Tank Kaplan MT Hasil Kerjasama Indonesia-Turki Akan Ikut Menyemarakan HUT TNI Bulan Oktober Mendatang.
Kaplan MT, sebuah tank medium yang dikembangkan oleh Indonesia dan
Turki untuk menghadapi lingkungan pertempuran yang panas dan lembab di
wilayahy Asia, sesuai rencana akan mulai diproduksi pada 2018 setelah
prototype pertama di ungkap pada pameran IDEF 2017 di Instambul, Turki.
Tank yang telah resmi diperkenalkan oleh FNSS dan Pindad sebagai "Kaplan
MT", purwarupa Modern Medium Weight Tank (MMWT) ini akan muncul dalam
parade Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia Bulan Oktober
mendatang.
Purwarupa Kaplan MT tersebut akan dikirim ke Indonesia
menyusul sejumlah pengujian radikal yang akan dilaksanakan Turki, tank
medium tersebut dikembangkan bersama oleh PT PINDAD (persero), yang
merupakan perusahaan milik negara Indonesia yang bergerak dibidang
pembuatan senjata dan kendaraan militer, dan FNSS Sanvunma Sistemleri
dari Turki, Produsen serta pemasuk kendaraan tempur lapis baja terkemuka
bagi Angkatan Bersenjata Turki.
Tank medium Kaplan MT ini
dipersenjatai dengan meriam 105 mm yang distabilkan, diberi unpan oleh
pemuat otomatis. Senapan mesin 7.62 mm dipasang pada persenjataan utama.
Kaplan MT ini akan bertugas untuk memberikan dukungan langsung pada
pasukan TNI yang turun langsung ke medan perang.
Menara yang
terdapat di Tank itu merupakan menara CMI Defence 3015 buatan Belgia,
yang menyatukan meriam bertekanan tinggi Cockreill 106 mm dengan
autoloader canggih untuk memberikan tingkat kematian tinggi meskipun
dengan bobot yang sangat ringan (35 ton). Tank tersebut juga dilengkapi
peluncur granat asap yang dioprasikan dengan listrik dan digabungkan
dengan sistem peringatan laser yang terpasang pada menara.
Tank
Kaplan MT ini dilengkapi dengan sistem kontrol tembakan (FCS)
terkomputerisasi dan komandan berserta penembak masing-masing dilengkapi
dengan sistem pengamatan thermal yang stabil dengan pengintai laser
jarak jauh. Tank ini juga memiliki tingkat perlindungan yang tinggi,
yang mana seluruh lambung baja di las dan dapat menggunakan
pelindung/perisai tambahan.
Interior tank Kaplan MT dirancang
dengan sangat hati-hati dan mempertimbangkan ergonomi para awak dan
kondisi taktis serta medan pertempuran yang berbeda termasuk mengemudi,
menembak, dan bongkar muat amunisi. Kursi pengemudinya pun dirancang
khusus, yang mana memungkinkan sang pengemudi mendapat keuntungan atas
bidang pandang yang disempurnakan serta akses yang mudah ke dashboar
dan perangkat lainnya.
Tank ini sepenuhnya dapat dioperasikan dengan berbagai kondisi ketinggian dan kelembapan, dan pada suhu mulai dari -18
°C sampai 55 °C. Kaplan MT dilengkapi dengan mesin diesel, sistem
transmisi dan pendinginan otomatis, yang mampu menghasilkan rasio daya
dan berat sebesar 20 hP/ton serta dapat melaju hingga kecepatan 70
km/jam. Paket daya tank ini dilengkapi tangki bahan bakar berpendingin
menggunakan kipas hidrolik berbasis perangkat lunak cerdas untuk
ekstrasi torsi secara optimal dan menghemat bahan bakar, juga dilengkapi
dua tangki bahan bakar terpisah memberikan jarak operasi hingga 450 km.
Translate
Thursday, 18 May 2017
Sunday, 14 May 2017
Menyongsong UAV-MALE Indonesia
Menyongsong Drone UAV-MALE Indonesia.
PT. Dirgantara Indonesia melalui Direktur Utama Budi Santoso, menandatangani MoU dengan CEO Turkish Aerospace Industries, Inc (TAI), PhD. Temel KOTÌL, diajang Internationan Defence Industry Fair (IDEF) 2017, 9-12 Mei 2017 di Instambul, Turki. Menurut laman BUMN.go.id, MoU antara PTDI dan TAI antara lain:
1. Peningkatan Avionaik dan sayap untuk pesawat-pesawat CN235.
2. Pengembangan, Sertifikasi, dan produksi bersama pesawat N245.
3. Global Supply Chain untuk komponen pesawat CN235.
4. Pengambangan bersama untuk pesawat tanpa awak (Drone) kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE)
Dari keempat kesepakatan diatas saya akan membahas yang menurut saya paling menarik yakni poin 4 pengembangan bersama untuk pesawat tanpa awak (Drone) kelas MALE, ini sebuah terobosan menarik, karena Turkish Aerospace Industry (TAI), telah menerbangakan UAV-MALE (Advenced) Anka Blok B (ANKA S) Sejak 30 Januari 2015.
UAV ANKA B adalah generasi kedua dari kelas UAV-MALE buatan Turki yang merupakan produksi versi standar. 10 unit UAV ANKA B telah dipesan pada bulan Oktober 2013 untuk militer Turki. ANKA B memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan pendahulunya yakni ANKA BLOK A. UAV ini memiliki perangkat baru new hight definition (HD) Electro optical infrared (EOIR) yang memuat laser disignator/laser rangefinder, Aselsan/ MilSOFT synthetic aperture radar (SAR), satellite communications (SATCOM), encrypted datalink dan moda flight control computer buatan dalam negeri.
Penerbangan pertama dari produksi-standar UAV Anka B membutuhkan waktu empat tahun setelah Prototype pertama Anka terbang pada bulan Desember 2010.
Program UAV Anka telah mengalami beberapa masalah, termasuk kecelakaan pesawat pertama pada bulan September 2012 dan beberapa masalah dengan payload Anka A, tapi sekarang tampaknya UAV ini bergerak maju sesuai dengan yang direncanakan bahwa pengiriman ke Angkatan Udara Turki akan dilakukan tahun 2016. 10 unit Anka B dijadwalkan akan dikirim ke militer Turki pada tahun 2018.
UAV Anka adalah salah satu produk utama dari rencana pembangunan alutsista buatan dalam negeri Turki, yang lebih dari satu dekade diawasi oleh Undersecretariat for Defence Industries. Melalui lembaga ini Turki tampak berhasil membuat dirinya menjadi mandiri lebih luas untuk teknologi pertahanan, dengan tujuan tambahan membangun Turki menjadi eksportir utama teknologi pertahanan.
Dalam mengembangkan dan produksi UAV Anka, Turki telah memposisikan diri sebagai satu-satunya negara Eropa yang memiliki produksi UAV MALE. Mengingat UAV medium altitude long endurance (MALE) saat ini sangat dicari oleh militer, maka jenis UAV ini bisa sukses di pasar ekspor. Hal ini terutama berlaku di pasar Timur Tengah, di mana karena berbagai alasan Amerika Serikat tidak mau mengekspor UAV MALE dan user Timur Tengah tidak mau membeli produk Israel.
Dari sejumlah foto yang beredar UAV Anka S telah mengusung rocket pod (4 roket Cirit) di sisi sayap kanan, dan 2 rudal menengah-jauh anti-tank UMTAS di sisi sayap kiri. Roket Cirit dan rudal UMTAS ini disuplai oleh perusahaan Roketsan Turki.
Dengan kemampuan kedirgantaan dari kedua pihak, diharapkan kerjasama pengembangan bersama pesawat tanpa awak kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE), PT DI dan TAI, akan menghasilkan UAV MALE yang handal dan mematikan.
PT. Dirgantara Indonesia melalui Direktur Utama Budi Santoso, menandatangani MoU dengan CEO Turkish Aerospace Industries, Inc (TAI), PhD. Temel KOTÌL, diajang Internationan Defence Industry Fair (IDEF) 2017, 9-12 Mei 2017 di Instambul, Turki. Menurut laman BUMN.go.id, MoU antara PTDI dan TAI antara lain:
1. Peningkatan Avionaik dan sayap untuk pesawat-pesawat CN235.
2. Pengembangan, Sertifikasi, dan produksi bersama pesawat N245.
3. Global Supply Chain untuk komponen pesawat CN235.
4. Pengambangan bersama untuk pesawat tanpa awak (Drone) kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE)
Dari keempat kesepakatan diatas saya akan membahas yang menurut saya paling menarik yakni poin 4 pengembangan bersama untuk pesawat tanpa awak (Drone) kelas MALE, ini sebuah terobosan menarik, karena Turkish Aerospace Industry (TAI), telah menerbangakan UAV-MALE (Advenced) Anka Blok B (ANKA S) Sejak 30 Januari 2015.
UAV ANKA B adalah generasi kedua dari kelas UAV-MALE buatan Turki yang merupakan produksi versi standar. 10 unit UAV ANKA B telah dipesan pada bulan Oktober 2013 untuk militer Turki. ANKA B memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan pendahulunya yakni ANKA BLOK A. UAV ini memiliki perangkat baru new hight definition (HD) Electro optical infrared (EOIR) yang memuat laser disignator/laser rangefinder, Aselsan/ MilSOFT synthetic aperture radar (SAR), satellite communications (SATCOM), encrypted datalink dan moda flight control computer buatan dalam negeri.
Penerbangan pertama dari produksi-standar UAV Anka B membutuhkan waktu empat tahun setelah Prototype pertama Anka terbang pada bulan Desember 2010.
Program UAV Anka telah mengalami beberapa masalah, termasuk kecelakaan pesawat pertama pada bulan September 2012 dan beberapa masalah dengan payload Anka A, tapi sekarang tampaknya UAV ini bergerak maju sesuai dengan yang direncanakan bahwa pengiriman ke Angkatan Udara Turki akan dilakukan tahun 2016. 10 unit Anka B dijadwalkan akan dikirim ke militer Turki pada tahun 2018.
UAV Anka adalah salah satu produk utama dari rencana pembangunan alutsista buatan dalam negeri Turki, yang lebih dari satu dekade diawasi oleh Undersecretariat for Defence Industries. Melalui lembaga ini Turki tampak berhasil membuat dirinya menjadi mandiri lebih luas untuk teknologi pertahanan, dengan tujuan tambahan membangun Turki menjadi eksportir utama teknologi pertahanan.
Dalam mengembangkan dan produksi UAV Anka, Turki telah memposisikan diri sebagai satu-satunya negara Eropa yang memiliki produksi UAV MALE. Mengingat UAV medium altitude long endurance (MALE) saat ini sangat dicari oleh militer, maka jenis UAV ini bisa sukses di pasar ekspor. Hal ini terutama berlaku di pasar Timur Tengah, di mana karena berbagai alasan Amerika Serikat tidak mau mengekspor UAV MALE dan user Timur Tengah tidak mau membeli produk Israel.
Dari sejumlah foto yang beredar UAV Anka S telah mengusung rocket pod (4 roket Cirit) di sisi sayap kanan, dan 2 rudal menengah-jauh anti-tank UMTAS di sisi sayap kiri. Roket Cirit dan rudal UMTAS ini disuplai oleh perusahaan Roketsan Turki.
Dengan kemampuan kedirgantaan dari kedua pihak, diharapkan kerjasama pengembangan bersama pesawat tanpa awak kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE), PT DI dan TAI, akan menghasilkan UAV MALE yang handal dan mematikan.
Wednesday, 10 May 2017
Inilah Penampilan Tank Medium Buatan PINDAD dan FNSS
Tank Medium Buatan Indonesia-Turki Hadir Di IDEF 2017
Tank medium-weight Kaplan MT, yang dikembangkan oleh FNSS dalam kemitraan dengan PT Pindad Indonesia, sedang dipersiapkan untuk tampil pada ajang 13th International Defense Industry Fair (IDEF 2017), dengan prototipe siap untuk pengujian. Dibelakang bagian tangki merupakan Power Pack yang menyediakan Rasio daya/ berat "20 Hp/ ton". Transfer daya mesin ini ke sistem berjalan, yang memiliki enam roda, sistem suspensi anti-shock dibangun di atas twisting and twisting spindles dengan palet ganda disematkan.
Tank ini dipersenjatai dengan CMI Cockerill 3105 tower dengan terintegrasi tekanan tinggi 105 mm Cockerill ball dan sebuah advanced automatic filler. Berkat menara ini, Kaplan MT mencapai daya penghancuran yang tinggi meskipun berat badan rendah.
Pada Kaplan MT, ada juga sistem manejemen medan perang dan sistem peringatan laser yang menyediakan kesadaran taktis bagi komandan kendaraan. Di kelasnya, Kaplan MT, yang memiliki tingkat tertinggi mine dan perlindungan balistik , memungkinkan pengguna dengan cepat dan mudah merespon musuh dalam waktu yang singkat dengan kekuatan tembakan yang cukup besar.
General Manager FNSS Nail Kurt mengatakan bahwa Kaplan MT merupakan kendaraan yang spesial.
“Dalam perjalanan proyek, ketika kita menunjukkan kinerja kendaraan, efektivitas desain ini akan terungkap lebih jelas. Selain kendaraan ini, kami menjalankan proyek AV8 dengan mitra bisnis kami DEFTECH di malaysia. Di Arab Saudi , itu adalah perusahaan patungan, FNSS ME, Kami menjalankan sebuah pabrik milik negara melalui perusahaan patungan kami, FNSS ME. Di Indonesia, kita menerapkan model yang berbeda dimana kita bersama-sama mengembangkan produk. Dengan teknologinya dan pengalamannya, FNSS siap untuk bekerja sama dengan negara-negara yang bersahabat dan bersekutu dengan model kerjasama yang berbeda.” tambahnya,.”
Tentang Tank Kaplan MT.
Tank medium-weight Kaplan MT, yang dikembangkan oleh FNSS dalam kemitraan dengan PT Pindad Indonesia, sedang dipersiapkan untuk tampil pada ajang 13th International Defense Industry Fair (IDEF 2017), dengan prototipe siap untuk pengujian. Dibelakang bagian tangki merupakan Power Pack yang menyediakan Rasio daya/ berat "20 Hp/ ton". Transfer daya mesin ini ke sistem berjalan, yang memiliki enam roda, sistem suspensi anti-shock dibangun di atas twisting and twisting spindles dengan palet ganda disematkan.
Tank ini dipersenjatai dengan CMI Cockerill 3105 tower dengan terintegrasi tekanan tinggi 105 mm Cockerill ball dan sebuah advanced automatic filler. Berkat menara ini, Kaplan MT mencapai daya penghancuran yang tinggi meskipun berat badan rendah.
Pada Kaplan MT, ada juga sistem manejemen medan perang dan sistem peringatan laser yang menyediakan kesadaran taktis bagi komandan kendaraan. Di kelasnya, Kaplan MT, yang memiliki tingkat tertinggi mine dan perlindungan balistik , memungkinkan pengguna dengan cepat dan mudah merespon musuh dalam waktu yang singkat dengan kekuatan tembakan yang cukup besar.
General Manager FNSS Nail Kurt mengatakan bahwa Kaplan MT merupakan kendaraan yang spesial.
“Dalam perjalanan proyek, ketika kita menunjukkan kinerja kendaraan, efektivitas desain ini akan terungkap lebih jelas. Selain kendaraan ini, kami menjalankan proyek AV8 dengan mitra bisnis kami DEFTECH di malaysia. Di Arab Saudi , itu adalah perusahaan patungan, FNSS ME, Kami menjalankan sebuah pabrik milik negara melalui perusahaan patungan kami, FNSS ME. Di Indonesia, kita menerapkan model yang berbeda dimana kita bersama-sama mengembangkan produk. Dengan teknologinya dan pengalamannya, FNSS siap untuk bekerja sama dengan negara-negara yang bersahabat dan bersekutu dengan model kerjasama yang berbeda.” tambahnya,.”
Tentang Tank Kaplan MT.
Dikembangkan oleh FNSS dan perusahaan
Indonesia PT Pindad dalam lingkup proyek gabungan, KAPLAN MT Modern
Medium Weight Tank dipamerkan kepada pengunjung di IDEF 2017 dengan
prototipe siap uji.
KAPLAN MT membawa sebuah nafas baru ke
medan perang dengan kemampuan tembakan langsung yang akurat, berbagai
pilihan amunisi mulai dari dukungan tembakan jarak dekat dengan amunisi
anti-tank, mobilitas taktis dan strategis yang superior.
KAPLAN MT didukung oleh power pack di bagian belakang kendaraan, yang memberikan rasio power-to-weight sekitar 20 HP / ton. Mesin memindahkan tenaga ini ke sistem penggerak, yang memiliki sistem suspensi anti-shock enam roda dengan tuas ganda yang dipasang pada torsi bar.
Bagian dalam kendaraan direkayasa dengan
hati-hati dengan mempertimbangkan ergonomi awak dan kondisi taktis serta
medan perang yang berbeda, termasuk mengemudi, menembak dan bongkar
muat amunisi. Tipe khusus kursi pengemudi memungkinkan operator memiliki
bidang pandang yang memadai, dan untuk mengakses semua peralatan kabin.
KAPLAN MT juga dilengkapi dengan sistem manajemen medan perang (battlefield management system) dan sistem peringatan laser (laser warning system) yang memberikan kesadaran taktis kepada komandan kendaraan.
Proses Kapal Ke-3 dan Ke-4 Pesanan Filiphina Oleh PT. PAL Indonesia
PT. PAL Indonesia Sedang Memproses Pembuatan Kapal SSV Ke-3 dan Ke-4 Pesanan Militer Filiphina.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementrian BUMN Fajar Herry Sampurno Menyampaikan bahwa Indonesia masih memproses pembuatan kapal perang pesanan Filiphina ke-3 dan ke-4 dengan tipe yang berbeda.
“Sudah ada pembicaraan dengan Filipina, rencana ada SSV 3 dan SSV 4,” ujar Harry pada Rabu (10/5/2017).
Harry menjelaskan bahwa meski sebenarnya dua kapal yang dipesan itu memiliki tipe yang sama, namun militer Filiphina menginginkan memiliki fungsi yang khusus, yaitu satu sebagai kapal rumah sakit dan satu lagi sebagai kapal markas pasukan. Dalam kapoal rumah sakit ini, nantinya dijadikan cover kesehatan bagi para pasukan yang tengah melakukan operasi di daerah daerah pertempuran.
didalamnya akan ada laboratorium dan hingga ruang perawatan.
Sementara untuk kapal markas pasukan, akan digunakan militer Filiphina guna memberantas para perompak yang berada diperairannya.
”Nanti juga dilengkapi dengan senjata. ?Filipina ini negara kepulauan seperti Indonesia, sehingga pemberontak-pemberontak akan dimasukkan ke kapal, sehingga tidak perlu turun ke darat. Nah SSV ini cocok,” jelas Harry.
Filiphina Mengaku Puas Dengan Kapal Buatan Indonesia.
Filipina mengaku puas pada kapal perang buatan PT PAL Indonesia yang telah dipesannya. Hal itu disampaikan setelah kapal “Strategic Sealift Vessel” (SSV) BRP Davao Del Sur LD 602 tiba di Pelabuhan Manila.
“Kami dari Filipina mengapresiasi dan sangat berterima kasih dengan produk PT PAL Indonesia dan selama perjalanan kondisi cuaca juga cukup bagus,” ujar Komandan Satuan Tugas Pengadaan Kapal SSV dari Filipina, Richard N Gonzaga, di Pelabuhan Manila, Senin.
Ia mengatakan bahwa ekspor kedua kali ini sama seperti perjalanan pertama, yakni aman. “Kami akui ini merupakan perjalanan yang sangat bagus dari Surabaya ke Manila,” kata Gonzaga yang sekaligus Komandan Kapal BRP Davao Del Sur LD 602. Pejabat Pelatih Anak Buah Kapal atau ABK Filiphina Bonifacio Manzano mengaku secara umum operasional mesin kapal sangat bagus dan layak sehingga tidak mengalami kendala berarti selama perjalanan.
“Secara umum tidak ada masalah untuk mesin kapal selama perjalanan, dan saya rasa sangat bagus mesin dan perjalanan ini,” kata Manzano yang juga Palaksa Kapal BRP Davao Del Sur LD 602.
Perjalanan laut dari Surabaya ke Manila ditempuh dengan malintasi laut Jawa, dan selat Makassar, kemudian laut Sulawasi, dan Laut China. Sebelum berlabuh di Lego Jnagkar pelabuhan Manila. Sebelumnya, perjalanan eskpor kedua dilepas Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pada Selasa (4/5) di Dermaga Semarang, Ujung Pandang Surabaya, Jawa Timur.
Awak Angkatan Laut Filipina yang mengikuti perjalanan ini ada 115 orang, ditambah 112 awak PT PAL Indonesia, dan 22 Anak Buah Kapal (ABK), serta lima petugas katering.
BRP Davao Del Sur LD 602 merupakan kapal perang pesanan kedua Filipina, sedangkan pesanan pertama diberi nama Tarlac yang tiba di Manila pada 13 Mei 2016.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementrian BUMN Fajar Herry Sampurno Menyampaikan bahwa Indonesia masih memproses pembuatan kapal perang pesanan Filiphina ke-3 dan ke-4 dengan tipe yang berbeda.
“Sudah ada pembicaraan dengan Filipina, rencana ada SSV 3 dan SSV 4,” ujar Harry pada Rabu (10/5/2017).
Harry menjelaskan bahwa meski sebenarnya dua kapal yang dipesan itu memiliki tipe yang sama, namun militer Filiphina menginginkan memiliki fungsi yang khusus, yaitu satu sebagai kapal rumah sakit dan satu lagi sebagai kapal markas pasukan. Dalam kapoal rumah sakit ini, nantinya dijadikan cover kesehatan bagi para pasukan yang tengah melakukan operasi di daerah daerah pertempuran.
didalamnya akan ada laboratorium dan hingga ruang perawatan.
Sementara untuk kapal markas pasukan, akan digunakan militer Filiphina guna memberantas para perompak yang berada diperairannya.
”Nanti juga dilengkapi dengan senjata. ?Filipina ini negara kepulauan seperti Indonesia, sehingga pemberontak-pemberontak akan dimasukkan ke kapal, sehingga tidak perlu turun ke darat. Nah SSV ini cocok,” jelas Harry.
Filiphina Mengaku Puas Dengan Kapal Buatan Indonesia.
Filipina mengaku puas pada kapal perang buatan PT PAL Indonesia yang telah dipesannya. Hal itu disampaikan setelah kapal “Strategic Sealift Vessel” (SSV) BRP Davao Del Sur LD 602 tiba di Pelabuhan Manila.
“Kami dari Filipina mengapresiasi dan sangat berterima kasih dengan produk PT PAL Indonesia dan selama perjalanan kondisi cuaca juga cukup bagus,” ujar Komandan Satuan Tugas Pengadaan Kapal SSV dari Filipina, Richard N Gonzaga, di Pelabuhan Manila, Senin.
Ia mengatakan bahwa ekspor kedua kali ini sama seperti perjalanan pertama, yakni aman. “Kami akui ini merupakan perjalanan yang sangat bagus dari Surabaya ke Manila,” kata Gonzaga yang sekaligus Komandan Kapal BRP Davao Del Sur LD 602. Pejabat Pelatih Anak Buah Kapal atau ABK Filiphina Bonifacio Manzano mengaku secara umum operasional mesin kapal sangat bagus dan layak sehingga tidak mengalami kendala berarti selama perjalanan.
“Secara umum tidak ada masalah untuk mesin kapal selama perjalanan, dan saya rasa sangat bagus mesin dan perjalanan ini,” kata Manzano yang juga Palaksa Kapal BRP Davao Del Sur LD 602.
Perjalanan laut dari Surabaya ke Manila ditempuh dengan malintasi laut Jawa, dan selat Makassar, kemudian laut Sulawasi, dan Laut China. Sebelum berlabuh di Lego Jnagkar pelabuhan Manila. Sebelumnya, perjalanan eskpor kedua dilepas Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pada Selasa (4/5) di Dermaga Semarang, Ujung Pandang Surabaya, Jawa Timur.
Awak Angkatan Laut Filipina yang mengikuti perjalanan ini ada 115 orang, ditambah 112 awak PT PAL Indonesia, dan 22 Anak Buah Kapal (ABK), serta lima petugas katering.
BRP Davao Del Sur LD 602 merupakan kapal perang pesanan kedua Filipina, sedangkan pesanan pertama diberi nama Tarlac yang tiba di Manila pada 13 Mei 2016.
Tuesday, 9 May 2017
Mengkaji Pesawat N219 Versi Amfibi
N-219 Versi Amfibi Masih Terus Dikaji Oleh PT. Dirgantara Indonesia dan LAPAN
Kepala Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (LAPAN) Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, menyampaikan bahwa Indonesia pasar dan peluang yang besar dalam industri kedirgantaraan. Hal itu disampaikan Thomas saat memberikan sambutan Focus Group Discussion (FGD) bertemakan Kesiapan Komunitas Dirgantara Indonesia Drai Teknis,Project Menejemen dan Bisnis dalam menyambut Program Strategis Nasional.
Acara yang bertujuan untuk mengkaji pesawat N-219 Varian amfibi ini berlangsung di Auditorium Balai Pertemuan Dirgantara Kantor Pusat LAPN, Jakarta, pada Kamis 4 Mei. Thomas menjelaskan bahwa program prioritas nasional dan Proyek Strategis Nasional bisa selaras. Hal tersebut dapat mengacu dan mendorong cita-cita dalam industri penerbangan yang maju dan mandiri. Pesawat N-219 Diharapkan dapat mendarat di pulau kecil dan juga perairan.
Hal ini sesuai harapan presiden Joko Widodo agar selanjutnya dikembnagkan pesawat kelas menengah dengan payload 30-60 orang. Keinginanannya itu pernah di sampaikan saat meninjau proyek N-219. Ada cita-cita dan komitmen kuat, sehingga dalam Rencana Pembangaunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Telah dicantumkan program N-219, N-245, dan N-270.
Sementara itu, Ditjen Penguatan Inovasi Ristek Dikti Jumain Appe mengatakan bahwa N-219 merupakan kebangkitan penerbangan nasional yang kedua setelah sebelumnya Indonesia berhasil menerbangkan pesawat legendaris buatan anak bangsa N-250 Gatotkaca dan Krincing wesi, secata spesifik, Indonesia yang terdiri dari banyak pulau memerlukan dukungan nasional untuk transportasi udara. Tipe daerahnya dengan jarak pendek yeng membutuhkan konektifitas agar terwujud perekonomian yang merata dan N-219 dinalai tepat, industri komponen nasional perlu dikembangkan untuk mendukung pembuatan N-219. Selain membahas tentang pesawat N-219A (AMFIBI), diskusi sehari ini juga mengkaji kelayakan pengembangannya, Rencana pengembangan N219 dikupas mulai dari aspek teknis, project management, dan bisnis.
Spesifikasi Pesawat N-219A.
Pesawat N219 amfibi ini memiliki panjang badan 16,74 meter dengan tinggi 6,18 meter. Sedangkan lebar sayap pesawat 19,50 meter. Lebar kabin dalam pesawat 1,80 meter dengan tinggi 1,71 meter. Sedangkan panjang kabin pesawat 6,65 meter dengan kapasitas penumpang 19 orang. Sedikitnya bisa mengangkut tiga kontainer tipe D2 dengan dimensi 1,4 meter x 1,06 meter x 1,14 meter sebanyak 3 unit.
Agar bisa mendarat di air, bagian bawah pesawat dilengkapi dengan tambahan yang mirip seperti perahu nelayan. Jika ingin melakukan pendaratan di darat, roda pesawat akan keluar dari dari landing gear.
Kepala Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (LAPAN) Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, menyampaikan bahwa Indonesia pasar dan peluang yang besar dalam industri kedirgantaraan. Hal itu disampaikan Thomas saat memberikan sambutan Focus Group Discussion (FGD) bertemakan Kesiapan Komunitas Dirgantara Indonesia Drai Teknis,Project Menejemen dan Bisnis dalam menyambut Program Strategis Nasional.
Acara yang bertujuan untuk mengkaji pesawat N-219 Varian amfibi ini berlangsung di Auditorium Balai Pertemuan Dirgantara Kantor Pusat LAPN, Jakarta, pada Kamis 4 Mei. Thomas menjelaskan bahwa program prioritas nasional dan Proyek Strategis Nasional bisa selaras. Hal tersebut dapat mengacu dan mendorong cita-cita dalam industri penerbangan yang maju dan mandiri. Pesawat N-219 Diharapkan dapat mendarat di pulau kecil dan juga perairan.
Hal ini sesuai harapan presiden Joko Widodo agar selanjutnya dikembnagkan pesawat kelas menengah dengan payload 30-60 orang. Keinginanannya itu pernah di sampaikan saat meninjau proyek N-219. Ada cita-cita dan komitmen kuat, sehingga dalam Rencana Pembangaunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Telah dicantumkan program N-219, N-245, dan N-270.
Sementara itu, Ditjen Penguatan Inovasi Ristek Dikti Jumain Appe mengatakan bahwa N-219 merupakan kebangkitan penerbangan nasional yang kedua setelah sebelumnya Indonesia berhasil menerbangkan pesawat legendaris buatan anak bangsa N-250 Gatotkaca dan Krincing wesi, secata spesifik, Indonesia yang terdiri dari banyak pulau memerlukan dukungan nasional untuk transportasi udara. Tipe daerahnya dengan jarak pendek yeng membutuhkan konektifitas agar terwujud perekonomian yang merata dan N-219 dinalai tepat, industri komponen nasional perlu dikembangkan untuk mendukung pembuatan N-219. Selain membahas tentang pesawat N-219A (AMFIBI), diskusi sehari ini juga mengkaji kelayakan pengembangannya, Rencana pengembangan N219 dikupas mulai dari aspek teknis, project management, dan bisnis.
Spesifikasi Pesawat N-219A.
Pesawat N219 amfibi ini memiliki panjang badan 16,74 meter dengan tinggi 6,18 meter. Sedangkan lebar sayap pesawat 19,50 meter. Lebar kabin dalam pesawat 1,80 meter dengan tinggi 1,71 meter. Sedangkan panjang kabin pesawat 6,65 meter dengan kapasitas penumpang 19 orang. Sedikitnya bisa mengangkut tiga kontainer tipe D2 dengan dimensi 1,4 meter x 1,06 meter x 1,14 meter sebanyak 3 unit.
Agar bisa mendarat di air, bagian bawah pesawat dilengkapi dengan tambahan yang mirip seperti perahu nelayan. Jika ingin melakukan pendaratan di darat, roda pesawat akan keluar dari dari landing gear.
Monday, 1 May 2017
Pertemuan Pihak DAPA-Kemhan Kembali Membahas Program Pesawat Tempur KF-X/IF-X
DAPA-Kemhan Bertemu Bahas Proyek Pesat Tempur KF-X/IF-X Di Jakarta.
Sekretaris Jendral Kementrian Pertahanan, Laksdya TNI Widodo menerima Direktur General KF-X Group, Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korea Selatan, Jung Kwang-Sun beserta Delegasi (DAPA) Jum’at (28/4/2017) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Direktor General KF-X Program Group, DAPA Korsel, menyapaikan perkembangan proyek kerja sama pengembangan pesawat Tempur KF-X/IF-X antara Indonesia dan Korea Selatan. Meskipun dalam perjalananya terdapat berbagai permasalahan, namun dijelaskan permasalahan-permasalahan tersebut dapat diatasi bersama.
Pemerintah Korea Selatan berkomitmen untuk memastikan proyek kerjasama dapat terus berjalan dengan baik, “Kedua negara telah sepakat untuk menyelesaikan permasalahan – permasalahan dengan kerja sama yang baik antara kedua pihak”, ujar Direktor General KF-X Program Group, DAPA Korea Selatan.
Pemerintah Korea Selatan sangat mengerti apa yang menjadi kebutuhan Pemerintah Indonesia dalam proyek pembangunan pesawat Tempur IF-X. Karena itu apapun yang ingin dicapai Indonesia, Pihak Korea Selatan akan membantu dan mendukung semaksimal mungkin.
“Agar tujuan yang ingin dicapai Pemerintah Indonesia dapat terwujud, maka tidak hanya PT DI saja yang berperan, kami juga akan berusaha semaksimal mungkin memberikan dukungan agar Pemerintah Indonesia bisa mencapai tujuan”, jelasnya.
Sekjan Kemhan RI berterimakasih atas komitmen yang diberikan Korea Selatan baik dari pemerintah Korea Selatan, DAPA, atapun dari Korea Aerospace Industries (KAI), sehingga banyak kemajuan yang dicapai dalam proyek kerjasama pengembangan Pesawat tempur KF-X/IF-X.
“Kami sangat berterimakasih, baik dari DAPA maupun KAI yang telah bekerjasama dengan baik, agar program berjalan sukses. Komitmen yang baik tersebut dibutuhkan untuk kelanjutan kerjasama kedepan”, ujar Laksdya TNI Widodo.
Turut mendampingi Sekjen Kemhan RI, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kemhan RI Dr. Sutrimo dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemhan RI Dr. Ir. Anne Kusmayati, M.Sc.
Sekretaris Jendral Kementrian Pertahanan, Laksdya TNI Widodo menerima Direktur General KF-X Group, Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korea Selatan, Jung Kwang-Sun beserta Delegasi (DAPA) Jum’at (28/4/2017) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Direktor General KF-X Program Group, DAPA Korsel, menyapaikan perkembangan proyek kerja sama pengembangan pesawat Tempur KF-X/IF-X antara Indonesia dan Korea Selatan. Meskipun dalam perjalananya terdapat berbagai permasalahan, namun dijelaskan permasalahan-permasalahan tersebut dapat diatasi bersama.
Pemerintah Korea Selatan berkomitmen untuk memastikan proyek kerjasama dapat terus berjalan dengan baik, “Kedua negara telah sepakat untuk menyelesaikan permasalahan – permasalahan dengan kerja sama yang baik antara kedua pihak”, ujar Direktor General KF-X Program Group, DAPA Korea Selatan.
Pemerintah Korea Selatan sangat mengerti apa yang menjadi kebutuhan Pemerintah Indonesia dalam proyek pembangunan pesawat Tempur IF-X. Karena itu apapun yang ingin dicapai Indonesia, Pihak Korea Selatan akan membantu dan mendukung semaksimal mungkin.
“Agar tujuan yang ingin dicapai Pemerintah Indonesia dapat terwujud, maka tidak hanya PT DI saja yang berperan, kami juga akan berusaha semaksimal mungkin memberikan dukungan agar Pemerintah Indonesia bisa mencapai tujuan”, jelasnya.
Sekjan Kemhan RI berterimakasih atas komitmen yang diberikan Korea Selatan baik dari pemerintah Korea Selatan, DAPA, atapun dari Korea Aerospace Industries (KAI), sehingga banyak kemajuan yang dicapai dalam proyek kerjasama pengembangan Pesawat tempur KF-X/IF-X.
“Kami sangat berterimakasih, baik dari DAPA maupun KAI yang telah bekerjasama dengan baik, agar program berjalan sukses. Komitmen yang baik tersebut dibutuhkan untuk kelanjutan kerjasama kedepan”, ujar Laksdya TNI Widodo.
Turut mendampingi Sekjen Kemhan RI, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kemhan RI Dr. Sutrimo dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemhan RI Dr. Ir. Anne Kusmayati, M.Sc.
PT. PAL Indonesia Kembali Mengirimkan Kapal Perang Ke Dua Pesanan Filiphina Pada Hari Ini 2 Mei 2017
Hari Ini 2 Mei 2017 Kapal Perang Pesanan Filiphina SSV Davao Del Sur Buatan Indonesia Dikirimkan.
Bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada hari ini 2 Mei, PT. PAL Indonesia mengukirkan sebuah sejarah yakni pengiriman kapal perang ke dua pesanan AL Filiphina, Mentri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dijadalkan memberangkatkan ekspor kapal perang ke dua pesanan Filiphina buatan PT. PAL Indonesia pada hari ini 2 Mei 2017 di dermaga sisi timur, Divisi Kapal Niaga, Ujung Surabaya.
Menejer Humas PT. PAL Indonesia Bayu Witjaksono mengatakan pemberangkatan awal dijadwalkan pada pertengahan April 2017, Namun karena harus menyesuaikan jadwal sejumlah pejabat, maka pengiriman baru bisa dilakukan pada awal Mei ini. Meski demikian, PT. PAL Indonesia masih memenuhi unsur ketepatan waktu pengiriman, sebab batas waktu pengiriman kapal pesanan Angkatan Laut Filiphina tersebut masih bulan Juni 2017.
"Ketepatan waktu pengerjaan dan pengiriman menjadi catatan tersendiri dan merupakan nilai tambah yang ditawarkan PT PAL Indonesia kepada negara pemesan," katanya, Senin (1/5/2017).
Selain dihadiri Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pemberangkatan kapal juga akan dihadiri oleh Wakil mentri pertahanan Filiphina beserta jajaran pejabat AL negara tersebut. Sebelumnya Filiphina memesan dua unit kapal perang "Landing Platform Dock" atau LPD jenis "Strategic Sealift Vessel" (SSV) yang dilengkapi persenjataan canggih dan pendaratan tiga helikopter ditambah fasilitas hanggar.
SSV-602 memiliki kemampuan mengangkut dua unit kapal "Landing craft Uutility" Atau LCU ditambah berbagai kendaraan tempur dari truk militer hingga Amphibious Assault Vehicle (AAV).
Dengan memiliki draft kapal 5 meter, pesanan kedua kapal perang ini mampu menjangkau hingga ke perairan yang dangakal serta dapat di fungsikan sebagai Rumah Sakit apung dan SAR ketika sedang terjadi bencana.
Kapal perang pesanan kedua ini diberi nama "Davao Del Sur" yang diambil dari nama provinsi kelahiran Presiden Filiphina Rodrigo Duterte sedangkan kapal pertama dinamai 'Tarlac' yang merupakan provinsi kelahiran Presiden Filiphina sebelumnya Benigno Simeon Aquino. Secara umum penyelesaian kapal bernomor lambung 602 itu lebih cepat dibandingkan kapal pesanan pertama yang membutuhkan waktu sekitar dua tahun. Pesanan pertama diiluncurkan pada 18 Januari 2016 dan tiba di Manila pada Jumat 13 Mei 2016 pukul 22.30 waktu setempat atau tepat batas waktu pengiriman, sedangkan kapal pesanan kedua ini dijadwalkan akan tiba di Manila pada Senin 8 Mei 2017.
Bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada hari ini 2 Mei, PT. PAL Indonesia mengukirkan sebuah sejarah yakni pengiriman kapal perang ke dua pesanan AL Filiphina, Mentri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dijadalkan memberangkatkan ekspor kapal perang ke dua pesanan Filiphina buatan PT. PAL Indonesia pada hari ini 2 Mei 2017 di dermaga sisi timur, Divisi Kapal Niaga, Ujung Surabaya.
Menejer Humas PT. PAL Indonesia Bayu Witjaksono mengatakan pemberangkatan awal dijadwalkan pada pertengahan April 2017, Namun karena harus menyesuaikan jadwal sejumlah pejabat, maka pengiriman baru bisa dilakukan pada awal Mei ini. Meski demikian, PT. PAL Indonesia masih memenuhi unsur ketepatan waktu pengiriman, sebab batas waktu pengiriman kapal pesanan Angkatan Laut Filiphina tersebut masih bulan Juni 2017.
"Ketepatan waktu pengerjaan dan pengiriman menjadi catatan tersendiri dan merupakan nilai tambah yang ditawarkan PT PAL Indonesia kepada negara pemesan," katanya, Senin (1/5/2017).
Selain dihadiri Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu pemberangkatan kapal juga akan dihadiri oleh Wakil mentri pertahanan Filiphina beserta jajaran pejabat AL negara tersebut. Sebelumnya Filiphina memesan dua unit kapal perang "Landing Platform Dock" atau LPD jenis "Strategic Sealift Vessel" (SSV) yang dilengkapi persenjataan canggih dan pendaratan tiga helikopter ditambah fasilitas hanggar.
SSV-602 memiliki kemampuan mengangkut dua unit kapal "Landing craft Uutility" Atau LCU ditambah berbagai kendaraan tempur dari truk militer hingga Amphibious Assault Vehicle (AAV).
Dengan memiliki draft kapal 5 meter, pesanan kedua kapal perang ini mampu menjangkau hingga ke perairan yang dangakal serta dapat di fungsikan sebagai Rumah Sakit apung dan SAR ketika sedang terjadi bencana.
Kapal perang pesanan kedua ini diberi nama "Davao Del Sur" yang diambil dari nama provinsi kelahiran Presiden Filiphina Rodrigo Duterte sedangkan kapal pertama dinamai 'Tarlac' yang merupakan provinsi kelahiran Presiden Filiphina sebelumnya Benigno Simeon Aquino. Secara umum penyelesaian kapal bernomor lambung 602 itu lebih cepat dibandingkan kapal pesanan pertama yang membutuhkan waktu sekitar dua tahun. Pesanan pertama diiluncurkan pada 18 Januari 2016 dan tiba di Manila pada Jumat 13 Mei 2016 pukul 22.30 waktu setempat atau tepat batas waktu pengiriman, sedangkan kapal pesanan kedua ini dijadwalkan akan tiba di Manila pada Senin 8 Mei 2017.
Saturday, 29 April 2017
TNI AL Kembali Memesan Kapal Perang Jenis LPD 124 M Kepada PT. PAL Indonesia
PT. PAL Indonesia Kembali Menerima Pesanan Kapal Perang Jenis LPD 124 M Dari TNI AL.
TNI AL kembali memesan kapal perang ke PT. PAL Indonesia, jenis LPD (Landing Platform Dock) dengan tambahan beberapa teknologi didalamnya. Direktur Utama PT. PAL Indonesia Budiman Saleh di Surabaya 28/4/17 mengatakan, pesanan TNI AL merupakan lanjutan dari kontrak kerja Nomor KTR/03/02-49/I/2017/ Disadal pada 11 Januari 2017.
Kontrak dilanjutkan dengan proses pemotongan plat baja pertama atau 'first steel cutting' di bengkel Fabrikasi Divisi Kapal Niaga oleh Laksamana Muda TNI Mulyadi.
“Pasar dalam negeri merupakan salah satu potensi besar dan panjang untuk terus digali, ditambah pasar baru luar negeri,” ujarnya.
Oleh karena itu, dengan pengembangan teknologi kapal terbaik untuk dalam negeri, diharapkan berkembang berkelanjutan ke luar negeri. Budiman mengaku, pemenuhan pasar dalam negeri khususnya TNI AL bisa menjadi salah satu alat promosi sekaligus menyakinkan pasar luar negeri.
“Kami bersama-sama dengan TNI AL bisa meyakinkan pasar luar negeri, salah satunya yang potensi adalah Malaysia dan negara-negara di Afrika,” ujarnya.
Kapal yang dipesan TNI AL kali ini memiliki panjang kurang dari LPD sebelumnya namun memiliki daya angkut yang lebih besar Total panjang sekitar 124 meter, dan memiliki lebar 21 meter, dengan kecanggihan mampu mengangkut pasukan dan 'crew' sebanyak 771 personel, dan mampu berlayar selama 15 hari dengan kecepatan maksimal mencapai 16 knot.
Digerakkan dengan 2 mesin setara 3.900 Hourse Power (HP), Dan bobot penuh mencapai 7.200 ton, serta dapat menjangkau jarak sepanjang 10.000 mil laut. Kapal ini juga bisa menampung 3 Helikopter "stand by", dan dilengkapi peralatan medis, serta dapat menjangkau operasi kemanusiaan (Non-Militer). Kapal LPD ini juga mampu membawa serta 4 kapal, terdiri dari dua jenis kapal pengangkut batalyon, dan dua kapal pengangkut pasukan patroli militer.
Dan pada saat terjadi musibah/bencana, kapal bisa menjalankan misi kemanusiaan baik secara evakuasi, pencarian, penyelamatan bahkan fungsi administrasi pemerintah yang bergerak. Untuk terget penyelesaian pembuatan kapal diperkirakan selama 23 bulan, dan diharapkan dapat membantu dalam tugas kemiliteran dan Non-Militer TNI AL. Sebelumnya, kapal jenis LPD yang dipesan memiliki panjang 125 meter melalui "transfer of technology" dari Korea Selatan, dan kini dikembangkan menjadi "Strategic Sealift Vessel” (SSV yang dipesan militer Filiphina) 123 meter dan LPD 124 meter.
Pelaksanaan First Stell Cutting.
Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto, S.H., M.A.P., menghadiri FIRST STEEL CUTTING Kapal Landing Platform Dock (LPD) di Galangan PT. PAL Indonesia Surabaya.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Asisten Logistik (Aslog) Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Muda (Laksda) TNI Mulyadi, S.Pi., M.A.P., bertempat di Galangan PT.PAL Indonesia Surabaya, (28/04/2017).
Kapal LPD didesain dengan panjang kapal 124 Meter, lebar 21 Meter dengan kecepatan maksimum 16 Knot dan dilengkapi mesin pendorong sebesar 2 x 2920 KW atau setara dengan 3900 HP serta memiliki kemampuan angkut hingga 771 personel yang terdiri dari Kru, Militer dan Penumpang.
LPD juga dapat membawa 3 Helikopter, 2 Kapal Landing Craft Utility (LCU), 2 Landing Craft Vehicle Personel (LCVP), Tank hingga Truk militer.
Aslog Kasal mengatakan, pembangunan kapal LPD yang dilaksanakan PT. PAL Indonesia merupakan realisasi dari Renstra pembangunan kekuatan TNI AL, menuju pencapaian esensial kekuatan minimum atau Minimum Essensial Force.
Pembangunan kapal-kapal TNI Angkatan Laut yang dilaksanakan di galangan kapal dalam negeri, baik BUMN maupun BUMS merupakan bentuk komitmen TNI Angkatan Laut untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya pemberdayaan potensi nasional. Kapal jenis LPD pesanan TNI AL telah melalui proses First Stell Cutting yang merupakan awal dari kegiatn Fabrikasi, setelah steel cutting ini masih banyak proses yang harus dilalui rangkaiannya seperti Assembly, Kell Laying, Launching, dan pengetasan-pengetasan. Aslog Kasal didampingi Pangarmatim dan Dirut PT.PAL Indonesia Budiman Shaleh, melaksaksanakan penekanan tombol menandai pelaksanaan First Steel Cutting Kapal LPD di Galangan PT. PAL Indonesia dan dilanjutkan peninjauan Maket.
Hadir dalam acara ini, Kadislaikmatal Laksma TNI Sudarmoko, Kadismatal Laksma TNI Aziz Ikhsan Bachtiar, Pati Sahli Kasal bidang E Jemen Laksma TNI Ismaya, Dan Satgas Laksma TNI Rivai serta Para Direksi dan Staf PT. PAL Indonesia.
TNI AL kembali memesan kapal perang ke PT. PAL Indonesia, jenis LPD (Landing Platform Dock) dengan tambahan beberapa teknologi didalamnya. Direktur Utama PT. PAL Indonesia Budiman Saleh di Surabaya 28/4/17 mengatakan, pesanan TNI AL merupakan lanjutan dari kontrak kerja Nomor KTR/03/02-49/I/2017/ Disadal pada 11 Januari 2017.
Kontrak dilanjutkan dengan proses pemotongan plat baja pertama atau 'first steel cutting' di bengkel Fabrikasi Divisi Kapal Niaga oleh Laksamana Muda TNI Mulyadi.
“Pasar dalam negeri merupakan salah satu potensi besar dan panjang untuk terus digali, ditambah pasar baru luar negeri,” ujarnya.
Oleh karena itu, dengan pengembangan teknologi kapal terbaik untuk dalam negeri, diharapkan berkembang berkelanjutan ke luar negeri. Budiman mengaku, pemenuhan pasar dalam negeri khususnya TNI AL bisa menjadi salah satu alat promosi sekaligus menyakinkan pasar luar negeri.
“Kami bersama-sama dengan TNI AL bisa meyakinkan pasar luar negeri, salah satunya yang potensi adalah Malaysia dan negara-negara di Afrika,” ujarnya.
Kapal yang dipesan TNI AL kali ini memiliki panjang kurang dari LPD sebelumnya namun memiliki daya angkut yang lebih besar Total panjang sekitar 124 meter, dan memiliki lebar 21 meter, dengan kecanggihan mampu mengangkut pasukan dan 'crew' sebanyak 771 personel, dan mampu berlayar selama 15 hari dengan kecepatan maksimal mencapai 16 knot.
Digerakkan dengan 2 mesin setara 3.900 Hourse Power (HP), Dan bobot penuh mencapai 7.200 ton, serta dapat menjangkau jarak sepanjang 10.000 mil laut. Kapal ini juga bisa menampung 3 Helikopter "stand by", dan dilengkapi peralatan medis, serta dapat menjangkau operasi kemanusiaan (Non-Militer). Kapal LPD ini juga mampu membawa serta 4 kapal, terdiri dari dua jenis kapal pengangkut batalyon, dan dua kapal pengangkut pasukan patroli militer.
Dan pada saat terjadi musibah/bencana, kapal bisa menjalankan misi kemanusiaan baik secara evakuasi, pencarian, penyelamatan bahkan fungsi administrasi pemerintah yang bergerak. Untuk terget penyelesaian pembuatan kapal diperkirakan selama 23 bulan, dan diharapkan dapat membantu dalam tugas kemiliteran dan Non-Militer TNI AL. Sebelumnya, kapal jenis LPD yang dipesan memiliki panjang 125 meter melalui "transfer of technology" dari Korea Selatan, dan kini dikembangkan menjadi "Strategic Sealift Vessel” (SSV yang dipesan militer Filiphina) 123 meter dan LPD 124 meter.
Pelaksanaan First Stell Cutting.
Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto, S.H., M.A.P., menghadiri FIRST STEEL CUTTING Kapal Landing Platform Dock (LPD) di Galangan PT. PAL Indonesia Surabaya.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Asisten Logistik (Aslog) Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Muda (Laksda) TNI Mulyadi, S.Pi., M.A.P., bertempat di Galangan PT.PAL Indonesia Surabaya, (28/04/2017).
Kapal LPD didesain dengan panjang kapal 124 Meter, lebar 21 Meter dengan kecepatan maksimum 16 Knot dan dilengkapi mesin pendorong sebesar 2 x 2920 KW atau setara dengan 3900 HP serta memiliki kemampuan angkut hingga 771 personel yang terdiri dari Kru, Militer dan Penumpang.
LPD juga dapat membawa 3 Helikopter, 2 Kapal Landing Craft Utility (LCU), 2 Landing Craft Vehicle Personel (LCVP), Tank hingga Truk militer.
Aslog Kasal mengatakan, pembangunan kapal LPD yang dilaksanakan PT. PAL Indonesia merupakan realisasi dari Renstra pembangunan kekuatan TNI AL, menuju pencapaian esensial kekuatan minimum atau Minimum Essensial Force.
Pembangunan kapal-kapal TNI Angkatan Laut yang dilaksanakan di galangan kapal dalam negeri, baik BUMN maupun BUMS merupakan bentuk komitmen TNI Angkatan Laut untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya pemberdayaan potensi nasional. Kapal jenis LPD pesanan TNI AL telah melalui proses First Stell Cutting yang merupakan awal dari kegiatn Fabrikasi, setelah steel cutting ini masih banyak proses yang harus dilalui rangkaiannya seperti Assembly, Kell Laying, Launching, dan pengetasan-pengetasan. Aslog Kasal didampingi Pangarmatim dan Dirut PT.PAL Indonesia Budiman Shaleh, melaksaksanakan penekanan tombol menandai pelaksanaan First Steel Cutting Kapal LPD di Galangan PT. PAL Indonesia dan dilanjutkan peninjauan Maket.
Hadir dalam acara ini, Kadislaikmatal Laksma TNI Sudarmoko, Kadismatal Laksma TNI Aziz Ikhsan Bachtiar, Pati Sahli Kasal bidang E Jemen Laksma TNI Ismaya, Dan Satgas Laksma TNI Rivai serta Para Direksi dan Staf PT. PAL Indonesia.
Wednesday, 26 April 2017
Selamat Datang Di Indonesia. (Potret Buram Bangsa Indonesia)
POTRET BURAM GENERASI PENERUS BANGSA INDONESIA
Lagi Saya akan menyampaikan sebuah Kritikan bagi Bangsa ini dan saya tujukkan kepada seluruh anggota dewan disana yang tidak memiliki etika sebagai pengemban amanah rakyat, tulisan ini saya dapatkan dari chat di BBM Teman saya yang masih peduli akan kelangsungan masa depan Indonesia dan tidak saya sebutkan namanya, Yang mana tulisan ini dapat mewakili potret buram para generasi penerus bangsa yang akan menentukan kemana bangsa ini menuju, ok langsung saja dan semoga ada anggota dewan dan para penegak hukum di negeri ini yang mau membaca lagi tulisan saya ini dan semoga mereka cepat sadar..
"14 tahun diperkosa 14 orang. 19 tahun diperkosa 19 orang... Selamat Datang di INDONESIA dimana teman bisa jadi pacar, pacar bisa jadi mantan, dan mantan bisa jadi pacar... Selamat Datang di Indonesia dimana anak SD pacaran manggilnya Ayah Bunda. Anak SMP diperkosa sampai matii, anak SMA ngaku anak pejabat Polri, anak kuliahan berani bunuh Dosennya gara-gara skripsi ditolak.
Sonya Depari anak yang berani memaki-maki polwan yang menghentikan kendaraannya kini menjadi Duta Narkoba.. Zaskia Gotik yang bekerja sebagai penyayi dangdut terkenal dengan goyang itiknya... Sangat tidak mendidik!.. Menghina simbol negara dan kini menjadi Duta Pancasila?!!.. Nurmayani S. Guru yang mencubit anak muridnya karena nakal kini dipenjara!... SELAMAT DATANG DI INDONESIA... Hanya di Indonesia hal itu dapat kita temui.. Kita lihat di Jepang Koruptor di Harakiri sampai mati, Di Korea Utara Orang salah di hukum mati.. Di China Koruptor di hukum Mati... Di Indonesia Orang Salah Dibela Sampai Matii..
Nenek Asyani mencuri 2 batang pohon di vonis penjara 1 tahun... PT. Bumi Mekar Hijau membakar habis 20.000 ha hutan Vonis Tidak Bersalah,,(Hahh hakimnya goblok kali, gimana kalo rumah bapak saya bakar?)... Maling sandal seharga Rp 5.000 Vonis 5 tahun penjara.. Korupsi 21,2 Milyar Rupiah Vonis 4,5 tahun Penjara.. Sekali lagi SELAMAT DATANG DI INDONESIA dimana Hukum di Negara Kita Tercinta Sangatlah Luar Biasa, Lain Dari pada Yang Lain, dimana hukum TUMPUL KE ATAS NAMUN SANGAT TAJAM KEBAWAH!!!... Haloo Indonesia yang Mental anak Sekolahnya pada cengeng.. Dijewer dikit Lapor, Dirazia Rambutnya Laporr lalu guru yang di open jara, lalu Guru dicukur balik siapa yang pantas untuk disalahkan??? Siapakah kini pelipur Lara nan Setia bagi Ibu Pertiwi??... Telah Hilang Moral Dinegara ini... Telah Gagal Pahlawanku Untuk Memerdekakan dan Mempertahankan Bangsa Ini... Siapakah kini pahlawan hati, Pembela Bnagsa sejati???
Lihatlah Negara Lain Tertawa Terbahak-bahak Melihat Potret Hukum Konyol Yang Hanya Ada Di Sebuah Negara Bernama Indonesia... Mungkin Kalian Para Penegak Hukum Kurang Piknik ya?...
Salam Pelajar, dan Salam anak muda Indonesia..."
Seperti itukah Potret para REMAJA INDONESIA? Seperti itukah Potret kelam para GENERASI PENERUS BANGSA?? Seperti itukah potret para PENEGAK HUKUM DI INDONESIA??? Seperti itukah potret para ANGGOTA DEWAN KITA????. Mau kalian jadikan apa Bangsa ini, INDONESIA? Apa yang akan kalian wariskan nanti untuk anak cucu kalian? NARKOBA, Korupsi, atau lain sebagainya?
Sadarlah wahai para Remaja Indonesia, Para penegak Hukum Indonesia, dan para Anggota Dewan, bahwa kalin sedang membawa sebuah Kapal Besar bernama Indonesia. Jika Kalian masih terus-terusan seperti ini, Narkoba, Korupsi, Nepotisme, Punghli, Sogok masih kalian jadikan sebagai Budaya sehari-hari. Mau kalian Bawa Kemana INDONESIA nantinya??
Ingatlah Kamu, Aku, Kalian, dan Mereka sejak Kecil Kita Disini, Kita Pakai Tanahnya, Kita Minum Airnya, Kita Hirup Udaranya, Masa Kita gak ada Terimakasihnya Bagi Bangsa ini??
WOWW DATA YANG SANGAT HEBAT.
Cobalah saat kalian telah selesai membaca tulisan ini lakukan satu hal yang sangat mudah yakni dengarkanlah LAGU PADAMU NEGERI ketika kalian berada di kamar dan pejamkan mata kalian serta resapi sungguh-sungguh pasti jiwa kalian akan tersadarkan dilanjutkan dengan lagu-lagu nasional lain yang terkait.
Teriama Kasih Telah Membaca...
Siapa Calon Pengganti F5 Tiger Indonesia?
Siapa Calon Terkuat Sebagai Pengganti F5 Tiger Indonesia?
Kepala staf TNI AU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, meminta pengadaan pesawat tempur baru ke Kementrian Pertahanan Republik Indonesia karena pesawat tempur lawas yakni F5 Tiger II sudah di pensiunkan dan disinpan di museum. Saat ini F5 Tiger sudah sudah berakhir masa baktinya dan baru saja menghuni museum Dirgantara Mandala Yogyakarta pada 25 April kemarin.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan sudah mengirimkan permintaan dan spesifikasi pesawat ke Kementrian Pertahanan Republik Indonesia beserta spesifikasi pesawat tempur pengganti 'si macan' julukan F5 Tiger Indonesia, “Kami meminta pesawat generasi 4,5 dan harus lebih canggih,” kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Dipasar Dunia ada beberapa pesawat tempur generasi 4,5 , seperti Typhoon, F16, SU 35, Rafale, Grippen NG, J11D, dan J10C. (varian termutakhir pesawat tempur J-11 dan J-10 buatan China). Saat ini sering terdengar Indonesia intensif mengadakan pembicaraan dengan Rusia untuk kemungkinan pembelian 12 unit pesawat tempur SU 35, sebagaimana pernah dinyatakan dalam wawancara Direktur Kerjasama dan Kebijakan Rostec, Victor Cladov, dengan media Rusia, Ria Novosti.
“Keputusan awal sudah dibuat, kita masih menunggu dimulainya negosiasi. Menteri Pertahanan Indonesia diharapkan mengunjungi Moskow untuk sebuah konferensi tentang keamanan. Di sela-sela konferensi akan ada pertemuan yang membahas teknis militer, kita akan melakukannya disitu” kata Victor.
Pesawat Legendaris Telah Purna Tugas.
Pesawat Tempur F5 Tiger II kini telah purna tugas setelah 35 tahun mengudara di langit Indonesia. Sejak kedatangan pertamanya Pesawat yang dijuluki 'si macan' ini telah banyak dilibatkan dalam banyak operasi dan latihan dalam rangka menjaga Keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mulai dari operasi Panah diwilayah Aceh pada tahun 1990-1992, Operasi Elang Sakti XXI (Operasi pengamanan perbatasan NTT) Tahun 1999, Operasi Garuda Jaya, Operasi Pengamatan Udara Perbatasan kelanjutan dari Operasi Elang Sakti di NTT, dan juga Operasi Oscar yang merupakan operasi pengamanan wilayah perairan, termasuk mencegah penyelundupan lewat jalur laut.
Sedangkan kegiatan latihan yang meliputi Latihan Elang Gesit, Latihan Tutuka, Latihan Sikatan Daya, Latihan Angkasa Yudha, Latihan Gabungan Laut, Latihan Gabungan TNI dan latihan bersama dengan negara tetangga.
Keberadaan pesawat ini dimulai dari turunnya kemampuan armada F-86 Avon Sabre di Skadron Udara 14 Lanud Iswahyudi. Pesawat tempur F-5 E/F Tiger kemudian dipilih yang merupakan buatan Northrop Co, Amerika Serikat (AS).
Perencanaan pembelian pesawat kemudian dilakukan oleh Operasi Komodo yang dimulai pada tahun 1978.
Operasi Komodo ini juga melaksanakan pembangunan fasilitas yang akan digunakan di Lanud Iswahyudi dan pendidikan bagi para crew yang akan dipersiapkan untuk menjadi penerbang, instruktur, dan teknisi pesawat.
Tiga penerbang TNI AU yang dikirim saat itu untuk mengikuti pendidikan di AS adalah Komandan Skadron Udara 14 Mayor Pnb Holki Basah Kartadibrata, Perwira Operasi Skadud 14 Mayor Pnb Budihardjo Surono, dan Kapten Pnb Lambert Silooy yang kemudian digantikan oleh Kapten Pnb Zeky Ambadar.
Mereka menjalani pendidikan di Skadron 225th Tactical Fighter Training Squadron yang menggunakan pesawat F-5 B dan F-5 E/F mulai 27 Januari 1980.
Pada akhir Mei 1980, mereka siap menjadi instruktur bagi para penerbang muda di Skadron Udara 14.
Untuk mencetak para penerbang F-5 E/F Tiger II di Skadron Udara 14, ketiga pioner tersebut secara berlanjut juga melaksanakan konversi penerbang-penerbang lainnya hingga menjadi penerbang tangguh dan profesional. Para penerbang yang berhasil menerbangkan pesawat F-5 kemudian mendapat sebutan 'Eagle'.
Tanggal 21 April 1980, gelombang pertama armada F-5 E/F Tiger II mulai tiba di Indonesia. Sebanyak 8 unit dari 16 unit pesawat diangkut dengan menggunakan pesawat C-5A Galaxy milik Military Airlift Command USAF yang diterbangkan langsung dari Amerika Serikat, sedangkan sisanya dikirim pada 5 Juli 1980. Selanjutnya pesawat dirakit kembali di Skadron Udara 14 dengan melibatkan teknisi dari TNI AU.
Hingga pada tanggal 28 April 1980, pesawat F- 5 F dengan nomor seri TL-0514 berhasil melakukan uji terbang untuk pertama kalinya.
Pada awal tahun 1990-an, pesawat ini disebut masih mampu bersaing dengan pesawat-pesawat tempur terbaru saat itu. Namun kemampuan avionik dan sistem senjatanya harus ditingkatkan.
Pimpinan TNI AU menyelenggarakan program modernisasi F-5 E/F Tiger II bekerjasama dengan perusahaan penerbangan Belgia, Societe Anonyme Belge de Construction Aeronautiques (SABCA). Program yang dinamai 'Progam Macan' di skantek 042 yang dilaksanakan mulai 1 Juli 1999 sampai dengan 28 Februari 2001.
Selama lebih kurang 35 pengabdiannya, armada F-5 E/F Tiger II berhasil mencetak sedikitnya enam penerbang TNI AU yang berhasil melewati angka 2.000 jam terbang.
Pada 28 April 2016 merupakan saat terakhir pesawat tempur ini melaksanakan misi penerbangan di langit Indonesia. Pada saat itu dua pesawat F-5 E Tiger II melaksanakan misi Simulated Surface Attack (Phoenix Flight) dengan TS-0216.
Pada bulan Mei 2016, berdasarkan telegram, pimpinan TNIAU Nomor T/719/2016 tanggal 3 Mei 2016 tentang penghentian sementara pengoperasian (stop flying) seluruh pesawat F-5 E/F Tiger Skadron II Skadron Udara Lanud Iswahyudi, Komandan Skadron Udara 14 Letkol Pnb Abdul Haris memerintahkan kepada penerbang untuk menghentikan operasional pesawat F-5 E/F Tiger II.
Kepala Staf Angkatan Udara TNI AU, Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan saat ini pesawat F-5 E/F Tiger II akan menjalani tugas barunya.
"(Pesawat ini) Akan menjadi inspirasi untuk masyarakat DIY dan Indonesia secara keseluruhan, bisa memegang langsung pesawat legendaris pada jamannya," ujar Hadi usai meresmikan monumen Pesawat F-5 E/F Tiger II di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta.
Kepala staf TNI AU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, meminta pengadaan pesawat tempur baru ke Kementrian Pertahanan Republik Indonesia karena pesawat tempur lawas yakni F5 Tiger II sudah di pensiunkan dan disinpan di museum. Saat ini F5 Tiger sudah sudah berakhir masa baktinya dan baru saja menghuni museum Dirgantara Mandala Yogyakarta pada 25 April kemarin.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan sudah mengirimkan permintaan dan spesifikasi pesawat ke Kementrian Pertahanan Republik Indonesia beserta spesifikasi pesawat tempur pengganti 'si macan' julukan F5 Tiger Indonesia, “Kami meminta pesawat generasi 4,5 dan harus lebih canggih,” kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Dipasar Dunia ada beberapa pesawat tempur generasi 4,5 , seperti Typhoon, F16, SU 35, Rafale, Grippen NG, J11D, dan J10C. (varian termutakhir pesawat tempur J-11 dan J-10 buatan China). Saat ini sering terdengar Indonesia intensif mengadakan pembicaraan dengan Rusia untuk kemungkinan pembelian 12 unit pesawat tempur SU 35, sebagaimana pernah dinyatakan dalam wawancara Direktur Kerjasama dan Kebijakan Rostec, Victor Cladov, dengan media Rusia, Ria Novosti.
“Keputusan awal sudah dibuat, kita masih menunggu dimulainya negosiasi. Menteri Pertahanan Indonesia diharapkan mengunjungi Moskow untuk sebuah konferensi tentang keamanan. Di sela-sela konferensi akan ada pertemuan yang membahas teknis militer, kita akan melakukannya disitu” kata Victor.
Pesawat Legendaris Telah Purna Tugas.
Pesawat Tempur F5 Tiger II kini telah purna tugas setelah 35 tahun mengudara di langit Indonesia. Sejak kedatangan pertamanya Pesawat yang dijuluki 'si macan' ini telah banyak dilibatkan dalam banyak operasi dan latihan dalam rangka menjaga Keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mulai dari operasi Panah diwilayah Aceh pada tahun 1990-1992, Operasi Elang Sakti XXI (Operasi pengamanan perbatasan NTT) Tahun 1999, Operasi Garuda Jaya, Operasi Pengamatan Udara Perbatasan kelanjutan dari Operasi Elang Sakti di NTT, dan juga Operasi Oscar yang merupakan operasi pengamanan wilayah perairan, termasuk mencegah penyelundupan lewat jalur laut.
Sedangkan kegiatan latihan yang meliputi Latihan Elang Gesit, Latihan Tutuka, Latihan Sikatan Daya, Latihan Angkasa Yudha, Latihan Gabungan Laut, Latihan Gabungan TNI dan latihan bersama dengan negara tetangga.
Keberadaan pesawat ini dimulai dari turunnya kemampuan armada F-86 Avon Sabre di Skadron Udara 14 Lanud Iswahyudi. Pesawat tempur F-5 E/F Tiger kemudian dipilih yang merupakan buatan Northrop Co, Amerika Serikat (AS).
Perencanaan pembelian pesawat kemudian dilakukan oleh Operasi Komodo yang dimulai pada tahun 1978.
Operasi Komodo ini juga melaksanakan pembangunan fasilitas yang akan digunakan di Lanud Iswahyudi dan pendidikan bagi para crew yang akan dipersiapkan untuk menjadi penerbang, instruktur, dan teknisi pesawat.
Tiga penerbang TNI AU yang dikirim saat itu untuk mengikuti pendidikan di AS adalah Komandan Skadron Udara 14 Mayor Pnb Holki Basah Kartadibrata, Perwira Operasi Skadud 14 Mayor Pnb Budihardjo Surono, dan Kapten Pnb Lambert Silooy yang kemudian digantikan oleh Kapten Pnb Zeky Ambadar.
Mereka menjalani pendidikan di Skadron 225th Tactical Fighter Training Squadron yang menggunakan pesawat F-5 B dan F-5 E/F mulai 27 Januari 1980.
Pada akhir Mei 1980, mereka siap menjadi instruktur bagi para penerbang muda di Skadron Udara 14.
Untuk mencetak para penerbang F-5 E/F Tiger II di Skadron Udara 14, ketiga pioner tersebut secara berlanjut juga melaksanakan konversi penerbang-penerbang lainnya hingga menjadi penerbang tangguh dan profesional. Para penerbang yang berhasil menerbangkan pesawat F-5 kemudian mendapat sebutan 'Eagle'.
Tanggal 21 April 1980, gelombang pertama armada F-5 E/F Tiger II mulai tiba di Indonesia. Sebanyak 8 unit dari 16 unit pesawat diangkut dengan menggunakan pesawat C-5A Galaxy milik Military Airlift Command USAF yang diterbangkan langsung dari Amerika Serikat, sedangkan sisanya dikirim pada 5 Juli 1980. Selanjutnya pesawat dirakit kembali di Skadron Udara 14 dengan melibatkan teknisi dari TNI AU.
Hingga pada tanggal 28 April 1980, pesawat F- 5 F dengan nomor seri TL-0514 berhasil melakukan uji terbang untuk pertama kalinya.
Pada awal tahun 1990-an, pesawat ini disebut masih mampu bersaing dengan pesawat-pesawat tempur terbaru saat itu. Namun kemampuan avionik dan sistem senjatanya harus ditingkatkan.
Pimpinan TNI AU menyelenggarakan program modernisasi F-5 E/F Tiger II bekerjasama dengan perusahaan penerbangan Belgia, Societe Anonyme Belge de Construction Aeronautiques (SABCA). Program yang dinamai 'Progam Macan' di skantek 042 yang dilaksanakan mulai 1 Juli 1999 sampai dengan 28 Februari 2001.
Selama lebih kurang 35 pengabdiannya, armada F-5 E/F Tiger II berhasil mencetak sedikitnya enam penerbang TNI AU yang berhasil melewati angka 2.000 jam terbang.
Pada 28 April 2016 merupakan saat terakhir pesawat tempur ini melaksanakan misi penerbangan di langit Indonesia. Pada saat itu dua pesawat F-5 E Tiger II melaksanakan misi Simulated Surface Attack (Phoenix Flight) dengan TS-0216.
Pada bulan Mei 2016, berdasarkan telegram, pimpinan TNIAU Nomor T/719/2016 tanggal 3 Mei 2016 tentang penghentian sementara pengoperasian (stop flying) seluruh pesawat F-5 E/F Tiger Skadron II Skadron Udara Lanud Iswahyudi, Komandan Skadron Udara 14 Letkol Pnb Abdul Haris memerintahkan kepada penerbang untuk menghentikan operasional pesawat F-5 E/F Tiger II.
Kepala Staf Angkatan Udara TNI AU, Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan saat ini pesawat F-5 E/F Tiger II akan menjalani tugas barunya.
"(Pesawat ini) Akan menjadi inspirasi untuk masyarakat DIY dan Indonesia secara keseluruhan, bisa memegang langsung pesawat legendaris pada jamannya," ujar Hadi usai meresmikan monumen Pesawat F-5 E/F Tiger II di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta.
Monday, 24 April 2017
Korea Utara Ancam Akan Tenggelamkan Kapal Induk AS
Korea Utara Ancam Akan Menenggelamkan Kapal Induk Amerika Serikat Dengan Sekali Serangan.
Korea Utara mengatakan pihaknya siap untuk menenggelamkan kapal Induk Amerika Serikat untuk menunjukan kekuatan militernya. Hal itu dipacu dengan bergabungnya dua kapal angkatan laut Jepang dengan kelompok kapal Induk Amerika untuk latihan di pasifik barat.
"Pasukan revolusioner kita siap untuk menenggelamkan kapal induk bertenaga nuklir AS dengan satu serangan tunggal," tulis surat kabar Partai Pekerja yang berkuasa di Korea Utara, Rodong Sinmun.
Dalam tulisan tersebut, Rodong Sinmun menyamakan kapal Induk AS dengan 'Binatang Kotor'. "Serangan terhadapnya akan menjadi contoh aktual untuk menunjukkan kekuatan militer kita," kata Rodong Sinmun.
Korea Utara akan memperingatai 85 tahun berdirinya Tentara Rakyat Korea pada selasa. Peringatan ini dimasa lalu ditandai dengan peringatan penting dengan uji coba senjatanya. Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan kelompok kapal penyerang USS Carl Vinson untuk berlayar ke semenanjung Korea. Pengiriman USS Carl Vinson sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan atas meningkatnya tes nuklir dan rudal oleh Korea Utara, serta ancaman untuk menyerang Amerika dan sekutunya di Asia.
Amerika Serikat belum menentukan lokasi kelompok penyerang itu saat mendekati wilayah tersebut. Wakil Presiden Amerika Mike Pence mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya akan tiba 'dalam beberapa hari' namun tidak memberikan rinciannya lagi.
Antisipasi Perang, Jepang Berencana Evakuasi 57 ribu Warganya Dari Korea.
Akibat dari memanasnya situasi di semenanjung Korea mau tak mau membuat pemerintah Jepang melakukan peningkatan kewaspadaan dan berbagai persiapan. Dewan Keamanan Nasional Jepang dalam rapat yang digelar pada Jumat (14/4/2017), mencari langkah yang harus diambil untuk mengevakuasi 57.000 warga Jepang di Korea Selatan jika perang pecah.
Jika ketegangan semakin meningkat, maka Tokyo akan meminta izin kepada Seoul untuk mengirimkan kapal-kapal perang dan pesawat militer serta angkutan sipil untuk menjemput warga negaranya yang berada di Korea Selatan. Pemerintah Jepang juga memikirkan langkah untuk menampung pengungsi dengan perahu jika perang benar-benar pecah.
Jepang juga berusaha mengantisipasi disusupkannya mata-mata Korea Utara dalam gelombang tersebut. Meski demikian, penerintah Jepang mengkhawatirkan persiapan itu menimbulkan kepanikan diantara warga. Menteri Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dalam jumpa pers mengatakan, pemerintah terus mengumpulkan informasi terkait gerakan Korea Utara tetapi menolak untuk memberikan keterangan lebih rinci.
"Saat ini, kami menjalin hubungan dengan AS dan Korea Selatan dalam hal mendesak Korea Utara tidak melakukan provokasi dan mematuhi resolusi DK PBB," kata Suga.
"Yang jelas pemerintah akan mengambil langkah yang diperlukan demi melindungi rakyat dan aset negara ini," tambah dia.
Sebenarnya, langkah untuk mengantisipasi krisis di Semenanjung Korea sudah dimulai Jepang sejak awal Februari lalu, setelah PM Shinzo Abe bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Washington DC.
Korea Utara mengatakan pihaknya siap untuk menenggelamkan kapal Induk Amerika Serikat untuk menunjukan kekuatan militernya. Hal itu dipacu dengan bergabungnya dua kapal angkatan laut Jepang dengan kelompok kapal Induk Amerika untuk latihan di pasifik barat.
"Pasukan revolusioner kita siap untuk menenggelamkan kapal induk bertenaga nuklir AS dengan satu serangan tunggal," tulis surat kabar Partai Pekerja yang berkuasa di Korea Utara, Rodong Sinmun.
Dalam tulisan tersebut, Rodong Sinmun menyamakan kapal Induk AS dengan 'Binatang Kotor'. "Serangan terhadapnya akan menjadi contoh aktual untuk menunjukkan kekuatan militer kita," kata Rodong Sinmun.
Korea Utara akan memperingatai 85 tahun berdirinya Tentara Rakyat Korea pada selasa. Peringatan ini dimasa lalu ditandai dengan peringatan penting dengan uji coba senjatanya. Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan kelompok kapal penyerang USS Carl Vinson untuk berlayar ke semenanjung Korea. Pengiriman USS Carl Vinson sebagai tanggapan atas meningkatnya ketegangan atas meningkatnya tes nuklir dan rudal oleh Korea Utara, serta ancaman untuk menyerang Amerika dan sekutunya di Asia.
Amerika Serikat belum menentukan lokasi kelompok penyerang itu saat mendekati wilayah tersebut. Wakil Presiden Amerika Mike Pence mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya akan tiba 'dalam beberapa hari' namun tidak memberikan rinciannya lagi.
Antisipasi Perang, Jepang Berencana Evakuasi 57 ribu Warganya Dari Korea.
Akibat dari memanasnya situasi di semenanjung Korea mau tak mau membuat pemerintah Jepang melakukan peningkatan kewaspadaan dan berbagai persiapan. Dewan Keamanan Nasional Jepang dalam rapat yang digelar pada Jumat (14/4/2017), mencari langkah yang harus diambil untuk mengevakuasi 57.000 warga Jepang di Korea Selatan jika perang pecah.
Jika ketegangan semakin meningkat, maka Tokyo akan meminta izin kepada Seoul untuk mengirimkan kapal-kapal perang dan pesawat militer serta angkutan sipil untuk menjemput warga negaranya yang berada di Korea Selatan. Pemerintah Jepang juga memikirkan langkah untuk menampung pengungsi dengan perahu jika perang benar-benar pecah.
Jepang juga berusaha mengantisipasi disusupkannya mata-mata Korea Utara dalam gelombang tersebut. Meski demikian, penerintah Jepang mengkhawatirkan persiapan itu menimbulkan kepanikan diantara warga. Menteri Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dalam jumpa pers mengatakan, pemerintah terus mengumpulkan informasi terkait gerakan Korea Utara tetapi menolak untuk memberikan keterangan lebih rinci.
"Saat ini, kami menjalin hubungan dengan AS dan Korea Selatan dalam hal mendesak Korea Utara tidak melakukan provokasi dan mematuhi resolusi DK PBB," kata Suga.
"Yang jelas pemerintah akan mengambil langkah yang diperlukan demi melindungi rakyat dan aset negara ini," tambah dia.
Sebenarnya, langkah untuk mengantisipasi krisis di Semenanjung Korea sudah dimulai Jepang sejak awal Februari lalu, setelah PM Shinzo Abe bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Washington DC.
Thursday, 20 April 2017
Kapal Perang Filiphina SSV BRP Davao Del Sur Buatan Indonesia Siap Dikirim
Kapal Perang Filiphina SSV BRP Davao Del Sur Buatan Indonesia Siap Dikirim Dalam Waktu Dekat.
Kapal strategic sealift vessel (SSV) kedua – BRP Davao Del Sur (LD-602) – pesanan Angkatan Laut Filipina kini dinyatakan sudah rampung pembuatannya.
Kapal SSV tinggal menunggu tim Pre-Delivery Inspection (PDI) dari Angkatan Laut Filipina yang akan memeriksa kualitas dan kelayakan kapal SSV, dan apabila dinyatakan tidak ada masalah, kapal SSV bisa langsung dikirimkan ke Filipina.
SSV kedua BRP Davao Del Sur dijadwalkan sudah dapat berlayar ke Filipina pada minggu pertama bulan Mei dan diharapkan sudah tiba pada minggu kedua bulan Mei.
BRP Davao Del Sur sudah diluncurkan pada 29 September lalu, dan bagi Filipina kedua kapal SSV merupakan kapal perang terbesar dan terbaru yang dimilikinya.
Sama seperti kembarannya BRP Tarlac, SSV terbaru ini akan difungsikan sebagai kapal komando dan kontrol terapung, kapal anngkut dan transport pasukan dan peralatan militernya, selain itu SSV juga dapat difungsikan sebagai kapal logistik dan bantuan kemanusiaan untuk penanggulangan bencana alam yang kerap melanda Fipina.
Kapal SSV memiliki panjang keseluruhan 120 meter, lebar 21 meter dan ketinggian lima meter, selain itu SSV dapat membawa muatan hingga 2.800 ton, memiliki kecepatan jelajah 13 knot dan kecepatan maksimum 16 knot dengan jangkauan operasi hingga 7.500 mil laut.
Spesifikasi umum SSV :
Panjang = 123,0 meter
Lebar = 21,8 meter
Sarat Air = 5 meter
Bobot = 7.200 ton
Jarak = 9.360 nM
Daya angkut = 621 orang
Kecepatan max = 16 knots
Klas = Llyod Register.
Melengkapi Armada AL Filiphina Setelah Indonesia Mengirimkan Kapal Pesanan Pertama.
Kapal strategic sealift vessel (SSV) kedua – BRP Davao Del Sur (LD-602) – pesanan Angkatan Laut Filipina kini dinyatakan sudah rampung pembuatannya.
Kapal SSV tinggal menunggu tim Pre-Delivery Inspection (PDI) dari Angkatan Laut Filipina yang akan memeriksa kualitas dan kelayakan kapal SSV, dan apabila dinyatakan tidak ada masalah, kapal SSV bisa langsung dikirimkan ke Filipina.
SSV kedua BRP Davao Del Sur dijadwalkan sudah dapat berlayar ke Filipina pada minggu pertama bulan Mei dan diharapkan sudah tiba pada minggu kedua bulan Mei.
BRP Davao Del Sur sudah diluncurkan pada 29 September lalu, dan bagi Filipina kedua kapal SSV merupakan kapal perang terbesar dan terbaru yang dimilikinya.
Sama seperti kembarannya BRP Tarlac, SSV terbaru ini akan difungsikan sebagai kapal komando dan kontrol terapung, kapal anngkut dan transport pasukan dan peralatan militernya, selain itu SSV juga dapat difungsikan sebagai kapal logistik dan bantuan kemanusiaan untuk penanggulangan bencana alam yang kerap melanda Fipina.
Kapal SSV memiliki panjang keseluruhan 120 meter, lebar 21 meter dan ketinggian lima meter, selain itu SSV dapat membawa muatan hingga 2.800 ton, memiliki kecepatan jelajah 13 knot dan kecepatan maksimum 16 knot dengan jangkauan operasi hingga 7.500 mil laut.
Spesifikasi umum SSV :
Panjang = 123,0 meter
Lebar = 21,8 meter
Sarat Air = 5 meter
Bobot = 7.200 ton
Jarak = 9.360 nM
Daya angkut = 621 orang
Kecepatan max = 16 knots
Klas = Llyod Register.
Melengkapi Armada AL Filiphina Setelah Indonesia Mengirimkan Kapal Pesanan Pertama.
Kapal
Ini adalah jenis kapal yang bisa digunakan untuk misi-misi pendaratan
amfibi di pantai, termasuk untuk pendaratan kendaraan tempur darat.
Kapal ini juga bisa dipakai untuk misi non tempur seperti SAR, bantuan
obat-obatan, dan penanggulangan bencana.
Kapal pertama, BRP Tarlac (LD-601),
mulai dibuat pada Januari 2015 dan diluncurkan pada Januari 2016.
Sedangkan kapal kedua mulai dibangun pada Juni 2015. Rencananya, kapal
kedua akan dikirim ke Filipina pada pertengahan 2017.
Direktur Produksi PAL Indonesia, Edi
Widarto menambahkan, kapak SSV pertama sendiri saat ini sudah
mengandung komponen lokal mencapai 30%. Diharapkan, ke depan konten
lokal yang digunakan bisa meningkat hingga 35%.
Spesifikasi teknis
Tarlac Class SSV adalah turunan dari
kapal Kelas Makassar milik TNI (yang dibuat oleh Daewoo Shipbuilding
and Marine Engineering (DSME)). SSV memiliki panjang total 123 m, dan
lebar 21,8 m. Panjang tegak lurus kapal mencapai 107,5 m. Berat standar
mencapai 7.000 ton dan total muatan mencapai 11.538 ton.
Kapasitas kargo
Kapal ini bisa memuat empat tank,
empat truk, dan dua kendaraan tempur ringan. Selain itu, kapal ini juga
mampu memuat dua landing craft utility (LCU) atau landing craft vehicle
personnel (LCVP) serta dua perahu karet.
Di bagian depan, dek dapat membawa
dua helikopter berukuran medium. Itu belum termasuk hangar untuk
menyimpan sebuah helikopter. SSV mampu mengangkut 121 kru dan 500
marinir bersama perlengkapan mereka.
Senjata
Persenjataan utama di depan kapal ini adalah senapan 76 mm. SSV juga dipersenjatai dua senapan 25 mm menghadap buritan.
Radar dan sistem komunikasi
SSV menggabungkan radar navigasi,
radar permukaan, radar pencari di udara, dengan sistem kendali
elektro-optis untuk persenjataan utama. Sistem radar ini dibuat oleh EID
atas pesanan DSME dan PT PAL pada Juni 2015.
Sistem ini dilengkapi sistem kendali
komunikasi terintegrasi atau integrated communications control system
(ICCS) dan sistem radio Harris VLF-HF serta V/UHF. ICCS merupakan sistem
yang dipakai lebih dari 130 kapal di seluruh dunia.
Penggerak
SSV digerakkan oleh mesin disel dan
sistem propulsi yang digabungkan dengan dua mesin MAN 9L28/32A
medium-speed engines. Setiap mesin baling-baling ini menghasilkan tenaga
2,920kW. Kecepatan maksimum mencapai 16 knot dan dapat terus beroperasi
maksimal 30 hari.
Dari spesifikasi BRP Tarlac diatas terlihat bahwa tidak jaug beda spesifikasinya dengan kapal yang kedua ini yakni BRP Davao Del Sur.
Tuesday, 18 April 2017
Kisah Inspiratif, Tan Passakornatee Pemilik Teh Ichitan Asal Thailand Yang Murah Hati
Kisah Inspiratif Pengusaha Asal Thailand Tan Passakornatee Pemilik Teh Ichitan Yang Murah Hati Antar Sesama.
Siapa sih sekarang yang tidak mengenal atau paling tidak pernah melihat sosoknya di Tv, yaitu Tan Passakornatee (ตัน ภาสกรนที) atau yang lebih akrab dipanggil Mr. Ichitan yang merupakan pemilik dari teh Ichitan yang telah cukup lama beredar di Indonesia, Mr. Ichitan lahir di Provinsi Chonburi pada 4 April 1959 di Thailand, ia dibesarkan di lingkungan keluarga yang bisa dibilang 'kurang mampu' dari orang tuanya yang masih keturunan Tionghoa. Orang tua Tan tidak hanya mengajarkan hemat, tapi juga disiplin. "Makan saja dihemat," ujarnya tersenyum. Tan mengaku tak pernah malu dengan kekurangan keluarganya itu.
Mr. Ichitan hanya mampu mengenyam pendidikan sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang juga menyambi menjadi seorang kuli untuk membantu orang tuanya, kemudian ia mulai bekerja menjadi seorang karyawan di Sahapatphibon yang menjadi pekerjaan awalnya, dari sini ia mulai menabung sampai akhirnya ia memutuskan untuk berhenti bekerja dan membuka sendiri usahanya yakni sebuah toko buku di sebuah terminal bus di Provinsi Conburi, Thailand. Disamping itu semua ia juga memulai untuk mengivestasikan uangnya di bidang properti , Pada 1999 ia mendirikan Oishi Restaurant, sampai ia menjadi seorang seles supervisor, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengundurkan diri dan mendirikan lagi perusaannya.
Menjadi sukses bukanlah hal yang mudah. Berbekal tekad yang tinggi, Mr. Ichitan dapat bangun dari kegagalan dan membuat banyak bisnis baru di Thailand. “Awalnya saya menjual koran di usia 21 tahun di terminal Chonburi, Thailand sekaligus menjalankan bisnis lain seperti rumah makan,” jelas Mr. Ichitan yang memiliki ciri khas dengan topi pelautnya "Ini hanya ciri khas saya saja, bukan jimat keberuntungan" Ujarnya. Namun semuanya berubah saat krisis ekonomi melanda Thailand 1997, hal ini sangat berdampak pada bisnisnya yang membuat ia terlilit hutang mencapai 100 juta Bath atau sekitar 40 Milyar Rupiah (Coba kalo orang Indonesia pasti udah bunuh diri tuh. hahaha) Hutang yang menumpuk itu juga membuat perjalanan cintanya terhambat. Oleh calon mertua, lamaran yang ditunjukan oleh calon kekasihnya yang bernama Ing Passakornnatee, yang sering dipanggil dengan nama Sunisa, ditolak mentah-mentah. Ia mengaku bahwa saingannya pada saat itu adalah seorang anak dari Jendral Polisi dan pengusaha besar. "Saingan saya adalah anak jenderal polisi dan pengusaha besar. Orang tua Sunisa tidak setuju dengan saya yang banyak utang," tuturnya. Namun sebenarnya Sunisa juga sangat menyukai Tan Passakornatee dan menolak untuk dijodohkan dengan orang lain.
Bahkan karena saking bencinya Ayah Sunisa pernah memukul wajah Tan Passakornatee hanya karena sering menjemput sang calon ke rumah. Namun setelah 11 tahun akhirnya ia diterima itupun setelah ayahnya meninggal. Namun setelah itu semua ia kembali ke Bangkok untuk membangun usaha T.Y Marriage Studio Co. Ltd. Ini merupakan studio foto pernikahan yang pertama di Shoi Thonglor pada tahun 1993. Ia berhasil menyelenggarakan pernikahan untuk 2.000 pasangan. Pada akhir 1999, Tan sudah membaca potensi besar di balik bisnis restauran, yaitu produk teh hijau asli Jepang dengan merek Oishi. Bisnis inilah yang kemudian membuat ia menjadi penguasa pasar teh hijau dalam kemasan di Thailand hanya dalam kurun waktu satu tahun.
Siapa sih sekarang yang tidak mengenal atau paling tidak pernah melihat sosoknya di Tv, yaitu Tan Passakornatee (ตัน ภาสกรนที) atau yang lebih akrab dipanggil Mr. Ichitan yang merupakan pemilik dari teh Ichitan yang telah cukup lama beredar di Indonesia, Mr. Ichitan lahir di Provinsi Chonburi pada 4 April 1959 di Thailand, ia dibesarkan di lingkungan keluarga yang bisa dibilang 'kurang mampu' dari orang tuanya yang masih keturunan Tionghoa. Orang tua Tan tidak hanya mengajarkan hemat, tapi juga disiplin. "Makan saja dihemat," ujarnya tersenyum. Tan mengaku tak pernah malu dengan kekurangan keluarganya itu.
Mr. Ichitan hanya mampu mengenyam pendidikan sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang juga menyambi menjadi seorang kuli untuk membantu orang tuanya, kemudian ia mulai bekerja menjadi seorang karyawan di Sahapatphibon yang menjadi pekerjaan awalnya, dari sini ia mulai menabung sampai akhirnya ia memutuskan untuk berhenti bekerja dan membuka sendiri usahanya yakni sebuah toko buku di sebuah terminal bus di Provinsi Conburi, Thailand. Disamping itu semua ia juga memulai untuk mengivestasikan uangnya di bidang properti , Pada 1999 ia mendirikan Oishi Restaurant, sampai ia menjadi seorang seles supervisor, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengundurkan diri dan mendirikan lagi perusaannya.
Menjadi sukses bukanlah hal yang mudah. Berbekal tekad yang tinggi, Mr. Ichitan dapat bangun dari kegagalan dan membuat banyak bisnis baru di Thailand. “Awalnya saya menjual koran di usia 21 tahun di terminal Chonburi, Thailand sekaligus menjalankan bisnis lain seperti rumah makan,” jelas Mr. Ichitan yang memiliki ciri khas dengan topi pelautnya "Ini hanya ciri khas saya saja, bukan jimat keberuntungan" Ujarnya. Namun semuanya berubah saat krisis ekonomi melanda Thailand 1997, hal ini sangat berdampak pada bisnisnya yang membuat ia terlilit hutang mencapai 100 juta Bath atau sekitar 40 Milyar Rupiah (Coba kalo orang Indonesia pasti udah bunuh diri tuh. hahaha) Hutang yang menumpuk itu juga membuat perjalanan cintanya terhambat. Oleh calon mertua, lamaran yang ditunjukan oleh calon kekasihnya yang bernama Ing Passakornnatee, yang sering dipanggil dengan nama Sunisa, ditolak mentah-mentah. Ia mengaku bahwa saingannya pada saat itu adalah seorang anak dari Jendral Polisi dan pengusaha besar. "Saingan saya adalah anak jenderal polisi dan pengusaha besar. Orang tua Sunisa tidak setuju dengan saya yang banyak utang," tuturnya. Namun sebenarnya Sunisa juga sangat menyukai Tan Passakornatee dan menolak untuk dijodohkan dengan orang lain.
Bahkan karena saking bencinya Ayah Sunisa pernah memukul wajah Tan Passakornatee hanya karena sering menjemput sang calon ke rumah. Namun setelah 11 tahun akhirnya ia diterima itupun setelah ayahnya meninggal. Namun setelah itu semua ia kembali ke Bangkok untuk membangun usaha T.Y Marriage Studio Co. Ltd. Ini merupakan studio foto pernikahan yang pertama di Shoi Thonglor pada tahun 1993. Ia berhasil menyelenggarakan pernikahan untuk 2.000 pasangan. Pada akhir 1999, Tan sudah membaca potensi besar di balik bisnis restauran, yaitu produk teh hijau asli Jepang dengan merek Oishi. Bisnis inilah yang kemudian membuat ia menjadi penguasa pasar teh hijau dalam kemasan di Thailand hanya dalam kurun waktu satu tahun.
Sejak saat itu reputasi bisnisnya meningkat dan saat ini studionya sudah memiliki lebih dari 20 cabang di Soi Thonglor. Saat ditahun 2010 perusahaan yang didirikannya itu sempat terkena banjir besar yang sempat membuat ia terpuruk, namun ditahun 2011 ia mulai bangun dari keterpurukannya setelah mengalami banjir itu. Ia berpesan agar generasi sekarang ini, sebaiknya mencari uang dan tabung lah uang sebanyak-banyaknya dan gunakannlah untuk mencari ide-ide baru. pesan ayah dua anak ini. Dengan kata lain, jika Anda jalan-jalan ke suatu negara, Anda tidak
hanya sekedar jalan-jalan. Akan tetapi juga mencari relasi dan juga ide
bisnis. Sehingga saat Anda pulang, Anda bisa mendapatkan ide bisnis di
negeri sendiri.
“Yang terpenting adalah ikhlas. Cara ini bisa membuat Anda bahagia,” tambah Mr. Ichitan.
Ia mengumpamakan seperti seduhan teh. Pertamanya pahit tapi kalau diminum terus rasanya manis.
“Yang paling menginspirasi saya adalah kedua orangtua dan Raja Thailand,” tambah Mr. Ichitan.
Selain itu, ia juga terinspirasi dari mantan bos di kantornya ia terlebih dahulu yang punya perusahaan mie tetapi hanya lulusan kelas 4 SD.
Tak hanya pabrik teh dan rumah makan, Mr. Ichitan juga memiliki lahan luas yang di dalamnya didirikan bangunan seperti resto dan toko yang disewakan.
Selain itu, ia juga terinspirasi dari mantan bos di kantornya ia terlebih dahulu yang punya perusahaan mie tetapi hanya lulusan kelas 4 SD.
Tak hanya pabrik teh dan rumah makan, Mr. Ichitan juga memiliki lahan luas yang di dalamnya didirikan bangunan seperti resto dan toko yang disewakan.
Setiap tahun, 50 persen dari keuntungan
pribadi Tan Passakornnatee dan istrinya Eng Passarkonate disumbangkan ke
yayasan Tan Pan.
Tanpan ini merupakan organisasi non
profit yang telah berdiri sejak tahun pertama operasi Ichitan hingga
tahun 2019. “Saat nanti saya berusia 60 tahun, saya dan Eng akan
menyumbangkan tidak kurang dari 90 persen keuntungan pribadi untuk
yayasan Tanpan dengan fokus pada pengembangan pendidikan dan lingkungan
di Thailand.
Selain menyumbangkan 50% dari keuntungan pribadinya untuk yayasan Tan Pan di Thailand, bahkan di Indonesia pun ia juga masih ingin membantu sesama walaupun ditahun lalu produk Ichitan menelan kerugian di Indonesia namun ia akan terus mengambangkannya sampai pada tahun ini perusahaan Ichitan mengalokasikan hadiah sebesar 9 miliar rupiah jumlah yang tak tanggung-tanggung memang dimulai 1 April 2017 dengan programk "mendadak jutawan" untuk 30 pemenang dan ini memang nyata, bahkan Tan Passakornatee tak segan untuk memberikan hadiahnya secara langsung kepada konsumen dan bagi pemenang yang memiliki anak yang masih sekolah dapat tambahan hadiah sebesar 20 juta rupiah untuk biaya pendidikannya. Seperti salah satu pemenang asal Tangerang yang merupakan seorang Ibu rumah tangga yang tak menyangka mendapatkan hadiah sebesar itu.
Perempuan berusia 24 tahun itu bernama Vickay Safitri. Mendadak menjadi
jutawan, rasanya seperti mimpi bagi Vickay. Hadiah itu sekaligus menjadi
pelipur luka hatinya. Sebab, belum lama ini, pernikahannya kandas dan
ia ditinggalkan begitu saja bersama dengan sang buah hati yang berumur 2
tahun bernama Adam Bryan.
Keberuntungan Vickay mendapatkan hadiah ratusan juta bermula ketika pada
hari Minggu, 2 April 2017, saat sedang pergi ke Pasar Anyar, Tangerang.
Karena didera dahaga ia memutuskan membeli minuman teh dalam kemasan,
ICHITAN. Vickay yang bekerja sebagai koordinator SPG di sebuah perusahaan kawasan
Tangerang ini sangat bersyukur mendapat uang ratusan juta. Apalagi
kondisi keuangan dan batinnya sedang terpuruk. Ketika ditanyakan apa yang akan ia lakukan dengan uang tersebut, dia
tidak dapat menahan tangisnya dan berkata, "Saya sebelumnya hidup agak
lumayan, tapi lama-kelamaan bisnis ayah saya bangkrut dan kadang-kadang
kami tidak punya uang untuk membayar listrik. Saat ini, ayah saya
terbaring di tempat tidur karena sakit paru-paru. Pernikahan saya juga
kandas kurang dari tiga tahun. Saat ini, saya hanya tinggal bersama
dengan anak laki-laki saya yang berumur 2 tahun. Saya juga harus jualan
di pasar untuk menambah biaya hidup."
ia juga menambahkan, "Besok saya akan pulang ke Sumedang untuk mengurus
pengobatan ayah saya.” Dengan uang tersebut, Vickay dapat mewujudkan
mimpi lamanya, membeli rumah di Sumedang, memberangkatkan ibunya pergi
Umrah, dan juga mengobati penyakit ayahnya.
Kebahagiaan turut dirasakan ibunda Vickay, Nia Kurnia. Tak kuasa menahan haru, tangisnya pecah kala melihat putri bugsunya menerima hadiah uang Rp300 juta yang diberikan langsung oleh Tan Passakornatee, pemilik dari perusahaan Ichitan. Dan rupanya, tak hanya uang Rp300 juta saja yang Vickay dapat. Ia memperoleh rezeki nomplok senilai Rp20 juta untuk membiayai anaknya sekolah. Hadiah tersebut diserahkan langsung oleh Pendiri dan CEO ICHITAN Group Mr.Tan Passakornatee.
Kebahagiaan juga menghampiri pedagang yang menjual minuman ICHITAN
kepada Vickay. Namanya Wasem. Sehari-hari, ia biasa berdagang di Pasar
Baru, Tangerang. Karena menjual ICHITAN berhadiah kepada Vickay, Wasem
diganjar hadiah 1 unit smartphone canggih keluaran terbaru.Kebahagiaan turut dirasakan ibunda Vickay, Nia Kurnia. Tak kuasa menahan haru, tangisnya pecah kala melihat putri bugsunya menerima hadiah uang Rp300 juta yang diberikan langsung oleh Tan Passakornatee, pemilik dari perusahaan Ichitan. Dan rupanya, tak hanya uang Rp300 juta saja yang Vickay dapat. Ia memperoleh rezeki nomplok senilai Rp20 juta untuk membiayai anaknya sekolah. Hadiah tersebut diserahkan langsung oleh Pendiri dan CEO ICHITAN Group Mr.Tan Passakornatee.
Vickay merupakan pemenang kedua dalam program "Mendadak Jutawan" yang
diselenggarakan ICHITAN. Sebelumnya, Eva Suryani yang berdomisili di
Kemayoran, Jakarta Pusat, memenangkan hadiah serupa. Setelah kemenangan mereka berdua, masih tersisa masih tersisa 28 botol
lagi yang berisi hadiah uang Rp300 juta. Program ini serempak diadakan
di seluruh Indonesia dari 1 April hingga 31 Juli 2017.
Dari kisah ini kita belajar akan arti dari pantang menyerah dan selalu berusaha untuk bangkit apapun yang terjadi, semoga kisah dari pengusaha Thailand Tan Passakornate dapat mengispirasi kita semua, sungguh sangat baiki hati Mr. Ichitan ini, karena ia sadar bahwa ia sukses sampai saat ini bukan hanya karena satu orang saja, dan ia juga ingin membantu saudara-saudaranya yang kurang mampu seperti yang pernah dirasakannya dulu sewaktu masih remaja.
Indonesia Menolak Pembangunan Stasiun Darat Oleh Perusahaan Malaysia
Indonesia Menolak Pembangunan Stasiun Darat perusahaan Malaysia di Natunan dan Anambas.
Indonesia ingin menutup stasiun darat ilegal yang dibangun oleh sebuah perusahaan Malaysia sebagai bagian dari proyek kabel bawah laut yang menghubungkan Semenanjung Malaysia ke Sarawak.
Kementerian Luar Negeri Indonesia telah mengkonfirmasi bahwa sebuah stasiun permukaan untuk kabel optik bawah laut yang besar dengan bandwidth 400 GB yang dimiliki oleh Sacofa, sebuah perusahaan komunikasi Malaysia, di Anambas Kepulauan Riau, melanggar hukum maritim internasional.
Indonesia dan Malaysia telah memiliki kesepakatan untuk penempatan kabel bawah laut sejak tahun 1982, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir kepada The Jakarta Post.
“Menurut perjanjian pada tahun 1982 dan juga UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea) atau Konvensi PBB tentang Hukum Laut, Malaysia hanya diberikan hak menempatkan kabel bawah laut untuk kepentingan komunikasi antara Timur dan Barat Malaysia. Ini tidak termasuk pendirian stasiun di darat atau permukaan laut untuk kabel di wilayah Indonesia,” katanya.
Kementerian Luar Negeri lanjutnya, telah menuntut agar fasilitas harus tetap sepenuhnya berada di bawah air, sebagaimana diatur dalam perjanjian tahun 1982.
Direktur Sacofa, Zaid Zaini dalam sebuah pernyataan tertulis menyatakan bahwa kabel hanya memiliki “titik koneksi” di pulau Anambas dan Natuna, “yang kemudian harus dibebaskan dari keharusan memerlukan izin di darat “.
Sebagaimana dikutip oleh The Borneo Post, Perusahaan ini sebelumnya menyatakan telah “mematuhi semua aturan UNCLOS melalui MOU (nota kesepahaman) dengan pemerintah Indonesia untuk meletakkan kabel optik bawah laut yang melewati pulau Indonesia.
Sumber: jakartagreater.com
Indonesia ingin menutup stasiun darat ilegal yang dibangun oleh sebuah perusahaan Malaysia sebagai bagian dari proyek kabel bawah laut yang menghubungkan Semenanjung Malaysia ke Sarawak.
Kementerian Luar Negeri Indonesia telah mengkonfirmasi bahwa sebuah stasiun permukaan untuk kabel optik bawah laut yang besar dengan bandwidth 400 GB yang dimiliki oleh Sacofa, sebuah perusahaan komunikasi Malaysia, di Anambas Kepulauan Riau, melanggar hukum maritim internasional.
Indonesia dan Malaysia telah memiliki kesepakatan untuk penempatan kabel bawah laut sejak tahun 1982, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir kepada The Jakarta Post.
“Menurut perjanjian pada tahun 1982 dan juga UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea) atau Konvensi PBB tentang Hukum Laut, Malaysia hanya diberikan hak menempatkan kabel bawah laut untuk kepentingan komunikasi antara Timur dan Barat Malaysia. Ini tidak termasuk pendirian stasiun di darat atau permukaan laut untuk kabel di wilayah Indonesia,” katanya.
Kementerian Luar Negeri lanjutnya, telah menuntut agar fasilitas harus tetap sepenuhnya berada di bawah air, sebagaimana diatur dalam perjanjian tahun 1982.
Direktur Sacofa, Zaid Zaini dalam sebuah pernyataan tertulis menyatakan bahwa kabel hanya memiliki “titik koneksi” di pulau Anambas dan Natuna, “yang kemudian harus dibebaskan dari keharusan memerlukan izin di darat “.
Sebagaimana dikutip oleh The Borneo Post, Perusahaan ini sebelumnya menyatakan telah “mematuhi semua aturan UNCLOS melalui MOU (nota kesepahaman) dengan pemerintah Indonesia untuk meletakkan kabel optik bawah laut yang melewati pulau Indonesia.
Sumber: jakartagreater.com
Sunday, 16 April 2017
Sistem Pertahanan Rudal Pesisir Militer Korea Utara
Sistem Pertahanan Rudal Pesisir Milik Militer Korea Utara.
Korea Utara telah menunjukkan versi sistem rudal pertahanan pesisir mobile yang dipasang pada kendaraan berantai di segala medan selama parade militer akbar yang diadakan di ibukota, Pyongyang, seperti dilansir dari jkgr.com.
Para pejabat militer Korea Selatan mengatakan bahwa mereka menganggapnya itu adalah sebagai rudal jelajah anti-kapal jenis baru yang dipasang pada chassis berantai. Tabung peluncur rudal dari sistem rudal pertahanan pesisir mobile baru yang terlihat tampak seperti rudal jelajah Kh-35 buatan Rusia. Rudal jelajah Kh-35 (juga dikenal sebagai 3M-24) yang diterima dari Rusia di tahun 1990-an.
Impor sistem rudal pertahanan pesisir Kh-35U pertama kali diperkenalkan pada awal 2012, ketika citra satelit dari SES Korea Utara dirilis sebagai bagian dari sebuah film dokumenter militer, menunjukkan rak yang digunakan untuk mengangkut empat tabung rudal Kh-35.
Citra satelit permukaan yang diambil baru-baru ini dari sebuah frigat Myanmarian F11 kelas Aung Zeya menegaskan bahwa itu adalah rudal yang diproduksi oleh Korea Utara dan aktif diekspor ke berbagai negara sahabat, bersama dengan aset Angkatan Laut Korea Utara lainnya.
Awalnya dikembangkan oleh perusahaan Tactical Missiles Corporation, rudal buatan Korea Utara memiliki karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan rudal jelajah anti kapal Kh-35 yang asli buatan Rusia. Rudal Kh-35U ini memiliki jangkauan antara 7 – 260 km.
Spesifikasi Umum Rudal Kh-35U
Korea Utara telah menunjukkan versi sistem rudal pertahanan pesisir mobile yang dipasang pada kendaraan berantai di segala medan selama parade militer akbar yang diadakan di ibukota, Pyongyang, seperti dilansir dari jkgr.com.
Para pejabat militer Korea Selatan mengatakan bahwa mereka menganggapnya itu adalah sebagai rudal jelajah anti-kapal jenis baru yang dipasang pada chassis berantai. Tabung peluncur rudal dari sistem rudal pertahanan pesisir mobile baru yang terlihat tampak seperti rudal jelajah Kh-35 buatan Rusia. Rudal jelajah Kh-35 (juga dikenal sebagai 3M-24) yang diterima dari Rusia di tahun 1990-an.
Impor sistem rudal pertahanan pesisir Kh-35U pertama kali diperkenalkan pada awal 2012, ketika citra satelit dari SES Korea Utara dirilis sebagai bagian dari sebuah film dokumenter militer, menunjukkan rak yang digunakan untuk mengangkut empat tabung rudal Kh-35.
Citra satelit permukaan yang diambil baru-baru ini dari sebuah frigat Myanmarian F11 kelas Aung Zeya menegaskan bahwa itu adalah rudal yang diproduksi oleh Korea Utara dan aktif diekspor ke berbagai negara sahabat, bersama dengan aset Angkatan Laut Korea Utara lainnya.
Awalnya dikembangkan oleh perusahaan Tactical Missiles Corporation, rudal buatan Korea Utara memiliki karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan rudal jelajah anti kapal Kh-35 yang asli buatan Rusia. Rudal Kh-35U ini memiliki jangkauan antara 7 – 260 km.
Spesifikasi Umum Rudal Kh-35U
- Panjang:
– 440 cm (versi darat, kapal laut, helikopter)
– 385 cm (versi pesawat) - Diameter: 42 cm
- Bentang Sayap: 133 cm
- Berat:
– 670 kg (versi kapal laut, darat)
– 550 kg (versi pesawat)
– 650 kg (versi helikopter) - Pemandu: Inersia, satelit navigasi, radar aktif/pasif
- Jangkauan: 7 – 260 km
- Jangkauan Pencari: 50 km
- Kecepatan: 0,8 – 0,85 mach
- Ketinggian Jelajah: 10 – 15 meter
- Ketinggian Terminal: 4 meter
- Hulu Ledak: 145 kg penetrasi berdaya ledak tinggi (Height Explosif)
Persenjataan Baru Korea Utara.
Para pengamat asing “tercengang” oleh sistem persenjataan terbaru yang
ditampilkan dalam parade militer besar-besaran yang diadakan pada
tanggal 15 April, hari kelahiran pendiri Korea Utara, Kim Il-sung.
“Dua jenis rudal balistik telah sangat jelas memberikan kegemparan. Yang
pertama adalah kontainer transporter peluncur rudal yang terpasang pada
sebuah truk semi-trailer, yang menyerupai modifikasi awal dari ICBM
jarak menengah DF-21 dan ICBM jarak jauh DF-31 yang diproduksi oleh
China. Yang kedua adalah wadah transporter peluncur yang terpasang pada
kendaraan multi-roda off-road yang kokoh. Kendaraan ini tampak sama
seperti model yang digunakan untuk membawa rudal KN-08 dan KN14”, kata Vladimir Khrustalev analis miter dari Rusia.
Khrustalev menyebutkan bahwa rudal balistik terbaru tersebut seperti
desain rudal SCUD yang dimodernisasi sama seperti sistem persenjataan
baru lainnya yang “mencolok” dan dipamerkan dalam parade militer itu.
“Ujung rudal telah dilengkapi dengan airfoil. Masih belum ada keterangan lengkap apakah mereka telah dilengkapi pembimbing atau tidak. Jika sudah, maka hulu ledak rudal tersebut mampu menyesuaikan lintasan selama penerbangan dalam fase terminal, katanya.
Lebih lanjut Khrustalev menyebutkan bahwa Korea Utara juga menunjukkan versi sistem rudal pertahanan pesisir mobile terbaru. Dalam pandangannya, sistem ini akan meningkatkan sistem pertahanan pantai yang dimiliki Korea Utara, “benar-benar tindakan yang bagus”.
Analis militer itu juga menunjukkan bahwa peluncur yang ditempatkan pada chassis berantai, sebagai solusi populer sejak Korea Utara mampu memproduksi berbagai kendaraan tempur berantai sendiri. Ketergantungan Pyongyang pada impor dalam hal ini dapat di minimalkan”, tambahnya.
“Semua ini menunjukkan bahwa Korea Utara sedang melaksanakan beberapa proyek yang bertujuan untuk menciptakan rudal yang mampu menjangkau Guam, Hawaii dan daratan Amerika Serikat”, menurut Khrustalev menyimpulkan, mengatakan bahwa semua inisiatif ini memiliki peluang yang cukup bagus untuk sukses.
“Ujung rudal telah dilengkapi dengan airfoil. Masih belum ada keterangan lengkap apakah mereka telah dilengkapi pembimbing atau tidak. Jika sudah, maka hulu ledak rudal tersebut mampu menyesuaikan lintasan selama penerbangan dalam fase terminal, katanya.
Lebih lanjut Khrustalev menyebutkan bahwa Korea Utara juga menunjukkan versi sistem rudal pertahanan pesisir mobile terbaru. Dalam pandangannya, sistem ini akan meningkatkan sistem pertahanan pantai yang dimiliki Korea Utara, “benar-benar tindakan yang bagus”.
Analis militer itu juga menunjukkan bahwa peluncur yang ditempatkan pada chassis berantai, sebagai solusi populer sejak Korea Utara mampu memproduksi berbagai kendaraan tempur berantai sendiri. Ketergantungan Pyongyang pada impor dalam hal ini dapat di minimalkan”, tambahnya.
“Semua ini menunjukkan bahwa Korea Utara sedang melaksanakan beberapa proyek yang bertujuan untuk menciptakan rudal yang mampu menjangkau Guam, Hawaii dan daratan Amerika Serikat”, menurut Khrustalev menyimpulkan, mengatakan bahwa semua inisiatif ini memiliki peluang yang cukup bagus untuk sukses.
Wednesday, 12 April 2017
Angola Tertarik Beli Pesawat dan Kereta Buatan Indonesia.
Angola Tertarik Dengan Pesawat dan Kereta Api Buatan Indonesia.
Angola menunjukkan minat untuk membeli pesawat dan kereta buatan Indonesia. Menteri Luar Negeri Angola Georges Rebelo Pinto Chikoti mengatakan Angola membutuhkan produk tersebut sehingga berharap bisa menjalin kerja sama dengan Indonesia.
“Angola membutuhkan peralatan tersebut, dan karena itulah saya pikir sangat penting bagi kedua negara untuk bekerja sama,” kata Chikoti, seusai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rabu, 12 April 2017, di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta.Chikoti menjelaskan kunjungannya ke Indonesia adalah untuk mencari peluang kerja sama kedua negara. Dia mengatakan selama ini kerja sama perdagangan kedua negara telah dilakukan di banyak bidang. Misalnya Angola menjual minyak ke Indonesia, maupun mengekspor baja ke Indonesia. Sebaliknya, Angola membeli produk kimia maupun minyak sawit dari Indonesia.
Angola berkeinginan agar hubungan kedua negara tidak terbatas pada kerja sama yang sudah ada. “Angola ingin mengembangkan ekonomi di bidang pertanian dan membangun sejumlah industri,” kata Chikoti. Karena itu, dia percaya dalam waktu dekat pihaknya bisa mempertemukan pelaku bisnis Indonesia dan Angola untuk menindaklanjuti harapan tersebut.Selain itu, pemerintah Angola juga berharap bisa mengirim mahasiswa untuk datang ke Indonesia dan bekerja di area teknis. Harapannya adalah agar mahasiswa dan pekerja Angola bisa belajar pengalaman Indonesia untuk mengembangkan industri tertentu.Dalam pertemuannya dengan Kalla, Chikoti juga menyerahkan surat dari Presiden Angola Jose Eduardo dos Santos untuk Presiden Joko Widodo. Isi surat tersebut adalah keinginan dari Angola agar kedua negara lebih mengeratkan hubungan kerja sama.
Selain Tertarik Dengan Pesawat dan Kereta Api, Angola ternyata juga Berminat Membeli Alat Pertahanan Buatan Indonesia Untuk Negaranya. Pemerintah Angola lewat kunjungan Menteri Luar Negeri Georges Rebelo Pinto Chikoti ke Indonesia, menyatakan tertarik pada potensi industri strategis Indonesia.
“Kalian memiliki potensi di bidang industri strategis. Kalian memiliki industri kereta api, memiliki potensi di produk pertahanan udara yang menarik bagi kami,” ujar Menlu Angola Chikoti dalam kunjungan bilateralnya ke Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, 11/4/2017.
Menlu Angola diterima oleh Menlu RI Retno Marsudi di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri.
Menlu Angola direncanakan akan melihat industri strategis di Indonesia, yakni melalui kunjungan ke PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia dalam kunjungannya di Indonesia dua hari ke depan.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua Menlu juga menandatangani tiga nota kesepahaman (MoU) kerja sama kedua negara.
Persetujuan pertama yang ditandatangani kedua Menlu adalah persetujuan pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas yang bertujuan untuk mendorong frekuensi saling kunjung pejabat pemerintah kedua negara dalam rangka peningkatan kerjasama bilateral.
Kedua, persetujuan umum kerja sama ekonomi, ilmiah, teknik dan kebudayaan yang mencakup sedikitnya sembilan sektor kerja sama yaitu di bidang energi dan air, ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian, minyak, gas dan mineral, perdagangan dan investasi, budaya dan pariwisata, kesehatan dan pendidikan, UKM dan sektor-sektor lain.
Dokumen ketiga yang ditandatangani adalah MoU antara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Hubungan Eksternal Republik Angola tentang konsultasi politik.
“Pada pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Angola, saya membahas beberapa isu. Pertama adalah upaya untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan,” kata Menlu Retno Marsudi.
Menlu Retno Marsudi menyatakan bahwa dari 2011-2015, volume perdagangan antara Indonesia dan Angola mengalami peningkatan, namun pada tahun lalu mengalami penurunan yang disebabkan oleh rendahnya harga komoditas minyak.
Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Angola pada 2016 hanya mencapai 192,8 juta dolar AS.
“Oleh karena itu Indonesia menyampaikan agar kedua negara dapat melihat upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perdagangan,” kata Retno.
Salah satu upaya yang diusulkan oleh Indonesia adalah pembentukan “preferential trade agreement” yang mendapat tanggapan positif Menlu Angola.
Produk-produk Indonesia yang telah diekspor ke Angola, antara lain kelapa sawit, kendaraan bermotor, kosmetik, kertas, perabot. Selain itu, Angola juga merupakan pasar potensial untuk produk industri strategis Indonesia, kata Retno.
Selain itu, menurut Retno, Indonesia menyatakan siap untuk memperbaharui sejumlah kerja sama di bidang energi antara Indonesia dan Angola seperti kerja sama antara PT. Pertamina dan Sonangol serta kerja sama pembangunan kapasitas di bidang LNG antara PT Badak NGL dan Angola LNG.
Kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama teknis di bidang agrikultur, kelautan dan perikanan dan konferensi internasional.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, Menlu Retno menyatakan bahwa Indonesia mengapresiasi dan menyambut baik rencana Angola untuk membuka kedutaan besarnya di Jakarta serta dukungan Angola terhadap pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.
Angola menunjukkan minat untuk membeli pesawat dan kereta buatan Indonesia. Menteri Luar Negeri Angola Georges Rebelo Pinto Chikoti mengatakan Angola membutuhkan produk tersebut sehingga berharap bisa menjalin kerja sama dengan Indonesia.
“Angola membutuhkan peralatan tersebut, dan karena itulah saya pikir sangat penting bagi kedua negara untuk bekerja sama,” kata Chikoti, seusai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rabu, 12 April 2017, di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta.Chikoti menjelaskan kunjungannya ke Indonesia adalah untuk mencari peluang kerja sama kedua negara. Dia mengatakan selama ini kerja sama perdagangan kedua negara telah dilakukan di banyak bidang. Misalnya Angola menjual minyak ke Indonesia, maupun mengekspor baja ke Indonesia. Sebaliknya, Angola membeli produk kimia maupun minyak sawit dari Indonesia.
Angola berkeinginan agar hubungan kedua negara tidak terbatas pada kerja sama yang sudah ada. “Angola ingin mengembangkan ekonomi di bidang pertanian dan membangun sejumlah industri,” kata Chikoti. Karena itu, dia percaya dalam waktu dekat pihaknya bisa mempertemukan pelaku bisnis Indonesia dan Angola untuk menindaklanjuti harapan tersebut.Selain itu, pemerintah Angola juga berharap bisa mengirim mahasiswa untuk datang ke Indonesia dan bekerja di area teknis. Harapannya adalah agar mahasiswa dan pekerja Angola bisa belajar pengalaman Indonesia untuk mengembangkan industri tertentu.Dalam pertemuannya dengan Kalla, Chikoti juga menyerahkan surat dari Presiden Angola Jose Eduardo dos Santos untuk Presiden Joko Widodo. Isi surat tersebut adalah keinginan dari Angola agar kedua negara lebih mengeratkan hubungan kerja sama.
Selain Tertarik Dengan Pesawat dan Kereta Api, Angola ternyata juga Berminat Membeli Alat Pertahanan Buatan Indonesia Untuk Negaranya. Pemerintah Angola lewat kunjungan Menteri Luar Negeri Georges Rebelo Pinto Chikoti ke Indonesia, menyatakan tertarik pada potensi industri strategis Indonesia.
“Kalian memiliki potensi di bidang industri strategis. Kalian memiliki industri kereta api, memiliki potensi di produk pertahanan udara yang menarik bagi kami,” ujar Menlu Angola Chikoti dalam kunjungan bilateralnya ke Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, 11/4/2017.
Menlu Angola diterima oleh Menlu RI Retno Marsudi di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri.
Menlu Angola direncanakan akan melihat industri strategis di Indonesia, yakni melalui kunjungan ke PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia dalam kunjungannya di Indonesia dua hari ke depan.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua Menlu juga menandatangani tiga nota kesepahaman (MoU) kerja sama kedua negara.
Persetujuan pertama yang ditandatangani kedua Menlu adalah persetujuan pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas yang bertujuan untuk mendorong frekuensi saling kunjung pejabat pemerintah kedua negara dalam rangka peningkatan kerjasama bilateral.
Kedua, persetujuan umum kerja sama ekonomi, ilmiah, teknik dan kebudayaan yang mencakup sedikitnya sembilan sektor kerja sama yaitu di bidang energi dan air, ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian, minyak, gas dan mineral, perdagangan dan investasi, budaya dan pariwisata, kesehatan dan pendidikan, UKM dan sektor-sektor lain.
Dokumen ketiga yang ditandatangani adalah MoU antara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Hubungan Eksternal Republik Angola tentang konsultasi politik.
“Pada pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Angola, saya membahas beberapa isu. Pertama adalah upaya untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan,” kata Menlu Retno Marsudi.
Menlu Retno Marsudi menyatakan bahwa dari 2011-2015, volume perdagangan antara Indonesia dan Angola mengalami peningkatan, namun pada tahun lalu mengalami penurunan yang disebabkan oleh rendahnya harga komoditas minyak.
Nilai perdagangan bilateral Indonesia-Angola pada 2016 hanya mencapai 192,8 juta dolar AS.
“Oleh karena itu Indonesia menyampaikan agar kedua negara dapat melihat upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perdagangan,” kata Retno.
Salah satu upaya yang diusulkan oleh Indonesia adalah pembentukan “preferential trade agreement” yang mendapat tanggapan positif Menlu Angola.
Produk-produk Indonesia yang telah diekspor ke Angola, antara lain kelapa sawit, kendaraan bermotor, kosmetik, kertas, perabot. Selain itu, Angola juga merupakan pasar potensial untuk produk industri strategis Indonesia, kata Retno.
Selain itu, menurut Retno, Indonesia menyatakan siap untuk memperbaharui sejumlah kerja sama di bidang energi antara Indonesia dan Angola seperti kerja sama antara PT. Pertamina dan Sonangol serta kerja sama pembangunan kapasitas di bidang LNG antara PT Badak NGL dan Angola LNG.
Kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama teknis di bidang agrikultur, kelautan dan perikanan dan konferensi internasional.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, Menlu Retno menyatakan bahwa Indonesia mengapresiasi dan menyambut baik rencana Angola untuk membuka kedutaan besarnya di Jakarta serta dukungan Angola terhadap pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.
Tuesday, 11 April 2017
Minat Rusia Untuk Berinvestasi Kapal dan Pesawat di Indonesia
Minat Rusia Untuk Invenstasi Kapal dan Pesawat di Indonesia.
Rusia berminat melakukan investasi pada beberapa industri di Indonesia seiring pengembangan infrastruktur yang tengah dipacu oleh Pemerintah RI. Di antaranya, industri kapal dan pesawat.
“Rusia ingin meningkatkan hubungan kedua negara di bidang ekonomi, khususnya investasi. Mereka ingin masuk ke industri perkapalan, baik penumpang maupun penangkap ikan. Juga pesawat udara, alat berat dan proyek rel kereta di Kalimantan,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin.
Menteri Saleh menyampaikan itu usai menerima kunjungan delegasi Rusia yang dipimpin Duta Besar Federasi Rusia di Indonesia Mikhail Galuzin di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (23/10).
Pada pertemuan dengan Menperin, turut pula Dr Alexander Glubokov, pakar biologi dari All-Russia Research Institute of Fisheries and Oceanography serta perwakilan Irkut Corporation (industri pesawat terbang) dan United Shipbuilding Corporation (pembuatan, perbaikan dan pemeliharaan kapal).
Salah satu faktor penting untuk menggerakkan ekonomi Indonesia menjadi kembali menggeliat adalah dengan memperbanyak pembangunan infrastruktur. Infrastruktur akan membuat harga pangan menjadi murah, yang ujung-ujungnya membat upah buruh tidak lagi naik dan investasi di Indonesia menjadi menarik bagi investor asing. Infrastruktur juga mendorong industri manufaktur tumbuh, di mana kita telah jauh ditinggalkan oleh Thailand dan Vietnam. Jika ada negara lain berniat membangun infrastruktur di Indonesia, sebenarnya mereka menyiapkan tangga untuk kita, tinggal kitanya saja sadar atau tidak dengan semua itu.
Menurut Menperin, peluang kerjasama tersebut cukup besar apalagi jika melihat nilai total perdagangan mencapai nilai 2,6 miliar USD pada tahun 2014. Kedua negara memiliki kesamaan yaitu punya wilayah yang luas dan sumber daya alam melimpah serta pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Saat ini Negeri Beruang Merah itu menduduki peringkat ekonomi terbesar ke-6 dunia dan diakui memiliki keunggulan di bidang riset dan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan lokal Indonesia dalam kerjasama bisnis ke depan.
“Kerjasama perusahaan kita dan Rusia di industri manufaktur akan memperkuat peran kita di jaringan suplai global. Kemitraan ini membuka akses lebih luas di pasar komoditas dan investasi dunia,” ulas Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Achmad Sigit Dwiwahjono.
Sementara itu, Direktur Industri Alat Transportasi Darat di Direktorat Jenderal ILMATE Kemenperin, Soerjono menambahkan, delegasi Rusia juga ingin meramaikan bisnis otomotif khususnya kendaraan roda empat dan alat berat. Di sektor alat berat, produk Rusia telah dikenal kekuatan dan ketahanannya.
Delegasi Rusia juga mengungkapkan rencana mereka menanamkan modal di proyek kereta api di Kalimantan. Mereka mengincar pula investasi di bidang kedirgantaraan dan perkapalan shipbuilding).
Diperkirakan saat ini terdapat sekira 15 ribu kapal termasuk penangkap ikan, yang telah berusia 30 tahun ke atas. Separo dari populasi kapal tersebut atau lebih kurang 7000 unit perlu diperbarui.
“Rusia tertarik ke bisnis galangan untuk replacement kapal tua, mereka juga menawarkan teknologi pemetaan posisi ikan berbasis satelit. Ini dapat menjawab keluhan rekan-rekan nelayan yang kesulitan melacak ikan dengan presisi,” kata Soerjono.
Sedangkan pihak Irkut mengaku berminat untuk ikut mengembangkan pesawat penumpang N219 produksi PT Dirgantara Indonesia. Mereka memiliki konsep untuk kerjasama, joint-operation produksi pesawat PT DI. Ini peluang kita untuk mendapat teknologi baru, menambah nilai produk dan meningkatkan hubungan dengan perusahaan multinasional,” tandasnya. (sumber: jkgr).
Mempererat Hubungan Kedua Negara.
Mungkin anda tak percaya bahwa Indonesia dan Rusia banyak persamaaanya. Banyak diantaranya membuat kita bertanya-tanya, benarkah ada hubungan yang sekian lama telah terjalin antara Indonesia Rusia? Sebuah pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam. Oya hubungan Rusia secara formal memang baru 60 tahun yang lalu, iya sekitar 6 dekade yang lalu telah terjadi hubungan antara Indonesia dengan Rusia, dan hubungan tersebut telah terjadi pasang surut yang mencapai titik terendah di jaman Orde Baru, walau hubungan tersebut tak sampai putus, tapi di jaman Orde Baru apapun yang berbau Rusia di buat sedemikian menakutkan dan menyeramkan!
Namun kini semua itu telah cair, hubungan Rusia dengan Indonesia kembali hangat, nah setelah terbuka membuat yang tadinya tertutup, sekarang banyak terbuka dan nyata. Mari kita lihat satu persatu hubungan antara Indonesia dan Rusia atau fakta-fakta unik hubungan antara Indonesia dengan Rusia.
Pertama, secara ekonomi sebenarnya sama-sama terpuruk dalam dua dekade terakhir ini, dan kalau mau dilihat dari nilai tukar mungkin anda kaget melihat fakta ini. Nilai kurs sekarang pertanggal 2 Januari 2012 kurs tengah sekitar 1$=30,50 rubel dan jangan lupa itu terlihat kecil, karena pada jaman presiden Yelsin telah ada pemotongan nol sebanyak tiga digit, jadi kalau angka nol itu disertakan sebenarnya nilai tukar kurs sekarang ini adalah 1$=30.500 rubel( satu dollaf AS sama dengan tiga puluh ribu lima ratus rubel)! Bandingkan dengan Indonesia yang hanya 1$= rp 9100! Atau kalau Indonesia memberlakukan pemotongan angka tiga digit itu berarti nilai kurs sekarang hanya 1$=rp 9,1! Bandingkan dengan Rusia pada saat yang sama 1$ =30,50 rubel! Hebatkan Indonesia kursnya lebih kuat dibandingkan kurs Rusia!
Kedua, banyak kata yang sama, angka 2(dua) antara Rusia dan Indonesia dibacanya sama “dua” hanya beda penulisan. Ada kata yang sama tapi beda arti, misalnya lada, untuk Indonesia itu nama bumbu masak, untuk Rusia itu merek mobil buatan Rusia.Ada motor merek Yava di Rusia dan itu di Indonesia adalah nama sebuah pulau yaitu pulaua Jawa, juga ada nama Yava dipakai di Rusia sebagai merek rokok. Nah ada kata “cai” sama dengan bahasa Sunda dengan arti yang sama, yaitu teh!
Ketiga, berkat jasa Bung karno di Rusia lima fakultas di Rusia yang mempunyai jurusan sastera Indonesia, tiga fakultas ada di Moskow, satu ada dia Vladivostok dan satu lagi di luar kota Moskow. Sementara di Indonesia hanya ada dua fakultas yang mempunyai jurusan satera Rusia, yaitu di UI dan Unpad! Dan pernah ada hubungan persahabatan mahasiswa Unpad yang berkunjung ke Rusia lalu bertanding sepak bola, dan ya ampun pemain Rusia tega-teganya “menghajar habis-habisan ” tamu dengan kedudukan yang membuat malu banget! Saya tak tulis skornya, kasihan nanti kalau dibaca mahasiswa Unpad!
Dan ada fakta yang unik lain, di kota St Perterburg ada fakutas yang menyediakan jurusan filsapat Islam dengan study Islam klasik khusus Islam di Indonesia. Dan lebih kaget lagi sastera klasik kerajaan Islam di Palembang tersimpan rapi di fakultas tersebut dan lebih unik lagi fakultas ini telah melahirkan seorang Dotor( S3) yang diutus UIN Jakarta dan satu-satunya Doktor yang ahli Rusia dari UIN Jakarta sekarang ini.
Keempat, orang-orang Rusia yang sudah akrab dengan orang-orang Indonesia biasanya akrab juga dengan makanan Indonesia, dan orang Rusia suka sekali dengan sate dan nasi goreng Indonesia! Dan mereka juga suka dengan soto, sambel, sayur lodeh, balado terong, tahu goreng, siomay, bakso, ketoprak, gado-gado dan berbagai jenis masakan Indonesia. Dan bagi yang suka merokok, mereka akrab dengan rokok-rokok merk jarum dan gudang garam! Dan jauh-jauh kalau ke kantor akan membeli rokok di kantin yang memang menyediakan stok rokok tersebut.
Oya bagi yang suka pakai korek gas di Rusia juga di jual korek gas Jarum Black, uniknya tulisannya salah, “Kretek Filter” ditulisnya “Kertek Filter”, tapi siapa yang peduli, itukan bahasa Indonesia. Nah kalau dicetak atau dibuat dalam jumlah besar, maka kata itu akan melekat, kretek menjadi kertek! Atau jangan-jangan ulah Cina lagi? Bukankah Cina dengan otak dagangnya seringkali membolak balik merk dagang, agar tidak dituntut oleh pemegang paten. Anda mungkin bisa menemukan HP merk Nakio, sepatu Odidas, HP Blok Bary dan lain sebagainya, Cina hanya merubah satu hurup saja untuk membedakan dengan merk asli, tapi bentuk semuanya mirip dan harga “miring” alias murah meriah.
Oya jangan lupa juga dengan batik, orang Rusia senang sekali memakai baju batik! Bagaimana dengan musik? Wah jangan ditanya, ketika lagi “Udin Sedunia” sedang top beberapa waktu yang lalu, ternyata teman Rusia saya, teman saya main badminton, Vladis, blasteran Rusia Honggria , yang bisa empat bahasa sekaligus, Inggris, Rusia, Honggaria dan Indonesia sangat menyukai lagu tersebut dan dia senyam senyum ketika mengetahui nama lengkap saya yang juga ada kata” udin”nya. Bagitu juga lagu-lagu pop Indonesia klasik seperti “Widuri”, sangat digemari di Rusia. Oya gamelan yang “live” bukan diputar pakai kaset atau CD, sangat digemari oleh orang-orang Rusia, kolaborasi gamelan Bali dan Jawa sering kali memikat penonton Rusia, bila ditampilkan dalam konser-konser di gedung-gedung kesenian Rusia.
Kelima, Oya berkat jasa Bung Karno pula di St Peterburg ada sebuah masjid, yang di jaman komunis dijadikan gudang atau tak difungsikan sebagaimana sebuah masjid, akhirnya dibuka dan difungsikan menjadi masjid sampai saat ini, masjid tersebut tak jaug dari Sungai Neva, dengan kubah biru bergaya Madrasah Tilla Kary di Samarkand, Uzbekistan. Masjid biru disebut demikian karena kubahnya berwarna biru, kadang disebut juga masjid Bung Karno! Dan lebih unik lagi bila kita pakai kopyah hitam, mereka akan kenal bahwa itu orang Indonesia dan muslim Rusia akan menyambutnya dengan “assalamu alaikum” Jadi kopyah hitam ala Bung Karno sudah menjadi brand bagi Indonesia di Rusia. Bagitu juga dengan jilbab, sudah menjadi brand bagi muslimah Rusia dan Indonesia, bila muslimah Rusia yang berjilbab dan bertemu dengan muslimah Indonesia yang berjilbab juga, maka hubungan segera cair dan hebatnya juga mempengaruhi jual beli, terkadang malah mendapat kortingan tanpa diminta oleh pembeli Indonesia.
Itu sekedar contoh fakta-fakta unik yang terus berlangsung sampai saat ini. Coba lihat yang satu ini, di Indonesia sudah gonta ganti presiden, namun diantara enam orang presiden sampai saat ini yang melekat di otak orang Rusia kebanyakan adalah Bung Karno! Padahal Bung Karno adalah presiden pertama dan sudah tiada! Perlu juga diingat, ini lagi-lagi fakta unik, enam orang presiden Indonesia semuanya pernah ke Rusia, tapi baru dua orang presiden dari sejak jaman Uni Soviet sampai saat ini yang pernah ke Indonesia! Sekarang lebih unik lagi, pejabat Indonesia yang datang ke Rusia lebih banyak ketimbang pejabat Rusia datang ke Indonesia, dengan alasan yang sering digunakan adalah study banding dan bahkan pernah ada surat permohonan datang dari sebuah departementt tanpa ada nomor surat, padahal surat resmi! Tunggu-tunggu, Ini unik atau memprihatinkan ya?.
Rusia berminat melakukan investasi pada beberapa industri di Indonesia seiring pengembangan infrastruktur yang tengah dipacu oleh Pemerintah RI. Di antaranya, industri kapal dan pesawat.
“Rusia ingin meningkatkan hubungan kedua negara di bidang ekonomi, khususnya investasi. Mereka ingin masuk ke industri perkapalan, baik penumpang maupun penangkap ikan. Juga pesawat udara, alat berat dan proyek rel kereta di Kalimantan,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin.
Menteri Saleh menyampaikan itu usai menerima kunjungan delegasi Rusia yang dipimpin Duta Besar Federasi Rusia di Indonesia Mikhail Galuzin di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (23/10).
Pada pertemuan dengan Menperin, turut pula Dr Alexander Glubokov, pakar biologi dari All-Russia Research Institute of Fisheries and Oceanography serta perwakilan Irkut Corporation (industri pesawat terbang) dan United Shipbuilding Corporation (pembuatan, perbaikan dan pemeliharaan kapal).
Salah satu faktor penting untuk menggerakkan ekonomi Indonesia menjadi kembali menggeliat adalah dengan memperbanyak pembangunan infrastruktur. Infrastruktur akan membuat harga pangan menjadi murah, yang ujung-ujungnya membat upah buruh tidak lagi naik dan investasi di Indonesia menjadi menarik bagi investor asing. Infrastruktur juga mendorong industri manufaktur tumbuh, di mana kita telah jauh ditinggalkan oleh Thailand dan Vietnam. Jika ada negara lain berniat membangun infrastruktur di Indonesia, sebenarnya mereka menyiapkan tangga untuk kita, tinggal kitanya saja sadar atau tidak dengan semua itu.
Menurut Menperin, peluang kerjasama tersebut cukup besar apalagi jika melihat nilai total perdagangan mencapai nilai 2,6 miliar USD pada tahun 2014. Kedua negara memiliki kesamaan yaitu punya wilayah yang luas dan sumber daya alam melimpah serta pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Saat ini Negeri Beruang Merah itu menduduki peringkat ekonomi terbesar ke-6 dunia dan diakui memiliki keunggulan di bidang riset dan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan lokal Indonesia dalam kerjasama bisnis ke depan.
“Kerjasama perusahaan kita dan Rusia di industri manufaktur akan memperkuat peran kita di jaringan suplai global. Kemitraan ini membuka akses lebih luas di pasar komoditas dan investasi dunia,” ulas Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Achmad Sigit Dwiwahjono.
Sementara itu, Direktur Industri Alat Transportasi Darat di Direktorat Jenderal ILMATE Kemenperin, Soerjono menambahkan, delegasi Rusia juga ingin meramaikan bisnis otomotif khususnya kendaraan roda empat dan alat berat. Di sektor alat berat, produk Rusia telah dikenal kekuatan dan ketahanannya.
Delegasi Rusia juga mengungkapkan rencana mereka menanamkan modal di proyek kereta api di Kalimantan. Mereka mengincar pula investasi di bidang kedirgantaraan dan perkapalan shipbuilding).
Diperkirakan saat ini terdapat sekira 15 ribu kapal termasuk penangkap ikan, yang telah berusia 30 tahun ke atas. Separo dari populasi kapal tersebut atau lebih kurang 7000 unit perlu diperbarui.
“Rusia tertarik ke bisnis galangan untuk replacement kapal tua, mereka juga menawarkan teknologi pemetaan posisi ikan berbasis satelit. Ini dapat menjawab keluhan rekan-rekan nelayan yang kesulitan melacak ikan dengan presisi,” kata Soerjono.
Sedangkan pihak Irkut mengaku berminat untuk ikut mengembangkan pesawat penumpang N219 produksi PT Dirgantara Indonesia. Mereka memiliki konsep untuk kerjasama, joint-operation produksi pesawat PT DI. Ini peluang kita untuk mendapat teknologi baru, menambah nilai produk dan meningkatkan hubungan dengan perusahaan multinasional,” tandasnya. (sumber: jkgr).
Mempererat Hubungan Kedua Negara.
Mungkin anda tak percaya bahwa Indonesia dan Rusia banyak persamaaanya. Banyak diantaranya membuat kita bertanya-tanya, benarkah ada hubungan yang sekian lama telah terjalin antara Indonesia Rusia? Sebuah pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam. Oya hubungan Rusia secara formal memang baru 60 tahun yang lalu, iya sekitar 6 dekade yang lalu telah terjadi hubungan antara Indonesia dengan Rusia, dan hubungan tersebut telah terjadi pasang surut yang mencapai titik terendah di jaman Orde Baru, walau hubungan tersebut tak sampai putus, tapi di jaman Orde Baru apapun yang berbau Rusia di buat sedemikian menakutkan dan menyeramkan!
Namun kini semua itu telah cair, hubungan Rusia dengan Indonesia kembali hangat, nah setelah terbuka membuat yang tadinya tertutup, sekarang banyak terbuka dan nyata. Mari kita lihat satu persatu hubungan antara Indonesia dan Rusia atau fakta-fakta unik hubungan antara Indonesia dengan Rusia.
Pertama, secara ekonomi sebenarnya sama-sama terpuruk dalam dua dekade terakhir ini, dan kalau mau dilihat dari nilai tukar mungkin anda kaget melihat fakta ini. Nilai kurs sekarang pertanggal 2 Januari 2012 kurs tengah sekitar 1$=30,50 rubel dan jangan lupa itu terlihat kecil, karena pada jaman presiden Yelsin telah ada pemotongan nol sebanyak tiga digit, jadi kalau angka nol itu disertakan sebenarnya nilai tukar kurs sekarang ini adalah 1$=30.500 rubel( satu dollaf AS sama dengan tiga puluh ribu lima ratus rubel)! Bandingkan dengan Indonesia yang hanya 1$= rp 9100! Atau kalau Indonesia memberlakukan pemotongan angka tiga digit itu berarti nilai kurs sekarang hanya 1$=rp 9,1! Bandingkan dengan Rusia pada saat yang sama 1$ =30,50 rubel! Hebatkan Indonesia kursnya lebih kuat dibandingkan kurs Rusia!
Kedua, banyak kata yang sama, angka 2(dua) antara Rusia dan Indonesia dibacanya sama “dua” hanya beda penulisan. Ada kata yang sama tapi beda arti, misalnya lada, untuk Indonesia itu nama bumbu masak, untuk Rusia itu merek mobil buatan Rusia.Ada motor merek Yava di Rusia dan itu di Indonesia adalah nama sebuah pulau yaitu pulaua Jawa, juga ada nama Yava dipakai di Rusia sebagai merek rokok. Nah ada kata “cai” sama dengan bahasa Sunda dengan arti yang sama, yaitu teh!
Ketiga, berkat jasa Bung karno di Rusia lima fakultas di Rusia yang mempunyai jurusan sastera Indonesia, tiga fakultas ada di Moskow, satu ada dia Vladivostok dan satu lagi di luar kota Moskow. Sementara di Indonesia hanya ada dua fakultas yang mempunyai jurusan satera Rusia, yaitu di UI dan Unpad! Dan pernah ada hubungan persahabatan mahasiswa Unpad yang berkunjung ke Rusia lalu bertanding sepak bola, dan ya ampun pemain Rusia tega-teganya “menghajar habis-habisan ” tamu dengan kedudukan yang membuat malu banget! Saya tak tulis skornya, kasihan nanti kalau dibaca mahasiswa Unpad!
Dan ada fakta yang unik lain, di kota St Perterburg ada fakutas yang menyediakan jurusan filsapat Islam dengan study Islam klasik khusus Islam di Indonesia. Dan lebih kaget lagi sastera klasik kerajaan Islam di Palembang tersimpan rapi di fakultas tersebut dan lebih unik lagi fakultas ini telah melahirkan seorang Dotor( S3) yang diutus UIN Jakarta dan satu-satunya Doktor yang ahli Rusia dari UIN Jakarta sekarang ini.
Keempat, orang-orang Rusia yang sudah akrab dengan orang-orang Indonesia biasanya akrab juga dengan makanan Indonesia, dan orang Rusia suka sekali dengan sate dan nasi goreng Indonesia! Dan mereka juga suka dengan soto, sambel, sayur lodeh, balado terong, tahu goreng, siomay, bakso, ketoprak, gado-gado dan berbagai jenis masakan Indonesia. Dan bagi yang suka merokok, mereka akrab dengan rokok-rokok merk jarum dan gudang garam! Dan jauh-jauh kalau ke kantor akan membeli rokok di kantin yang memang menyediakan stok rokok tersebut.
Oya bagi yang suka pakai korek gas di Rusia juga di jual korek gas Jarum Black, uniknya tulisannya salah, “Kretek Filter” ditulisnya “Kertek Filter”, tapi siapa yang peduli, itukan bahasa Indonesia. Nah kalau dicetak atau dibuat dalam jumlah besar, maka kata itu akan melekat, kretek menjadi kertek! Atau jangan-jangan ulah Cina lagi? Bukankah Cina dengan otak dagangnya seringkali membolak balik merk dagang, agar tidak dituntut oleh pemegang paten. Anda mungkin bisa menemukan HP merk Nakio, sepatu Odidas, HP Blok Bary dan lain sebagainya, Cina hanya merubah satu hurup saja untuk membedakan dengan merk asli, tapi bentuk semuanya mirip dan harga “miring” alias murah meriah.
Oya jangan lupa juga dengan batik, orang Rusia senang sekali memakai baju batik! Bagaimana dengan musik? Wah jangan ditanya, ketika lagi “Udin Sedunia” sedang top beberapa waktu yang lalu, ternyata teman Rusia saya, teman saya main badminton, Vladis, blasteran Rusia Honggria , yang bisa empat bahasa sekaligus, Inggris, Rusia, Honggaria dan Indonesia sangat menyukai lagu tersebut dan dia senyam senyum ketika mengetahui nama lengkap saya yang juga ada kata” udin”nya. Bagitu juga lagu-lagu pop Indonesia klasik seperti “Widuri”, sangat digemari di Rusia. Oya gamelan yang “live” bukan diputar pakai kaset atau CD, sangat digemari oleh orang-orang Rusia, kolaborasi gamelan Bali dan Jawa sering kali memikat penonton Rusia, bila ditampilkan dalam konser-konser di gedung-gedung kesenian Rusia.
Kelima, Oya berkat jasa Bung Karno pula di St Peterburg ada sebuah masjid, yang di jaman komunis dijadikan gudang atau tak difungsikan sebagaimana sebuah masjid, akhirnya dibuka dan difungsikan menjadi masjid sampai saat ini, masjid tersebut tak jaug dari Sungai Neva, dengan kubah biru bergaya Madrasah Tilla Kary di Samarkand, Uzbekistan. Masjid biru disebut demikian karena kubahnya berwarna biru, kadang disebut juga masjid Bung Karno! Dan lebih unik lagi bila kita pakai kopyah hitam, mereka akan kenal bahwa itu orang Indonesia dan muslim Rusia akan menyambutnya dengan “assalamu alaikum” Jadi kopyah hitam ala Bung Karno sudah menjadi brand bagi Indonesia di Rusia. Bagitu juga dengan jilbab, sudah menjadi brand bagi muslimah Rusia dan Indonesia, bila muslimah Rusia yang berjilbab dan bertemu dengan muslimah Indonesia yang berjilbab juga, maka hubungan segera cair dan hebatnya juga mempengaruhi jual beli, terkadang malah mendapat kortingan tanpa diminta oleh pembeli Indonesia.
Itu sekedar contoh fakta-fakta unik yang terus berlangsung sampai saat ini. Coba lihat yang satu ini, di Indonesia sudah gonta ganti presiden, namun diantara enam orang presiden sampai saat ini yang melekat di otak orang Rusia kebanyakan adalah Bung Karno! Padahal Bung Karno adalah presiden pertama dan sudah tiada! Perlu juga diingat, ini lagi-lagi fakta unik, enam orang presiden Indonesia semuanya pernah ke Rusia, tapi baru dua orang presiden dari sejak jaman Uni Soviet sampai saat ini yang pernah ke Indonesia! Sekarang lebih unik lagi, pejabat Indonesia yang datang ke Rusia lebih banyak ketimbang pejabat Rusia datang ke Indonesia, dengan alasan yang sering digunakan adalah study banding dan bahkan pernah ada surat permohonan datang dari sebuah departementt tanpa ada nomor surat, padahal surat resmi! Tunggu-tunggu, Ini unik atau memprihatinkan ya?.
Subscribe to:
Posts (Atom)