WOW...KAPAL SELAM CHANGBOGO 3 (405) BUATAN INDONESIA SATU-SATUNYA NEGARA DI ASEAN YANG BISA MEMBUAT KAPAL SELAM DENGAN TEKNOLOGI AIP YANG CANGGIH.. BANGGA!!!...
Mari kita simak bersama kapal selam racikan PT PAL yang lebih canggih
dari aslinya dalam segala hal, karena disesuaikan dengan kebutuhan Korps
Hiu Kencana dalam mengawal perairan NKRI sampai ZEE .
Setelah kita mendengar pembelian KS Kilo batal dan pemerintah lebih
memilih untuk pengadaan KS dalam negeri berbasis TOT KS Changbogo class
dari Korea. Maka sebagai analisator kita hanya bisa membuat analisa apa
saja teknologi kapal selam Type U Jerman yang bisa diaplikasikan untuk
KS ke empat yang akan diproduksi oleh PT PAL setelah menyelesaikan
pembuatan KS Changbogo yang ke tiga.
PT PAL dalam pembuatan dan pengembangan Kapal selam yang ke empat
pastinya harus lebih baik dari CBG class yang sudah diajarkan oleh korea
Alasannya selain untuk tidak meniru hak paten pengembangan U 209 dari
Korea, PT Pal juga harus memenuhi standar tinggi yang ditetapkan oleh
usernya yaitu TNI AL. Salah satu Lagu Wajib yang harus dipenuhi oleh TNI
AL dalam speck KS yang diinginkan yaitu bisa menembakkan rudal sub
berdaya jelajah menengah 300-400 km. Untuk itu PT PAL harus belajar
kepada ahli ahlinya yang mempunyai teknologi tersebut yaitu Jerman dan
Rusia.
Sekarang kita akan membahas yang teknologi Jerman dan yang berteknologi
Rusia karena PT PAL membangun CBG berbasis KS U209 buatan Jerman.
Sedangkan kapal selam buatan Jerman teranyar yang mampu menembakkan
rudal sub tersebut adalah KS U-212 dan U-214.
Perbandingan U-212 dan U-214
KS U-212 menggunakan “ A non magnetic hull ” ini wujud persyaratan dari
AL Jerman yang menginkan KS tidak bisa terdeteksi dikedalaman laut
baltic yg rata rata sekitar 56 m.
Dalam situasi seperti itu, metode pertahanan yang paling penting dari
sebuah kapal selam dalam menyelam dan mencoba menghilang dari deteksi
sonar. Oleh karena itu, kebutuhan untuk lambung baja non-magnetik sangat
diperlukan
Baja non-magnetik juga dikenal di industri sebagai “sweet steel.”
Artinya bahwa itu adalah Lebih LEMBUT dari pada baja yang digunakan di
Hull U-214 yang lebih keras. Sehingga perwujutan dalam kemampuan
menyelam U-214 dapat menyelam lebih dalam dari U-212, tetapi di perairan
dangkal seprti lautan Baltik U-212 akan mudah menyelinap dan kabur dari
sergapan lawan sementara U-214 mungkin akan ditangkap oleh sonar.
Karena kekhususan itu U 212 tidak pernah ditawarkan ke Angkatan laut
negara lain, sedangkan Italia memesan U 212 saat Jerman belum
mengembangkan type U 212, dalam artian U 214 belum lahir.
Sistem yang diinstal di kedua KS tersebut bisa dubah sesuai selera dan
kebutuhan angkatan laut pemesan sedangkan teknologi yang diinstal di U
212 dan U 214 aslinya berselisih waktu sekitar sepuluh tahunan. Tonase
U-212 sekitar 1450 ton dengan kecepatan 20 knot daya jelajah 8000 NM
(14,800 Km) endurance 3 minggu, dengan persenjataan 6x peluncur torpedo
533mm dan IDAS misile.
Sedangkan U-214 bertonase 1690 ton dengan panjang 65 meter, kecepatan
20 knot, daya jelajah 12 000 miles (19.300Km) endurance 12 minggu,
dengan persenjataan 8x peluncur torpedo 533m yang empat diantaranya
mampu meluncurkan rudal sub harpon.
Sesuai dengan tugas yang diemban oleh Satuan kapal selam Deutsche Marine
sebagai bagian tak terpisahkan dari NATO Submarine Command, adalah
untuk melakukan peran operasi ASW, intelijen, dan insurjensi di perairan
Laut Utara dan Laut Baltik.
Bila diterjemahkan dalam konteks yang lebih riil, Eskader Kapal Selam AL
Jerman bertugas untuk memonitor pergerakan KS Rusia yang beroperasi di
wilayah kedua lautan tersebut. Dalam menjalankan tugas tersebut, U212
terbukti sangat efektif dan efisien, serta memiliki fleksibilitas tinggi
untuk menjalankan berbagai macam profil misi.
Meskipun secara desain mampu beroperasi di kedalaman 430 m (operational
depth 430m, hull-crush depth 500 m) berkat high tension HY-80 non
magnetic steel, namun pada kenyataannya, berkat desain sirip belakang X
serta sistem kemudi yang sangat presisi, memampukan KS ini untuk dengan
rileks bermanuver di laut yang dangkal (depth < 50 m), kemampuan yang
masih jarang dimiliki oleh Kapal Selam. Bahkan Amerika sendiri sampai
harus mengeluarkan bermiliar dolar untuk mendesain KS Virginia class
agar bisa bermanuver dengan baik di laut dangkal (utk kepentingan
operasi intelijen/insurjen).
Keunggulan lain Kapal selam ini berkat desain bodi “Tear Drop” sempurna
(perhatikan bentuk lambung dan conning tower alias menara anjungan),
serta lapisan polimer khusus pada dinding luar lambung, membuat KS ini
betul betul senyap, tidak memiliki “hydrodynamic noise” atau derau
hidrodinamis yang bisa ditangkap oleh sonar. Sudah ditest dilapangan
pada Exercise Dynamic Mongoose NATO, sangat susah untuk mendeteksi KS
ini dengan sonar aktif, apalagi dengan sonar pasif.
Plus, dengan propulsi AIP racikan Siemens yang sudah cukup matang secara
desain, memampukan KS ini untuk beroperasi dalam “envelope” yang nyaris
mirip dengan KS nuklir, tidak perlu surface dalam waktu 45 hari. Jelas,
dalam konteks pertempuran ASW, ini sangat-sangat mendukung
survivability Kapal selam.
Kapal selam Kilo
Kilo Yang lebih berat, besar dan panjang dari KS U-212 dan U-214 mempunyai deterrent tersendiri.
Dengan tonase 2350 Ton, panjang 74 meter kecepatan 25 knot, endurance 45
hari dengan persenjataan 6 x peluncur torpedo 533 dan mampu menembakkan
club S anti ship misile. Kilo Sebagai kapal selam yang beroperasi di
lautan dalam ocean going dan berperan sebagai kapal selam anti kapal
permukaan dan anti kapal selam dilengkapi dengan sonar yang kuat
Proyek 877 kapal dilengkapi dengan Rubikon MGK-400 Sonar sistem (NATO
reporting name Shark Gill), yang mencakup deteksi ranjau dan menghindari
dari sonar MG-519 Arfa (with NATO reporting name Mouse Roar). Baru pada
Proyek 636 kapal dilengkapi dengan peningkatan MGK-400EM, dengan MG-519
Afra juga upgrade ke MG-519EM Sistem sonar yang ditingkatkan telah
mengurangi jumlah operator yang dibutuhkan oleh berbagi konsol yang sama
melalui otomatisasi.
Kapal selam buatan rusia untuk sistem persenjataan dan Fungsi
dibandingkan dengan kapal selam buatan Jerman rata rata akan lebih besar
dan berat. Hal ini dikarenakan Kapal selam buatan Rusia prinsipnya
memakai lambung berganda, dan cincin penguat silinder pressure hull
berada di luar, sementara KS Eropa berada di dalam, disamping itu jumlah
cincinnya akan lebih banyak ketimbang kapal selam buatan eropa.
Otomatis baja yang digunakan akan semakin banyak dan berat
Kilo dapat berperan sebagai satuan pemukul berat, khususnya dalam
konteks peran anti kapal permukaan. Club S itu adalah senjata
penggentar, yang bila digunakan dengan tepat bisa membuat gugus tugas
kapal induk pun berkeringat dingin
Kapal selam Rasa Nusantara buatan PT PAL
Dengan Kerjasama PT PAL dengan DSME Korea dalam pembuatan Kapal selam
jenis Improve changbogo menjadikan PT PAL mampu merakit Kapal selam yang
berdasarkan Hul U 209 Jerman.
Kapal selam ke dua yang akan dibuat oleh PT PAL akan menambahkan cita
rasa nasional dispeck kapal selam tersebut: PT PAL bisa membuat kapal
selam berdasarkan Jenis untuk kebutuhan TNI ALyang akan menunjang
operasi Korps Hiu yaitu :Kapal selam Heavy, Kapal selam medium dan Kapal
selam Light.
Untuk Kapal selam Heavy sementara ini perannya bisa diwakili oleh Kilo
class dan Kilo Improve. Suatu saat nanti PT PAL bisa membuat KS merujuk
desain Kilo dengan rudal S dan Torpedo kelas beratnya untuk satuan
pemukul berat anti kapal permukaan dan Land Attack
Sebagai alternatif juga bisa membuat Kapal selam berbobot 1800 ton
mengusung Teknologi U 214 dengan panjang sekitar 65 meter ber AIP dengan
kemampuan meluncurkan torpedo kelas berat dan mampu meluncurkan rudal
sub harpon dan dibekali IDAM
Kapal selam Medium bisa menggunakan desain U-209 dan U-212 sebagai kapal
selam patroli sub combat dan Kapal selam dengan kemampuan peran operasi
ASW, intelijen, dan insurjensi.
Kapal selam Light PT Pal bisa menggunakan desain KS mini 22 meter (midget) untuk operasi ASW dan Gerilya laut
Dengan Road map diatas PT PAL yang sudah mendapatkan suntikan dana
Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah senilai US$ 250 juta atau
kurang lebih Rp 2,5 triliun untuk memproduksi kapal selam di
Surabaya.Sebagai Modal awal bisa membuat jenis jenis Kapal selam yang
dibutuhkan oleh Korps Hiu Kencana.Untuk mendukung Road Map diatas
diharapkan PT PAL bisa membangun jaringan net working dengan galangan
kapal selam Jerman TKMS yang sudah dimulai dengan PT PAL menggandeng
TKMS dalam program over houle KS Cakra yang akan dilaksanakan.
Dan juga tidak kalah pentingnya memaksimalkan kerjasama perawatan Kapal
selam dari Rusia yang sudah di mulai pembicaraannya pada Juli 2013
antara Dubes Rusia dan Kemenhan yang menyangkut Kerjasama Teknik Militer
antara kedua negara dalam hal penyediaan material dan renovasi Kapal
Selam
Dan yang Terakhir Dukungan Pemerintah yang ISTIQOMAH untuk kemadirian
beralutsista, salah satu upayanya untuk dipertimbangkan yaitu:
Pemerintah bisa menetapkan kerangka pembiayaan jangka panjang untuk
industri pertahanan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Untuk mengembangkan industri pertahanan dalam negeri, karena dibutuhkan
kemampuan teknologi juga butuh pembiayaan yang besar.
“Segera Dimungkinkan untuk membiayai kegiatan tersebut melalui lembaga
keuangan, seperti Bapindo tempo dulu”, negara-negara tetangga seperti
Malaysia, India dan Thailand sudah memiliki bank seperti tersebut
(Bapindo).
Ke depan, pemerintah harus memberikan dana ke lembaga keuangan yang
tugasnya membiayai sektor industri. Hal itu untuk pemberian kredit
jangka panjang dengan bunga yang rendah untuk industri pertahanan dan
industri lainnya. Karena bagaimanapun kemandirian beralutsista adalah
real Deterrent yang lebih baik daripada hanya sekedar sebagai negara
yang hanya bisa beli alutsita canggih. (By Satrio)
Berdaulat dalam industri Alutsista mempunyai peran penting baik pada
masa damai maupun masa perang , masa damai menjadi pengexpor alutsista ,
masa perang menghindari embargo .
Maju jaya Indonesia ku
Saalm .Jkt Mei 014 melebihi aslinya
Dulu dulur
Putra putri Ibu Pertwi
Mari kita simak bersama kapal selam racikan PT PAL yang lebih canggih
dari aslinya dalam segala hal, karena disesuaikan dengan kebutuhan Korps
Hiu Kencana dalam mengawal perairan NKRI sampai ZEE , sebuah copy paste
.
Setelah kita mendengar pembelian KS Kilo batal dan pemerintah lebih
memilih untuk pengadaan KS dalam negeri berbasis TOT KS Changbogo class
dari Korea. Maka sebagai analisator kita hanya bisa membuat analisa apa
saja teknologi kapal selam Type U Jerman yang bisa diaplikasikan untuk
KS ke empat yang akan diproduksi oleh PT PAL setelah menyelesaikan
pembuatan KS Changbogo yang ke tiga.
PT PAL dalam pembuatan dan pengembangan Kapal selam yang ke empat
pastinya harus lebih baik dari CBG class yang sudah diajarkan oleh korea
Alasannya selain untuk tidak meniru hak paten pengembangan U 209 dari
Korea, PT Pal juga harus memenuhi standar tinggi yang ditetapkan oleh
usernya yaitu TNI AL. Salah satu Lagu Wajib yang harus dipenuhi oleh TNI
AL dalam speck KS yang diinginkan yaitu bisa menembakkan rudal sub
berdaya jelajah menengah 300-400 km. Untuk itu PT PAL harus belajar
kepada ahli ahlinya yang mempunyai teknologi tersebut yaitu Jerman dan
Rusia.
Sekarang kita akan membahas yang teknologi Jerman dan yang berteknologi
Rusia karena PT PAL membangun CBG berbasis KS U209 buatan Jerman.
Sedangkan kapal selam buatan Jerman teranyar yang mampu menembakkan
rudal sub tersebut adalah KS U-212 dan U-214.
Perbandingan U-212 dan U-214
KS U-212 menggunakan “ A non magnetic hull ” ini wujud persyaratan dari
AL Jerman yang menginkan KS tidak bisa terdeteksi dikedalaman laut
baltic yg rata rata sekitar 56 m.
Dalam situasi seperti itu, metode pertahanan yang paling penting dari
sebuah kapal selam dalam menyelam dan mencoba menghilang dari deteksi
sonar. Oleh karena itu, kebutuhan untuk lambung baja non-magnetik sangat
diperlukan
Baja non-magnetik juga dikenal di industri sebagai “sweet steel.”
Artinya bahwa itu adalah Lebih LEMBUT dari pada baja yang digunakan di
Hull U-214 yang lebih keras. Sehingga perwujutan dalam kemampuan
menyelam U-214 dapat menyelam lebih dalam dari U-212, tetapi di perairan
dangkal seprti lautan Baltik U-212 akan mudah menyelinap dan kabur dari
sergapan lawan sementara U-214 mungkin akan ditangkap oleh sonar.
Karena kekhususan itu U 212 tidak pernah ditawarkan ke Angkatan laut
negara lain, sedangkan Italia memesan U 212 saat Jerman belum
mengembangkan type U 212, dalam artian U 214 belum lahir.
Sistem yang diinstal di kedua KS tersebut bisa dubah sesuai selera dan
kebutuhan angkatan laut pemesan sedangkan teknologi yang diinstal di U
212 dan U 214 aslinya berselisih waktu sekitar sepuluh tahunan. Tonase
U-212 sekitar 1450 ton dengan kecepatan 20 knot daya jelajah 8000 NM
(14,800 Km) endurance 3 minggu, dengan persenjataan 6x peluncur torpedo
533mm dan IDAS misile.
Sedangkan U-214 bertonase 1690 ton dengan panjang 65 meter, kecepatan
20 knot, daya jelajah 12 000 miles (19.300Km) endurance 12 minggu,
dengan persenjataan 8x peluncur torpedo 533m yang empat diantaranya
mampu meluncurkan rudal sub harpon.
Sesuai dengan tugas yang diemban oleh Satuan kapal selam Deutsche Marine
sebagai bagian tak terpisahkan dari NATO Submarine Command, adalah
untuk melakukan peran operasi ASW, intelijen, dan insurjensi di perairan
Laut Utara dan Laut Baltik.
Bila diterjemahkan dalam konteks yang lebih riil, Eskader Kapal Selam AL
Jerman bertugas untuk memonitor pergerakan KS Rusia yang beroperasi di
wilayah kedua lautan tersebut. Dalam menjalankan tugas tersebut, U212
terbukti sangat efektif dan efisien, serta memiliki fleksibilitas tinggi
untuk menjalankan berbagai macam profil misi.
Meskipun secara desain mampu beroperasi di kedalaman 430 m (operational
depth 430m, hull-crush depth 500 m) berkat high tension HY-80 non
magnetic steel, namun pada kenyataannya, berkat desain sirip belakang X
serta sistem kemudi yang sangat presisi, memampukan KS ini untuk dengan
rileks bermanuver di laut yang dangkal (depth < 50 m), kemampuan yang
masih jarang dimiliki oleh Kapal Selam. Bahkan Amerika sendiri sampai
harus mengeluarkan bermiliar dolar untuk mendesain KS Virginia class
agar bisa bermanuver dengan baik di laut dangkal (utk kepentingan
operasi intelijen/insurjen).
Keunggulan lain Kapal selam ini berkat desain bodi “Tear Drop” sempurna
(perhatikan bentuk lambung dan conning tower alias menara anjungan),
serta lapisan polimer khusus pada dinding luar lambung, membuat KS ini
betul betul senyap, tidak memiliki “hydrodynamic noise” atau derau
hidrodinamis yang bisa ditangkap oleh sonar. Sudah ditest dilapangan
pada Exercise Dynamic Mongoose NATO, sangat susah untuk mendeteksi KS
ini dengan sonar aktif, apalagi dengan sonar pasif.
Plus, dengan propulsi AIP racikan Siemens yang sudah cukup matang secara
desain, memampukan KS ini untuk beroperasi dalam “envelope” yang nyaris
mirip dengan KS nuklir, tidak perlu surface dalam waktu 45 hari. Jelas,
dalam konteks pertempuran ASW, ini sangat-sangat mendukung
survivability Kapal selam.
Kapal selam Kilo
Kilo Yang lebih berat, besar dan panjang dari KS U-212 dan U-214 mempunyai deterrent tersendiri.
Dengan tonase 2350 Ton, panjang 74 meter kecepatan 25 knot, endurance 45
hari dengan persenjataan 6 x peluncur torpedo 533 dan mampu menembakkan
club S anti ship misile. Kilo Sebagai kapal selam yang beroperasi di
lautan dalam ocean going dan berperan sebagai kapal selam anti kapal
permukaan dan anti kapal selam dilengkapi dengan sonar yang kuat
Proyek 877 kapal dilengkapi dengan Rubikon MGK-400 Sonar sistem (NATO
reporting name Shark Gill), yang mencakup deteksi ranjau dan menghindari
dari sonar MG-519 Arfa (with NATO reporting name Mouse Roar). Baru pada
Proyek 636 kapal dilengkapi dengan peningkatan MGK-400EM, dengan MG-519
Afra juga upgrade ke MG-519EM Sistem sonar yang ditingkatkan telah
mengurangi jumlah operator yang dibutuhkan oleh berbagi konsol yang sama
melalui otomatisasi.
Kapal selam buatan rusia untuk sistem persenjataan dan Fungsi
dibandingkan dengan kapal selam buatan Jerman rata rata akan lebih besar
dan berat. Hal ini dikarenakan Kapal selam buatan Rusia prinsipnya
memakai lambung berganda, dan cincin penguat silinder pressure hull
berada di luar, sementara KS Eropa berada di dalam, disamping itu jumlah
cincinnya akan lebih banyak ketimbang kapal selam buatan eropa.
Otomatis baja yang digunakan akan semakin banyak dan berat
Kilo dapat berperan sebagai satuan pemukul berat, khususnya dalam
konteks peran anti kapal permukaan. Club S itu adalah senjata
penggentar, yang bila digunakan dengan tepat bisa membuat gugus tugas
kapal induk pun berkeringat dingin
Kapal selam Rasa Nusantara buatan PT PAL
Dengan Kerjasama PT PAL dengan DSME Korea dalam pembuatan Kapal selam
jenis Improve changbogo menjadikan PT PAL mampu merakit Kapal selam yang
berdasarkan Hul U 209 Jerman.
Kapal selam ke dua yang akan dibuat oleh PT PAL akan menambahkan cita
rasa nasional dispeck kapal selam tersebut: PT PAL bisa membuat kapal
selam berdasarkan Jenis untuk kebutuhan TNI ALyang akan menunjang
operasi Korps Hiu yaitu :Kapal selam Heavy, Kapal selam medium dan Kapal
selam Light.
Untuk Kapal selam Heavy sementara ini perannya bisa diwakili oleh Kilo
class dan Kilo Improve. Suatu saat nanti PT PAL bisa membuat KS merujuk
desain Kilo dengan rudal S dan Torpedo kelas beratnya untuk satuan
pemukul berat anti kapal permukaan dan Land Attack
Sebagai alternatif juga bisa membuat Kapal selam berbobot 1800 ton
mengusung Teknologi U 214 dengan panjang sekitar 65 meter ber AIP dengan
kemampuan meluncurkan torpedo kelas berat dan mampu meluncurkan rudal
sub harpon dan dibekali IDAM
Kapal selam Medium bisa menggunakan desain U-209 dan U-212 sebagai kapal
selam patroli sub combat dan Kapal selam dengan kemampuan peran operasi
ASW, intelijen, dan insurjensi.
Kapal selam Light PT Pal bisa menggunakan desain KS mini 22 meter (midget) untuk operasi ASW dan Gerilya laut
Dengan Road map diatas PT PAL yang sudah mendapatkan suntikan dana
Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah senilai US$ 250 juta atau
kurang lebih Rp 2,5 triliun untuk memproduksi kapal selam di
Surabaya.Sebagai Modal awal bisa membuat jenis jenis Kapal selam yang
dibutuhkan oleh Korps Hiu Kencana.Untuk mendukung Road Map diatas
diharapkan PT PAL bisa membangun jaringan net working dengan galangan
kapal selam Jerman TKMS yang sudah dimulai dengan PT PAL menggandeng
TKMS dalam program over houle KS Cakra yang akan dilaksanakan.
Dan juga tidak kalah pentingnya memaksimalkan kerjasama perawatan Kapal
selam dari Rusia yang sudah di mulai pembicaraannya pada Juli 2013
antara Dubes Rusia dan Kemenhan yang menyangkut Kerjasama Teknik Militer
antara kedua negara dalam hal penyediaan material dan renovasi Kapal
Selam
Dan yang Terakhir Dukungan Pemerintah yang ISTIQOMAH untuk kemadirian
beralutsista, salah satu upayanya untuk dipertimbangkan yaitu:
Pemerintah bisa menetapkan kerangka pembiayaan jangka panjang untuk
industri pertahanan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Untuk mengembangkan industri pertahanan dalam negeri, karena dibutuhkan
kemampuan teknologi juga butuh pembiayaan yang besar.
“Segera Dimungkinkan untuk membiayai kegiatan tersebut melalui lembaga
keuangan, seperti Bapindo tempo dulu”, negara-negara tetangga seperti
Malaysia, India dan Thailand sudah memiliki bank seperti tersebut
(Bapindo).
Ke depan, pemerintah harus memberikan dana ke lembaga keuangan yang
tugasnya membiayai sektor industri. Hal itu untuk pemberian kredit
jangka panjang dengan bunga yang rendah untuk industri pertahanan dan
industri lainnya. Karena bagaimanapun kemandirian beralutsista adalah
real Deterrent yang lebih baik daripada hanya sekedar sebagai negara
yang hanya bisa beli alutsita canggih. (By Satrio)
Berdaulat dalam industri Alutsista mempunyai peran penting baik pada
masa damai maupun masa perang , masa damai menjadi pengexpor alutsista ,
masa perang menghindari embargo .
Maju jaya Indonesia ku
Saalm .Jkt Mei 014 dulur
Putra putri Ibu Pertwi
No comments:
Post a Comment