Translate

Tuesday 11 April 2017

Minat Rusia Untuk Berinvestasi Kapal dan Pesawat di Indonesia

Minat Rusia Untuk Invenstasi Kapal dan Pesawat di Indonesia.

Rusia berminat melakukan investasi pada beberapa industri di Indonesia seiring pengembangan infrastruktur yang tengah dipacu oleh Pemerintah RI. Di antaranya, industri kapal dan pesawat.
“Rusia ingin meningkatkan hubungan kedua negara di bidang ekonomi, khususnya investasi. Mereka ingin masuk ke industri perkapalan, baik penumpang maupun penangkap ikan. Juga pesawat udara, alat berat dan proyek rel kereta di Kalimantan,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin.
Menteri Saleh menyampaikan itu usai menerima kunjungan delegasi Rusia yang dipimpin Duta Besar Federasi Rusia di Indonesia Mikhail Galuzin di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (23/10).

Pada pertemuan dengan Menperin, turut pula Dr Alexander Glubokov, pakar biologi dari All-Russia Research Institute of Fisheries and Oceanography serta perwakilan Irkut Corporation (industri pesawat terbang) dan United Shipbuilding Corporation (pembuatan, perbaikan dan pemeliharaan kapal).

Salah satu faktor penting untuk menggerakkan ekonomi Indonesia menjadi kembali menggeliat adalah dengan memperbanyak pembangunan infrastruktur. Infrastruktur akan membuat harga pangan menjadi murah, yang ujung-ujungnya membat upah buruh tidak lagi naik dan investasi di Indonesia menjadi menarik bagi investor asing. Infrastruktur juga mendorong industri manufaktur tumbuh, di mana kita telah jauh ditinggalkan oleh Thailand dan Vietnam. Jika ada negara lain berniat membangun infrastruktur di Indonesia, sebenarnya mereka menyiapkan tangga untuk kita, tinggal kitanya saja sadar atau tidak dengan semua itu.

Menurut Menperin, peluang kerjasama tersebut cukup besar apalagi jika melihat nilai total perdagangan mencapai nilai 2,6 miliar USD pada tahun 2014. Kedua negara memiliki kesamaan yaitu punya wilayah yang luas dan sumber daya alam melimpah serta pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Saat ini Negeri Beruang Merah itu menduduki peringkat ekonomi terbesar ke-6 dunia dan diakui memiliki keunggulan di bidang riset dan teknologi yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan lokal Indonesia dalam kerjasama bisnis ke depan.

“Kerjasama perusahaan kita dan Rusia di industri manufaktur akan memperkuat peran kita di jaringan suplai global. Kemitraan ini membuka akses lebih luas di pasar komoditas dan investasi dunia,” ulas Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Achmad Sigit Dwiwahjono.
Sementara itu, Direktur Industri Alat Transportasi Darat di Direktorat Jenderal ILMATE Kemenperin, Soerjono menambahkan, delegasi Rusia juga ingin meramaikan bisnis otomotif khususnya kendaraan roda empat dan alat berat. Di sektor alat berat, produk Rusia telah dikenal kekuatan dan ketahanannya.
Delegasi Rusia juga mengungkapkan rencana mereka menanamkan modal di proyek kereta api di Kalimantan. Mereka mengincar pula investasi di bidang kedirgantaraan dan perkapalan shipbuilding).
Diperkirakan saat ini terdapat sekira 15 ribu kapal termasuk penangkap ikan, yang telah berusia 30 tahun ke atas. Separo dari populasi kapal tersebut atau lebih kurang 7000 unit perlu diperbarui.

“Rusia tertarik ke bisnis galangan untuk replacement kapal tua, mereka juga menawarkan teknologi pemetaan posisi ikan berbasis satelit. Ini dapat menjawab keluhan rekan-rekan nelayan yang kesulitan melacak ikan dengan presisi,” kata Soerjono.
Sedangkan pihak Irkut mengaku berminat untuk ikut mengembangkan pesawat penumpang N219 produksi PT Dirgantara Indonesia. Mereka memiliki konsep untuk kerjasama, joint-operation produksi pesawat PT DI. Ini peluang kita untuk mendapat teknologi baru, menambah nilai produk dan meningkatkan hubungan dengan perusahaan multinasional,” tandasnya. (sumber: jkgr).

Mempererat Hubungan Kedua Negara.

Mungkin anda tak percaya bahwa Indonesia dan Rusia banyak persamaaanya. Banyak diantaranya membuat kita bertanya-tanya, benarkah ada hubungan yang sekian lama telah terjalin antara Indonesia Rusia? Sebuah pertanyaan yang menarik dan perlu dikaji lebih mendalam. Oya hubungan Rusia secara formal memang baru 60 tahun yang lalu, iya sekitar 6 dekade yang lalu telah terjadi hubungan antara Indonesia dengan Rusia, dan hubungan tersebut telah terjadi pasang surut yang mencapai titik terendah di jaman Orde Baru, walau hubungan tersebut tak sampai putus, tapi di jaman Orde Baru apapun yang berbau Rusia di buat sedemikian menakutkan dan menyeramkan!
Namun kini semua itu telah cair, hubungan Rusia dengan Indonesia kembali hangat, nah setelah terbuka membuat yang tadinya tertutup, sekarang banyak terbuka dan nyata. Mari kita lihat satu persatu hubungan antara Indonesia dan Rusia atau fakta-fakta unik hubungan antara Indonesia dengan Rusia.
Pertama, secara ekonomi sebenarnya sama-sama terpuruk dalam dua dekade terakhir ini, dan kalau mau dilihat dari nilai tukar mungkin anda kaget melihat fakta ini. Nilai kurs sekarang pertanggal 2 Januari 2012 kurs tengah sekitar 1$=30,50 rubel dan jangan lupa itu terlihat kecil, karena pada jaman presiden Yelsin telah ada pemotongan nol sebanyak tiga digit, jadi kalau angka nol itu disertakan sebenarnya nilai tukar kurs sekarang ini adalah 1$=30.500 rubel( satu dollaf AS sama dengan tiga puluh ribu lima ratus rubel)! Bandingkan dengan Indonesia yang hanya 1$= rp 9100! Atau kalau Indonesia memberlakukan pemotongan angka tiga digit itu berarti nilai kurs sekarang hanya 1$=rp 9,1! Bandingkan dengan Rusia pada saat yang sama 1$ =30,50 rubel! Hebatkan Indonesia kursnya lebih kuat dibandingkan kurs Rusia!
Kedua, banyak kata yang sama, angka 2(dua) antara Rusia dan Indonesia dibacanya sama “dua” hanya beda penulisan. Ada kata yang sama tapi beda arti, misalnya lada, untuk Indonesia itu nama bumbu masak, untuk Rusia itu merek mobil buatan Rusia.Ada motor merek Yava di Rusia dan itu di Indonesia adalah nama sebuah pulau yaitu pulaua Jawa, juga ada nama Yava dipakai di Rusia sebagai merek rokok. Nah ada kata “cai” sama dengan bahasa Sunda dengan arti yang sama, yaitu teh!
Ketiga, berkat jasa Bung karno di Rusia lima fakultas di Rusia yang mempunyai jurusan sastera Indonesia, tiga fakultas ada di Moskow, satu ada dia Vladivostok dan satu lagi di luar kota Moskow. Sementara di Indonesia hanya ada dua fakultas yang mempunyai jurusan satera Rusia, yaitu di UI dan Unpad! Dan pernah ada hubungan persahabatan mahasiswa Unpad yang berkunjung ke Rusia lalu bertanding sepak bola, dan ya ampun pemain Rusia tega-teganya “menghajar habis-habisan ” tamu dengan kedudukan yang membuat malu banget! Saya tak tulis skornya, kasihan nanti kalau dibaca mahasiswa Unpad!

Dan ada fakta yang unik lain, di kota St Perterburg ada fakutas yang menyediakan jurusan filsapat Islam dengan study Islam klasik khusus Islam di Indonesia. Dan lebih kaget lagi sastera klasik kerajaan Islam di Palembang tersimpan rapi di fakultas tersebut dan lebih unik lagi fakultas ini telah melahirkan seorang Dotor( S3) yang diutus UIN Jakarta dan satu-satunya Doktor yang ahli Rusia dari UIN Jakarta sekarang ini.
Keempat, orang-orang Rusia yang sudah akrab dengan orang-orang Indonesia biasanya akrab juga dengan makanan Indonesia, dan orang Rusia suka sekali dengan sate dan nasi goreng Indonesia! Dan mereka juga suka dengan soto, sambel, sayur lodeh, balado terong, tahu goreng, siomay, bakso, ketoprak, gado-gado dan berbagai jenis masakan Indonesia. Dan bagi yang suka merokok, mereka akrab dengan rokok-rokok merk jarum dan gudang garam! Dan jauh-jauh kalau ke kantor akan membeli rokok di kantin yang memang menyediakan stok rokok tersebut.
Oya bagi yang suka pakai korek gas di Rusia juga di jual korek gas Jarum Black, uniknya tulisannya salah, “Kretek Filter” ditulisnya “Kertek Filter”, tapi siapa yang peduli, itukan bahasa Indonesia. Nah kalau dicetak atau dibuat dalam jumlah besar, maka kata itu akan melekat, kretek menjadi kertek! Atau jangan-jangan ulah Cina lagi? Bukankah Cina dengan otak dagangnya seringkali membolak balik merk dagang, agar tidak dituntut oleh pemegang paten. Anda mungkin bisa menemukan HP merk Nakio, sepatu Odidas, HP Blok Bary dan lain sebagainya, Cina hanya merubah satu hurup saja untuk membedakan dengan merk asli, tapi bentuk semuanya mirip dan harga “miring” alias murah meriah.
Oya jangan lupa juga dengan batik, orang Rusia senang sekali memakai baju batik! Bagaimana dengan musik? Wah jangan ditanya, ketika lagi “Udin Sedunia” sedang top beberapa waktu yang lalu, ternyata teman Rusia saya, teman saya main badminton, Vladis, blasteran Rusia Honggria , yang bisa empat bahasa sekaligus, Inggris, Rusia, Honggaria dan Indonesia sangat menyukai lagu tersebut dan dia senyam senyum ketika mengetahui nama lengkap saya yang juga ada kata” udin”nya. Bagitu juga lagu-lagu pop Indonesia klasik seperti “Widuri”, sangat digemari di Rusia. Oya gamelan yang “live” bukan diputar pakai kaset atau CD, sangat digemari oleh orang-orang Rusia, kolaborasi gamelan Bali dan Jawa sering kali memikat penonton Rusia, bila ditampilkan dalam konser-konser di gedung-gedung kesenian Rusia.
Kelima, Oya berkat jasa Bung Karno pula di St Peterburg ada sebuah masjid, yang di jaman komunis dijadikan gudang atau tak difungsikan sebagaimana sebuah masjid, akhirnya dibuka dan difungsikan menjadi masjid sampai saat ini, masjid tersebut tak jaug dari Sungai Neva, dengan kubah biru bergaya Madrasah Tilla Kary di Samarkand, Uzbekistan. Masjid biru disebut demikian karena kubahnya berwarna biru, kadang disebut juga masjid Bung Karno! Dan lebih unik lagi bila kita pakai kopyah hitam, mereka akan kenal bahwa itu orang Indonesia dan muslim Rusia akan menyambutnya dengan “assalamu alaikum” Jadi kopyah hitam ala Bung Karno sudah menjadi brand bagi Indonesia di Rusia. Bagitu juga dengan jilbab, sudah menjadi brand bagi muslimah Rusia dan Indonesia, bila muslimah Rusia yang berjilbab dan bertemu dengan muslimah Indonesia yang berjilbab juga, maka hubungan segera cair dan hebatnya juga mempengaruhi jual beli, terkadang malah mendapat kortingan tanpa diminta oleh pembeli Indonesia.
Itu sekedar contoh fakta-fakta unik yang terus berlangsung sampai saat ini. Coba lihat yang satu ini, di Indonesia sudah gonta ganti presiden, namun diantara enam orang presiden sampai saat ini yang melekat di otak orang Rusia kebanyakan adalah Bung Karno! Padahal Bung Karno adalah presiden pertama dan sudah tiada! Perlu juga diingat, ini lagi-lagi fakta unik, enam orang presiden Indonesia semuanya pernah ke Rusia, tapi baru dua orang presiden dari sejak jaman Uni Soviet sampai saat ini yang pernah ke Indonesia! Sekarang lebih unik lagi, pejabat Indonesia yang datang ke Rusia lebih banyak ketimbang pejabat Rusia datang ke Indonesia, dengan alasan yang sering digunakan adalah study banding dan bahkan pernah ada surat permohonan datang dari sebuah departementt tanpa ada nomor surat, padahal surat resmi! Tunggu-tunggu, Ini unik atau memprihatinkan ya?.

No comments:

Post a Comment