX-450 telah berhasil menjadi Roket pertahanan atau Rhan yang baru diluncurkan desember tahun lalu, dan telah melalui beberapa pengujian dan dinyatakan lolos kabar terbarunya adalah Rhan 450 akan segera diproduksi massal guna memenuhi kebutuhan alutsista dalam negeri dibidang peroketan yang akan diproduksi oleh Pt. Dahana dibantu Lapan, dan institusi yang lainnya.
RX-320 saat ini sedang dikembangkan oleh tim konsorsium roket yang terdiri dari Kemenristek, Kemenhan, PT DI, PT Dahana dan PT Pindad. Untuk RX-450 masih perlu uji statis kembali, karena saat peluncuran pertama hasilnya hanya ditingkat 75%, belum maksimal.
Sayangnya, rencana memperbanyak roket tidak didukung oleh pemantapan pembuatan pabrik propelan tanah air. Selama ini propelan masih menggunakan bahan baku dari negara lain. Namun setelah dibangunnya pabrik pembuatan propelan Pt Dahana yang digadang-gadang terbesar seasia ini membuka mimpi Indonesia untuk bisa terus berinovasi di bidang roket.
PT Dahana mengaku sudah berhasil membuat propelan dari bahan baku lokal dengan nilai komponen sebesar 20 persen. Setelah pabrik ada, pengembangan komponen lokal akan dinaikkan. Koordinator Proyek Khusus PT Dahana Yusep Nugraha mengaku pembangunan pabrik ini masih terkendala pada anggaran.
Seperti yang kita ketahui, R-Han 122 dibagi menjadi dua versi, yaitu untuk TNI AL dan TNI AD. Untuk TNI AD hasil pengembangan roket RX-1210 berdiameter 120 mm dengan panjang propelan 1 meter. R-Han varian pertama ini memiliki berat 38 kg dan menjangkau sejauh 14 km.
Sedangkan Roket TNI AL atau R-Han 122b ini memiliki ukuran yang lebih panjang dari varian pertama. Selain memiliki panjang yang berbedan daya jangkau lebih jauh, bisa mencapai 25 km. 

Pesawat N219 Karya Anak Bangsa Terbang Perdana Pada Bulan April, Benarkah?

Benarkah, Pesawat Karya Anak Bangsa N219 Akan Terbang Perdana Bulan April Mendatang?

Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, mengungkapkan, tahun 2017 ini akan menjadi tahun kebangkitan industri Dirgantara Indonesia. Rencannya, pada akhir April 2017, pesawat udara N219 yang dikembangkan putra-putri anak bangsa akan menjalani terbang perdana.

"Pesawat N219 ini 100 persen merupakan hasil inovasi dari anak Indonesia. Akhir April atau awal Mei nanti, mudah-mudahan sudah bisa terbang perdana," ujar Mohamad Nasir, di sela acara The 2nd WOW Brand Festive Day, di Ballroom Hotel Raffles, Jakarta, Kamis (9/3).‬

Pesawat N219 memiliki kapasitas 19 penumpang dengan dua mesin turboprop yang mengacu pada regulasi Civil Aviation Safery Regulation (CASR) Part 23. Ide dan desain pesawat ini dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia (PT DI).
Sebelum nantinya melakukan terbang perdana, pesawat ini juga sudah melewati berbagai pengujian, misalnya electrical grounding bonding test, leak test, cleaning test di fuel tank, landing gear drop test, hingga electrical power test.
"Bila sudah diproduksi, nantinya pesawat ini bisa menghubungkan pulau-pulau kecil di Indonesia," kata Nasir.

Keunggulan N-219

 Pesawat N219 dirancang mengungguli pesawat pesaing terdekatnya, yakni Twin Otter, yang dominan digunakan melayani penerbangan perintis di Indonesia. Salah satu kelebihan pesawat N219 itu dirancang mampu mengangkat beban kargo lebih banyak dari pesaingnya. Twin Otter misalnya maksimal punya kemampuan angkut kargo 1.800 kilogram, tapi N219 dirancang mampu mengangkut beban kargo hingga 2.300 kilogram.

Kelebihan lainnya, kecepatan maksimal pesawat N219 bisa menembus 210 knott sementara Twin Otter hanya 170 knott. N219 juga dirancang tetap bisa take off danlanding tanpa mengurangi muatannya pada landasan dengan ketinggian 5 ribu feet, lokasi bandara tertinggi di Indonesia.
Pesawat N219 dirancang dapat mengangkut 19 penumpang dalam dua baris. Bagian kanan 14 tempat duduk (2x7) dan bagian kiri 5 tempat duduk (1x5). Tinggi kabin 1,7 meter, lebih lega dibanding Twin Otter yang tinggi kabin dalamnya hanya 1,5 meter. Pesawat itu juga dirancang mampu terbang di landasan pendek 500 meter.
Pesawat N219 memiliki kecanggihan pada kokpitnya yakni 

Pesawat ini dilengkapi dengan teknologi synthetic vision.



Synthetic Vision Technology (SVT) adalah sistem komputer yang menampilkan citra lingkungan sekitar pesawat di layar utama kokpit (multi function display/MFD). Layar akan menampilkan kontur permukaan bumi (topografi) dalam model tiga dimensi (3D), komplit dengan informasi-informasi utama penerbangan (primary flight display/PFD) yang dibutuhkan pilot, seperti altitude (ketinggian), airspeed (kecepatan di udara), serta attitude pesawat. 

"Synthetic vision ini seperti main game, semua data informasi ditampilkan, kalau ada data gunung di sekitar kita bisa masukkan dan disinkronisasi," kata Direktur Teknologi dan Pengembangan PT DI, Andi Alisjahbana

"Jadi kalau di depan ada gunung, ya beneran ada, gunungnya akan keliatan (di layar)," imbuh Andi di sela peluncuran pesawat N219 di hangar PT DI, Bandung, Jawa Barat.

Menurut Andi, teknologi SVT ini bisa membantu pilot dan kopilot dalam mengambil keputusan. Meskipun dalam kondisi gelap atau saat ada kabut, pilot tetap bisa melihat kondisi alam sekeliling.

"Ini bisa dikatakan sebagai teknologi yang bisa menyelamatkan orang," katanya.

Fitur Utama.

  • Fungsi: angkut penumpang dan kargo (Multi fungsi, dapat dikonfigurasi ulang)
  • Kapasitas: 19 Penumpang (konfigurasi tiga sejajar)
  • Kinerja lepas landas dan mendarat: jarak pendek/STOL (600 m)
  • Biaya operasional: rendah
  • Mesin: 2 x 850 shp

Kinerja.
  • Kecepatan jelajah maksimum: 395 km / jam (213 KTS)
  • Kecepatan jelajah ekonomis: 352 km / jam (190 KTS)
  • Rata rata feri Maksimum: 1580 Nm
  • jarak lepas landas (halangan 35 kaki): 465 m, ISA, SL
  • jarak mendarat (halangan 50 kaki): 510 m, ISA, SL
  • Kecepatan jatuh (stall): 73 KTS
  • Berat lepas landas maksimum (MTOW): 7270 kg (16,000 lbs)
  • Muatan Maksimum: 2500 kg (5511 lb)
  • Tingkat panjat 2300 kaki / menit (semua mesin operasi)
  • Jarak: 600 Nm

Perjalanan Panjang Pesawat N-219.


 
*Tampil pertama kali di hadapan publik.
  Pesawat buatan anak bangsa, N219, resmi diperkenalkan ke publik pada 15 Desember 2015. Pesawat sipil kedua setelah N250 itu dipamaerkan perdana di hadapan publik di hanggar PT Dirgantara Indonesia (PTDI) Bandung, Jawa Barat.

Saat itu Kepala Lapan Thomas Jamaludin mengatakan, penampilan perdana pesawat N219 memiliki dua arti penting, yakni pengembangan pesawat itu ditujukan untuk membangun kemandirian industri pesawat terbang. Di sisi lain, menjadi bagian dari kebangkitan kembali industri pesawat terbang nasional setelah Indonesia meluncurkan N250 pada 1995.

“Pesawat ini dirancang sesuai dengan kondisi daerah terpencil di Indonesia, sehingga ditujukan untuk konektivitas daerah-daerah terpencil,” ujarnya, Kamis (10/12/2015).

Dia menyebutkan, pesawat yang bisa bermanuver di daerah berbukit itu direncanakan terbang perdana pada pertengahan 2016. Dilanjutkan sertifikasi paling lambat ditargetkan awal 2017. “Baru pada 2017 kita targetkan produksi massal,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan Direktur Utama PTDI Budi Santoso. Dia mengatakan, pesawat N219 bisa menjadi awal kebangkitan industri penerbangan Indonesia. Mengingat masih banyak maskapai yang melayani rute penerbangan antar kota di daerah terpencil, seperti Aceh, Papua dan beberapa daerah lain.

“Di daerah seperti itu perjalanan darat bisa 12 jam, kalau dengan pesawat kecil bisa 45 menit. Ini menjadi peluang bagi maskapai yang melayani rute jarak dekat, dan itu menjadi pangsa pasar bagi N219,” terangnya.

Budi berharap, N219 mampu menjawab kebutuhan konsumen terutama yang melayani operasional perintis. Dia optimistis mampu menguasai pasar pesawat terbang di kelasnya. “Banyak pesanan yang telah dilakukan oleh berbagai maskapai, baik domestik maupun internasional,” ungkap Budi.

Tidak seperti pendahulunya yang langsung diberi nama, pesawat berawak 19 penumpang tersebut belum memiliki nama. Pasalnya, Presiden RI Joko Widodo yang dijadwalkan hadir mewakilkannya dengan alasan kesehatan.

“Pak Presiden menugaskan saya menghadiri penampilan perdana ini karena beliau sakit flu seperti yang sedang menyerang banyak orang sekarang ini,” ujar Menko Polhukam Luhut B Panjaitan, sebelum membacakan sambutan Jokowi.

Dalam sambutan tersebut, presiden memaparkan peluang besar pada industri penerbangan khususnya di pasar domestik maupun mancanegara. Di kelas pesawat perintis yang digunakan khususnya di daerah-daerah terpencil di Indonesia, Twin Otter merajai.
“Pesawat di kelas yang sama kabarnya sudah terbatas dan berumur bahkan sudah ada yang melewati masa terbang. Saya menyambut baik N219 demi mempercepat konektivitas yang mrnghubungkan nusantara,” tutur Jokowi, seperti dibacakan Luhut.

Luhut sendiri mengaku sangat bangga berkesempatan menyaksikan langsung penampilan perdana karya anak bangsa. Disinggung mengenai keinginan Jokowi terhadap industri penerbangan Indonesia, dia menyatakan sesuai dengan visi ke depan yakni visi kompetisi.

“Pak Presiden ingin, setelah N219 berhasil, Lapan dan PTDI bisa mengembangkan yang lebih besar lagi. Beliau ingin melihat industri penerbangan kita bisa memenuhi pasar dunia,” tandas Luhut.


*Rencana uji terbang pertama pada bulan Agustus
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan, uji terbang pertama atau first flight pesawat perintis N219 buatan bersama lembaganya dengan PT Dirgantara Indonesia dipastikan mundur dari jadwal semula yang dijadwalkan Mei ini. “Diharapkan sekitar bulan Agustus sampai Oktober,” kata dia di Bandung, Kamis, 14 April 2016.

Thomas mengatakan, kendati jadwal uji terbang pertama molor, target produksi tetap tidak berubah. “Tahun 2017 harus sudah mulai produksi N219,” kata dia.

Menurut Thomas, jadwal pengujian terbang pertama pesawat itu mundur karena soal teknis sertifikasi. “Masalah teknis saja, untuk sertifikasi harus betul-betul cermat karena mengikuti standar internasional,” kata dia.

Thomas mengatakan, untuk bisa memenuhi persyaratan uji terbang pertama itu, purwarupa N219 itu harus mengantungi sertifikasi. “Sertifikasi untuk terbang perdana itu harus dipenuhi dulu dari Kementerian Perhubungan, setelah itu nanti uji terbang beberapa kali sampai semua sertifikasi lengkap untuk sampai produksi,” kata dia.

 Kepala Program N219 PT Dirgantara Indonesia Budi Sampurno membenarkan mundurnya jadwal uji terbang pertama prototipe pesawat itu. “Berkaitan dengan sertifikasi komponen-komponen yang memang banyak. Semua komponen harus dipastikan aman,” kata dia dihubungi lewat telepon, Kamis, 14 April 2016.

Budi mengatakan, mundurnya jadwal itu disebabkan teknis administrasi untuk izin sertifikasi dari otoritas yakni Kementerian Perhubungan. “Jadwal bisa lebih cepat atau terlambat tergantung izin sertifikasi komponen,” kata dia.

Menurut Budi, proses sertifikasi komponen sendiri sudah mencapai 75 persen. Kendati demikian, prototipe N219 harus melewati serangkaian pengujian sistem di darat. “Kita akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk tes integrasi sistem di ground, masing-masing sistem di tes satu-satu, dipastikan semua berfungsi. Istilahnya engine ground run, setelah semua beres baru bisa (uji terbang pertama),” kata dia.

Budi mengatakan, uji terbang pertama pesawat itu menjadi persyaratan mutlak untuk pengucuran anggaran pemerintah selanjutnya, agar pesawat itu bisa memasuki fase produksi massal. “Kita harus tunjukkan bahwa program ini berjala sesuai on the track, jadi kalau itu tercapai mudah-mudahan janji pemerintah akan support 100 persen bisa dipenuhi,” kata dia.

Budi mengatakan, pesawat itu membutuhkan 660 jam terbang untuk mendapatkan sertifikasi layak terbang Indonesia. “Kalau 2016 sudah mendapat persyaratan laik terbang, maka 2017 bisa di deliver ke customer. Dan tahun 2017 jgua kita akan aplikasi untuk international sertification,” kata dia.

Pesawat N219 dirancang mengungguli pesawat pesaing terdekatnya yakni Twin Otter yang dominan digunakan melayani penerbangan perintis di Indonesia. Salah satu kelebihan pesawat N219 itu dirancang mampu mengangkat beban kargo lebih banyak dari pesaingnya.


* RENCANA UJI TERBANG KEDUA PADA BULAN NOVEMBER
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso mengatakan jadwal penerbangan perdana pesawat N219 produksi terbaru perusahaannya bersama Lapan direncanakan November 2016. “Sekarang sedang menguji strukturnya,” kata dia di Bandung, Kamis, 18 Agustus 2016.

Budi mengatakan tes penerbangan pertama pesawat itu baru bisa dilakukan setelah tes struktur selesai. Tes tersebut dijadwalkan rampung November ini. “Tes ini agak memerlukan waktu, juga untuk mencocokkan perhitungan kita,” kata dia.

Menurut Budi, proses pengujian itu dilakukan bersamaan dengan proses sertifikasi seluruh komponen pesawat. “Semua komponen itu harus diketahui untuk proses sertifikasinya. Beda dengan bikin mobil dulu, terus sertifikasi. Ini pasang baut, bautnya juga harus disertifikasi. Dan itu memang administrasinya panjang. Tapi harus dikerjakan,” kata dia.

Budi mengakui, jadwal terbang perdana molor karena proses sertifikasi itu. “Sertifikasinya ini kita punya banyak problem di administrasi. Barang tidak bisa dipasang sebelum administrasinya beres,” kata dia.

Menurut Budi, proses kontrak produksi pesawat ini pun akan ditandatangani setelah pesawat itu dinyatakan laik terbang. Dari letter of intent yang sudah diteken sejumlah maskapai yang berminat membeli pesawat N219 itu, proses produksi untuk memenuhi permintaan memakan waktu tiga tahun.


* RENCANA TERBANG PERDANA UNTUK KETIGA KALINYA PADA BULAN DESEMBER
Pesawat karya anak bangsa N219 yang didesain PT Dirgantara Indonesia (PTDI) diharapkan bisa terbang perdana (first flight) pada Desember. Hal ini diungkapkan Direktur Produksi PTDI Arie Wibowo ketika bertemu di Kementerian Perhubungan Jakarta kemarin (1 /11). Direktur Teknologi dan Pengembangan Andi Alisjahbana yang ditemui usai pembukaan Indo Defence 2016 Expo & Forum di Jakarta (2/11) siang juga menegaskan hal tersebut.
Menurut Arie, proses pembuatan pesawat berkapasitas 19 penumpang itu berjalan terus. Namun ada beberapa pekerjaan yang masih memerlukan proses untuk diselesaikan, seperti sertifikasi beberapa komponen. “Ini memang biasa untuk suatu desain pesawat yang baru. Tidak ada desain yang diubah hanya komponen-komponen yang dibuat lokal itu memerlukan sertifikasi dan ini membutuhkan waktu,” ujarnya.
Andi pun mengatakan, “Masih banyak yang harus kita tes, seperti landing gear drop test dan tes berbagai komponen lain. Sertifikasi tiap komponen jalan terus sampai sekarang. Setiap satu komponen jadi, dicocokkan dengan gambar. Kalau cocok, disertifikasi, dan boleh dipasang. Ini juga yang membuat lama dan waktu terbangnya mundur.” Kata dia, banyak hal yang harus diperhatikan sebelum pesawat melakukan first flight, seperti kesiapan pesawat dari berbagai pengujian.
Untuk terbang perdana N219 itu, menurut Andi, skenarionya sudah disusun. “Nanti pesawat akan membawa fuel untuk satu jam terbang. Namun yang terpenting adalah ada 200 parameter yang diukur ketika first flight ini,” ungkapnya. Jika pesawat sudah terbang perdana, proses sertifikasi kelaikan terbangnya dimulai.
Rencananya, pesawat yang diperuntukan bagi penerbangan ke pelosok-pelosok, terutama di kawasan timur Indonesia, ini bisa diproduksi tahun 2017.  Andi menjelaskan bahwa pesawat N219 yang berbahan aluminium 20 dan 24, seperti yang digunakan pada NC212 dan CN235, itu bukan pesawat “mewah”, tapi fungsional yang diproduksi khususnya untuk penerbangan perintis. “Kami juga tak menargetkan untuk menjualnya dengan produksi besar di pasar internasional. Yang paling besar adalah untuk pasar Indonesia, kemudian di Asia ada sedikit dan di Afrika,” ucapnya.
Pesawat N219 dibangun dengan unsur lokalitas yang kental. Arie mengatakan, selain  komponen-komponen inti, seperti mesin PT6-42 dari Pratt & Whitney, avionik Garmin 1000, dan propeller buatan Hartzell Propeller Inc., jig dan semua komponen diupayakan produksi dalam negeri. “Kami bermitra dengan berbagai perusahaan yang memroduksinya. Begitu pula dengan landing gear, yang dibuat oleh gabungan perusahaan lokal,” ujarnya.
Biaya pengembangan N219 sampai tahun 2017 sekitar Rp500miliar. “Dana ini ada yang dari perusahaan sendiri dan dari Lapan (Pemerintah),” ujar Andi, yang seperti juga Arie tetap optimis N219 bisa terbang dan diproduksi PTDI, kemudian dipasarkan dan dioperasikan di seluruh pelosok Nusantara.


* RENCANA UJI COBA TERAKHIR PADA BULAN JANUARI 2017 SERTA MULAI DI PRODUKSI MASAL.

Semoga saja ini benar-benar rencana yang akan menjadi sebuah kenyataan setelah 3x gagal uji terbang karena kurang siap kita doakan bersama semoga PT.DI dan LAPAN bisa benar-benar menguji coba pesawat kebanggaan Indonesia tersebut dan segera menghiasi langit Nusantara.. Kalau menerut sobat semua Gimana Optimis Apa Pesimis pesawat ini akan terbang perdana pada bulan April mendatang?

Thursday, 9 March 2017

ROKET RHAN 450 MULAI DIKEMBANGKAN OLEH PT DAHANA DENGAN JANGKAUAN LEBIH DARI 100KM

Roket Rhan 450 Dikembangkan Oleh PT Dahana Untuk Menambah Jangkauan Hingga Lebih Dari 100 Km

     Setelah sukses meluncurkan roket asli karya anak bangsa yang diberi nama R-han 450 setelah menjalani berbagai tes di laboratorium roket milik Lapan mulai tahun 2014 kemarin dan telah selesai tahun ini akhirnya roket tersebut segera menjalani proses produksi massal di pabrik milik Pt. Dahana dengan target jangkauan yang bisa dicapai roket ini mencapai lebih dari 100 km
     BUMN strategis PT Dahana sedang membuat roket R-Han 450, R-Han 122 dan bom P-100 Live.  Menurut Direktur Utama PT Dahana, Budi Antono, 3/3/2017, kepada DetikFinance, pada bulan April dan Mei 2017, PT Dahana mulai membuat dan mengembangkan roket R-Han 450, dengan jangkauannya bisa lebih dari 100 km.
Adapun roket R-han122 memiliki jangkauan 35 km.

    Roket R-Han 450 dan R-Han 122 yang dikerjakan PT Dahana,  merupakan pesanan dari Kementerian Pertahanan Indonesia.  Untuk sementara, bahan baku propelan masih diimpor dari luar negeri lalu diproses di LAPAN, dan dikerjakan oleh PT Dahana.
PT Dahana juga memasok bom P-100 Live untuk TNI AU sebanyak 1000 unit.
sumber: DetikFinance

Perjalanan RX-450 Hingga Menjadi Rhan 450.

      Setelah sebelumnya LAPAN sukses memproduksi RHAN 122 kini telah muncul roket pertahanan baru buatan LAPAN Indonesia dengan nama Rhan 450 Roket pertahanan ini merupakan hasil uji dari RX-450 yang akhirnya dikembangkan menjadi rudal pertahanan
Roket Pertahanan RHAN 450 akhirnya terbang setelah cukup lama diutak-atik oleh insinyur Indonesia.pada tanggal 16/12/2016 dan dinyatakan berhasil mencapai jarak sekitar +150 km, lebih jauh dari ujicoba terdahulu. 
     RHAN 450 mm pertama kali menjalani uji statis pada tanggal 21 Agustus 2014 yang dilakukan di Lapangan Sonda LAPAN, Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat. RHAN 450 merupakan proyek dari  Balitbang Kemhan dan Konsorsium Roket Nasional. Roket RX-450 kemudian diluncurkan pertama kali bulan Mei 2015 dan berlangsung sukses. Target jangkauan peluncuran pada tahun 2015 adalah 100 km.
      Roket eXperiment RX 450 LAPAN, kini telah berubah menjadi RHAN 450 dan meluncur sekitar 150 km. Patut diduga Lapan dan Konsorsium Roket Nasional, telah berhasil melakukan peningkatan kualitas bahan bakar pendorong roket/ propelan.
    Dengan perubahan nama dari RX 450 menjadi RHAN 450, berarti roket telah siap memasuki jalur produksi untuk menjadi Roket Pertahanan Indonesia. Berdasarkan evaluasi strategis terhadap letak geografis Indonesia dan perkembangan situasi serta ancaman yang masih dihadapi, maka peroketan dalam bentuk sistem senjata adalah suatu keharusan dan perlu segera dikembangkan untuk pengembangan dan modernisasi TNI dalam menjawab tantangan, serta upaya membuat Indonesia tidak bergantung pada produk luar negeri, khususnya di bidang pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista).
     Hal ini juga ditunjang dari pembangunan pabrik propelan terbesar di asia oleh Pt. Dahana (persero) yang berhasil menghasilkan propelan yang sangat cocok untuk Rhan 450 ini.