Harapan masyarakat Solo, Jawa Tengah untuk memiliki angkutan publik yang terintegrasi pada tahun 2018 akan segera terwujud. Hari
ini, pemerintah memulai pembangunan Kereta Bandara Adi Soemarmo, Jawa
Tengah. Direncanakan, Presiden Jokowi akan hadir ke Solo dalam rangka
Pencanangan Pembangunan Perkeretaapian akses Bandar Udara Internasional
Adi Soemarmo, didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Pembangunan
Kereta Bandara sepanjang 13,5 km ini akan menghubungkan mulai dari
Stasiun Solo Balapan di kota Solo hingga Bandara Adi Soemarmo, yang
terletak di kabupaten Boyolali. Dengan menggunakan kereta bandara ini,
nantinya jarak tempuh dari kota Solo (Stasiun Solo Balapan) ke Bandara
Adi Sumarmo hanya sekitar 15 menit saja.
“Diharapkan
pada akhir 2018, masyarakat Solo dan sekitarnya sudah dapat menikmati
pelayanan kereta bandara,” jelas Budi dikutip dari keterangan
tertulisnya, Sabtu (8/4).
Dengan
menggunakan kereta bandara ini, masyarakat dari Yogyakarta yang akan
menuju Bandara Adi Soemarmo, hanya ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam
11 menit. Dengan rute, Stasiun Yogyakarta - St. Maguwo - St. Solo
Balapan - Bandara Adi Soemarmo sejauh 72,7 km.
"Tentunya
dengan menggunakan kereta, waktu tempuh menjadi lebih efisien dibanding
menggunakan kendaraan mobil yang bisa menempuh waktu lebih dari 2 jam
dari Yogyakarta ke Solo," ujar Budi.
Adapun
beberapa tahapan kegiatan pembangunan kereta bandara Adi Soemarmo
yaitu, pertama: penetapan trase yang telah dilakukan Kemenhub dengan
dikeluarkannya Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmen) Nomor. KP 406
Tahun 2017 pada 6 April 2017. Kepmen
tersebut menjadi acuan dalam melaksanakan beberapa tahapan selanjutnya,
antara lain: penyusunan kajian dokumen lingkungan hidup dan pengajuan
permohonan izin lingkungan, penyusunan kajian teknis jalur KA yang lebih
rinci, serta perencanaan pengadaan tanah dan pengajuan permohonan
Penerbitan Surat Persetujuan Penetapan Lokasi Pembangunan (SP2LP) oleh
Gubernur Provinsi Jateng.
Tahapan
lainnya yaitu, penetapan lokasi trase yang telah ditetapkan oleh
Gubernur Jawa Tengah; Detail Engineering Design (DED); kajian lingkungan
yang dilakukan PT KAI dan PT AP 1; serta Sosialisasi, Pembebasan Lahan,
dan Pelaksanaan Fisik oleh Ditjen Perkeretaapian Kemenhub pada tahun
anggaran 2017 dan 2018. Pembangunan
jalur kereta bandara terdiri dari dua segmen, yaitu: Segmen 1, mulai
dari Stasiun Solo Balapan hingga Stasiun Solo Balapan Baru sepanjang 3,5
km yang merupakan jalur KA eksisting (Solo - Gundih).
Sementara
segmen 2, dimulai dari Stasiun Solo Balapan Baru (pada Km. 104+400)
hingga Bandara Adi Sumarmo sepanjang 10 km yang akan dibangun jalur KA
baru.
Adi Soemarmo Menjadi Bandara Ke-4 yang Memiliki Akses Ke Stasiun.
Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo akan memiliki stasiun kereta api
yang terhubung dengan Stasiun Kereta Api (KA) Solo Balapan. Pembangunan
proyek dengan anggaran Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun itu ditandai
dengan peletakan batu pertama oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi),
Sabtu (8/4).
"Hari ini presiden melakukan ground breaking di Bandara Adi Soemarmo. Apa yang kita lakukan adalah untuk memberikan koneksitas kota-kota yang ada di Solo Raya dengan bandara. Sehingga konsep pengelolaan antar moda itu berjalan," ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, di Solo.
Ia mengatakan, dengan terhubungnya jalur KA dengan bandara tersebut diharapkan terjadi efisiensi khususnya dalam moda angkutan. Sehingga penumpang akan mengeluarkan biaya yang murah dan nyaman. Ia berharap kemacetan di Solo dan sekitarnya, khususnya ke bandara bisa terhindarkan.
Selain di Solo, pembangunan kereta bandara, kata menteri, juga sedang dilakukan di berbagai daerah, antara lain, Medan, Palembang, Lampung, Padang, Jakarta, Yogyakata dan Semarang. Sehingga nantinya pengelolaan antar moda ini bisa menjadi kekuatan bagi dunia teansportasi tanah air.
Pembangunan kereta bandara, lanjut menteri akan didukung dengan peningkatan sarana dan fasilitas penunjang lainnya. Apron atau tempat parkir yang semula hanya menampung 10 pesawat akan ditambah menjadi 12. Sedangkan runway atau landas pacu yang panjangnya saat ini 2600 meter akan ditambah menjadi 3000 meter. Kapasitas penumpang yang saat ini 3 juta dan sudah mencapai 2,2 juta penumpang juga akan ditambah.
"Solo ini menjadi bandara yang keempat yang melayani kereta api. Setelah Jakarta, Medan dan Yogyakarta," pungkas Menteri Budi Karya.
"Hari ini presiden melakukan ground breaking di Bandara Adi Soemarmo. Apa yang kita lakukan adalah untuk memberikan koneksitas kota-kota yang ada di Solo Raya dengan bandara. Sehingga konsep pengelolaan antar moda itu berjalan," ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, di Solo.
Ia mengatakan, dengan terhubungnya jalur KA dengan bandara tersebut diharapkan terjadi efisiensi khususnya dalam moda angkutan. Sehingga penumpang akan mengeluarkan biaya yang murah dan nyaman. Ia berharap kemacetan di Solo dan sekitarnya, khususnya ke bandara bisa terhindarkan.
Selain di Solo, pembangunan kereta bandara, kata menteri, juga sedang dilakukan di berbagai daerah, antara lain, Medan, Palembang, Lampung, Padang, Jakarta, Yogyakata dan Semarang. Sehingga nantinya pengelolaan antar moda ini bisa menjadi kekuatan bagi dunia teansportasi tanah air.
Pembangunan kereta bandara, lanjut menteri akan didukung dengan peningkatan sarana dan fasilitas penunjang lainnya. Apron atau tempat parkir yang semula hanya menampung 10 pesawat akan ditambah menjadi 12. Sedangkan runway atau landas pacu yang panjangnya saat ini 2600 meter akan ditambah menjadi 3000 meter. Kapasitas penumpang yang saat ini 3 juta dan sudah mencapai 2,2 juta penumpang juga akan ditambah.
"Solo ini menjadi bandara yang keempat yang melayani kereta api. Setelah Jakarta, Medan dan Yogyakarta," pungkas Menteri Budi Karya.
Mempersingkat Perjalanan.
Kereta penghubung Bandara Adi Soemarmo, Solo akan beroperasi tahun
depan. Saat ini, pemerintah sedang mempercepat pembangunan proyek jalur
kereta api penghubung tersebut.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Edi Sukmoro menjelaskan spesifikasi kereta yang akan menjadi moda trasportasi penghubung Stasiun Yogyakarta-Maguo-Solo Balapan-Bandara Adi Soemarmo sepanjang 72,7 kilometer pulang pergi.
Kereta penghubung Bandara Adi Soemarmo itu menggunakan kereta dengan tipe Diesel Electric Multiple Unit (DEMU). Satu rangkaian kereta (train set) terdiri dari empat unit kereta atau gerbong dengan masing-masing kereta berkapasitas 50 kursi. Satu rangakaian kereta itu dapat mengangkut penumpang hingga 200 orang.
"Total sarana yang akan melayani penumpang KA Bandara Adi Soemarmo sebanyak tiga train set operasional dan satu train set cadangan yang diproduksi oleh PT Inka," ujar Edi Sukmoro dalam peletakan batu pertama proyek pembangunan jalur kereta api Bandara Adi Soemarmo pada Sabtu pagi (8/4).
KA Bandara Adi Soemarmo dapat dioperasikan dengan kecepatan maksimal 70 kilometer per jam. Dengan demikian waktu yang ditempuh dari Stasiun Solo Balapan menuju Stasiun Bandara Adi Soemarmo adalah 15 menit. Sedangkan jika perjalanan dimulai dari Stasiun Yogyakarta membutuhkan waktu tempuh satu jam 30 menit.
Kereta tersebut akan menghubungkan Bandara Adi Soemarmo dan Stasiun Solo Balapan sepanjang 13,5 kilometer. Pembangunan jalur tersebut dibagi menjadi dua segmen, yakni segmen I yang merupakan rel eksisting atau rel yang sudah ada sepanjang 3,5 kilometer.
Sedangkan segmen II adalah rel baru yang akan dibangun sepanjang 10 kilometer. Untuk jalur kereta bandara ditargetkan selesai sebelum 2018.
Proyek KA Bandara Adi Soemarmo dikerjakan oleh sinergi BUMN yang terdiri dari PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Pembangunan Perumahan ( Persero) dan PT Adhi Karya (Persero) dengan nilai investasi sekitar Rp 1 triliun.
Proyek kereta Bandara Adi Soemarmo merupakan proyek kereta api bandara ketiga di Indonesia setelah KA Bandara Kualanamu, Sumatra Utara dan KA Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Edi Sukmoro menjelaskan spesifikasi kereta yang akan menjadi moda trasportasi penghubung Stasiun Yogyakarta-Maguo-Solo Balapan-Bandara Adi Soemarmo sepanjang 72,7 kilometer pulang pergi.
Kereta penghubung Bandara Adi Soemarmo itu menggunakan kereta dengan tipe Diesel Electric Multiple Unit (DEMU). Satu rangkaian kereta (train set) terdiri dari empat unit kereta atau gerbong dengan masing-masing kereta berkapasitas 50 kursi. Satu rangakaian kereta itu dapat mengangkut penumpang hingga 200 orang.
"Total sarana yang akan melayani penumpang KA Bandara Adi Soemarmo sebanyak tiga train set operasional dan satu train set cadangan yang diproduksi oleh PT Inka," ujar Edi Sukmoro dalam peletakan batu pertama proyek pembangunan jalur kereta api Bandara Adi Soemarmo pada Sabtu pagi (8/4).
KA Bandara Adi Soemarmo dapat dioperasikan dengan kecepatan maksimal 70 kilometer per jam. Dengan demikian waktu yang ditempuh dari Stasiun Solo Balapan menuju Stasiun Bandara Adi Soemarmo adalah 15 menit. Sedangkan jika perjalanan dimulai dari Stasiun Yogyakarta membutuhkan waktu tempuh satu jam 30 menit.
Kereta tersebut akan menghubungkan Bandara Adi Soemarmo dan Stasiun Solo Balapan sepanjang 13,5 kilometer. Pembangunan jalur tersebut dibagi menjadi dua segmen, yakni segmen I yang merupakan rel eksisting atau rel yang sudah ada sepanjang 3,5 kilometer.
Sedangkan segmen II adalah rel baru yang akan dibangun sepanjang 10 kilometer. Untuk jalur kereta bandara ditargetkan selesai sebelum 2018.
Proyek KA Bandara Adi Soemarmo dikerjakan oleh sinergi BUMN yang terdiri dari PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Angkasa Pura I (Persero), PT Pembangunan Perumahan ( Persero) dan PT Adhi Karya (Persero) dengan nilai investasi sekitar Rp 1 triliun.
Proyek kereta Bandara Adi Soemarmo merupakan proyek kereta api bandara ketiga di Indonesia setelah KA Bandara Kualanamu, Sumatra Utara dan KA Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
No comments:
Post a Comment