Translate

Sunday 14 May 2017

Menyongsong UAV-MALE Indonesia

Menyongsong Drone UAV-MALE Indonesia.

PT. Dirgantara Indonesia melalui Direktur Utama Budi Santoso, menandatangani MoU dengan CEO Turkish Aerospace Industries, Inc (TAI), PhD. Temel KOTÌL, diajang Internationan Defence Industry Fair (IDEF) 2017, 9-12 Mei 2017 di Instambul, Turki. Menurut laman BUMN.go.id, MoU antara PTDI dan TAI antara lain:

1. Peningkatan Avionaik dan sayap untuk pesawat-pesawat CN235.
2. Pengembangan, Sertifikasi, dan produksi bersama pesawat N245.
3. Global Supply Chain untuk komponen pesawat CN235.
4. Pengambangan bersama untuk pesawat tanpa awak (Drone) kelas Medium Altitude Long Endurance     (MALE)

Dari keempat kesepakatan diatas saya akan membahas yang menurut saya paling menarik yakni poin 4 pengembangan bersama untuk pesawat tanpa awak (Drone) kelas MALE, ini sebuah terobosan menarik, karena Turkish Aerospace Industry (TAI), telah menerbangakan UAV-MALE (Advenced) Anka Blok B (ANKA S) Sejak 30 Januari 2015.
UAV ANKA B adalah generasi kedua dari kelas UAV-MALE buatan Turki yang merupakan produksi versi standar. 10 unit UAV ANKA B telah dipesan pada bulan Oktober 2013 untuk militer Turki. ANKA B memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan pendahulunya yakni ANKA BLOK A. UAV ini memiliki perangkat baru new hight definition (HD) Electro optical infrared (EOIR) yang memuat laser disignator/laser rangefinder, Aselsan/ MilSOFT synthetic aperture radar (SAR), satellite communications (SATCOM), encrypted datalink dan moda flight control computer buatan dalam negeri.

Penerbangan pertama dari produksi-standar UAV Anka B membutuhkan waktu empat tahun setelah Prototype pertama Anka terbang pada bulan Desember 2010.
Program UAV Anka telah mengalami beberapa masalah, termasuk kecelakaan pesawat pertama pada bulan September 2012 dan beberapa masalah dengan payload Anka A, tapi sekarang tampaknya UAV ini bergerak maju sesuai dengan yang direncanakan bahwa pengiriman ke Angkatan Udara Turki akan dilakukan tahun 2016. 10 unit Anka B dijadwalkan akan dikirim ke militer Turki pada tahun 2018.

UAV Anka adalah salah satu produk utama dari rencana pembangunan alutsista buatan dalam negeri Turki, yang lebih dari satu dekade diawasi oleh Undersecretariat for Defence Industries. Melalui lembaga ini Turki tampak berhasil membuat dirinya menjadi mandiri lebih luas untuk teknologi pertahanan, dengan tujuan tambahan membangun Turki menjadi eksportir utama teknologi pertahanan.
Dalam mengembangkan dan produksi UAV Anka, Turki telah memposisikan diri sebagai satu-satunya negara Eropa yang memiliki produksi UAV MALE. Mengingat UAV medium altitude long endurance (MALE) saat ini sangat dicari oleh militer, maka jenis UAV ini bisa sukses di pasar ekspor. Hal ini terutama berlaku di pasar Timur Tengah, di mana karena berbagai alasan Amerika Serikat tidak mau mengekspor UAV MALE dan user Timur Tengah tidak mau membeli produk Israel.
Dari sejumlah foto yang beredar UAV Anka S telah mengusung rocket pod (4 roket Cirit) di sisi sayap kanan, dan 2 rudal menengah-jauh anti-tank UMTAS di sisi sayap kiri. Roket Cirit dan rudal UMTAS ini disuplai oleh perusahaan Roketsan Turki.

Dengan kemampuan kedirgantaan dari kedua pihak, diharapkan kerjasama pengembangan bersama pesawat tanpa awak kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE), PT DI dan TAI, akan menghasilkan UAV MALE yang handal dan mematikan.

No comments:

Post a Comment