Minat Rusia Untuk Invenstasi Kapal dan Pesawat di Indonesia.
Rusia berminat melakukan investasi pada beberapa industri di
Indonesia seiring pengembangan infrastruktur yang tengah dipacu oleh
Pemerintah RI. Di antaranya, industri kapal dan pesawat.
“Rusia ingin meningkatkan hubungan kedua negara di bidang ekonomi,
khususnya investasi. Mereka ingin masuk ke industri perkapalan, baik
penumpang maupun penangkap ikan. Juga pesawat udara, alat berat dan
proyek rel kereta di Kalimantan,” kata Menteri Perindustrian Saleh
Husin.
Menteri Saleh menyampaikan itu usai menerima kunjungan delegasi Rusia
yang dipimpin Duta Besar Federasi Rusia di Indonesia Mikhail Galuzin di
Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (23/10).
Pada pertemuan dengan Menperin, turut pula Dr Alexander Glubokov,
pakar biologi dari All-Russia Research Institute of Fisheries and
Oceanography serta perwakilan Irkut Corporation (industri pesawat
terbang) dan United Shipbuilding Corporation (pembuatan, perbaikan dan
pemeliharaan kapal).
Salah satu faktor penting untuk menggerakkan ekonomi Indonesia
menjadi kembali menggeliat adalah dengan memperbanyak pembangunan
infrastruktur. Infrastruktur akan membuat harga pangan menjadi murah,
yang ujung-ujungnya membat upah buruh tidak lagi naik dan investasi di
Indonesia menjadi menarik bagi investor asing. Infrastruktur juga
mendorong industri manufaktur tumbuh, di mana kita telah jauh
ditinggalkan oleh Thailand dan Vietnam. Jika ada negara lain berniat
membangun infrastruktur di Indonesia, sebenarnya mereka menyiapkan
tangga untuk kita, tinggal kitanya saja sadar atau tidak dengan semua itu.
Menurut Menperin, peluang kerjasama tersebut cukup besar apalagi jika
melihat nilai total perdagangan mencapai nilai 2,6 miliar USD pada
tahun 2014. Kedua negara memiliki kesamaan yaitu punya wilayah yang luas
dan sumber daya alam melimpah serta pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Saat ini Negeri Beruang Merah itu menduduki peringkat ekonomi
terbesar ke-6 dunia dan diakui memiliki keunggulan di bidang riset dan
teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan lokal Indonesia dalam
kerjasama bisnis ke depan.
“Kerjasama perusahaan kita dan Rusia di industri manufaktur akan
memperkuat peran kita di jaringan suplai global. Kemitraan ini membuka
akses lebih luas di pasar komoditas dan investasi dunia,” ulas Dirjen
Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Achmad
Sigit Dwiwahjono.
Sementara itu, Direktur Industri Alat Transportasi Darat di
Direktorat Jenderal ILMATE Kemenperin, Soerjono menambahkan, delegasi
Rusia juga ingin meramaikan bisnis otomotif khususnya kendaraan roda
empat dan alat berat. Di sektor alat berat, produk Rusia telah dikenal
kekuatan dan ketahanannya.
Delegasi Rusia juga mengungkapkan rencana mereka menanamkan modal di
proyek kereta api di Kalimantan. Mereka mengincar pula investasi di
bidang kedirgantaraan dan perkapalan shipbuilding).
Diperkirakan saat ini terdapat sekira 15 ribu kapal termasuk
penangkap ikan, yang telah berusia 30 tahun ke atas. Separo dari
populasi kapal tersebut atau lebih kurang 7000 unit perlu diperbarui.
“Rusia tertarik ke bisnis galangan untuk replacement kapal tua,
mereka juga menawarkan teknologi pemetaan posisi ikan berbasis satelit.
Ini dapat menjawab keluhan rekan-rekan nelayan yang kesulitan melacak
ikan dengan presisi,” kata Soerjono.
Sedangkan pihak Irkut mengaku berminat untuk ikut mengembangkan pesawat
penumpang N219 produksi PT Dirgantara Indonesia. Mereka memiliki konsep
untuk kerjasama, joint-operation produksi pesawat PT DI. Ini peluang
kita untuk mendapat teknologi baru, menambah nilai produk dan
meningkatkan hubungan dengan perusahaan multinasional,” tandasnya. (sumber: jkgr).
Mempererat Hubungan Kedua Negara.
Mungkin anda tak percaya bahwa Indonesia dan Rusia banyak persamaaanya.
Banyak diantaranya membuat kita bertanya-tanya, benarkah ada hubungan
yang sekian lama telah terjalin antara Indonesia Rusia? Sebuah
pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam. Oya hubungan
Rusia secara formal memang baru 60 tahun yang lalu, iya sekitar 6 dekade
yang lalu telah terjadi hubungan antara Indonesia dengan Rusia, dan
hubungan tersebut telah terjadi pasang surut yang mencapai titik
terendah di jaman Orde Baru, walau hubungan tersebut tak sampai putus,
tapi di jaman Orde Baru apapun yang berbau Rusia di buat sedemikian
menakutkan dan menyeramkan!
Namun kini semua itu telah cair,
hubungan Rusia dengan Indonesia kembali hangat, nah setelah terbuka
membuat yang tadinya tertutup, sekarang banyak terbuka dan nyata. Mari
kita lihat satu persatu hubungan antara Indonesia dan Rusia atau
fakta-fakta unik hubungan antara Indonesia dengan Rusia.
Pertama,
secara ekonomi sebenarnya sama-sama terpuruk dalam dua dekade terakhir
ini, dan kalau mau dilihat dari nilai tukar mungkin anda kaget melihat
fakta ini. Nilai kurs sekarang pertanggal 2 Januari 2012 kurs tengah
sekitar 1$=30,50 rubel dan jangan lupa itu terlihat kecil, karena pada
jaman presiden Yelsin telah ada pemotongan nol sebanyak tiga digit, jadi
kalau angka nol itu disertakan sebenarnya nilai tukar kurs sekarang ini
adalah 1$=30.500 rubel( satu dollaf AS sama dengan tiga puluh ribu lima
ratus rubel)! Bandingkan dengan Indonesia yang hanya 1$= rp 9100! Atau
kalau Indonesia memberlakukan pemotongan angka tiga digit itu berarti
nilai kurs sekarang hanya 1$=rp 9,1! Bandingkan dengan Rusia pada saat
yang sama 1$ =30,50 rubel! Hebatkan Indonesia kursnya lebih kuat
dibandingkan kurs Rusia!
Kedua, banyak kata yang sama, angka 2(dua)
antara Rusia dan Indonesia dibacanya sama “dua” hanya beda penulisan.
Ada kata yang sama tapi beda arti, misalnya lada, untuk Indonesia itu
nama bumbu masak, untuk Rusia itu merek mobil buatan Rusia.Ada motor
merek Yava di Rusia dan itu di Indonesia adalah nama sebuah pulau yaitu
pulaua Jawa, juga ada nama Yava dipakai di Rusia sebagai merek rokok.
Nah ada kata “cai” sama dengan bahasa Sunda dengan arti yang sama, yaitu
teh!
Ketiga, berkat jasa Bung karno di Rusia lima fakultas di Rusia
yang mempunyai jurusan sastera Indonesia, tiga fakultas ada di Moskow,
satu ada dia Vladivostok dan satu lagi di luar kota Moskow. Sementara di
Indonesia hanya ada dua fakultas yang mempunyai jurusan satera Rusia,
yaitu di UI dan Unpad! Dan pernah ada hubungan persahabatan mahasiswa
Unpad yang berkunjung ke Rusia lalu bertanding sepak bola, dan ya ampun
pemain Rusia tega-teganya “menghajar habis-habisan ” tamu dengan
kedudukan yang membuat malu banget! Saya tak tulis skornya, kasihan
nanti kalau dibaca mahasiswa Unpad!
Dan ada fakta yang unik lain, di
kota St Perterburg ada fakutas yang menyediakan jurusan filsapat Islam
dengan study Islam klasik khusus Islam di Indonesia. Dan lebih kaget
lagi sastera klasik kerajaan Islam di Palembang tersimpan rapi di
fakultas tersebut dan lebih unik lagi fakultas ini telah melahirkan
seorang Dotor( S3) yang diutus UIN Jakarta dan satu-satunya Doktor yang
ahli Rusia dari UIN Jakarta sekarang ini.
Keempat, orang-orang Rusia
yang sudah akrab dengan orang-orang Indonesia biasanya akrab juga
dengan makanan Indonesia, dan orang Rusia suka sekali dengan sate dan
nasi goreng Indonesia! Dan mereka juga suka dengan soto, sambel, sayur
lodeh, balado terong, tahu goreng, siomay, bakso, ketoprak, gado-gado
dan berbagai jenis masakan Indonesia. Dan bagi yang suka merokok, mereka
akrab dengan rokok-rokok merk jarum dan gudang garam! Dan jauh-jauh
kalau ke kantor akan membeli rokok di kantin yang memang menyediakan
stok rokok tersebut.
Oya bagi yang suka pakai korek gas di Rusia
juga di jual korek gas Jarum Black, uniknya tulisannya salah, “Kretek
Filter” ditulisnya “Kertek Filter”, tapi siapa yang peduli, itukan
bahasa Indonesia. Nah kalau dicetak atau dibuat dalam jumlah besar, maka
kata itu akan melekat, kretek menjadi kertek! Atau jangan-jangan ulah
Cina lagi? Bukankah Cina dengan otak dagangnya seringkali membolak balik
merk dagang, agar tidak dituntut oleh pemegang paten. Anda mungkin bisa
menemukan HP merk Nakio, sepatu Odidas, HP Blok Bary dan lain
sebagainya, Cina hanya merubah satu hurup saja untuk membedakan dengan
merk asli, tapi bentuk semuanya mirip dan harga “miring” alias murah
meriah.
Oya jangan lupa juga dengan batik, orang Rusia senang sekali
memakai baju batik! Bagaimana dengan musik? Wah jangan ditanya, ketika
lagi “Udin Sedunia” sedang top beberapa waktu yang lalu, ternyata teman
Rusia saya, teman saya main badminton, Vladis, blasteran Rusia Honggria ,
yang bisa empat bahasa sekaligus, Inggris, Rusia, Honggaria dan
Indonesia sangat menyukai lagu tersebut dan dia senyam senyum ketika
mengetahui nama lengkap saya yang juga ada kata” udin”nya. Bagitu juga
lagu-lagu pop Indonesia klasik seperti “Widuri”, sangat digemari di
Rusia. Oya gamelan yang “live” bukan diputar pakai kaset atau CD, sangat
digemari oleh orang-orang Rusia, kolaborasi gamelan Bali dan Jawa
sering kali memikat penonton Rusia, bila ditampilkan dalam konser-konser
di gedung-gedung kesenian Rusia.
Kelima, Oya berkat jasa Bung Karno
pula di St Peterburg ada sebuah masjid, yang di jaman komunis dijadikan
gudang atau tak difungsikan sebagaimana sebuah masjid, akhirnya dibuka
dan difungsikan menjadi masjid sampai saat ini, masjid tersebut tak jaug
dari Sungai Neva, dengan kubah biru bergaya Madrasah Tilla Kary di
Samarkand, Uzbekistan. Masjid biru disebut demikian karena kubahnya
berwarna biru, kadang disebut juga masjid Bung Karno! Dan lebih unik
lagi bila kita pakai kopyah hitam, mereka akan kenal bahwa itu orang
Indonesia dan muslim Rusia akan menyambutnya dengan “assalamu alaikum”
Jadi kopyah hitam ala Bung Karno sudah menjadi brand bagi Indonesia di
Rusia. Bagitu juga dengan jilbab, sudah menjadi brand bagi muslimah
Rusia dan Indonesia, bila muslimah Rusia yang berjilbab dan bertemu
dengan muslimah Indonesia yang berjilbab juga, maka hubungan segera cair
dan hebatnya juga mempengaruhi jual beli, terkadang malah mendapat
kortingan tanpa diminta oleh pembeli Indonesia.
Itu sekedar contoh
fakta-fakta unik yang terus berlangsung sampai saat ini. Coba lihat yang
satu ini, di Indonesia sudah gonta ganti presiden, namun diantara enam
orang presiden sampai saat ini yang melekat di otak orang Rusia
kebanyakan adalah Bung Karno! Padahal Bung Karno adalah presiden pertama
dan sudah tiada! Perlu juga diingat, ini lagi-lagi fakta unik, enam
orang presiden Indonesia semuanya pernah ke Rusia, tapi baru dua orang
presiden dari sejak jaman Uni Soviet sampai saat ini yang pernah ke
Indonesia! Sekarang lebih unik lagi, pejabat Indonesia yang datang ke
Rusia lebih banyak ketimbang pejabat Rusia datang ke Indonesia, dengan
alasan yang sering digunakan adalah study banding dan bahkan pernah ada
surat permohonan datang dari sebuah departementt tanpa ada nomor surat,
padahal surat resmi! Tunggu-tunggu, Ini unik atau memprihatinkan ya?.
No comments:
Post a Comment