PT. PAL Indonesia Sedang Memproses Pembuatan Kapal SSV Ke-3 dan Ke-4 Pesanan Militer Filiphina.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementrian BUMN Fajar Herry Sampurno Menyampaikan bahwa Indonesia masih memproses pembuatan kapal perang pesanan Filiphina ke-3 dan ke-4 dengan tipe yang berbeda.
“Sudah ada pembicaraan dengan Filipina, rencana ada SSV 3 dan SSV 4,”
ujar Harry pada Rabu (10/5/2017).
Harry menjelaskan bahwa meski sebenarnya dua kapal yang dipesan itu memiliki tipe yang sama, namun militer Filiphina menginginkan memiliki fungsi yang khusus, yaitu satu sebagai kapal rumah sakit dan satu lagi sebagai kapal markas pasukan. Dalam kapoal rumah sakit ini, nantinya dijadikan cover kesehatan bagi para pasukan yang tengah melakukan operasi di daerah daerah pertempuran.
didalamnya akan ada laboratorium dan hingga ruang perawatan.
Sementara untuk kapal markas pasukan, akan digunakan militer Filiphina guna memberantas para perompak yang berada diperairannya.
”Nanti juga dilengkapi dengan senjata. ?Filipina ini negara kepulauan
seperti Indonesia, sehingga pemberontak-pemberontak akan dimasukkan ke
kapal, sehingga tidak perlu turun ke darat. Nah SSV ini cocok,” jelas
Harry.
Filiphina Mengaku Puas Dengan Kapal Buatan Indonesia.
Filipina mengaku puas pada kapal perang buatan PT PAL Indonesia yang
telah dipesannya. Hal itu disampaikan setelah kapal “Strategic Sealift
Vessel” (SSV) BRP Davao Del Sur LD 602 tiba di Pelabuhan Manila.
“Kami dari Filipina mengapresiasi dan sangat berterima kasih dengan
produk PT PAL Indonesia dan selama perjalanan kondisi cuaca juga cukup
bagus,” ujar Komandan Satuan Tugas Pengadaan Kapal SSV dari Filipina,
Richard N Gonzaga, di Pelabuhan Manila, Senin.
Ia mengatakan bahwa ekspor kedua kali ini sama seperti perjalanan
pertama, yakni aman. “Kami akui ini merupakan perjalanan yang sangat
bagus dari Surabaya ke Manila,” kata Gonzaga yang sekaligus Komandan
Kapal BRP Davao Del Sur LD 602. Pejabat Pelatih Anak Buah Kapal atau ABK Filiphina Bonifacio Manzano mengaku secara umum operasional mesin kapal sangat bagus dan layak sehingga tidak mengalami kendala berarti selama perjalanan.
“Secara umum tidak ada masalah untuk mesin kapal selama perjalanan, dan
saya rasa sangat bagus mesin dan perjalanan ini,” kata Manzano yang juga
Palaksa Kapal BRP Davao Del Sur LD 602.
Perjalanan laut dari Surabaya ke Manila ditempuh dengan malintasi laut Jawa, dan selat Makassar, kemudian laut Sulawasi, dan Laut China. Sebelum berlabuh di Lego Jnagkar pelabuhan Manila. Sebelumnya, perjalanan eskpor kedua dilepas Menteri Pertahanan Ryamizard
Ryacudu pada Selasa (4/5) di Dermaga Semarang, Ujung Pandang Surabaya, Jawa
Timur.
Awak Angkatan Laut Filipina yang mengikuti perjalanan ini ada 115
orang, ditambah 112 awak PT PAL Indonesia, dan 22 Anak Buah Kapal (ABK),
serta lima petugas katering.
BRP Davao Del Sur LD 602 merupakan kapal perang pesanan kedua
Filipina, sedangkan pesanan pertama diberi nama Tarlac yang tiba di
Manila pada 13 Mei 2016.
No comments:
Post a Comment